Memasuki Alam Rahasia

Pria itu mencoba bertahan, mengatupkan rahangnya seolah tidak akan membocorkan informasi. Namun, Zhang Wei hanya mendengus. Dia mengangkat tangannya, memunculkan teknik yang dia pelajari dari Lian Xuhuan—Mata Jiwa Tertutup. Teknik ini memungkinkan Zhang Wei membaca ingatan secara langsung dengan paksa, meskipun efek sampingnya akan merusak pikiran korban.

Pria itu meronta, matanya melotot saat ingatannya disusuri oleh Zhang Wei. Dalam beberapa detik, Zhang Wei melihat gambaran yang jelas—perintah langsung dari Qin Lian, Pangeran Kelima Kekaisaran Qin. Di dalam ingatan itu, Zhang Wei melihat peta dan strategi yang ceroboh, dengan tujuan tunggal: merebut kendali atas Kota Canyu.

Setelah menarik tangannya, Zhang Wei mundur selangkah. “Jadi ini rencana Pangeran Kelima. Terus-terusan mengirimkan orang-orang seperti kalian dengan pendekatan yang serampangan. Aku harus mengakui, dia benar-benar tidak cocok menjadi salah satu pewaris,” katanya dengan nada penuh ejekan.

Pria itu terengah-engah, pikirannya mulai hancur akibat efek samping teknik tadi. Dia berusaha berbicara, tetapi hanya suara tak jelas yang keluar dari mulutnya. Zhang Wei mengangkat pedangnya tanpa ragu. “Kau sudah tidak berguna lagi.”

Dalam satu tebasan, nyawa pria itu berakhir. Zhang Wei membersihkan pedangnya dari darah, lalu mengalihkan perhatian ke mayat-mayat yang berserakan di sekitarnya. Dia menjarah cincin penyimpanan mereka, memindai isinya dengan cepat. Beberapa pil, artefak, dan gulungan teknik tingkat tinggi berhasil dia amankan.

“Tidak buruk,” gumamnya sambil menyimpan semua itu ke dalam cincin penyimpanannya sendiri.

Setelah memastikan tidak ada yang tersisa, Zhang Wei menatap pintu masuk alam rahasia yang ada di depannya. Energi kuno memancar dari tempat itu, seolah menyembunyikan rahasia yang telah terkunci selama ribuan tahun. Segel yang melindungi alam rahasia itu masih berdiri kokoh, meskipun terlihat retak di beberapa bagian.

“Ini dia,” Zhang Wei berkata pelan, merasakan emosi samar dari jiwa masternya, Lian Xuhuan.

“Ya, ini tempatnya,” suara Lian Xuhuan bergema di benaknya. “Namun, segel ini tidak akan mudah dibuka. Dibutuhkan teknik khusus yang hanya aku ketahui. Kau siap, Wei’er?”

Zhang Wei mengangguk tanpa ragu. Dia mengulurkan tangannya, memancarkan energi kelabu dari pedangnya ke arah segel. Dengan bantuan petunjuk dari Lian Xuhuan, dia mulai mengurai segel itu, memecahkan pola-pola rumit yang telah menjaga alam rahasia ini tetap tersembunyi selama ribuan tahun.

Butuh beberapa menit hingga segel itu retak sepenuhnya, dan akhirnya, pintu masuk ke alam rahasia itu terbuka.

“Mari kita lihat tempat seperti apa ini,” gumamnya sambil melangkah masuk, siap menghadapi apa pun yang menunggunya di dalam.

Begitu Zhang Wei melangkah melewati pintu masuk, udara di sekelilingnya berubah drastis. Dunia di dalam alam rahasia ini terasa berbeda—lebih suram, lebih gelap, dan lebih menekan. Langitnya tidak biru, melainkan berwarna abu-abu pekat, dengan kabut tebal yang menggantung di mana-mana. Suasana itu menciptakan perasaan bahwa sesuatu yang mengerikan sedang mengintai di balik setiap sudut.

"Ini... jauh lebih gelap daripada yang kuingat," suara Lian Xuhuan terdengar dalam benaknya, nadanya penuh kehati-hatian. "Sepertinya tempat ini telah berubah selama ribuan tahun tanpa pengawasan."

Zhang Wei menyipitkan mata, memperhatikan lingkungan sekitarnya. Tanah di bawah kakinya berwarna hitam seperti arang, dan sesekali dia melihat tanaman aneh yang bersinar dengan cahaya redup, seolah-olah mereka hidup di kegelapan ini. Di kejauhan, dia mendengar suara geraman samar, seperti binatang buas yang sedang berburu.

“Jika tempat ini dipenuhi energi negatif, maka ada kemungkinan besar tumbuhan roh dan artefak yang kita cari berada di wilayah paling berbahaya,” ujar Zhang Wei sambil mengencangkan genggamannya pada pedang abu-abu gelapnya.

Dia mulai berjalan perlahan, langkahnya penuh kehati-hatian. Tidak butuh waktu lama sebelum dia menemukan tanda-tanda kehidupan. Sebuah makhluk besar dengan tubuh seperti serigala, tetapi memiliki tiga kepala, muncul dari balik kabut. Mata merahnya menyala dengan kebencian, dan setiap langkahnya mengguncang tanah.

Zhang Wei berhenti. Dia mengamati makhluk itu, memperkirakan kekuatannya. “Binatang roh tingkat tinggi,” gumamnya. “Baru masuk saja, tapi mereka sudah mengirim sambutan sebesar ini?”

Makhluk itu menggeram, lalu melesat ke arahnya dengan kecepatan luar biasa. Zhang Wei tidak panik. Dengan satu gerakan gesit, dia menghindar ke samping dan mengayunkan pedangnya. Serangan itu mengenai salah satu kepala makhluk itu, tetapi bukannya terluka, kepala itu hanya bergetar sebelum kembali menyerang dengan ganas.

“Makhluk ini memiliki kemampuan regenerasi yang cepat. Jangan buang waktu,” suara Lian Xuhuan memperingatkan.

Zhang Wei mendengus. “Mengerti.”

Dia melompat ke udara, menggunakan teknik langkah anginnya untuk menghindari serangan makhluk itu yang semakin liar. Dengan cepat, dia mengaktifkan teknik pedang tingkat tinggi—Cakar Kelabu Pemusnah. Pedangnya memancarkan cahaya kelabu yang menakutkan, dan dalam sekejap, serangan itu menghantam makhluk itu dengan kekuatan penuh.

Sebuah jeritan mengerikan terdengar ketika tubuh makhluk itu terbelah menjadi dua. Zhang Wei mendarat dengan ringan di tanah, melihat tubuh makhluk itu perlahan memudar menjadi kabut hitam.

“Ini hanya penjaga pintu,” pikirnya.

Namun, dia tidak punya banyak waktu untuk berpikir. Dari kejauhan, suara gemuruh terdengar. Tanah bergetar, dan kabut di sekitarnya semakin tebal. Zhang Wei bisa merasakan energi yang semakin besar mendekat, seolah-olah tempat ini tidak senang dengan kehadirannya.

“Sepertinya tempat ini hidup,” gumamnya.

“Memang,” jawab Lian Xuhuan. “Dan ini bukan alam rahasia biasa. Ada sesuatu yang menjaga inti tempat ini, sesuatu yang tidak akan membiarkanmu mengambil apa pun dengan mudah.”

Zhang Wei tersenyum tipis, matanya memancarkan tekad. “Bagus. Sudah lama aku tidak menghadapi tantangan seperti ini.”

Dia melangkah lebih dalam, semakin dekat ke pusat alam rahasia itu, dengan kewaspadaan penuh dan pedangnya siap untuk menghadapi apa pun yang datang. Di tempat ini, setiap langkahnya bisa berarti hidup atau mati.

Kabut semakin tebal saat Zhang Wei bergerak lebih dalam. Udara terasa berat, dan energi gelap di sekitarnya membuat setiap langkahnya terasa seperti menghadapi tekanan yang tak terlihat. Di depan, suara gemuruh mulai berubah menjadi jeritan samar, seperti tangisan makhluk yang tak berwujud.

Tiba-tiba, dari dalam kabut, sosok-sosok muncul. Mereka menyerupai manusia, tetapi tubuh mereka transparan dan mata mereka kosong. Mereka tampak seperti roh yang terperangkap, mengambang tanpa tujuan. Namun, begitu mereka melihat Zhang Wei, roh-roh itu bergerak dengan kecepatan mengerikan, menerjang ke arahnya.

“Roh pembalasan,” kata Lian Xuhuan, suaranya lebih serius. “Mereka akan terus menyerang sampai kamu menghancurkan inti keberadaan mereka.”

Zhang Wei tidak mundur. Dengan satu ayunan pedang, aura abu-abu menyebar, membentuk penghalang pelindung. Dia memusatkan energinya, bersiap menghadapi gelombang serangan berikutnya. “Kalau begitu, mari kita lihat siapa yang lebih bertahan lama.”

Terpopuler

Comments

Mamat Stone

Mamat Stone

siiiip

2025-03-28

0

Nanik S

Nanik S

Jooooosz dan Tooooop

2025-03-17

0

Ana Dasuki

Ana Dasuki

top

2025-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bayangan Perang di Tanah Barat
2 Mangsa ingin Memangsa
3 Menerobos ranah Martial Ancestor
4 Musuh Lainnya
5 Pertempuran Dimulai
6 Ancaman yang Sebenarnya
7 Pertarungan dua Martial Ancestor
8 Kekalahan yang Memalukan
9 Perkembangan Pesat
10 Musuh Baru
11 Rencana yang sia-sia
12 Hukuman Tak Terhindarkan
13 Musuh Bodoh
14 Mengakhiri Kebodohan
15 Lalat Pengganggu
16 Perlawanan yang tak berguna
17 Memasuki Alam Rahasia
18 Mencari Material
19 Harta Karun Lembah Terlarang
20 Menantang Menara
21 Akar Pohon Dunia
22 Api Abadi dan Mahluk Suci
23 Penghancur Semesta & Warisan
24 Entitas Aneh
25 Mei si Misterius
26 Kota Diserang
27 Pangeran Bodoh
28 Undangan Kaisar
29 Menerima Undangan
30 Tiba di Istana
31 Dibalik Tirai Kekaisaran
32 Rencana Zhang Wei
33 Perjamuan Kekaisaran
34 Bersiap
35 Memulai Aksi
36 Misi Berhasil
37 Kerajaan Tianlan
38 Kota Haifeng
39 Konflik di Restoran
40 Zhao Heng
41 Kesombongan Kosong
42 Para Penjilat
43 Memilih
44 Menyebrangi Samudera
45 Jejak Baru di Benua Selatan
46 Kota Tanpa Hukum
47 Yue Lian
48 Serikat Langit Senja
49 Tiba di Gurun Kuno
50 Sekte Seribu Belati
51 Iblis Kelabu
52 Menjelajahi Reruntuhan Kuno
53 Ancaman Tak Terlihat
54 Pertemuan Kembali Dua Jiwa Kuno
55 Pecahan Kegelapan Mutlak
56 Dilema
57 Situasi Tak Terduga
58 Pusat Reruntuhan
59 Pasukan Hitam
60 Zhang Wei Terdesak
61 Amarah Jiwa Kuno
62 Cerita Lama
63 Tragedi
64 Pewarisan
65 Tepat Waktu
66 Mencegah Bencana
67 Kepergian Lian Xuhuan
68 Perpisahan
69 Menerobos Martial Sovereign
70 Menguji Kekuatan
71 Meninggalkan Gurun Kuno
72 Pertarungan Tanpa Pemenang
73 Kembali ke Benua Timur
74 Menyerang Kota Canyu
75 Menyerang Kota Canyu II
76 Kaisar Turun Tangan
77 Duel Entitas Terkuat Dari Benua Timur
78 Perbedaan Yang Membuat Perbedaan
79 Era Baru
80 Kemakmuran Wilayah Utara
81 Melanjutkan Misi Utama
82 Menantang Mei
83 Pengakuan dan Petunjuk
84 Membantai Naga Bumi
85 Panen Yang Luar Biasa
86 Diusir
87 Langkah Menuju Benua Tengah
88 Mulai Berlayar
89 Memasuki Samudera Petaka
90 Rintangan Pertama Samudera Petaka
91 Kepulauan Misterius
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bayangan Perang di Tanah Barat
2
Mangsa ingin Memangsa
3
Menerobos ranah Martial Ancestor
4
Musuh Lainnya
5
Pertempuran Dimulai
6
Ancaman yang Sebenarnya
7
Pertarungan dua Martial Ancestor
8
Kekalahan yang Memalukan
9
Perkembangan Pesat
10
Musuh Baru
11
Rencana yang sia-sia
12
Hukuman Tak Terhindarkan
13
Musuh Bodoh
14
Mengakhiri Kebodohan
15
Lalat Pengganggu
16
Perlawanan yang tak berguna
17
Memasuki Alam Rahasia
18
Mencari Material
19
Harta Karun Lembah Terlarang
20
Menantang Menara
21
Akar Pohon Dunia
22
Api Abadi dan Mahluk Suci
23
Penghancur Semesta & Warisan
24
Entitas Aneh
25
Mei si Misterius
26
Kota Diserang
27
Pangeran Bodoh
28
Undangan Kaisar
29
Menerima Undangan
30
Tiba di Istana
31
Dibalik Tirai Kekaisaran
32
Rencana Zhang Wei
33
Perjamuan Kekaisaran
34
Bersiap
35
Memulai Aksi
36
Misi Berhasil
37
Kerajaan Tianlan
38
Kota Haifeng
39
Konflik di Restoran
40
Zhao Heng
41
Kesombongan Kosong
42
Para Penjilat
43
Memilih
44
Menyebrangi Samudera
45
Jejak Baru di Benua Selatan
46
Kota Tanpa Hukum
47
Yue Lian
48
Serikat Langit Senja
49
Tiba di Gurun Kuno
50
Sekte Seribu Belati
51
Iblis Kelabu
52
Menjelajahi Reruntuhan Kuno
53
Ancaman Tak Terlihat
54
Pertemuan Kembali Dua Jiwa Kuno
55
Pecahan Kegelapan Mutlak
56
Dilema
57
Situasi Tak Terduga
58
Pusat Reruntuhan
59
Pasukan Hitam
60
Zhang Wei Terdesak
61
Amarah Jiwa Kuno
62
Cerita Lama
63
Tragedi
64
Pewarisan
65
Tepat Waktu
66
Mencegah Bencana
67
Kepergian Lian Xuhuan
68
Perpisahan
69
Menerobos Martial Sovereign
70
Menguji Kekuatan
71
Meninggalkan Gurun Kuno
72
Pertarungan Tanpa Pemenang
73
Kembali ke Benua Timur
74
Menyerang Kota Canyu
75
Menyerang Kota Canyu II
76
Kaisar Turun Tangan
77
Duel Entitas Terkuat Dari Benua Timur
78
Perbedaan Yang Membuat Perbedaan
79
Era Baru
80
Kemakmuran Wilayah Utara
81
Melanjutkan Misi Utama
82
Menantang Mei
83
Pengakuan dan Petunjuk
84
Membantai Naga Bumi
85
Panen Yang Luar Biasa
86
Diusir
87
Langkah Menuju Benua Tengah
88
Mulai Berlayar
89
Memasuki Samudera Petaka
90
Rintangan Pertama Samudera Petaka
91
Kepulauan Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!