11. Sedikit Tersiksa

Lengkungan senyum terukir ketika mengingat wajah Brian yang begitu khawatir kepadanya. Semenjak pertemuan pertama dengan Brian, ada hal yang membuatnya tertarik pada sosok dingin dan datar itu. Wajahnya yang tegas dan auranya yang begitu kuat membuatnya teringat pada satu sosok yang amat dia kenal, Daddy Aksa.

Bayang wajah Devan semakin hari semakin memudar. Walaupun mereka bertemu setiap hari, tapi Lala sudah mulai merasa biasa saja. Dengan gosip yang masih dia dengar pun dia sudah tidak peduli.

Setiap malam sebelum tidur dia pasti membaca buku psikologi yang dia beli. Banyak ilmu yang dia dapatkan. Lalu, dia terapkan.

Sebenarnya, Lala bisa saja berkonsultasi gratis kepada sang Tante, Mami Aleena. Namun, dia tidak mau membuka luka lama tantenya bersama sang mama. Jika, masih ada sang baba sudah pasti kakeknya-lah yang akan menjadi tempat luapan perasaannya. Sayangnya, hanya sebuah nisan yang bisa Lala ajak bicara.

Alhasil, Lala mencoba mencari jalan keluar sendiri. Dan perlahan dia bisa sedikit demi sedikit melupakan serta mengikhlaskan.

Beda halnya dengan Devan, semenjak dia melihat Lala dan Brian di mall gairah hidupnya mulai berkurang. Dia merasa tidak rela Lala tertawa dengan lelaki lain.

"Setahu gua Lala sama Pak Brian biasa aja di kelas. Selayaknya dosen killer dan mahasiswa yang doyan duduk di pojokan."

Itulah yang dikatakan Anne teman sekelas Lala. Ya, Devan mulai menanyakan hubungan Lala dengan Brian kepada teman sekelas Lala. Tapi, rasanya Devan sulit untuk percaya. Pasalnya, dia melihat sendiri Lala keluar dari ruangan Brian dengan wajah yang begitu berbinar.

Tak sengaja Devan yang hendak menuju kelas melihat Lala berjalan ke arah ruangan dosen. Devan mulai mengikuti dan langkah Lala berhenti tepat di depan ruangan Brian King Atlanta. Sekitar sepuluh menit, Devan menunggu Lala keluar dari sana. Wajah yang begitu sumringah dapat Devan lihat dengan jelas. Keraguannya akan ucapan Anne sangat beralasan. di

Apalagi semakin ke sini Lala terlihat lebih cantik dan mulai kembali ceria. Sebenarnya,i Devan sengaja selalu menunggu Lala di parkiran. Setelah Lala datang dia pura-pura turun dari motor layaknya mahasiswa yang juga baru datang. Dia ingin melihat Lala karena dia sedikit tersiksa jauh dari Lala.

"Sebenarnya yang lu suka Lala apa Lea?"

Akbar mulai geram kepada sang teman yang sudah hampir menghabiskan tiga bayang rokok. Barang yang tidak pernah disentuh oleh Devan ketika bersama Lala, tapi setelah jauh dari Lala dia malah berteman dengan barang tersebut.

"Harusnya lu seneng dong liat Lala udah ceria lagi. Itu tandanya hubungan pertemanan lu sama Lala bisa balik lagi. Bukan malah gak terima gini."

Akbar mulai menasihati Devan yang semakin hari semakin kurus. Penampilannya tak sekeren ketika dia masih dekat dengan Lala.

"Tuh liat!" tunjuk Akbar ke arah Lala yang sudah tersenyum ke arah lelaki yang menjemputnya.

"Itu Alfa, adiknya."

"Bukan itu yang mau gua omongin, Bego!" timpal Akbar sembari mengomel.

"Hampir tiap hari loh gua liat Alfa jemput Lala."

Devan mulai berpikir dengan apa yang dikatakan oleh Akbar. Banyak sedikit dia tahu tentang Alfa. Di mana adik Lala itu tidak akan dengan mudah bisa diatur atau disuruh oleh siapapun. Orang tuanya saja kadang lelah sendiri menyuruh Alfa.

Di hari berikutnya kembali Devan berpapasan dengan Lala, tak ada sapaan dari perempuan yang sedang dia tunggu. Melenggang begitu saja dan segera menuju kelas.

Lala sudah mengubur cintanya dan memulai menikmati kehidupannya yang baru. Menanggalkan setiap kenangan yang pernah dia dan Devan ukirkan agar tak terbelenggu pada cinta sendiri yang menyakitkan.

Devan terus memperhatikan Lala setiap harinya. Hari ini dia melihat jika Lala tak dijemput oleh Alfa. Mulai memberanikan diri menghampiri Lala.

"Dijemput gak?"

Lala terkejut bukan main ketika mendengar suara Devan. Dia menoleh dan lelaki yang nampak kusam sudah ada di sampingnya.

"Udah pesen ojol kok," jawab Lala dengan seulas senyum.

Untung saja ojol yang Lala pesan sudah datang. Dia pun meninggalkan Devan yang terlihat kecewa.

.

Devan menatap langit kamar. Dia menyukai Lea dan dia juga sudah menolak Lala, tapi kenapa dia malah yang tersiksa setelah hubungannya dengan Lala menjauh.

Sikap Lala yang sekarang membuat hatinya sakit. Mereka benar-benar seperti orang asing. Devan tak menyangka jika hubungan persahabatannya akan berakhir dengan saling menjauh seperti ini.

"La, gua ingin kayak dulu lagi."

Kenangan demi kenangan yang pernah mereka ukirkan memutari kepala. Selalu banyak tawa dan canda yang mewarnai hari mereka. Namun, sekarang hanya sepi dan sunyi yang Devan rasakan. Lea tengah sibuk dengan tugas akhirnya hingga dia tidak bisa setiap hari menghubungi perempuan yang dia sukai.

Ditambah sang bunda selalu menanyakan Lala. Devan pun selalu menjawab dengan jawaban yang sama, sibuk.

.

Selepas pulang dari kampus, Lala menuju perpustakaan nasional. Ada buku yang harus dia pinjam untuk mengerjakan tugas. Ini adalah salah satu cara Lala untuk melupakan Devan. Apalagi sekarang ada seseorang yang selalu memberikan kata semangat dalam kalimat lucu. Seperti kemarin ketika hasil nilai tugas diberikan ada catatan lucu yang membuat Lala tersenyum.

"Selamat! Latte Ice akan kamu dapatkan!"

Nilai Lala nyaris sempurna dan Brian merealisasikan catatannya. Baru saja keluar kelas, Abang ojol sudah ada di depan kelas dan menunggunya. Latte Ice dari King kafe. Lala menoleh ke arah belakang di mana Brian sudah menganggukkan kepala. Sederhana, tapi mampu membuat Lala bahagia.

Tibanya di perpustakaan nasional, Lala mencari buku yang bisa membantunya mengerjakan tugas. Tengah membaca judul buku yang tersusun rapi dia mencium aroma parfum yang sedikit tak asing.

"Pak Brian."

Sang empunya nama menoleh. Lala nampak tak percaya.

"Kebetulan lagikah?"

Pandangan Lala terus tertuju pada Brian yang terlihat begitu tampan hari ini. Begitu juga dengan Brian tak memalingkan pandangan.

"Permisi!"

Suara seseorang membuat acara saling pandang mereka terputus. Lala mulai salah tingkah.

"Cari buku apa?" Brian lebih dulu membuka pertanyaan.

Lala menunjukkan tugas yang diberikan dosen mata kuliah yang lain. Brian melangkah menuju salah satu rak buku dan memberikan sebuah buku yang berkaitan dengan tugas Lala.

"Di situ ada semua."

"Serius?"

Brian mengangguk. Senyum Lala pun merekah begitu indah. Mereka seperti dua orang yang tengah berkencan di perpustakaan nasional.

Seseorang yang sedari tadi berdiri cukup jauh dari mereka hanya bisa terdiam melihat keakraban Lala juga Brian. Walaupun hanya saling pandang, Lala bisa tersenyum dengan begitu manis. Senyum yang tak pernah Devan lihat sebelumnya.

"Kenapa selalu dengan Pak Brian?"

"Apa di antara mereka berdua ada hubungan?"

Banyak pertanyaan di kepala Devan sekarang. Apalagi dia melihat Brian yang selalu ada untuk Lala di saat yang tepat.

"Enggak mungkin kan kebetulan terus-terusan."

...*** BERSAMBUNG ***...

Ayo atuh dikomen biat double up terus

Terpopuler

Comments

Salim S

Salim S

emang bener kali ya kalau mantan itu akan terlihat tambah cantik dan menarik...mungkin definisi itu tepat buat devan setelah melepas Lala...udah lah van move on jangan terus penasaran sama apa dan dengan siapa Lala melalui hari hari nya biarkan Lala bahagia dengan hidupnya bersama orang yg tulus mencintai dan menyayangi nya...fokus aja buat ngejar Lea keburu di gaet doktor dewa tahu rasa loh...

2025-01-29

1

Widya Triani

Widya Triani

greget loh liat Devan.. ntah siapa yg mau di pilih nya.. ujung" nya nanti ga dapat sama dua" nya syukurin Devan..
aaa salting akuu liat Lala sama Brian... baper sendiri.. kayak nya si Alfa di suruh sama si Brian lahh dan si Brian Udha di kenal sama Daddy Aksa.. makanya mirip.. jadi nostalgia sama sifat Daddy Aksa ..😅😅🥰🥰

2025-01-29

0

Rahmawati Abdillah

Rahmawati Abdillah

ya gak lah Van kebetulan itu cuma kamu lihat saja,tapi sebenarnya Brian sedang menjaga jodohnya agar selalu bahagia dan karena bucinnya Brian ke Lala,Brian tau kalau kamu selalu menguntit Lala Van makanya dia jaga berkedok kebetulan

2025-01-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemanan Enam Tahun
2 2. Antusias
3 3. Terlalu Percaya Diri
4 4. Cuti Kuliah
5 5. Jalan Berdua
6 6. Menghindar Perlahan
7 7. Kebetulan (Dosen Killer)
8 8. Mengungkapkan Perasaan
9 9. Bahan Gunjingan dan Perbandingan
10 10. Bahagia dan Khawatir
11 11. Sedikit Tersiksa
12 12. Datang Di Waktu Tak Tepat
13 13. Layaknya Cenayang
14 14. Tak Berkata, Tapi Peka
15 15. Hukuman dan Ungkapan
16 16. Sudah Ditolak, Dinasihati Pula
17 17. Menjaga Jarak
18 18. Tidak Nyaman
19 19. Let Me Love You
20 20. Plot Twist
21 21. Di Luar Dugaan
22 22. Hanya Sebagai Pemanis
23 23.Tak Membersamai
24 24. Jujur Yang Melegakan
25 25. Scared
26 26. Khawatir Juga Cemburu
27 27. Jawaban Atas Keraguan serta Ketidakyakinan Hati
28 28. Orang Lama
29 29. Second Choice
30 30. Memang Kalah, Dan Berbahagialah!
31 31. One Month
32 32. Dosen Wanita Pengganti
33 33. Long Distance Relationship
34 34. Trip Singapura
35 35. Orang Lama
36 36. Bukan Membela Teman
37 37. Tak Sadarkan Diri
38 38. Selalu Dirayakan
39 39. Sama-sama Beruntung
40 40. Fakta Yang Dibuka
41 41. Apalagi Ini?
42 42. Lelaki Berani
43 43. Lelaki Sejati
44 44. Sangat Beruntung
45 45. Tuhan Pemilik Kuasa
46 46. Restu Yang Sama Sulitnya
47 47. Hari H
48 48. Meninggalkan Resepsi
49 49. Effort Tak Main-main
50 50. Bibit Premium
51 51. Pengantin Baru
52 52. Sensitifitas Yang Meninggi
53 53. Kebahagiaan Yang Tak Bisa Diungkapkan
54 54. Ibu Hamil
55 55. Berulah
56 56. Tak Ngidam Aneh Lagi
57 Ada Yang Baru!!!
58 57. Bagian Dari Keluarga
59 58. Bahagia
Episodes

Updated 59 Episodes

1
1. Pertemanan Enam Tahun
2
2. Antusias
3
3. Terlalu Percaya Diri
4
4. Cuti Kuliah
5
5. Jalan Berdua
6
6. Menghindar Perlahan
7
7. Kebetulan (Dosen Killer)
8
8. Mengungkapkan Perasaan
9
9. Bahan Gunjingan dan Perbandingan
10
10. Bahagia dan Khawatir
11
11. Sedikit Tersiksa
12
12. Datang Di Waktu Tak Tepat
13
13. Layaknya Cenayang
14
14. Tak Berkata, Tapi Peka
15
15. Hukuman dan Ungkapan
16
16. Sudah Ditolak, Dinasihati Pula
17
17. Menjaga Jarak
18
18. Tidak Nyaman
19
19. Let Me Love You
20
20. Plot Twist
21
21. Di Luar Dugaan
22
22. Hanya Sebagai Pemanis
23
23.Tak Membersamai
24
24. Jujur Yang Melegakan
25
25. Scared
26
26. Khawatir Juga Cemburu
27
27. Jawaban Atas Keraguan serta Ketidakyakinan Hati
28
28. Orang Lama
29
29. Second Choice
30
30. Memang Kalah, Dan Berbahagialah!
31
31. One Month
32
32. Dosen Wanita Pengganti
33
33. Long Distance Relationship
34
34. Trip Singapura
35
35. Orang Lama
36
36. Bukan Membela Teman
37
37. Tak Sadarkan Diri
38
38. Selalu Dirayakan
39
39. Sama-sama Beruntung
40
40. Fakta Yang Dibuka
41
41. Apalagi Ini?
42
42. Lelaki Berani
43
43. Lelaki Sejati
44
44. Sangat Beruntung
45
45. Tuhan Pemilik Kuasa
46
46. Restu Yang Sama Sulitnya
47
47. Hari H
48
48. Meninggalkan Resepsi
49
49. Effort Tak Main-main
50
50. Bibit Premium
51
51. Pengantin Baru
52
52. Sensitifitas Yang Meninggi
53
53. Kebahagiaan Yang Tak Bisa Diungkapkan
54
54. Ibu Hamil
55
55. Berulah
56
56. Tak Ngidam Aneh Lagi
57
Ada Yang Baru!!!
58
57. Bagian Dari Keluarga
59
58. Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!