Lalat Pengganggu

Zhang Wei berdiri di puncak menara utama Kota Canyu, memandang ke arah kota yang kini berkembang pesat di bawah pengawasannya. Jalanan ramai oleh pedagang, serikat dagang, dan penduduk yang menjalankan aktivitas sehari-hari. Semua ini adalah hasil dari usahanya selama beberapa bulan terakhir.

Namun, hatinya mulai gelisah. Kota ini telah menjadi tempat yang aman dan makmur, tapi Zhang Wei tahu bahwa waktunya untuk pergi semakin dekat. Dia tidak bisa terus tinggal di satu tempat, apalagi saat tujuan utamanya belum tercapai.

Di aula utama kediaman keluarga Song, Zhang Wei memanggil Song Tianyu dan para pejabat kota. Mereka semua duduk dengan penuh hormat, menanti arahan dari pemimpin mereka.

“Aku telah memutuskan,” Zhang Wei membuka pembicaraan, “untuk menyerahkan pengelolaan penuh kota ini kepada kalian. Song Tianyu akan tetap menjadi kepala administrasi, dan semua keputusan penting harus melalui persetujuannya.”

Song Tianyu tampak sedikit terkejut, tapi dia segera mengangguk. “Kami akan menjaga kota ini seperti yang telah kau lakukan, Tuan Muda. Tapi... apakah kau akan pergi?”

Zhang Wei mengangguk pelan. “Aku tidak bisa terus tinggal di sini. Ada hal yang lebih besar yang harus aku lakukan. Kota ini telah mandiri. Dengan formasi perlindungan yang terhubung dengan seutas jiwaku dan kekuatan kalian, aku yakin tidak ada yang bisa menggoyahkannya.”

Semua orang terdiam, merasakan tanggung jawab yang besar di pundak mereka. Namun, mereka juga memahami bahwa Zhang Wei adalah sosok yang tidak akan terikat pada satu tempat.

Beberapa hari kemudian, Zhang Wei berdiri di gerbang kota. Penduduk berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum dia pergi. Song Meiyu, yang kini menjadi sekretaris utamanya, berdiri di sampingnya dengan ekspresi yang sulit ditebak.

“Kau benar-benar akan pergi?” tanyanya dengan nada lembut.

Zhang Wei tersenyum tipis. “Kota ini sudah lebih dari cukup kuat tanpa kehadiranku. Aku tidak bisa terus di sini. Masih banyak hal yang harus aku lakukan.”

Song Meiyu menundukkan kepala, tampak enggan untuk membiarkannya pergi. Namun, dia tahu bahwa tidak ada yang bisa menghentikan Zhang Wei jika dia sudah membuat keputusan.

Dengan satu lambaian tangan, Zhang Wei melangkah pergi, meninggalkan Kota Canyu yang telah menjadi benteng kuat di wilayah itu.

Beberapa hari perjalanan membawa Zhang Wei ke arah utara Kekaisaran Qin. Wilayah ini dikenal dengan pegunungan dan hutannya yang luas, tempat yang jarang dijamah oleh manusia. Di tengah perjalanan, dia mulai merasakan kehadiran seseorang yang mengawasinya dari kejauhan.

“Keluar,” katanya dengan tenang, tanpa berhenti berjalan.

Dari balik pepohonan, seorang pria bertubuh besar muncul. Wajahnya penuh bekas luka, dan aura pembunuh terpancar jelas darinya.

“Kau Zhang Wei, bukan?” pria itu bertanya dengan suara berat.

Zhang Wei berhenti, memandang pria itu dengan tenang. “Benar. Dan kau siapa?”

Pria itu tidak menjawab, tapi serangannya menjelaskan segalanya. Dengan kecepatan yang luar biasa, dia melompat ke arah Zhang Wei, mengayunkan pedang besar yang membawa angin mematikan.

Namun, bagi Zhang Wei, serangan itu terasa lambat. Dengan gerakan yang hampir tidak terlihat, dia menghindar dan menebas balik dengan pedangnya, membuat pria itu terjatuh dengan luka di bahunya.

“Kau bekerja untuk siapa?” Zhang Wei bertanya dingin.

Pria itu terdiam, darah mengalir dari lukanya. Tapi sebelum dia bisa menjawab, dia menggigit sesuatu di mulutnya. Zhang Wei langsung mengenali tanda itu—racun bunuh diri.

“Bodoh,” gumam Zhang Wei, membiarkan tubuh pria itu terjatuh ke tanah.

Dia memeriksa tubuh pria itu, menemukan tanda sebuah organisasi yang tidak asing baginya. “Sepertinya masih ada orang yang tidak tahu kapan harus menyerah,” katanya pada dirinya sendiri, melanjutkan perjalanannya dengan waspada.

Zhang Wei melangkah lebih jauh ke dalam hutan utara, pikirannya dipenuhi oleh berbagai kemungkinan. Meski belum bertemu dengan musuh yang sesungguhnya, dia tahu bahwa perjalanan ini akan membawanya lebih dekat ke kebenaran yang selama ini dia cari.

Hutan di wilayah utara Kekaisaran Qin ini terkenal karena keindahannya sekaligus bahayanya. Zhang Wei berjalan dengan penuh kehati-hatian, mendengarkan setiap kata yang disampaikan oleh jiwa Lian Xuhuan dalam pikirannya.

“Apakah kau yakin tempat itu masih ada, Master?” tanya Zhang Wei, matanya memindai setiap sudut hutan yang terlihat tak berujung.

“Pasti ada,” jawab Lian Xuhuan dengan nada penuh keyakinan. “Aku menyegel tempat itu dengan teknik yang sangat kompleks. Bahkan Martial Ancestor biasa tidak akan mampu menemukannya, apalagi membukanya tanpa teknik khusus.”

“Tapi kau lupa lokasinya?” Zhang Wei menambahkan dengan sedikit sindiran.

“Aku hanya lupa detail pastinya, bukan keseluruhan area,” balas Lian Xuhuan dengan tegas. “Jika aku tidak salah, alam rahasia itu tersembunyi di sekitar wilayah ini. Segel yang aku buat terhubung dengan energi alam di sekitarnya. Kita hanya perlu mencari fluktuasi energi roh yang tidak biasa.”

Zhang Wei menghela napas panjang, merasa tugas ini tidak akan mudah. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain. Alam rahasia itu bisa menjadi kunci untuk mempercepat rencana besarnya, terutama jika di dalamnya terdapat tanaman roh atau benda berharga yang sulit ditemukan di tempat lain.

***

Setelah berhari-hari menjelajahi hutan, Zhang Wei mulai merasakan sesuatu yang aneh. Di sebuah lembah yang tertutup kabut tebal, dia menemukan tanda-tanda yang tidak wajar. Pohon-pohon di sekitar area itu tampak tumbuh dengan cara yang aneh, membentuk pola melingkar, seolah mengelilingi sesuatu yang tak terlihat.

“Master, apakah ini tempatnya?” tanya Zhang Wei, memandang ke sekeliling dengan penuh kewaspadaan.

Lian Xuhuan terdiam sejenak sebelum menjawab, “Ada kemungkinan besar ini adalah titik yang kita cari. Aku merasakan jejak teknik segel yang aku gunakan dulu. Tapi segel ini telah melemah setelah ribuan tahun.”

Zhang Wei berjalan lebih dekat, memperhatikan area itu dengan cermat. Energi roh di sekitarnya terasa lebih padat daripada biasanya, hampir seperti tekanan yang menekan tubuhnya.

“Bagaimana cara membukanya?” tanya Zhang Wei.

“Kau harus menggunakan teknik yang aku ajarkan padamu sebelumnya, teknik pembuka segel dunia kecil. Tapi hati-hati, proses ini akan menguras energi dalam jumlah besar, dan kita tidak tahu apa yang menunggu di dalamnya,” jelas Lian Xuhuan.

Zhang Wei mengangguk, mengambil posisi di tengah lingkaran pohon-pohon aneh itu. Dengan napas yang teratur, dia mulai mengalirkan energi rohnya, membentuk pola-pola rumit di udara. Cahaya keemasan mulai bersinar dari tanah, mengikuti pola yang dia buat.

***

Beberapa saat kemudian, suara gemuruh terdengar dari bawah tanah. Kabut tebal yang menyelimuti lembah itu perlahan terangkat, memperlihatkan sebuah gerbang besar yang terbuat dari batu hitam. Ukiran-ukiran kuno menghiasi permukaannya, memancarkan aura kuno yang membuat bulu kuduk merinding.

“Ini dia,” bisik Lian Xuhuan dengan nada penuh nostalgia.

Zhang Wei melangkah mendekati gerbang itu, tapi sebelum dia bisa menyentuhnya, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Suara tawa dingin terdengar dari belakangnya.

“Kau benar-benar membuat ini mudah bagi kami, Zhang Wei,” suara itu berkata.

Zhang Wei berbalik dengan cepat, menemukan sekelompok orang berpakaian hitam muncul dari balik pepohonan. Aura mereka ditekan dengan baik, tetapi jelas bahwa mereka bukanlah kultivator biasa.

“Siapa kalian?” tanya Zhang Wei dengan nada dingin, tangannya sudah bersiap di gagang pedangnya.

“Kami tidak perlu memperkenalkan diri pada orang yang akan segera mati,” jawab salah satu dari mereka.

Zhang Wei menghela napas panjang. “Kenapa selalu ada orang bodoh yang mencoba menggangguku?”

Senyum tipis terukir di wajahnya saat dia menghunus pedangnya, siap menghadapi mereka semua. Satu hal yang pasti—tidak ada yang akan menghalanginya memasuki alam rahasia itu.

Terpopuler

Comments

Khairuddin PBBA

Khairuddin PBBA

wah, gantung ceritanya Thor
/Smile/

2025-01-19

1

saniscara patriawuha.

saniscara patriawuha.

gasssss pollll manggg zhonggggg...

2025-01-19

1

Mamat Stone

Mamat Stone

/Joyful//Joyful//Joyful/

2025-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bayangan Perang di Tanah Barat
2 Mangsa ingin Memangsa
3 Menerobos ranah Martial Ancestor
4 Musuh Lainnya
5 Pertempuran Dimulai
6 Ancaman yang Sebenarnya
7 Pertarungan dua Martial Ancestor
8 Kekalahan yang Memalukan
9 Perkembangan Pesat
10 Musuh Baru
11 Rencana yang sia-sia
12 Hukuman Tak Terhindarkan
13 Musuh Bodoh
14 Mengakhiri Kebodohan
15 Lalat Pengganggu
16 Perlawanan yang tak berguna
17 Memasuki Alam Rahasia
18 Mencari Material
19 Harta Karun Lembah Terlarang
20 Menantang Menara
21 Akar Pohon Dunia
22 Api Abadi dan Mahluk Suci
23 Penghancur Semesta & Warisan
24 Entitas Aneh
25 Mei si Misterius
26 Kota Diserang
27 Pangeran Bodoh
28 Undangan Kaisar
29 Menerima Undangan
30 Tiba di Istana
31 Dibalik Tirai Kekaisaran
32 Rencana Zhang Wei
33 Perjamuan Kekaisaran
34 Bersiap
35 Memulai Aksi
36 Misi Berhasil
37 Kerajaan Tianlan
38 Kota Haifeng
39 Konflik di Restoran
40 Zhao Heng
41 Kesombongan Kosong
42 Para Penjilat
43 Memilih
44 Menyebrangi Samudera
45 Jejak Baru di Benua Selatan
46 Kota Tanpa Hukum
47 Yue Lian
48 Serikat Langit Senja
49 Tiba di Gurun Kuno
50 Sekte Seribu Belati
51 Iblis Kelabu
52 Menjelajahi Reruntuhan Kuno
53 Ancaman Tak Terlihat
54 Pertemuan Kembali Dua Jiwa Kuno
55 Pecahan Kegelapan Mutlak
56 Dilema
57 Situasi Tak Terduga
58 Pusat Reruntuhan
59 Pasukan Hitam
60 Zhang Wei Terdesak
61 Amarah Jiwa Kuno
62 Cerita Lama
63 Tragedi
64 Pewarisan
65 Tepat Waktu
66 Mencegah Bencana
67 Kepergian Lian Xuhuan
68 Perpisahan
69 Menerobos Martial Sovereign
70 Menguji Kekuatan
71 Meninggalkan Gurun Kuno
72 Pertarungan Tanpa Pemenang
73 Kembali ke Benua Timur
74 Menyerang Kota Canyu
75 Menyerang Kota Canyu II
76 Kaisar Turun Tangan
77 Duel Entitas Terkuat Dari Benua Timur
78 Perbedaan Yang Membuat Perbedaan
79 Era Baru
80 Kemakmuran Wilayah Utara
81 Melanjutkan Misi Utama
82 Menantang Mei
83 Pengakuan dan Petunjuk
84 Membantai Naga Bumi
85 Panen Yang Luar Biasa
86 Diusir
87 Langkah Menuju Benua Tengah
88 Mulai Berlayar
89 Memasuki Samudera Petaka
90 Rintangan Pertama Samudera Petaka
91 Kepulauan Misterius
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bayangan Perang di Tanah Barat
2
Mangsa ingin Memangsa
3
Menerobos ranah Martial Ancestor
4
Musuh Lainnya
5
Pertempuran Dimulai
6
Ancaman yang Sebenarnya
7
Pertarungan dua Martial Ancestor
8
Kekalahan yang Memalukan
9
Perkembangan Pesat
10
Musuh Baru
11
Rencana yang sia-sia
12
Hukuman Tak Terhindarkan
13
Musuh Bodoh
14
Mengakhiri Kebodohan
15
Lalat Pengganggu
16
Perlawanan yang tak berguna
17
Memasuki Alam Rahasia
18
Mencari Material
19
Harta Karun Lembah Terlarang
20
Menantang Menara
21
Akar Pohon Dunia
22
Api Abadi dan Mahluk Suci
23
Penghancur Semesta & Warisan
24
Entitas Aneh
25
Mei si Misterius
26
Kota Diserang
27
Pangeran Bodoh
28
Undangan Kaisar
29
Menerima Undangan
30
Tiba di Istana
31
Dibalik Tirai Kekaisaran
32
Rencana Zhang Wei
33
Perjamuan Kekaisaran
34
Bersiap
35
Memulai Aksi
36
Misi Berhasil
37
Kerajaan Tianlan
38
Kota Haifeng
39
Konflik di Restoran
40
Zhao Heng
41
Kesombongan Kosong
42
Para Penjilat
43
Memilih
44
Menyebrangi Samudera
45
Jejak Baru di Benua Selatan
46
Kota Tanpa Hukum
47
Yue Lian
48
Serikat Langit Senja
49
Tiba di Gurun Kuno
50
Sekte Seribu Belati
51
Iblis Kelabu
52
Menjelajahi Reruntuhan Kuno
53
Ancaman Tak Terlihat
54
Pertemuan Kembali Dua Jiwa Kuno
55
Pecahan Kegelapan Mutlak
56
Dilema
57
Situasi Tak Terduga
58
Pusat Reruntuhan
59
Pasukan Hitam
60
Zhang Wei Terdesak
61
Amarah Jiwa Kuno
62
Cerita Lama
63
Tragedi
64
Pewarisan
65
Tepat Waktu
66
Mencegah Bencana
67
Kepergian Lian Xuhuan
68
Perpisahan
69
Menerobos Martial Sovereign
70
Menguji Kekuatan
71
Meninggalkan Gurun Kuno
72
Pertarungan Tanpa Pemenang
73
Kembali ke Benua Timur
74
Menyerang Kota Canyu
75
Menyerang Kota Canyu II
76
Kaisar Turun Tangan
77
Duel Entitas Terkuat Dari Benua Timur
78
Perbedaan Yang Membuat Perbedaan
79
Era Baru
80
Kemakmuran Wilayah Utara
81
Melanjutkan Misi Utama
82
Menantang Mei
83
Pengakuan dan Petunjuk
84
Membantai Naga Bumi
85
Panen Yang Luar Biasa
86
Diusir
87
Langkah Menuju Benua Tengah
88
Mulai Berlayar
89
Memasuki Samudera Petaka
90
Rintangan Pertama Samudera Petaka
91
Kepulauan Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!