Menantang Menara

Zhang Wei melangkah masuk ke dalam menara, aura misterius langsung menyelimuti tubuhnya. Dalam sekejap, dunia di sekitarnya berubah. Dia tidak lagi berada di dalam menara, melainkan di tengah hutan yang dipenuhi pohon-pohon raksasa dengan daun-daun gelap yang memancarkan cahaya redup.

“Apa ini? Ilusi?” gumam Zhang Wei, tangannya sudah bersiaga memegang pedangnya.

“Bukan ilusi,” jawab suara Lian Xuhuan di dalam pikirannya. “Ini adalah dimensi yang terhubung dengan menara. Tempat ini nyata, dan setiap ujian akan memaksamu menghadapi musuh yang sesuai dengan kekuatan lantai ini.”

Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari dalam hutan. Tanah bergetar, dan dari bayangan pepohonan muncul makhluk-makhluk besar berbentuk humanoid, tubuh mereka terbuat dari kayu hitam pekat yang dilapisi akar-akar tajam. Mata mereka bersinar merah menyala, menatap Zhang Wei dengan niat membunuh.

“Martial Master, ya?” Zhang Wei tersenyum tipis. “Mari kita mulai.”

Makhluk-makhluk itu bergerak serentak, menyerang Zhang Wei dengan kecepatan mengejutkan. Namun, bagi Zhang Wei, mereka terlalu lambat. Dengan satu langkah ringan, dia menghindar dari cakar salah satu makhluk dan menebasnya dengan pedangnya. Aura abu-abu dari pedangnya menyelimuti tubuh kayu itu, memotongnya menjadi dua dalam sekejap.

Makhluk lainnya tidak tinggal diam. Mereka mengayunkan tangan besar mereka ke arah Zhang Wei, mencoba menghancurkannya dengan kekuatan brutal. Namun, Zhang Wei hanya melompat ke udara, menghindari serangan itu dengan mudah.

“Bagi orang biasa, ini mungkin sulit,” katanya, pedangnya berputar di udara. “Tapi aku sudah melewati jauh lebih banyak dari ini.”

Dengan gerakan cepat, dia mendarat di belakang salah satu makhluk dan menebasnya. Pedangnya bergerak seperti kilat, menghancurkan musuh-musuhnya satu per satu. Dalam waktu singkat, hutan itu kembali sunyi.

“Ujian pertama selesai,” kata Zhang Wei sambil membersihkan pedangnya.

Tiba-tiba, sebuah cahaya terang muncul di tengah hutan. Sebuah altar kecil dengan peti emas muncul di hadapannya. Ketika dia membukanya, dia menemukan sebuah gulungan kuno berisi teknik tingkat tinggi yang berfokus pada perbaikan tubuh fisik.

“Hadiah yang lumayan,” komentar Lian Xuhuan.

Zhang Wei melangkah ke lingkaran teleportasi yang muncul di altar, membawanya ke lantai kedua.

Di lantai kedua, dia mendapati dirinya berada di medan berbatu yang dipenuhi kawah dan api yang menyala-nyala. Lawan kali ini adalah sekumpulan makhluk berbentuk humanoid dengan tubuh seperti lava yang membara, kekuatan mereka setara dengan Martial Grandmaster.

Pertarungan berlangsung lebih intens, namun Zhang Wei tetap memegang kendali. Dengan kombinasi kecepatannya yang luar biasa dan teknik pedangnya yang sempurna, dia berhasil mengalahkan mereka satu per satu. Hadiah di lantai kedua adalah pedang kristal merah yang memiliki kemampuan menyerap energi panas.

“Aku bisa menjual ini nanti,” pikir Zhang Wei, menyimpan pedang itu ke dalam cincinnya.

Tanpa ragu, dia melangkah ke lingkaran teleportasi berikutnya, menuju lantai ketiga.

Lantai ketiga membawanya ke medan yang berbeda lagi—padang salju yang luas, di mana angin dingin menusuk kulitnya. Di kejauhan, dia bisa melihat sosok-sosok besar dengan tubuh seperti es, kekuatan mereka setara dengan Martial Lord.

Zhang Wei menghela napas panjang. “Ahh.. Ini membuatku bernostalgia.”

Namun, senyum tipis tetap terukir di wajahnya. Dengan pedangnya yang berkilauan dalam cahaya abu-abu, dia bersiap untuk menghadapi ujian berikutnya.

Zhang Wei berdiri di tengah padang salju yang luas, angin dingin berhembus kencang, menusuk hingga ke tulang. Di kejauhan, sosok-sosok besar mulai bergerak, tubuh mereka seperti terbuat dari es yang memancarkan cahaya biru redup. Setiap langkah mereka membuat tanah bergetar, dan hawa dingin yang mengelilingi mereka terasa semakin menusuk.

“Martial Lord, ya?” gumam Zhang Wei, menggenggam pedangnya lebih erat. “Aku pernah menghadapi yang lebih buruk.”

Namun, pemandangan ini membangkitkan kenangan lama dalam benaknya. Ia teringat pertempuran di Benua Utara, saat ia melawan Dark Elf yang kuat. Saat itu, dia bukan siapa-siapa, hanya seorang pendekar muda yang berusaha bertahan hidup. Perasaan terdesak, keputusasaan, dan kebingungan yang dulu sering ia rasakan kini terasa seperti memori dari kehidupan yang jauh berbeda.

“Aku benar-benar lemah waktu itu,” pikirnya, matanya menyipit. “Tapi sekarang, aku bukan lagi pria yang sama.”

Sosok pertama menerjang ke arahnya, lengan es raksasa mengayun dengan kecepatan tinggi. Zhang Wei melompat ke udara, menghindari serangan itu dengan mudah. Dengan gerakan halus, pedangnya menebas ke bawah, meninggalkan jejak abu-abu yang memotong makhluk itu menjadi dua.

Namun, yang lain tidak tinggal diam. Empat makhluk lainnya bergerak bersamaan, mengelilingi Zhang Wei dan melancarkan serangan dari berbagai arah. Serangan mereka begitu terkoordinasi, memanfaatkan kekuatan Martial Lord mereka sepenuhnya.

“Cukup bagus,” komentar Zhang Wei, matanya memancarkan kegembiraan.

Dia berputar di tempat, pedangnya bergerak cepat seperti badai. Aura abu-abu dari pedangnya menciptakan penghalang pelindung yang memblokir semua serangan, sementara serangan balasannya memotong musuh satu per satu. Dalam waktu singkat, semua makhluk es itu runtuh menjadi serpihan.

Hadiah di lantai ketiga adalah kalung kristal yang memancarkan aura dingin, sebuah artefak yang meningkatkan ketahanan tubuh terhadap elemen es. Zhang Wei menyimpannya tanpa banyak berpikir, lalu melangkah ke lingkaran teleportasi untuk melanjutkan ujiannya.

Lantai keempat membawanya ke medan gurun yang tandus, di mana makhluk-makhluk berwujud pasir menyerangnya dengan kekuatan setara Martial King. Di sini, Zhang Wei harus lebih waspada. Mereka bukan hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga manipulasi elemen pasir yang membuat setiap langkahnya terasa berat.

Pertarungan di lantai keempat berlangsung sedikit lama. Zhang Wei harus mengandalkan teknik pedangnya untuk menghancurkan makhluk-makhluk itu sebelum mereka sempat menyatukan kembali tubuh mereka. Hadiah yang dia peroleh adalah sebuah gelang emas yang meningkatkan kecepatan pemulihan energi spiritual.

Tanpa ragu, dia melangkah ke lantai kelima, di mana dia menghadapi sekelompok makhluk berwujud api dengan kekuatan setara Martial Emperor. Kali ini, mereka tidak hanya kuat, tetapi juga memiliki kecerdasan taktis yang memaksa Zhang Wei untuk menggunakan strategi yang lebih rumit.

“Aku bisa merasakan tekanannya sekarang,” pikir Zhang Wei sambil menghindari serangan bola api raksasa yang hampir mengenai tubuhnya.

Namun, dengan kombinasi teknik pedang dan kecepatannya yang luar biasa, Zhang Wei berhasil mengatasi mereka. Pedangnya memancarkan cahaya abu-abu yang membungkus tubuh musuhnya, memadamkan api mereka satu per satu hingga tidak ada yang tersisa.

Hadiah di lantai kelima adalah sebuah batu permata merah yang memancarkan aura panas, artefak yang dapat memperkuat serangan elemen api. Zhang Wei mengaguminya sejenak sebelum melanjutkan ke lantai keenam.

Di lantai keenam, Zhang Wei mendapati dirinya berada di sebuah medan perang kuno, dengan reruntuhan bangunan besar di sekitarnya. Angin bertiup kencang, membawa aroma darah dan kehancuran. Dari balik reruntuhan, muncul makhluk-makhluk besar dengan tubuh seperti baja, mata mereka bersinar merah seperti bara api.

“Martial Ancestor,” kata Zhang Wei dengan nada serius. “Ini akan menjadi tantangan yang sesungguhnya.”

Makhluk-makhluk itu tidak menunggu lama. Mereka bergerak dengan kecepatan yang mengejutkan, mengayunkan senjata besar yang tampak seperti serpihan reruntuhan. Zhang Wei segera menyadari bahwa pertarungan ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan kekuatan mentah.

“Sepertinya aku harus menggunakan semua yang kupelajari,” pikirnya sambil bersiap menghadapi musuh-musuh terkuat sejauh ini.

Terpopuler

Comments

rinaris$

rinaris$

makin meningkat tantangan yang harus dilalui 👍👍👍

2025-01-30

3

Nanik S

Nanik S

Lalui semua Tantangan agar menjadi lebih kuat

2025-03-17

0

Mamat Stone

Mamat Stone

seru

2025-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bayangan Perang di Tanah Barat
2 Mangsa ingin Memangsa
3 Menerobos ranah Martial Ancestor
4 Musuh Lainnya
5 Pertempuran Dimulai
6 Ancaman yang Sebenarnya
7 Pertarungan dua Martial Ancestor
8 Kekalahan yang Memalukan
9 Perkembangan Pesat
10 Musuh Baru
11 Rencana yang sia-sia
12 Hukuman Tak Terhindarkan
13 Musuh Bodoh
14 Mengakhiri Kebodohan
15 Lalat Pengganggu
16 Perlawanan yang tak berguna
17 Memasuki Alam Rahasia
18 Mencari Material
19 Harta Karun Lembah Terlarang
20 Menantang Menara
21 Akar Pohon Dunia
22 Api Abadi dan Mahluk Suci
23 Penghancur Semesta & Warisan
24 Entitas Aneh
25 Mei si Misterius
26 Kota Diserang
27 Pangeran Bodoh
28 Undangan Kaisar
29 Menerima Undangan
30 Tiba di Istana
31 Dibalik Tirai Kekaisaran
32 Rencana Zhang Wei
33 Perjamuan Kekaisaran
34 Bersiap
35 Memulai Aksi
36 Misi Berhasil
37 Kerajaan Tianlan
38 Kota Haifeng
39 Konflik di Restoran
40 Zhao Heng
41 Kesombongan Kosong
42 Para Penjilat
43 Memilih
44 Menyebrangi Samudera
45 Jejak Baru di Benua Selatan
46 Kota Tanpa Hukum
47 Yue Lian
48 Serikat Langit Senja
49 Tiba di Gurun Kuno
50 Sekte Seribu Belati
51 Iblis Kelabu
52 Menjelajahi Reruntuhan Kuno
53 Ancaman Tak Terlihat
54 Pertemuan Kembali Dua Jiwa Kuno
55 Pecahan Kegelapan Mutlak
56 Dilema
57 Situasi Tak Terduga
58 Pusat Reruntuhan
59 Pasukan Hitam
60 Zhang Wei Terdesak
61 Amarah Jiwa Kuno
62 Cerita Lama
63 Tragedi
64 Pewarisan
65 Tepat Waktu
66 Mencegah Bencana
67 Kepergian Lian Xuhuan
68 Perpisahan
69 Menerobos Martial Sovereign
70 Menguji Kekuatan
71 Meninggalkan Gurun Kuno
72 Pertarungan Tanpa Pemenang
73 Kembali ke Benua Timur
74 Menyerang Kota Canyu
75 Menyerang Kota Canyu II
76 Kaisar Turun Tangan
77 Duel Entitas Terkuat Dari Benua Timur
78 Perbedaan Yang Membuat Perbedaan
79 Era Baru
80 Kemakmuran Wilayah Utara
81 Melanjutkan Misi Utama
82 Menantang Mei
83 Pengakuan dan Petunjuk
84 Membantai Naga Bumi
85 Panen Yang Luar Biasa
86 Diusir
87 Langkah Menuju Benua Tengah
88 Mulai Berlayar
89 Memasuki Samudera Petaka
90 Rintangan Pertama Samudera Petaka
91 Kepulauan Misterius
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bayangan Perang di Tanah Barat
2
Mangsa ingin Memangsa
3
Menerobos ranah Martial Ancestor
4
Musuh Lainnya
5
Pertempuran Dimulai
6
Ancaman yang Sebenarnya
7
Pertarungan dua Martial Ancestor
8
Kekalahan yang Memalukan
9
Perkembangan Pesat
10
Musuh Baru
11
Rencana yang sia-sia
12
Hukuman Tak Terhindarkan
13
Musuh Bodoh
14
Mengakhiri Kebodohan
15
Lalat Pengganggu
16
Perlawanan yang tak berguna
17
Memasuki Alam Rahasia
18
Mencari Material
19
Harta Karun Lembah Terlarang
20
Menantang Menara
21
Akar Pohon Dunia
22
Api Abadi dan Mahluk Suci
23
Penghancur Semesta & Warisan
24
Entitas Aneh
25
Mei si Misterius
26
Kota Diserang
27
Pangeran Bodoh
28
Undangan Kaisar
29
Menerima Undangan
30
Tiba di Istana
31
Dibalik Tirai Kekaisaran
32
Rencana Zhang Wei
33
Perjamuan Kekaisaran
34
Bersiap
35
Memulai Aksi
36
Misi Berhasil
37
Kerajaan Tianlan
38
Kota Haifeng
39
Konflik di Restoran
40
Zhao Heng
41
Kesombongan Kosong
42
Para Penjilat
43
Memilih
44
Menyebrangi Samudera
45
Jejak Baru di Benua Selatan
46
Kota Tanpa Hukum
47
Yue Lian
48
Serikat Langit Senja
49
Tiba di Gurun Kuno
50
Sekte Seribu Belati
51
Iblis Kelabu
52
Menjelajahi Reruntuhan Kuno
53
Ancaman Tak Terlihat
54
Pertemuan Kembali Dua Jiwa Kuno
55
Pecahan Kegelapan Mutlak
56
Dilema
57
Situasi Tak Terduga
58
Pusat Reruntuhan
59
Pasukan Hitam
60
Zhang Wei Terdesak
61
Amarah Jiwa Kuno
62
Cerita Lama
63
Tragedi
64
Pewarisan
65
Tepat Waktu
66
Mencegah Bencana
67
Kepergian Lian Xuhuan
68
Perpisahan
69
Menerobos Martial Sovereign
70
Menguji Kekuatan
71
Meninggalkan Gurun Kuno
72
Pertarungan Tanpa Pemenang
73
Kembali ke Benua Timur
74
Menyerang Kota Canyu
75
Menyerang Kota Canyu II
76
Kaisar Turun Tangan
77
Duel Entitas Terkuat Dari Benua Timur
78
Perbedaan Yang Membuat Perbedaan
79
Era Baru
80
Kemakmuran Wilayah Utara
81
Melanjutkan Misi Utama
82
Menantang Mei
83
Pengakuan dan Petunjuk
84
Membantai Naga Bumi
85
Panen Yang Luar Biasa
86
Diusir
87
Langkah Menuju Benua Tengah
88
Mulai Berlayar
89
Memasuki Samudera Petaka
90
Rintangan Pertama Samudera Petaka
91
Kepulauan Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!