Menerobos ranah Martial Ancestor

Setelah beberapa saat, akhirnya Zhang Wei menemukan tempat yang menurutnya cocok untuk menerobos. Dia telah mempersiapkan segalanya demi kelancaran proses penerobosannya dan memastikan tidak ada gangguan sedikitpun.

Langit di atas lembah terpencil itu berubah kelam, seolah mengantisipasi apa yang akan segera terjadi. Zhang Wei berdiri di tengah lingkaran formasi pertahanan yang telah ia bangun dengan teliti. Angin berhembus kencang, membawa hawa dingin yang menusuk tulang, namun ia tetap tenang. Mata abu-abunya bersinar tajam, penuh tekad.

"Tempat ini cukup terpencil," gumamnya sambil memeriksa sekeliling. Pepohonan yang menjulang tinggi mengelilingi lembah, menciptakan perisai alami. Tak ada tanda-tanda kehidupan di sekitar. "Tidak ada gangguan. Sempurna."

Ia duduk bersila di tengah formasi dan mengeluarkan sumber daya yang telah dipersiapkan: batu roh tingkat tinggi, pil-pil pemulihan, dan beberapa jimat pelindung. Semua diletakkan di tempat yang telah ditentukan, mengelilingi tubuhnya seperti pelindung yang tak terlihat. Zhang Wei tahu, kali ini ia menghadapi tribulasi yang jauh lebih dahsyat dibanding sebelumnya.

"Ayo kita mulai," katanya dengan suara rendah, memusatkan energi di tubuhnya. Aura di sekelilingnya berubah, berputar-putar seperti pusaran badai kecil. Kehendak dewa dimensi di dalam dirinya mulai bergerak, memanggil tribulasi yang tak terhindarkan.

Langit menjadi semakin gelap. Petir pertama muncul, membelah langit dengan kilatan menyilaukan. Suaranya menggema, menggetarkan lembah. Zhang Wei memfokuskan energinya, menyiapkan tubuh dan formasi untuk menerima serangan.

BOOM!

Petir pertama menghantam tubuhnya dengan kekuatan dahsyat. Zhang Wei menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang menyiksa. Energi petir itu berusaha menghancurkan tubuhnya, namun ia berhasil menyerapnya, mengubahnya menjadi kekuatan yang memperkuat tubuh dan inti kultivasinya.

"Aku harus bertahan," gumamnya, menarik napas dalam-dalam.

Petir kedua menyusul, lebih kuat dari yang pertama. Formasi pelindungnya bergetar hebat, namun tetap bertahan. Zhang Wei menahan teriakan saat energi petir itu menyusup ke dalam tubuhnya, mencoba menghancurkan dantiannya. Tapi ia tetap bertahan, memaksa energi itu tunduk pada kehendaknya.

Saat petir ketiga mulai terbentuk di langit, awan hitam menggulung dengan intensitas yang mengerikan. Suara gemuruh menggema, seperti suara ribuan naga yang mengaum serempak. Zhang Wei merasakan tekanan yang luar biasa menghantam tubuhnya, seolah-olah dunia ingin menghancurkannya.

"Petir ketiga..." ia bergumam, matanya berkilat tajam. "Mari kita lihat seberapa kuat kau."

Petir itu menghantam dengan kekuatan yang tak terbayangkan. Formasi di sekelilingnya hancur berkeping-keping, meninggalkan Zhang Wei sepenuhnya bergantung pada kekuatannya sendiri. Tubuhnya terasa seperti terbakar dari dalam, namun ia tetap bertahan, menggenggam tekadnya dengan erat.

Dengan seluruh kekuatan yang dimilikinya, Zhang Wei menyerap energi petir itu, menundukkannya dan menjadikannya bagian dari dirinya.

Petir keempat hingga kesembilan datang seperti badai kemarahan yang tak terhentikan. Masing-masing membawa kekuatan yang meningkat drastis, mencoba menghancurkan tubuh dan tekad Zhang Wei. Namun, setiap kali ia terhantam, ia bangkit lebih kuat, menundukkan energi petir dan menyerapnya ke dalam inti kultivasinya.

Tubuhnya mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius. Kulitnya terbakar, darah mengalir dari mulutnya, dan setiap otot di tubuhnya terasa seperti akan meledak. Tapi mata abu-abunya tetap memancarkan tekad yang tak tergoyahkan.

Ketika petir kesembilan menghantam, suara ledakan mengguncang lembah. Pohon-pohon di sekitarnya tumbang, tanah bergetar, dan formasi pelindung terakhirnya hancur total. Zhang Wei terhempas ke tanah, napasnya terengah-engah, tubuhnya hampir tidak bisa bergerak. Namun, ia tahu ini belum berakhir.

"Petir kesepuluh..." ia bergumam, darah menetes dari sudut bibirnya. "Yang terakhir..."

Langit di atasnya semakin gelap, dan tekanan di udara menjadi hampir tak tertahankan. Awan hitam bergulung-gulung, menciptakan pusaran besar yang seolah-olah ingin menelan seluruh dunia. Petir kesepuluh mulai terbentuk, energi di dalamnya begitu dahsyat sehingga udara di sekitar Zhang Wei terasa seperti terbakar.

Ketika petir itu akhirnya turun, cahaya putih menyilaukan menutupi seluruh lembah. Suara ledakan yang dihasilkan seperti ribuan gunung yang meletus sekaligus. Petir itu menghantam Zhang Wei dengan kekuatan yang luar biasa, menghancurkan tanah di sekitarnya dan menciptakan kawah besar.

Zhang Wei menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang tak terlukiskan. Tubuhnya terasa seperti akan hancur menjadi debu, namun ia tidak menyerah. Dengan seluruh kekuatan yang tersisa, ia memusatkan energinya, menundukkan kehendak petir itu dan menyerapnya ke dalam inti kultivasinya.

Waktu terasa berhenti sejenak. Tubuh Zhang Wei memancarkan cahaya keemasan, menandakan bahwa ia telah berhasil menaklukkan tribulasi ini. Energi yang dahsyat mengalir melalui tubuhnya, memperkuatnya hingga ke level yang belum pernah ia capai sebelumnya.

Ketika cahaya itu perlahan mereda, Zhang Wei berdiri di tengah kawah yang telah terbentuk, tubuhnya gosong oleh petir, pakaiannya hampir sepenuhnya lenyap. Namun, senyum tipis terukir di wajahnya.

"Akhirnya..." ia berkata dengan suara rendah namun penuh kepuasan. "Aku telah mencapai ranah Martial Ancestor."

Udara di sekitarnya terasa berbeda, lebih ringan namun penuh dengan energi yang menggema. Zhang Wei telah menjadi kultivator ranah Martial Ancestor termuda dalam seribu tahun terakhir, sebuah pencapaian yang hanya bisa diimpikan oleh banyak orang.

Dengan tubuh yang penuh luka dan napas yang berat, ia menatap langit yang perlahan kembali cerah. "Aku tak boleh berhenti melangkah" gumamnya, matanya bersinar dengan tekad. "Puncak dunia... aku akan mencapainya."

Ia mengambil napas dalam-dalam, lalu mulai berjalan keluar dari kawah. Meski tubuhnya terasa seperti dihantam ribuan gunung, ada senyum puas tetap terukir di wajahnya.

Suara tawa yang ringan namun penuh ejekan tiba-tiba terdengar di benak Zhang Wei. Itu adalah suara Lian Xuhuan, sang master yang tak pernah melewatkan kesempatan untuk mengolok muridnya.

"Hahaha! Lihat dirimu sekarang, Zhang Wei! Kau benar-benar seperti gembel yang baru saja dilempar dari surga," cemooh Lian Xuhuan. "Oh tunggu, lebih buruk! Bahkan gembel punya pakaian lebih banyak daripada kau sekarang!"

Zhang Wei mendengus, memeriksa dirinya sendiri. Kulitnya gosong, beberapa bagian pakaiannya masih berasap, dan rambutnya... ah, sudah tidak ada lagi yang bisa disebut rambut. Ia kini benar-benar mirip dengan gelandangan yang tak pernah mandi selama ratusan tahun.

"Master," gumamnya dengan suara lelah namun penuh kesal. "Bisakah kau tidak menertawakanku setidaknya satu kali? Aku baru saja menantang maut!"

"Dan kau berhasil... dengan penampilan seorang pengemis," balas Lian Xuhuan, tawa kecilnya terus berlanjut. "Muridku yang paling berbakat kini terlihat seperti korban kebakaran."

Zhang Wei menghela napas panjang, lalu duduk bersila di atas tanah yang hangus. Ia menutup matanya, mengabaikan suara tawa sang master yang masih menggema di pikirannya. Ia mulai menstabilkan ranah Martial Ancestor-nya, merasakan energi baru yang mengalir melalui tubuhnya.

"Aku tidak peduli," gumamnya sambil memfokuskan diri. "Yang penting aku lebih kuat sekarang."

"Lebih kuat? Tentu," jawab Lian Xuhuan dengan nada menggoda. "Tapi lebih tampan? Ah, itu masih dipertanyakan."

Zhang Wei hanya mendengus pelan, menahan senyum yang hampir muncul di wajahnya.

Terpopuler

Comments

Gurunya juga pelawak... Mantap minimal ada yang menghibur

2025-03-17

1

saniscara patriawuha.

saniscara patriawuha.

dasarrrr guruuu yg geloooo....

2025-01-13

1

Mamat Stone

Mamat Stone

ok

2025-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bayangan Perang di Tanah Barat
2 Mangsa ingin Memangsa
3 Menerobos ranah Martial Ancestor
4 Musuh Lainnya
5 Pertempuran Dimulai
6 Ancaman yang Sebenarnya
7 Pertarungan dua Martial Ancestor
8 Kekalahan yang Memalukan
9 Perkembangan Pesat
10 Musuh Baru
11 Rencana yang sia-sia
12 Hukuman Tak Terhindarkan
13 Musuh Bodoh
14 Mengakhiri Kebodohan
15 Lalat Pengganggu
16 Perlawanan yang tak berguna
17 Memasuki Alam Rahasia
18 Mencari Material
19 Harta Karun Lembah Terlarang
20 Menantang Menara
21 Akar Pohon Dunia
22 Api Abadi dan Mahluk Suci
23 Penghancur Semesta & Warisan
24 Entitas Aneh
25 Mei si Misterius
26 Kota Diserang
27 Pangeran Bodoh
28 Undangan Kaisar
29 Menerima Undangan
30 Tiba di Istana
31 Dibalik Tirai Kekaisaran
32 Rencana Zhang Wei
33 Perjamuan Kekaisaran
34 Bersiap
35 Memulai Aksi
36 Misi Berhasil
37 Kerajaan Tianlan
38 Kota Haifeng
39 Konflik di Restoran
40 Zhao Heng
41 Kesombongan Kosong
42 Para Penjilat
43 Memilih
44 Menyebrangi Samudera
45 Jejak Baru di Benua Selatan
46 Kota Tanpa Hukum
47 Yue Lian
48 Serikat Langit Senja
49 Tiba di Gurun Kuno
50 Sekte Seribu Belati
51 Iblis Kelabu
52 Menjelajahi Reruntuhan Kuno
53 Ancaman Tak Terlihat
54 Pertemuan Kembali Dua Jiwa Kuno
55 Pecahan Kegelapan Mutlak
56 Dilema
57 Situasi Tak Terduga
58 Pusat Reruntuhan
59 Pasukan Hitam
60 Zhang Wei Terdesak
61 Amarah Jiwa Kuno
62 Cerita Lama
63 Tragedi
64 Pewarisan
65 Tepat Waktu
66 Mencegah Bencana
67 Kepergian Lian Xuhuan
68 Perpisahan
69 Menerobos Martial Sovereign
70 Menguji Kekuatan
71 Meninggalkan Gurun Kuno
72 Pertarungan Tanpa Pemenang
73 Kembali ke Benua Timur
74 Menyerang Kota Canyu
75 Menyerang Kota Canyu II
76 Kaisar Turun Tangan
77 Duel Entitas Terkuat Dari Benua Timur
78 Perbedaan Yang Membuat Perbedaan
79 Era Baru
80 Kemakmuran Wilayah Utara
81 Melanjutkan Misi Utama
82 Menantang Mei
83 Pengakuan dan Petunjuk
84 Membantai Naga Bumi
85 Panen Yang Luar Biasa
86 Diusir
87 Langkah Menuju Benua Tengah
88 Mulai Berlayar
89 Memasuki Samudera Petaka
90 Rintangan Pertama Samudera Petaka
91 Kepulauan Misterius
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bayangan Perang di Tanah Barat
2
Mangsa ingin Memangsa
3
Menerobos ranah Martial Ancestor
4
Musuh Lainnya
5
Pertempuran Dimulai
6
Ancaman yang Sebenarnya
7
Pertarungan dua Martial Ancestor
8
Kekalahan yang Memalukan
9
Perkembangan Pesat
10
Musuh Baru
11
Rencana yang sia-sia
12
Hukuman Tak Terhindarkan
13
Musuh Bodoh
14
Mengakhiri Kebodohan
15
Lalat Pengganggu
16
Perlawanan yang tak berguna
17
Memasuki Alam Rahasia
18
Mencari Material
19
Harta Karun Lembah Terlarang
20
Menantang Menara
21
Akar Pohon Dunia
22
Api Abadi dan Mahluk Suci
23
Penghancur Semesta & Warisan
24
Entitas Aneh
25
Mei si Misterius
26
Kota Diserang
27
Pangeran Bodoh
28
Undangan Kaisar
29
Menerima Undangan
30
Tiba di Istana
31
Dibalik Tirai Kekaisaran
32
Rencana Zhang Wei
33
Perjamuan Kekaisaran
34
Bersiap
35
Memulai Aksi
36
Misi Berhasil
37
Kerajaan Tianlan
38
Kota Haifeng
39
Konflik di Restoran
40
Zhao Heng
41
Kesombongan Kosong
42
Para Penjilat
43
Memilih
44
Menyebrangi Samudera
45
Jejak Baru di Benua Selatan
46
Kota Tanpa Hukum
47
Yue Lian
48
Serikat Langit Senja
49
Tiba di Gurun Kuno
50
Sekte Seribu Belati
51
Iblis Kelabu
52
Menjelajahi Reruntuhan Kuno
53
Ancaman Tak Terlihat
54
Pertemuan Kembali Dua Jiwa Kuno
55
Pecahan Kegelapan Mutlak
56
Dilema
57
Situasi Tak Terduga
58
Pusat Reruntuhan
59
Pasukan Hitam
60
Zhang Wei Terdesak
61
Amarah Jiwa Kuno
62
Cerita Lama
63
Tragedi
64
Pewarisan
65
Tepat Waktu
66
Mencegah Bencana
67
Kepergian Lian Xuhuan
68
Perpisahan
69
Menerobos Martial Sovereign
70
Menguji Kekuatan
71
Meninggalkan Gurun Kuno
72
Pertarungan Tanpa Pemenang
73
Kembali ke Benua Timur
74
Menyerang Kota Canyu
75
Menyerang Kota Canyu II
76
Kaisar Turun Tangan
77
Duel Entitas Terkuat Dari Benua Timur
78
Perbedaan Yang Membuat Perbedaan
79
Era Baru
80
Kemakmuran Wilayah Utara
81
Melanjutkan Misi Utama
82
Menantang Mei
83
Pengakuan dan Petunjuk
84
Membantai Naga Bumi
85
Panen Yang Luar Biasa
86
Diusir
87
Langkah Menuju Benua Tengah
88
Mulai Berlayar
89
Memasuki Samudera Petaka
90
Rintangan Pertama Samudera Petaka
91
Kepulauan Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!