Makan siang

Saat jam istirahat banyak karyawan yang tidak sempat membeli makanan maka para cleaning service diminta untuk membeli makanan tidak terkecuali Rania.

Saat menuju ke ruangan karyawan yang memesan makanan Rania tidak sengaja menabrak seseorang sehingga makanan yang dibawanya berjatuhan.

brak

Dengan segera Rania memungut makanan yang berjatuhan,sang penabrak pun turut membantu Rania dalam memungut makanan.

"sorry,saya buru-buru jadi tidak melihat kalau ada orang didepan saya." ucap sang penabrak dengan suara masculin nya.

Rania yang awalnya fokus pada makan yang jatuh langsung mengangkat wajah untuk melihat lawan bicaranya, dan apa yang terjadi? yap Rania terpesona oleh ketampanan orang tersebut hingga.

"apakah ada yang luka? biar saya ganti rugi semuanya." ucap orang itu.

"siapa namamu,biar aku transfer ke rekeningmu." Rania tidak fokus dengan ucapan orang itu karena yang dia fokuskan adalah wajah orang tersebut.

"hay, hallo." lambaian tangan orang tersebut menyadarkan lamunan Rania.

"Kamu karyawan baru?." tanya orang tersebut.

"iya pak,saya Rania office girl baru." jawab Rania.

"office girl?." orang tersebut mengulang kalimat Rania karena tidak percaya bahwa gadis di depannya adalah seorang Office girl karena melihat perawakannya.

"iya pak." jawab Rania dengan tegas.

"Saya Zidan asisten pribadi pak Raka, untuk kerugian makanan ini kamu hubungi saya." Jawab Zidan sambil memberikan kartu nama.

"saya buru-buru jadi kamu hubungi nomor ini." jawab Zidan.

Rania belum sempat menjawab tapi Zidan sudah berlalu dari hadapannya.

Akhirnya Rania mengantarkan makanan kepada karyawan yang memesan karena terlalu lama menunggu Rania jadi kena semprot para karyawan wanita yang memesan makanan.

"Kamu itu dari mana aja sih,lama banget ga lihat tuh jam istirahat mau selesai." bentak Mona,salah satu karyawan yang bermulut pedas.

"Alah pasti dia itu caper ke karyawan laki-laki, mentang-mentang punya wajah yang menjual." tambah Santi .

"Mohon maaf Bu tadi saya sudah tepat waktu dalam membeli makanan tapi di jalan menuju ke sini saya tidak sengaja menabrak pak Zidan." jawab Rania membela diri.

"Whaaa, ternyata target nya petinggi perusahaan nih guyss." ucap Mona untuk mempengaruhi teman-temannya. Dari awal melihat Rania Mona menaruh rasa tidak suka, karena banyak karyawan laki-laki yang memusatkan perhatian pada office girl baru itu,jadi mumpung ada kesempatan untuk menjatuhkan Rania dia adalah orang yang paling bersemangat apalagi Rania dengan mudah bertemu Zidan yang notabenenya incar ciwi-ciwi perusahaan.

Karena malas menanggapi Mona cs Rania langsung meninggalkan mereka menuju ke ruangannya.

*

"Eh Ran kamu tadi bikin masalah apa sama pak Raka?."Restu langsung menodong pertanyaan saat Rania memasuki ruang mereka.

"Bisa ga sih aku makan dulu laper banget,hari pertama kerja ada aja cobaan nya." keluh Rania.

"Iya deh sambil makan kamu cerita ya."

Rania mengeluarkan kotak makan yang di bawa dari rumah, sedangkan teman-temannya penasaran dengan masalah Rania dan CEO mereka.

"Ayo dong Ran sambil cerita." paksa Salwa.

"iya ih Rani mah lama,mana makannya di lama-lama in pasti mau mangkir ya biar ga cerita." tambah Wati.

"Teman-teman bukankah makan yang baik itu tidak sambil bicara, menurut ku makan ku ini normal kok kalian aja yang ga sabaran." pungkas Rania sambil membereskan kotak makan.

Setelah itu Rania menceritakan kejadian yang dialami mulai dari memecahkan pigura sampai penjemputan anak CEO.

"Untung aja aku ga di pecat,mana pak bos serem banget kalau marah apa ga takut tua tuh." keluh Rania.

"Tapi CEO kita ganteng banget kan." tanya Salwa sambil menaik turunkan alis

"Ganteng apaan serem iya,yang ganteng itu asisten pak bos, sumpah ganteng nya unreal banget." jawab Rania sambil senyum-senyum.

"Kamu ketemu pak Zidan juga Ran?." tanya Salwa seolah tidak percaya bahwa dihari pertama Rania kerja sudah bertemu dua pilar tampan perusahaan.

"iya." jawab Rania.

"Sumpah kamu beruntung banget ketemu dua cogan itu." pekik Wati yang di angguki Salwa.

"Pak Zidan si iya ganteng,kalau pak bos ga dulu deh." jawab Rania.

"Wah parah nih anak,asal kamu tau ya Ran pak bos itu duren sawit alias duda keren sarang duwit." Wati menjelaskan sambil tertawa kencang.

"Udah ah, mending lanjut kerja aja." Rania berlalu meninggalkan teman-temannya.

Terpopuler

Comments

Nagisa Furukawa

Nagisa Furukawa

Karakter keren! 😍

2025-01-11

2

lihat semua
Episodes
1 Hal Baru
2 Lantai Dua Puluh
3 Makan siang
4 Raka
5 Pembawa Sial?
6 Bos Sombong
7 Dimana Rania?
8 Amarah Raka
9 Mas Zidane?
10 Maaf untuk Rania
11 Jalan-jalan
12 Sandal Dinosaurus
13 Penculikan
14 Bagaimana dengan Rania?
15 Ungkapan Perasaan
16 Rencana Rahasia Leon
17 Kedatangan Raka
18 Pertemuan tidak terduga
19 Tawaran menggiurkan
20 Selisih Paham
21 Melanjutkan hidup
22 Familiar
23 Saran Zidane
24 Keputusan Rania
25 Mengobati luka
26 Hari terakhir bekerja
27 Zian sakit
28 Tinggal bersama
29 Terjebak dalam hujan
30 Rasanya kok beda?
31 Peringatan untuk Sherly
32 Gombalan maut Leon
33 Minuman herbal dan kesalahan pahaman
34 bekal cinta Rania
35 Bekal - bekal gemoy
36 Wajah yang teduh
37 Izin
38 Patah hati Raka
39 Menciptakan jarak
40 Janur kuning belum melengkung
41 Lomba memasak
42 Siapa sangka?
43 Meyakinkan
44 Hanya Pengasuh anak
45 Akhirnya ditemukan
46 Kekecewaan Leon
47 Mencuri hati papi
48 Serangan janda depan rumah
49 Kedatangan Zidane
50 Saingan berat Zidane
51 Dilema Zidane
52 Keretakan hubungan
53 Cinta lama
54 Rasa bersalah
55 Seperti apa Rania?
56 Kunjungan dadakan
57 Rencana jahat Sherly
58 Sakit
59 Kekacauan
60 Misteri dibalik foto
61 Saya akan datang!
62 Resepsi pernikahan Zidane dan Sherly
63 Apa hubungan di antara kalian?
64 Putri yang terabaikan
65 Kesedihan
66 Penyesalan
67 Lamaran dadakan
68 Ketegangan di malam hari
69 Kamu tahu saya,kan?
70 Dia bukan.....
71 Kemarahan seorang ayah
72 Fakta tentang Rania
73 Om atau pak?
74 Tamu tidak di undang
75 Pernikahan dipercepat
76 Menyadarkan Revan
77 Dunia selalu berubah
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Hal Baru
2
Lantai Dua Puluh
3
Makan siang
4
Raka
5
Pembawa Sial?
6
Bos Sombong
7
Dimana Rania?
8
Amarah Raka
9
Mas Zidane?
10
Maaf untuk Rania
11
Jalan-jalan
12
Sandal Dinosaurus
13
Penculikan
14
Bagaimana dengan Rania?
15
Ungkapan Perasaan
16
Rencana Rahasia Leon
17
Kedatangan Raka
18
Pertemuan tidak terduga
19
Tawaran menggiurkan
20
Selisih Paham
21
Melanjutkan hidup
22
Familiar
23
Saran Zidane
24
Keputusan Rania
25
Mengobati luka
26
Hari terakhir bekerja
27
Zian sakit
28
Tinggal bersama
29
Terjebak dalam hujan
30
Rasanya kok beda?
31
Peringatan untuk Sherly
32
Gombalan maut Leon
33
Minuman herbal dan kesalahan pahaman
34
bekal cinta Rania
35
Bekal - bekal gemoy
36
Wajah yang teduh
37
Izin
38
Patah hati Raka
39
Menciptakan jarak
40
Janur kuning belum melengkung
41
Lomba memasak
42
Siapa sangka?
43
Meyakinkan
44
Hanya Pengasuh anak
45
Akhirnya ditemukan
46
Kekecewaan Leon
47
Mencuri hati papi
48
Serangan janda depan rumah
49
Kedatangan Zidane
50
Saingan berat Zidane
51
Dilema Zidane
52
Keretakan hubungan
53
Cinta lama
54
Rasa bersalah
55
Seperti apa Rania?
56
Kunjungan dadakan
57
Rencana jahat Sherly
58
Sakit
59
Kekacauan
60
Misteri dibalik foto
61
Saya akan datang!
62
Resepsi pernikahan Zidane dan Sherly
63
Apa hubungan di antara kalian?
64
Putri yang terabaikan
65
Kesedihan
66
Penyesalan
67
Lamaran dadakan
68
Ketegangan di malam hari
69
Kamu tahu saya,kan?
70
Dia bukan.....
71
Kemarahan seorang ayah
72
Fakta tentang Rania
73
Om atau pak?
74
Tamu tidak di undang
75
Pernikahan dipercepat
76
Menyadarkan Revan
77
Dunia selalu berubah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!