Perkembangan Pesat

Dalam satu minggu terakhir, Kota Canyu mengalami transformasi besar-besaran di bawah kepemimpinan Zhang Wei. Pemuda itu tidak hanya menunjukkan kekuatan luar biasa di medan perang, tetapi juga kecakapan luar biasa dalam mengatur sebuah kota. Dengan bantuan Song Tianyu sebagai tangan kanannya dan Song Meiyu yang kini menjadi sekretaris pribadinya, tatanan baru mulai terbentuk.

Zhang Wei membagi kota menjadi beberapa divisi utama, masing-masing dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas. Divisi keamanan, perdagangan, pendidikan, dan logistik menjadi pilar utama kota ini. Para pemimpin divisi dipilih dengan cermat dari keluarga Song dan penduduk setempat yang dianggap memiliki kemampuan dan loyalitas tinggi.

“Tuan Song,” kata Zhang Wei suatu pagi saat mereka berdiskusi di ruang rapat utama, “Pastikan setiap divisi bekerja sesuai rencana. Tidak boleh ada celah sedikit pun. Kota ini akan menjadi contoh bagi seluruh kekaisaran.”

Song Tianyu mengangguk penuh semangat. “Tentu, Tuan Muda. Aku akan memastikan semua berjalan lancar.”

Di sisi lain, Song Meiyu yang bertugas mencatat semua rencana dan jadwal Zhang Wei merasa kagum dengan betapa telitinya pemuda itu. Meskipun sering mendengar cerita tentang kekuatannya, dia kini menyadari bahwa Zhang Wei juga memiliki pikiran yang tajam dan visioner.

Perubahan mulai terlihat jelas. Jalan-jalan yang sebelumnya penuh lubang kini diaspal ulang dengan batu berkualitas tinggi. Bangunan-bangunan yang dulu terlihat usang direnovasi, dan pasar utama diperluas untuk menampung lebih banyak pedagang. Selain itu, Zhang Wei membangun pusat pelatihan untuk kultivator muda dan tempat tinggal yang lebih layak bagi warga.

Setelah formasi pelindung kota diperbarui oleh Zhang Wei, sebuah aturan baru diberlakukan: setiap orang yang memasuki kota, terlepas dari kekuatan mereka, akan ditekan hingga ranah Martial Grandmaster. Dengan cara ini, konflik internal yang melibatkan kultivator kuat dapat diminimalisir. Formasi itu juga mampu mendeteksi keberadaan artefak berbahaya atau energi jahat, memberikan perlindungan tambahan bagi kota.

Saat hari pembukaan kembali akses kota tiba, suasana penuh antusiasme. Para pedagang dan pelancong yang telah lama menunggu untuk memasuki Kota Canyu kini disambut dengan jalan-jalan yang bersih, sistem yang terorganisir, dan keamanan yang ketat. Banyak yang terkejut melihat perubahan drastis kota ini.

“Ini benar-benar luar biasa,” seorang pedagang tua bergumam saat melihat gerbang besar yang dihiasi ukiran megah. “Kota ini seperti tempat baru. Zhang Wei benar-benar seorang pemimpin yang luar biasa.”

Dengan cepat, Kota Canyu menjadi pusat perhatian di kekaisaran. Para pedagang besar mulai berdatangan, tertarik oleh janji keamanan dan kemakmuran. Zhang Wei, dengan karismanya, mampu menarik investasi besar untuk membangun infrastruktur lebih lanjut.

Namun, di balik semua kesibukan itu, Zhang Wei tetap waspada. Dia tahu bahwa perubahan besar ini tidak hanya akan menarik perhatian positif, tetapi juga musuh yang iri dan berbahaya. Dengan senyuman tipis, dia menatap kota dari menara utama, puas dengan hasil usahanya sejauh ini.

“Kota ini,” gumamnya kepada Lian Xuhuan dalam pikirannya, “akan menjadi tempat yang tidak bisa disentuh oleh siapa pun tanpa seizinku. Ini adalah salah satu langkah menuju tujuan kita.”

Dan dengan itu, Kota Canyu yang dulu hampir dilupakan kini telah menjadi pusat kemakmuran, simbol kekuatan baru di bawah kepemimpinan seorang pemuda yang menolak untuk dikalahkan oleh dunia.

Namun, di balik kemakmuran yang kini menyelimuti Kota Canyu, ancaman baru mulai mengintai. Di sebuah lokasi rahasia jauh di luar kota, sekelompok individu berkumpul di bawah bayang-bayang malam. Mereka adalah para perwakilan dari berbagai kelompok yang merasa terancam oleh kebangkitan Kota Canyu di bawah kepemimpinan Zhang Wei.

“Seorang bocah berusia 16 tahun berhasil mempermalukan Tanah Barat dan mengubah kota kecil itu menjadi pusat kekuatan? Ini tak bisa dibiarkan,” seorang pria tua berbicara dengan nada penuh kebencian. Wajahnya dihiasi bekas luka yang dalam, menunjukkan bahwa dia adalah seorang veteran perang.

“Zhang Wei terlalu berbahaya,” seorang wanita dengan jubah hitam menambahkan. “Dia bukan hanya kuat, tapi juga cerdas. Dia membangun kota itu menjadi benteng yang tak tertembus. Jika kita membiarkannya terus berkembang, dia akan menjadi ancaman besar bagi kita semua.”

Pria bertubuh besar dengan rambut abu-abu mengangguk. “Benar. Kita tak bisa menyerangnya secara langsung. Formasi kota itu terlalu kuat. Tapi ada cara lain. Kita bisa menghancurkannya dari dalam.”

Wanita berjubah hitam tersenyum licik. “Aku punya orang-orang yang bisa menyusup ke dalam kota. Mereka akan berpura-pura menjadi pedagang atau pekerja, tetapi sebenarnya mereka adalah mata-mata kita. Begitu kita memiliki cukup informasi, kita bisa merusak sistem kota dari dalam.”

Seorang pemimpin dari kelompok lain berbicara dengan nada serius, “Tapi kita harus berhati-hati. Zhang Wei tidak bodoh. Dia pasti sudah mengantisipasi hal seperti ini.”

“Karena itu kita harus bekerja sama,” pria tua itu berkata dengan nada tegas. “Ini bukan hanya tentang merebut Kota Canyu. Ini tentang memastikan bahwa Zhang Wei tidak akan menjadi ancaman bagi kita semua di masa depan. Jika kita gagal, maka kita semua akan menjadi korbannya suatu hari nanti.”

Diskusi mereka berlanjut hingga larut malam. Mereka membagi tugas dengan hati-hati, memastikan bahwa setiap langkah direncanakan dengan teliti. Para mata-mata mulai dipilih, dan rencana infiltrasi disusun dengan cermat.

Sementara itu, di Kota Canyu, Zhang Wei yang berada di menaranya memandang bulan dengan tatapan tajam. Meski semuanya tampak damai, dia bisa merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

“Zhang Wei,” suara Lian Xuhuan terdengar di pikirannya, “kau merasa ada yang tidak beres, bukan?”

Zhang Wei mengangguk pelan. “Ya, Master. Ini terlalu tenang. Setelah apa yang terjadi dengan Liang Wuchang, aku yakin mereka tidak akan tinggal diam. Aku harus bersiap.”

“Kau sudah mengambil langkah yang tepat dengan memperketat keamanan kota ini,” Lian Xuhuan berkata dengan tenang. “Tapi musuh yang licik sering kali lebih berbahaya daripada musuh yang kuat. Jangan pernah lengah.”

Zhang Wei tersenyum tipis. “Aku tidak akan pernah lengah, Master. Mereka ingin bermain kotor? Baiklah, aku akan menunggu mereka membuat langkah pertama.”

Dengan keyakinan yang teguh, Zhang Wei memutuskan untuk mengerahkan beberapa tim pengawas tambahan yang akan memantau setiap sudut kota, terutama para pendatang baru. Dia tahu bahwa ancaman bisa datang kapan saja, dan dia bersiap untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi.

Namun, di luar sana, rencana jahat terus berjalan. Apakah Kota Canyu mampu bertahan dari ancaman ini, atau akankah para musuh berhasil menghancurkan apa yang telah dibangun Zhang Wei? Waktu akan segera menjawabnya.

Terpopuler

Comments

Mamat Stone

Mamat Stone

🤩🤩🤩

2025-03-27

0

Nanik S

Nanik S

Lanjutkan

2025-03-17

0

Eddy Airborne

Eddy Airborne

mantap

2025-01-16

2

lihat semua
Episodes
1 Bayangan Perang di Tanah Barat
2 Mangsa ingin Memangsa
3 Menerobos ranah Martial Ancestor
4 Musuh Lainnya
5 Pertempuran Dimulai
6 Ancaman yang Sebenarnya
7 Pertarungan dua Martial Ancestor
8 Kekalahan yang Memalukan
9 Perkembangan Pesat
10 Musuh Baru
11 Rencana yang sia-sia
12 Hukuman Tak Terhindarkan
13 Musuh Bodoh
14 Mengakhiri Kebodohan
15 Lalat Pengganggu
16 Perlawanan yang tak berguna
17 Memasuki Alam Rahasia
18 Mencari Material
19 Harta Karun Lembah Terlarang
20 Menantang Menara
21 Akar Pohon Dunia
22 Api Abadi dan Mahluk Suci
23 Penghancur Semesta & Warisan
24 Entitas Aneh
25 Mei si Misterius
26 Kota Diserang
27 Pangeran Bodoh
28 Undangan Kaisar
29 Menerima Undangan
30 Tiba di Istana
31 Dibalik Tirai Kekaisaran
32 Rencana Zhang Wei
33 Perjamuan Kekaisaran
34 Bersiap
35 Memulai Aksi
36 Misi Berhasil
37 Kerajaan Tianlan
38 Kota Haifeng
39 Konflik di Restoran
40 Zhao Heng
41 Kesombongan Kosong
42 Para Penjilat
43 Memilih
44 Menyebrangi Samudera
45 Jejak Baru di Benua Selatan
46 Kota Tanpa Hukum
47 Yue Lian
48 Serikat Langit Senja
49 Tiba di Gurun Kuno
50 Sekte Seribu Belati
51 Iblis Kelabu
52 Menjelajahi Reruntuhan Kuno
53 Ancaman Tak Terlihat
54 Pertemuan Kembali Dua Jiwa Kuno
55 Pecahan Kegelapan Mutlak
56 Dilema
57 Situasi Tak Terduga
58 Pusat Reruntuhan
59 Pasukan Hitam
60 Zhang Wei Terdesak
61 Amarah Jiwa Kuno
62 Cerita Lama
63 Tragedi
64 Pewarisan
65 Tepat Waktu
66 Mencegah Bencana
67 Kepergian Lian Xuhuan
68 Perpisahan
69 Menerobos Martial Sovereign
70 Menguji Kekuatan
71 Meninggalkan Gurun Kuno
72 Pertarungan Tanpa Pemenang
73 Kembali ke Benua Timur
74 Menyerang Kota Canyu
75 Menyerang Kota Canyu II
76 Kaisar Turun Tangan
77 Duel Entitas Terkuat Dari Benua Timur
78 Perbedaan Yang Membuat Perbedaan
79 Era Baru
80 Kemakmuran Wilayah Utara
81 Melanjutkan Misi Utama
82 Menantang Mei
83 Pengakuan dan Petunjuk
84 Membantai Naga Bumi
85 Panen Yang Luar Biasa
86 Diusir
87 Langkah Menuju Benua Tengah
88 Mulai Berlayar
89 Memasuki Samudera Petaka
90 Rintangan Pertama Samudera Petaka
91 Kepulauan Misterius
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bayangan Perang di Tanah Barat
2
Mangsa ingin Memangsa
3
Menerobos ranah Martial Ancestor
4
Musuh Lainnya
5
Pertempuran Dimulai
6
Ancaman yang Sebenarnya
7
Pertarungan dua Martial Ancestor
8
Kekalahan yang Memalukan
9
Perkembangan Pesat
10
Musuh Baru
11
Rencana yang sia-sia
12
Hukuman Tak Terhindarkan
13
Musuh Bodoh
14
Mengakhiri Kebodohan
15
Lalat Pengganggu
16
Perlawanan yang tak berguna
17
Memasuki Alam Rahasia
18
Mencari Material
19
Harta Karun Lembah Terlarang
20
Menantang Menara
21
Akar Pohon Dunia
22
Api Abadi dan Mahluk Suci
23
Penghancur Semesta & Warisan
24
Entitas Aneh
25
Mei si Misterius
26
Kota Diserang
27
Pangeran Bodoh
28
Undangan Kaisar
29
Menerima Undangan
30
Tiba di Istana
31
Dibalik Tirai Kekaisaran
32
Rencana Zhang Wei
33
Perjamuan Kekaisaran
34
Bersiap
35
Memulai Aksi
36
Misi Berhasil
37
Kerajaan Tianlan
38
Kota Haifeng
39
Konflik di Restoran
40
Zhao Heng
41
Kesombongan Kosong
42
Para Penjilat
43
Memilih
44
Menyebrangi Samudera
45
Jejak Baru di Benua Selatan
46
Kota Tanpa Hukum
47
Yue Lian
48
Serikat Langit Senja
49
Tiba di Gurun Kuno
50
Sekte Seribu Belati
51
Iblis Kelabu
52
Menjelajahi Reruntuhan Kuno
53
Ancaman Tak Terlihat
54
Pertemuan Kembali Dua Jiwa Kuno
55
Pecahan Kegelapan Mutlak
56
Dilema
57
Situasi Tak Terduga
58
Pusat Reruntuhan
59
Pasukan Hitam
60
Zhang Wei Terdesak
61
Amarah Jiwa Kuno
62
Cerita Lama
63
Tragedi
64
Pewarisan
65
Tepat Waktu
66
Mencegah Bencana
67
Kepergian Lian Xuhuan
68
Perpisahan
69
Menerobos Martial Sovereign
70
Menguji Kekuatan
71
Meninggalkan Gurun Kuno
72
Pertarungan Tanpa Pemenang
73
Kembali ke Benua Timur
74
Menyerang Kota Canyu
75
Menyerang Kota Canyu II
76
Kaisar Turun Tangan
77
Duel Entitas Terkuat Dari Benua Timur
78
Perbedaan Yang Membuat Perbedaan
79
Era Baru
80
Kemakmuran Wilayah Utara
81
Melanjutkan Misi Utama
82
Menantang Mei
83
Pengakuan dan Petunjuk
84
Membantai Naga Bumi
85
Panen Yang Luar Biasa
86
Diusir
87
Langkah Menuju Benua Tengah
88
Mulai Berlayar
89
Memasuki Samudera Petaka
90
Rintangan Pertama Samudera Petaka
91
Kepulauan Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!