Ramos akan mengambil satu juta saja dari uang itu, ia pun tak berani menghitungnya sama sekali " Baiklah aku akan mengambilnya satu juta saja, nanti aku akan menggantinya aku yakin pemilik uang ini orang yang sangat kaya ia pasti akan mengerti jika aku menjelaskannya dengan baik - baik "
Ramos tampak sangat percaya diri, ia lalu membuka dompetnya terselip selembar uang seratus ribu, " Syukurlah aku masih bisa bertahan dengan uang ini "
Itu berarti uang tersebut akan bertahan sampai ia gajian nanti ,dan uang satu juta tadi ia taruh juga di dompetnya, uang itu akan di berikan kepada ayahnya
" Tak apa - apa Ramos kau tidak salah, ini hanya kau pinjam saja nanti akan segera di kembalikan "
" Bismillah " Ia berencana berangkat pagi - pagi sekali pertama ia akan menyetor tunai uang satu juta rupiah untuk di kirim kekampung setelah itu ia akan melaporkan penemuan uang tersebut kekantor polisi terdekat
" Baiklah aku akan segera bersiap - siap , mumpung masih pagi , aku akan berjalan saja agar bisa menghemat biaya, sekalian olahraga biar semakin sehat " Ramos tersenyum penuh semangat
Setelah selesai bersiap - siap, Ramos pun membuka pintu ia bermaksud keluar rumah tapi ternyata Rambo, Bimo dan Rama sudah bangun juga sepagi ini, mm kelebihan tiga pemuda itu adalah mereka selalu bangun pagi ,hal yang lumrah di lakukan oleh ketiga pemuda kampung adalah menyetel musik bergenre dangdut, musik rakyat jelata biasanya mereka menyebutnya ,
Mereka menyetel lagu dangdut besar sekali volumenya, untung saja kontrakan mereka jauh dari pemukiman penduduk, di apit dua gedung besar dan terselip di antara beberapa pohon, ketiga pemuda itu lalu berjoged - joged di depan kontrakan sambil mengelap mobil dan becak mereka
Para pemuda yang mempunya kemauan keras untuk sekolah, visi misinya tidak jauh berbeda dengan Ramos, " Ingin membahagiakan orang tua dengan gelar yang mereka dapatkan"
"Pagi Pirang " Rambo seperti biasa menyapa Ramos dengan penuh cinta dan mesra ,sambil bersiul - siul melirik kearah gadis pujaannya itu
" Ecieee, cieee " Rama menyenggol tangan Bimo
Lagu yang mereka putar sangat tepat pula
" Pandangan pertama awal kita berjumpa "
Ramos tersenyum melihat kelakuan ketiga temannya itu ,Tampak Rama sedang mencukur bulu ketiaknya lalu menciumnya berkali - kali
" Rama, kau jorok sekali ih.... "
Ramos menaikkan hidungnya karena sangat jorok sekali kelakuan Rama
" Mau kemana Ramos pagi sekali "
Ramos memegang tas ransel di tangannya
" Aku ada urusan dulu pagi ini, jangan lupa titip rumah ya saudara - saudaraku yang ganteng " Ramos selalu begitu ia juga hobi bercanda
" Oke pirang tenang saja jangan khawatir, Bang Rambo akan menjaganya " Kebetulan Rambo berasal dari jambi, kota jambi termasuk kedalam pulau sumatera ,terkenal dengan sungai batanghari, sungai yang terpanjang di pulau sumatera, Mata pencarian penduduk yang berada di desa setempat rata - rata petani karet dan sawit, mereka yang di pedesaan sangat mengandalkan hasil dari perkebunan tersebut
Ramos pun tersenyum " Dagh pirang "
Rambo mengangkat tangannya
" Pirang kau akan menjadi ibu dari anak -anakku nanti " Rambo tersenyum sambil memegang wajahnya
" Ay elok benar lah kau dek... " ia menggunakan Bahasa daerah jambi yang artinya cantik sekali kamu Dik,
"Ayy makk jang Rambo khayalanmu tinggi sekali "Bimo dan Rama tertawa geli
Bimo menepuk pundak Rama
" Biarkan saja Rama, kau jangan begitu ,kita biarkan saja Rambo berjuang untuk mendapatkan cinta pirang, meski ia sama sekali tak di perhitungkan oleh pirang "
" Hahahahahahaa, jangan begitu kawan, jangan kau patahkan semangatnya, apa perlu aku rebonding rambut kribo ku ini agar bisa bersaing dengan Rambo "
Mereka bertiga pun kembali tertawa geli sambil berjoged ria
.........
Di hotel
Reihan yang sudah sangat kesal pagi - pagi sekali menyuruh pihak hotel untuk mengantarnya ke kantor polisi ia sudah tidak sabar lagi membuat laporan pencurian
Turun kebawah dan menemui resepsionis hotel tersebut
" Cepat sediakan mobil dan sopir " Membentak resepsionis hotel yang semalam
" Ba.. baa.. ik " Menjawab dengan terbata - bata lalu menyuruh Reihan menunggu di luar karena sopir sedang menuju kesana
" HMmmmm " Menaikkan bibirnya terkesan sinis sekali, resepsionis dan beberapa pelayan hotel tampak menunduk semua tak berani menengok kearah Reihan
karena mereka sudah tau siapa orang yang berada di hadapan mereka
Reihan pun masuk kedalam mobil yang sudah berada di depan, tampak sopir langsung buru - buru, membuka pintu mobil,
" Silahkan masuk Tuan "
Tanpa berbicara sepatah kata pun ia langsung masuk kedalam mobil tersebut
" Aku sangat yakin perempuan bertopi itu yang mengambilnya, lihat saja aku akan melaporkannya karena ia telah mencuri uang dan ponselku " Reihan berbicara di dalam mobil membuat sang sopir memperhatikan dari kaca mobil, tetapi ia tak berani sama sekali menegur Reihan
Reihan tampak begitu kesal
" Cepat pak jalannya ! lambat sekali " Memarahi sopir mobil tersebut
Sekitar tiga puluh menit akhirnya sampailah Reihan di kantor polisi ia turun dari mobil tentu saja semua orang mengenalnya Reihan Kim, sambutan hangat kembali langsung di tujukan kepadanya " Selamat pagi pak Reihan ada keperluan apa anda kemari "
Seorang petugas menghampirinya dengan sangat ramah, maklumlah yang datang ini bukanlah orang sembarangan
" Oh iya " Berjalan dengan gaya berjalan ciri khas seorang Reihan Kim pada umumnya, mendongakkan kepalanya dan berjalan dengan tegap meski baju yang ia pakai masih terasa lembab di badan, cuma karena parfum yang ia pakai bukan parfum kaki lima tentu saja baunya sangat awet sekali
" Saya akan membuat laporan kehilangan dan pencurian yang di lakukan oleh seorang wanita "
Petugas tersebut segera memberikan kursi kepada Reihan lalu memulai mengetik laporan "Bisa jelaskan kronologinya pak Reihan "
" Baiklah " Reihan pun mulai bercerita panjang lebar secara detail
" Jadi perempuan tersebut memakai topi berwarna merah atau hitam Pak, "
" Saya tidak bisa melihat terlalu jelas karena malam hari tidak ada cahaya penerangan di tempat itu, kejadiannya begitu cepat sekali "
" Oke baiklah jadi anda kehilangan tas ransel yang berisikan uang lima ratus juta rupiah, ponsel i phone, itu saja Pak "
" Ya, bukan masalah uangnya kalian tau lah kan, siapa keluarga Kim, tapi semua data di ponsel tersebut sangat berharga, jad tolong segera temukan pencurinya "
Petugas tersebut mengangguk paham
" Jadi kita lebih memprioritaskan untuk mencari ponselnya saja berarti Pak Reihan "
Reihan terdiam tak mungkin iya mengiyakan perkataan petugas tersebut, apa lagi posisinya sekarang iya sedang kabur dari rumah dan tak memegang uang sepeserpun sama sekali, walaupun uang segitu tak ada artinya untuk ukuran keluarga Kim
" Mmm jangan uang nya juga penting, Ehemm" Berusaha bersikap secool mungkin di hadapan petugas tersebut
" Baik pak, jangan khawatir kami akan segera melakukan pengecekan dan akan segera menemukannya "
" Oh Baiklah terimakasih banyak " Reihan menundukkan badannya
" Tapi sebelumnya bisakah saya meminjam telpon sebentar, "
Reihan akhirnya memutukan untuk menelpon papanya, karena ia memang tak memegang uang sama sekali
"Oh silahkan Pak, ini telponnya silahkan gunakan saja, "
" Ya terimakasih ini juga fasilitas negara kan "
Reihan lagi - lagi berkata nyelekit membuat petugas tersebut salah tingkah karena ucapannya itu
Petugas tersebut masih berdiri di dekatnya membuat Reihan merasa tak nyaman lalu ia menolek kebelakang
"Aku akan segera menelpon, apa kau mau berdiri di sana mendengar pembicaraanku "
" Oh maaf Pak, permisi " Petugas tersebut keluar dan membiarkan Reihan untuk menelpon
" Oke Papa kau akan sangat senang kan mendengar, aku kalah dari mu "
Reihan pun memencet nomor telpon papanya
dengan muka yang sangat kesal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
asiah
jambii di sebut..hadir oii
2021-02-10
1
Nelsa Eka Putri
lanjut thor,
2020-10-27
2
Igusmi
up
2020-10-27
0