Penculikan

Pagi itu, di kantor Raka yang megah, suasana tampak seperti biasa. Para karyawan sibuk dengan pekerjaan mereka, dan Rania tengah menyiapkan beberapa pesanan makanan titipan karyawan untuk makan siang . Namun, hatinya tetap terasa gelisah. Ia tidak bisa menghindari perasaan yang mengkhawatirkan suatu hal tapi dia sendiri tidak mengerti hal apa itu. Tiba-tiba Rania mengingat tentang Zian, bagaimana kabar bocah kecil itu? apakah dia baik-baik saja? Rania merindukan Zian.

Namun, hari itu, Zian menunjukkan keteguhan yang luar biasa. Tidak sabar menunggu penjelasan lebih lanjut, Zian memutuskan untuk pergi sendiri, mencari Rania di kantor Raka. Dengan tekad yang bulat, ia diam-diam meninggalkan rumah dan pergi ke kantor Raka, berharap bisa bertemu dengan Rania.

Zian yang masih kecil, dengan wajah penuh harapan, berjalan menuju pintu kantor Raka. Ia tidak tahu bahwa tindakan nekatnya itu akan berujung pada bahaya besar. Tanpa ada yang menyadari, Zian tiba di gedung tinggi tempat Raka bekerja. Ia mencoba masuk melalui pintu depan, tetapi karena tubuhnya yang kecil dan penampilannya yang tidak biasa di antara para eksekutif, ia langsung diperhatikan oleh dua pria asing yang sedang berdiri di dekat pintu.

Ternyata, pria-pria itu bukanlah orang biasa. Mereka adalah bagian dari kelompok rival bisnis Raka, yang sejak lama merencanakan untuk menculik anak-anak dari keluarga Raka demi menekan perusahaan besar itu. Melihat Zian yang kebingungan dan sendirian, mereka segera menyergapnya. Dalam sekejap, Zian dibawa pergi ke dalam mobil van hitam yang parkir di dekat gedung, tanpa ada yang bisa mencegah.

Di dalam kantor, Rania yang baru saja selesai makan siang di ruang kantin, merasakan ada yang tidak beres. Ia merasa cemas. Sesuatu dalam hatinya mengatakan bahwa ada yang salah. Setelah mengecek ponselnya yang berdering, Rania melihat pesan dari Zidane yang menanyakan apakah Rania sudah makan siang . Namun, saat ia mengecek kembali, tiba-tiba ponselnya jatuh yang semakin membuat perasaan Rania gelisah takut terjadi sesuatu yang buruk .

Saat melintas di depan pintu gedung, ia melihat sosok Zian yang tengah dipaksa masuk ke dalam mobil oleh dua pria asing. Jantungnya serasa berhenti berdetak.

"Zian!" seru Rania, panik.

Zian menoleh, terkejut melihat Rania berlari menuju ke arahnya. "Tante Rania!" teriak Zian dengan suara putus asa.

Rania berlari kencang, mencoba mengejar mobil yang mulai mundur, tetapi kedua pria itu menyadari kedatangannya dan segera menghalangi jalan. "Jangan dekati kami, atau anak ini akan kami lukai !" salah satu pria itu mengancam, menodongkan senjata tajam ke arah Rania.

Rania tidak mundur. Melihat Zian yang ketakutan, hati Rania hanya memiliki satu tujuan—menyelamatkan anak itu, apa pun yang terjadi. Tanpa berpikir panjang, ia melompat ke depan, berusaha menarik Zian keluar dari cengkraman pria itu.

Namun, pria yang menghalangi langkah Rania dengan cepat menahan tangannya dan mendorongnya ke tanah. "Kau pikir bisa menang melawan kami?" katanya dengan tawa jahat.

Dalam sekejap, pria itu menarik pisau dan, dengan cepat, menusukkan ujungnya ke sisi tubuh Rania. Rania merasakan rasa sakit yang tajam di perutnya, dan tubuhnya langsung terasa lemas. Ia menatap Zian yang terkejut, matanya penuh dengan air mata. "Lari, Zian! Lari!" teriak Rania dengan suara lemah, mencoba untuk tetap tegar.

Zian terisak, ketakutan. Namun, Rania tahu ia harus melindungi Zian dengan cara apapun, dan ia memaksakan diri untuk berdiri meskipun darah mulai mengalir dari lukanya. Dengan sisa kekuatan yang ada, ia melompat ke arah pria itu lagi, menendang salah satu pria yang berusaha menghampirinya, dan berhasil membuatnya terjatuh.

Kesempatan itu dimanfaatkan oleh Zian, yang dengan cepat berlari menuju gedung, berteriak meminta bantuan. Rania yang hampir tak sadarkan diri mencoba untuk mengikuti, tetapi tubuhnya terlalu lemah untuk bertahan lebih lama. Ia terjatuh ke tanah, dan sebelum semuanya gelap, ia sempat melihat sosok Zidane yang berlari menuju ke arahnya dengan cemas.

"Rania!" teriak Zidane sambil berlari, begitu melihat kondisi Rania yang terjatuh dengan luka di perutnya.

Sambil berusaha menahan rasa sakit yang luar biasa, Rania tersenyum lemah. "Zian... aman, Zidane..." katanya dengan suara serak. "Tolong... bawa Zian kembali."

Zidane menatap Rania dengan wajah panik, kemudian bergegas mengangkat tubuh Rania dengan hati-hati. "Kamu harus bertahan, Rania. Jangan bicara dulu, aku akan segera membawamu ke rumah sakit."

Saat itu, Rania merasa kesadarannya semakin hilang, namun ia merasa sedikit lega karena Zian selamat. Dengan usaha terakhir, ia hanya bisa berdoa agar semuanya baik-baik saja.

Terpopuler

Comments

Patrish

Patrish

.. lhaah.. apa tidak ada orang ya.. kok Rania harus melawan sendiri bayanganku di depan kantor besar pasti ada penjaga.. satpam ato petugas keamanan yang lain

2025-03-05

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

seolah Rania dan Zian ibu dan ank padhl merk GK ada ikatan darah tp ada ikatan bathin

2025-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Hal Baru
2 Lantai Dua Puluh
3 Makan siang
4 Raka
5 Pembawa Sial?
6 Bos Sombong
7 Dimana Rania?
8 Amarah Raka
9 Mas Zidane?
10 Maaf untuk Rania
11 Jalan-jalan
12 Sandal Dinosaurus
13 Penculikan
14 Bagaimana dengan Rania?
15 Ungkapan Perasaan
16 Rencana Rahasia Leon
17 Kedatangan Raka
18 Pertemuan tidak terduga
19 Tawaran menggiurkan
20 Selisih Paham
21 Melanjutkan hidup
22 Familiar
23 Saran Zidane
24 Keputusan Rania
25 Mengobati luka
26 Hari terakhir bekerja
27 Zian sakit
28 Tinggal bersama
29 Terjebak dalam hujan
30 Rasanya kok beda?
31 Peringatan untuk Sherly
32 Gombalan maut Leon
33 Minuman herbal dan kesalahan pahaman
34 bekal cinta Rania
35 Bekal - bekal gemoy
36 Wajah yang teduh
37 Izin
38 Patah hati Raka
39 Menciptakan jarak
40 Janur kuning belum melengkung
41 Lomba memasak
42 Siapa sangka?
43 Meyakinkan
44 Hanya Pengasuh anak
45 Akhirnya ditemukan
46 Kekecewaan Leon
47 Mencuri hati papi
48 Serangan janda depan rumah
49 Kedatangan Zidane
50 Saingan berat Zidane
51 Dilema Zidane
52 Keretakan hubungan
53 Cinta lama
54 Rasa bersalah
55 Seperti apa Rania?
56 Kunjungan dadakan
57 Rencana jahat Sherly
58 Sakit
59 Kekacauan
60 Misteri dibalik foto
61 Saya akan datang!
62 Resepsi pernikahan Zidane dan Sherly
63 Apa hubungan di antara kalian?
64 Putri yang terabaikan
65 Kesedihan
66 Penyesalan
67 Lamaran dadakan
68 Ketegangan di malam hari
69 Kamu tahu saya,kan?
70 Dia bukan.....
71 Kemarahan seorang ayah
72 Fakta tentang Rania
73 Om atau pak?
74 Tamu tidak di undang
75 Pernikahan dipercepat
76 Menyadarkan Revan
77 Dunia selalu berubah
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Hal Baru
2
Lantai Dua Puluh
3
Makan siang
4
Raka
5
Pembawa Sial?
6
Bos Sombong
7
Dimana Rania?
8
Amarah Raka
9
Mas Zidane?
10
Maaf untuk Rania
11
Jalan-jalan
12
Sandal Dinosaurus
13
Penculikan
14
Bagaimana dengan Rania?
15
Ungkapan Perasaan
16
Rencana Rahasia Leon
17
Kedatangan Raka
18
Pertemuan tidak terduga
19
Tawaran menggiurkan
20
Selisih Paham
21
Melanjutkan hidup
22
Familiar
23
Saran Zidane
24
Keputusan Rania
25
Mengobati luka
26
Hari terakhir bekerja
27
Zian sakit
28
Tinggal bersama
29
Terjebak dalam hujan
30
Rasanya kok beda?
31
Peringatan untuk Sherly
32
Gombalan maut Leon
33
Minuman herbal dan kesalahan pahaman
34
bekal cinta Rania
35
Bekal - bekal gemoy
36
Wajah yang teduh
37
Izin
38
Patah hati Raka
39
Menciptakan jarak
40
Janur kuning belum melengkung
41
Lomba memasak
42
Siapa sangka?
43
Meyakinkan
44
Hanya Pengasuh anak
45
Akhirnya ditemukan
46
Kekecewaan Leon
47
Mencuri hati papi
48
Serangan janda depan rumah
49
Kedatangan Zidane
50
Saingan berat Zidane
51
Dilema Zidane
52
Keretakan hubungan
53
Cinta lama
54
Rasa bersalah
55
Seperti apa Rania?
56
Kunjungan dadakan
57
Rencana jahat Sherly
58
Sakit
59
Kekacauan
60
Misteri dibalik foto
61
Saya akan datang!
62
Resepsi pernikahan Zidane dan Sherly
63
Apa hubungan di antara kalian?
64
Putri yang terabaikan
65
Kesedihan
66
Penyesalan
67
Lamaran dadakan
68
Ketegangan di malam hari
69
Kamu tahu saya,kan?
70
Dia bukan.....
71
Kemarahan seorang ayah
72
Fakta tentang Rania
73
Om atau pak?
74
Tamu tidak di undang
75
Pernikahan dipercepat
76
Menyadarkan Revan
77
Dunia selalu berubah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!