19. Let Me Love You

Devan menghela napas kasar ketika dia sudah berada di rumah. Caranya untuk dekat kembali dengan Lala nyatanya tak berhasil. Tinggal selangkah lagi, tapi kejadian yang tak terduga malah menghampiri. Dia juga mulai menaruh curiga karena tidak biasanya bengkel langganan yang dia hubungi begitu lamban.

Hanya bisa menatap nomor Lala tanpa bisa menghubungi. Sampai saat ini Lala masih memblokir nomornya.

"Van, lelaki yang tadi bener temannya Lala?"

Pertanyaan sang bunda begitu melekat di kepala. Bahkan kalimat lainnya yang terucap membuat Devan memejamkan mata.

"Dia begitu mirip salah satu dari keluarga Lala, yang punya Wiguna Grup itu loh."

Yang dimaksud bunda Devi adalah Ghassan Aksara Wiguna atau Daddy Aksa. Di mata Bunda Devi kharisma Brian hampir sama dengan Daddy Aksa.

Sebenarnya, Devan diterima oleh keluarga Lala karena dia mirip dengan baba Radit sewaktu muda. Namun, tak semua keluarga Lala welcome kepadanya. Salah satunya, yang disebutkan sang bunda.

.

Sengaja Devan sudah datang lebih pagi karena dia ingin bertemu dengan Lala. Ketika perempuan yang dia tunggu datang, Devan segera menghadang dengan sebuah senyuman.

"La--"

"Sorry, Van. Gua buru-buru. Udah telat."

Lala pun berlari menuju kelasnya. Dan menyisakan sebuah kekecewaan dari sorot mata lelaki yang rela menunggunya lebih dari setengah jam.

"Semakin ke sini kenapa lu semakin sulit untuk gua deketin, La?"

.

Lala masih mengatur napas. Tatapan tajam sudah Brian berikan di tempatnya berada. Heningnya kelas pagi ini begitu menyeramkan.

"Jam berapa sekarang?"

Sebuah kalimat yang membuat buku kuduk meremang. Suara Brian pagi ini lebih dingin dari biasanya.

"Maaf, saya telat."

Lala sudah menduga jika hari ini Brian akan seperti monster. Sedari mengantarkannya pulang ke rumah semalam, tak ada satu katapun yang terucap dari bibir Brian. Lala juga tak berani membuka obrolan lebih dulu karena sudah pasti Brian tak kan menanggapi.

Langkah Lala terhenti ketika Brian menyuruhnya untuk duduk di meja paling depan tepat di depan meja yang dia duduki. Mau tidak mau Lala menuruti karena jika tidak Brian akan semakin murka.

Tak ada yang bersuara sama sekali ketika melihat Brian di mode sangar. Apalagi tugas yang Brian berikan sungguh membuat otak mereka berteriak.

Lala sering mencuri pandang ke arah Brian. Wajah pria yang biasanya melengkungkan senyum kecil jika dia menatapnya, kini begitu berbeda. Dirinya yang sekarang berada tepat di depan Brian seolah tak dianggap. Pria itu tengah fokus pada buku yang tengah dia baca.

Dua jam terasa begitu lama. Lala kembali mencuri pandang berharap Brian tersenyum ke arahnya. Sayangnya, hanya tatapan dingin yang Brian berikan.

Brian sudah mengakhiri jam mata kuliahnya. Sebelum dia pergi meninggalkan kelas, sebuah nama dia panggil.

"Kaila Mahya Kharisma."

Semua mata kini tertuju pada Lala. Dan tubuh Lala seketika menegang mendengar suara yang begitu dingin.

"Setelah semua mata kuliah kamu selesai, ke ruangan saya tanpa banyak alasan."

Lala membuang napas dengan begitu kasar. Sedangkan teman Lala mulai kepo.

"Lu enggak ngerjain tugas Pak Brian lagi?" tanya Anne.

Lala hanya diam. Dan temannya yang lain pun mulai menasihati Lala supaya rajin mengerjakan tugas dari dosen killer itu. Padahal diamnya Lala sedang memikirkan bagaimana menghadapi kemarahan Brian.

Setelah mata kuliah hari ini selesai, Lala menuju ruangan Brian. Namun, di lorong kampus dia malah bertemu dengan Devan.

"Mau ke mana?"

Belum juga menjawab, ponsel Lala sudah bergetar. Nama sang dosen tertera di sana.

"Sorry, Van. Gua buru-buru."

Lala sedikit berlari. Dan dari belakang Devan mulai mengikuti dengan santai. Senyum tipis terukir ketika apa yang dia duga benar.

"Ke ruangan Pak Brian lagi."

.

Dilihatnya Brian sudah menyandarkan tubuh pada dinding dengan tatapan tajam ke arah di mana Lala berada.

"Katanya mau rebahan aja ketika tidak diberi tugas oleh dosen killer. Faktanya?"

Lala terdiam. Di sini Lala memang salah. Dia yang merengek untuk dibebaskan dari tugas di hari kemarin. Setelah Brian menyetujui, dia malah yang keluar rumah.

Keadaan ruangan pun mendadak hening. Hanya suara jam dinding dan mata mereka yang saling bicara dalam kesunyian. Lala memberanikan diri untuk menghampiri Brian dengan jantung yang berdegup hebat. Manik mata cantiknya masih menatap Brian dengan begitu dalam.

"Maaf," ucap Lala dengan penuh penyesalan.

"Saya tidak suka dibohongi."

Kalimat itu penuh dengan penekanan dan keseriusan. Lala memberanikan diri untuk menyanggahnya.

"Itu bukan kemauan saya."

Mata Lala sudah memerah. Dia tengah menahan tangis. Ditatap seperti itu oleh Brian membuat hatinya sedih.

Brian masih terdiam. Tak ada sanggahan apapun dari bibirnya. Perlahan kepala Lala mulai menunduk. Lala terkejut ketika tangannya ditarik dan masuk ke dalam dekapan Brian.

"Kalau tidak nyaman, ungkapkan!"

Lala masih terdiam. Dia tahu ucapan Brian kali ini mengarah ke mana.

"Jangan menjadi manusia yang tidak enakan."

Lala mulai memundurkan tubuh. Manik matanya menatap Brian dengan begitu lamat. Suatu tak disangka kembali Lala dapatkan. Kehangatan mampu Lala rasakan ketika bibir Biar mendarat di keningnya.

Mereka kembali saling tatap. Brian menarik kedua tangan Lala ke belakang pinggangnya dengan mata yang masih memandang Lala begitu dalam.

"Jika seperti ini, apa kamu merasa risih?"

Brian bertanya dengan sorot mata yang menginginkan jawaban. Perlahan Lala pun meresponnya dengan gelengan pelan.

"Apa kamu merasa nyaman, jika saya memeluk erat kamu seperti ini?"

Lagi, Brian menanti jawaban. Tak perlu menunggu lama, sebuah anggukan Lala berikan. Senyum pun terukir di wajah Brian. Tangannya mulai menyentuh pipi putih Lala dengan mata sama sekali tak berpaling.

"Let me love you."

Seketika tubuh Lala menegang mendengar sebuah kalimat yang sungguh di luar dugaan keluar dari mulut Brian. Wajah pria itu mulai mendekat. Brian mulai menempelkan keningnya di kening Lala.

"Biarkan saya mencintai kamu, Kaila Mahya Kharisma."

...*** BERSAMBUNG ***...

Apakah Lala akan mengijinkan Pak dosen untuk mencintainya? Atau malah sebaliknya.

Terpopuler

Comments

sum mia

sum mia

akhirnya terucap juga kata cinta dari bibir Brian , meski sudah menduga dan sudah terlihat dari sikap Brian , betapa posesifnya Brian sama Lala , perhatiannya dan gak kasih celah buat Devan .
Lala tentunya gak akan menyia-nyiakan cinta dan kasih sayang dari orang yang terasa begitu nyaman , apalagi dalam pelukannya sangat nyaman dan merasa terlindungi .
Devan aja yang bego gak tahu rasa hatinya yang sebenarnya pada siapa . dan kini akhirnya dia tak mendapatkannya dan lepas dua-duanya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍

2025-02-06

1

U_Lee

U_Lee

Bener bgt, jadi orang yg gak enakan sama orang lain memang sulit dihilangkan. apalagi orang yg udah deket ama kita. sekalipun terkadang risih, tapi demi menjaga perasaan orang lain jadinya hanya bisa dipendam sendiri. sekalipun sebenarnya kita mau rehat tapi kalo udah kena mode gak enakan jadinya gitu deh. semoga setelah dinasehati sama si Brian, si Lala jadi berani menolak orang yg membuat dia risih tanpa menyakiti hati org tsb.
Btw si Brian kalo udah di mode diem nyeremin bgt 🙈 si Lala pun jadi takut untuk sekedar membuka obrolan dulu sama si Brian.

2025-02-05

1

Salim S

Salim S

gimana La jantung aman?hati aman?say yes La, kalau aku sih yes ...ternyata pakdos yg ngomong LET ME LOVE YOU...grecep ya pakdos...yakin sih keluarga singa bakal ngrestuin...soalnya pakdos auranya kaya daddy aksa....lanjuuuut double up thor bila perlu triple....

2025-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertemanan Enam Tahun
2 2. Antusias
3 3. Terlalu Percaya Diri
4 4. Cuti Kuliah
5 5. Jalan Berdua
6 6. Menghindar Perlahan
7 7. Kebetulan (Dosen Killer)
8 8. Mengungkapkan Perasaan
9 9. Bahan Gunjingan dan Perbandingan
10 10. Bahagia dan Khawatir
11 11. Sedikit Tersiksa
12 12. Datang Di Waktu Tak Tepat
13 13. Layaknya Cenayang
14 14. Tak Berkata, Tapi Peka
15 15. Hukuman dan Ungkapan
16 16. Sudah Ditolak, Dinasihati Pula
17 17. Menjaga Jarak
18 18. Tidak Nyaman
19 19. Let Me Love You
20 20. Plot Twist
21 21. Di Luar Dugaan
22 22. Hanya Sebagai Pemanis
23 23.Tak Membersamai
24 24. Jujur Yang Melegakan
25 25. Scared
26 26. Khawatir Juga Cemburu
27 27. Jawaban Atas Keraguan serta Ketidakyakinan Hati
28 28. Orang Lama
29 29. Second Choice
30 30. Memang Kalah, Dan Berbahagialah!
31 31. One Month
32 32. Dosen Wanita Pengganti
33 33. Long Distance Relationship
34 34. Trip Singapura
35 35. Orang Lama
36 36. Bukan Membela Teman
37 37. Tak Sadarkan Diri
38 38. Selalu Dirayakan
39 39. Sama-sama Beruntung
40 40. Fakta Yang Dibuka
41 41. Apalagi Ini?
42 42. Lelaki Berani
43 43. Lelaki Sejati
44 44. Sangat Beruntung
45 45. Tuhan Pemilik Kuasa
46 46. Restu Yang Sama Sulitnya
47 47. Hari H
48 48. Meninggalkan Resepsi
49 49. Effort Tak Main-main
50 50. Bibit Premium
51 51. Pengantin Baru
52 52. Sensitifitas Yang Meninggi
53 53. Kebahagiaan Yang Tak Bisa Diungkapkan
54 54. Ibu Hamil
55 55. Berulah
56 56. Tak Ngidam Aneh Lagi
57 Ada Yang Baru!!!
58 57. Bagian Dari Keluarga
59 58. Bahagia
Episodes

Updated 59 Episodes

1
1. Pertemanan Enam Tahun
2
2. Antusias
3
3. Terlalu Percaya Diri
4
4. Cuti Kuliah
5
5. Jalan Berdua
6
6. Menghindar Perlahan
7
7. Kebetulan (Dosen Killer)
8
8. Mengungkapkan Perasaan
9
9. Bahan Gunjingan dan Perbandingan
10
10. Bahagia dan Khawatir
11
11. Sedikit Tersiksa
12
12. Datang Di Waktu Tak Tepat
13
13. Layaknya Cenayang
14
14. Tak Berkata, Tapi Peka
15
15. Hukuman dan Ungkapan
16
16. Sudah Ditolak, Dinasihati Pula
17
17. Menjaga Jarak
18
18. Tidak Nyaman
19
19. Let Me Love You
20
20. Plot Twist
21
21. Di Luar Dugaan
22
22. Hanya Sebagai Pemanis
23
23.Tak Membersamai
24
24. Jujur Yang Melegakan
25
25. Scared
26
26. Khawatir Juga Cemburu
27
27. Jawaban Atas Keraguan serta Ketidakyakinan Hati
28
28. Orang Lama
29
29. Second Choice
30
30. Memang Kalah, Dan Berbahagialah!
31
31. One Month
32
32. Dosen Wanita Pengganti
33
33. Long Distance Relationship
34
34. Trip Singapura
35
35. Orang Lama
36
36. Bukan Membela Teman
37
37. Tak Sadarkan Diri
38
38. Selalu Dirayakan
39
39. Sama-sama Beruntung
40
40. Fakta Yang Dibuka
41
41. Apalagi Ini?
42
42. Lelaki Berani
43
43. Lelaki Sejati
44
44. Sangat Beruntung
45
45. Tuhan Pemilik Kuasa
46
46. Restu Yang Sama Sulitnya
47
47. Hari H
48
48. Meninggalkan Resepsi
49
49. Effort Tak Main-main
50
50. Bibit Premium
51
51. Pengantin Baru
52
52. Sensitifitas Yang Meninggi
53
53. Kebahagiaan Yang Tak Bisa Diungkapkan
54
54. Ibu Hamil
55
55. Berulah
56
56. Tak Ngidam Aneh Lagi
57
Ada Yang Baru!!!
58
57. Bagian Dari Keluarga
59
58. Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!