Sampailah akhirnya Ramos di kantor polisi meski matahari mulai beranjak di atas kepala ia terus saja melangkah, gadis ini benar -benar super, mungkin karena keyakinannya begitu kuat maka tanpa ia sadari ia telah memberi sugesti pada dirinya sendiri untuk bisa berjalan sejauh itu, sama halnya jika seseorang memiliki tekad " Aku bisa, aku yakin " diiringi action maka insha allah akan tejadi.
Keringat sudah memenuhi Wajah cantiknya, wajah nya tampak sudah merah karena sengatan cahaya matahari, lalu ia membuka topinya dan membiarkan rambutnya yang pirang terurai
nampak jelas wajahnya yang mempesona itu
Beberapa petugas langsung menyapanya dengan baik " Selamat siang Nona ada yang bisa saya bantu "
Memberikan tas yang ia sandang kepada petugas " saya mau memberikan ini Pak, pemiliknya tak sengaja meninggalkannya "
Petugas tersebut memeriksa isi didalam tasnya " Baiklah Nona, jumalh uang di dalamnya adalah 499.000.000 juta rupiah, satu buah ponsel , kalau boleh tau di mana Nona menemukan tas ini "
" Kebetulan malam tadi tak sengaja pemiliknya berteduh di tempat yang sama dengan saya "
Beberapa petugas saling berkordinasi lalu memutuskan untuk menlepon seseorang
" Halo bisa berbicara dengan pak Reihan "
Kebetulan Reihan memberikan nomor telpon papanya karena hanya nomor itu saja yang ia ingat " Saya Andi Kim orang tuanya Reihan ada apa "
" Oh maaf Pak Kim menganggu anda saya hanya ingin menyampaikan jika barang - barang Pak Reihan yang hilang sudah di temukan ,saya harap pak Reihan bisa segera menjemputnya di kantor polisi "
" Baiklah, saya akan menyuruhnya kesana jangan khawatir " Papa Reihan lalu menutup telponnya
" Cepat sekarang Mama suruh Reihan kekantor polisi "
"Ada apa lagi Pa " Mamanya tampak keheranan
" Ya sisa -sisa ia kabur malam tadi lah pokoknya " Papa berbicara tegas kali ini
" Baiklah mama akan menyuruh Reihan pergi sekarang juga "
........
Ramos yang masih menunggu jawaban dari petugas tersebut langsung bertanya kembali
" Bagaimana Pak, sekarang. apa saya sudah bisa pulang "
Ramos nampak begitu kehausan ia memegang tenggorokannya
" Nanti dulu ya Nona, pemiliknya akan segera kembali sebaiknya Nona tunggu saja dulu, "
salsa sprang perusal menyodorkan sebotol air minum kemasan.
" Terimakasih pak, tapi maaf saya sedang berpuasa " Menolak dengan halus sekali, padahal ia sangat ingin memasukkannya kedalam tasnya
Boleh tidak airnya di bawa pulang saja
" Pak " Petugas tadi menoleh
" Airnya untuk saya bawa pulang aja ya " Mengambil air dari tangan petugas tersebut
Petugas tersebut tersenyum dan memberikan kembali " Ya udah ambil saja Nona "
Senyum Ramos kembali menyerekah
Alhamdulilag dapat rezeki lagi
" Baiklah kalau begitu apakah saya dibolehkan permisi untuk sholat sebentar "
Para petugas tersebut saling berpandangan karena tak menyangka hari ini di zaman sulit seperti ini masih ada berlian secantik dan sejujur ini " Silahkan saja Nona, mushola nya di sebelah sana " beberapa petugas yang masih muda beberapa kali melirik kearahnya
biasalah kan ya.....
Menjelang kedatangan Reihan, Ramos memutuskan untuk menunggu saja di mushola lagian ia juga sedang berpuasa ia juga merasa tak nyaman karena di tempat itu banyak sekali para lelaki
........
Di Kamar nya, Reihan sudah bersiap untuk pergi lagi , ia berencana untuk menemui Maria dan juga mampir ke tempat pemotretan Claudia kebetulan hari ini adalah hari ulang tahunnya Claudia
" Ah aku sudah tidak sabar lagi ingin bertemu dengan para bidadariku itu "
Menyemprot parfum ketubuhnya sembari melupakan tentang rencana pernikahannya
" Reihan... Rei " Terdengar suara mamanya berteriak di depan pintu kamarnya
" Mama? , kenapa lagi dia memanggilku "
Reihan yang masih berdiri didepan cermin
segera menjawab panggilan dari mamanya itu
" Iya Ma ,sebentar " Merapikan rambutnya lalu membuka pintu kamarnya
" Wah sudah ganteng sekali anak lelaki mama ini , mana wangi sekali ya.. mm mau kemana lagi kamu, mama jadi curiga " Mamanyapun tersenyum - senyum
Wajah Reihan datar saja dia tau mamanya sedang mengejeknya karena ia melakukan hal bodoh yang membuat dirinya sendiri kesusahan, itu baru mama dan papanya saja
belum lagi jika Jihan kakaknya tau, habislah dia
" Iya.. ya.. Reihan tau mama sedang sangat bahagia kan hari ini ,ya kan wajar aja Reihan bahagia Ma Reihan sudah pulang kerumah ini lagi " Menaikkan bibirnya dan ia kembali membohongi mamanya
" Sudah.. sudah, sekarang cepatlah kekantor polisi kembali
tadi petugas di sana menelpon papa mu, sepertinya penting sekali "
" Benarkah Ma " Wajah Reihan kembali berbinar - binar akhirnya ponselnya kembali lagi
" Oh jangang -jangan " buru -buru menghentikan ucapannya
Didalam hatinya " Hampir saja keceplosan, mmm baiklah mungkin mereka sudah menemukan tas miliku, yang terpenting itu ponselnya, mmm gadisku "
" Reihan apa lagi yang sedang kau pikirkan, ayo cepatlahh "
Reihan pun bergegas mengambil kunci mobil dan segera berangkat pergi ia lupa berpamitan dengan kedua orang tuanya
" Ah aku lupa mencium tangan mereka "
Reihan turun kembali dari mobil ,lalu mencari Papa dan mamanya untuk berpamitan, kontras sekali kelakuan Reihan di luar dan di rumah ,
Ya meski seperti apapun kelakuan kita di luar sudah tugas kita sebagai anak harus menghormati orang tua, karena orang tua tidak akan pernah perduli bagaimanapun kita seberapa dewasa kita, ia akan tetap menganggap kita adalah anak kecil di mata mereka yang di tuntut selalu untuk patuh padanya,
Berbakti kepada orang tua adalah kewajiban hal mutlak yang tidak bisa di ganggu gugat.
Apa lagi mereka tumbuh didalam keluarga yang mengharuskan selalu anggota keluarga untuk menghormati yang lebih tua apapun kondisinya, Jihan dan Reihan telah terbiasa kemanapun hendak pergi selalu berpamitan
" Pa, Ma.. Reihan pergi dulu ya "
" Hmmm... " Papanya hanya berdehem
berbeda dengan mamanya yang mencium pipi Reihan
" Anak sayang Mama ini "
.......
Didalam mobil, Reihan melihat kaca berkali - kali tentu saja ia tak henti -hentinya mengagumi ketampanan dirinya
" Reihan kau memang ganteng sekali, pantas saja banyak gadis cantik tergila -gila
padamu, pasti Maria sudah sangat merindukanku aku sudah tidak sabar ingin melepaskan rinduku sebentar saja, sebelum kekantor polisi "
" Ahhh tuhan tolonglah aku kenapa aku setampan ini, bayangkan saja jika aku harus bersanding dengan perempuan pilihan papa dan mama, sudah jelas jika kecilnya saja seperti itu bagaimana besarnya,
belum lagi sikapnya sungguh menjijikkan
ihh aku benar -benar tak bisa melupakan kelakuannya padaku "
Reihan kembali membayangkan Ramos kecil yang nakal dan jahil itu
" Ah sudah lah Reihan jangan kau bayangkan lagi dia akan merusak hari- harimu, tenang saja aku akan mencari cara untuk segera mengulurnya, aku akan membuat papa tak menyadari jika aku mengulur waktu "
Tersenyum dengan manis, sekali lagi Reihan percaya jika rencananya akan berjalan mulus
" Semoga saja Reihan ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Cut Aya Sofia
luar biasa
ketawa terus
awet muda aku jadi nya
baca ni novel
2021-05-22
1
zahra
Di jamin ketawa terus aq baca novel ini wkwkk 😂🤣
2021-02-17
2