" Pegangan mas, "
aummmmm ngengg ngenggg
Tukang ojek tersebut tancap gas, Reihan tak menyangka jika Skill tukang ojek tak kalah hebat dari pembalap top dunia, apa lagi ia sering sekali duduk bareng valentino rossie, lorenzo dan marquez jadi ia sudah hapal betul bagaimana para pembalap tingkat dunia tersebut memboncengnya saat di atas motor
" Wah nggak nyangka ya Bang, skill abang bawa motor, persis banget pembalap dunia "
Abang ojek tampak tertawa bahagia di tengah guyuran hujan yang deras , ia seolah tak memperdulikan air hujan yang masuk kedalam mulutnya saat ia berbicara dengan membuka mulut sangat lebar
" Makasih Mas, iya memang Mas, dulu saya bercita - cita pengen jadi pembalap, ya namanya juga orang susah Mas, jangankan untuk beli motor, bisa makan aja udah syukur"
Reihan terenyuh hatinya mendengar kata - kata dari tukang ojek tersebut, ia tak pernah menyadari jika di luaran sana banyak yang hidup kekurangan jauh darinya,
" Wah kalau begitu abang daftar aja jadi pembalap bang " Reihan tertawa iseng
Abang ojek dan Reihan masih sempat - sempat juga mengobrol asik diatas motor padahal baju mereka udah basah kuyup
" Ah udah tua mas, saya kasian sama Valentino Rossie kalo saya daftar nanti saingannya tambah banyak "
" Hahaha abang bisa aja "
" Ah boro - boro Mas, ini bisa kredit motor aja udah syukur, udah lebih tinggi jam terbangnya saya dong mas dari valentino rossie saya dari subuh ketemu subuh di jalanan terus " abang ojol tertawa terkekeh
Terkadang aku yang lupa bersyukur atau bagaimana, abang ojol ini aja sepertinya bersyukur sekali dengan segala ketetapan hidupnya, jadi ingat papa dan mama
Reihan teringat orang tuanya tiba - tiba, ia yang hidup dengan segala fasilitas lengkap saja terkadang selalu mengeluh
Dan akhirnya mereka pun berhenti di sebuah hotel terdekat yang cukup mewah hotel bintang dua sepertinya
" Ini hotelnya Mas, sudah sampai"
Reihan Turun dan hujan berangsur mulai reda
" Sialan hujannya sudah berhenti ternyata,haduh basah semua sampai kedalam "
Reihan memegan celananya, ia juga belum menyadari ranselnya ketinggalan
" Aduh Mas ini lagi - lagi mengumpat, Mas hujan itu berkah, pernah dengar tidak hadis yang mengatakan kalau berdoalah di saat hujan maka doa kita akan cepat di ijabah "
" Ya saya lagi berdoa semoga cepat menikah " Reihan tersenyum sambil bercanda
" Jadi berapa biayanya bang? "
" Dua ratus ribu aja "
" Oh tenang tunggu sebentar ya "
Reihan mencari - cari di mana tasnya
Tukang ojek masih menunggu dengan sabar
" Iya Mas, dua ratus ribu aja "
Tukang ojek mulai merasa curiga karena gelagat Reihan
" Bang tadi lihat nggak tas yang saya
bawa tidak " Wajah Reihan tampak sangat pucat, jelas saja , tas tersebut adalah kehidupannya
" Wah, jangan cari alasan dong Mas, saya ini udah hujan - hujanan, dari sana tadi, mana minyak motor udah mau habis, jangan cari alasan lagi, atau jangan - jangan mas nya memang nggak punya uang ya, "
" Aduh Bang , sepertinya tas saya memang ketinggalan di tempat tadi, ayo Bang kita kesana lagi "
Reihan hendak naik keatas motor
Namun dengan sigap abang ojol menyuruh Reihan turun
" Aduh cepat turun Mas , mau nipu saya ya, banyak sekali alasan dari tadi.
ah nggak.. nggak bisa, Mas mau bikib saya tekor ya, atau mas ini kawanan dari gank motor tadi sengaja mau begal saya, dasar cakep - cakep tukang tipu "
" Ya ampun Mas, kok jadi gini malu dong dengan ceramahnya barusan,tidak sesuai sekali dengan sikap aslinya "
" Ah banyak bacot nih orang, saya ini kerja cari duit, ikhtiar cari nafkah buat keluarga, lagian kalau yang namanya duit nggak ada kompromi, sialan Lu !"
Tukang ojek tersebut sangat marah sekali, wajar saja siapa yang nggak marah, dengan kesal ia pergi meninggalkan Reihan di depan hotel tersebut
" Maaf ya Bang, kalau ketemu lagi saya bayar double " Reihan berteriak karena ia memang tak pernah sampai berhutang dengan orang
" Sialll , Bagaimana ini ponselku juga hilang "
Reihan menarik rambutnya dan ia teringat sosok perempuan yang berada di sebelahnya tadi Saat ia berteduh di gubuk itu, sangat jelas perempuan itu sedang membutuhkan uang untuk di kirimkan kepada orang tuanya
" Ahh tamatlah riwayatku , aku yakin perempuan itu pasti yang mengambilnya, bagaimana ini aku tak bisa seperti ini ,ponsel juga hilang,
bagaimana jika Maria menelpon aaahhhhhh dia akan sangat marah jika aku terlambat saja mengangkat telponnya "
Reihan sangat pusing sekali ia memutuskan untuk masuk kedalam hotel tersebut, untung saja ia memakai pakaian branded dan jam tangan mahal, jadi orang akan percaya jika dia adalah orang kaya. berbeda dengan tukang ojek tadi yang sama sekali tak tau jenis pakaian bermerk , tentu saja mereka kaum ekonomi pinggiran lebih memikirkan bagaimana cara menyambung hidup dari hari kehari di tengah sulitnya perekonomian di zaman sekarang, seolah dunia begitu kejam untuk mereka yang berada hidup di bawah garis kemiskinan
seorang penjaga membuka pintu masuk yang terbuat dari kaca yang sangat bening itu, jika orang tidak tau pastilah sudah menabrak kaca tersebut
" Permisi saya boleh menginap di sini malam ini "Reihan langsung menuju meja resepsionis hotel
" Baik Tuan, silahkan bayar uang mukanya "
Resepsionis menjelaskan prosedurnya
" Anda tak mengenal saya "
" Maaf tuan saya karyawan baru disini, sesuai prosedur hotel tuan siapapun yang menginap di sini harus membayar uang mukanya terlebih dahulu "
Reihan menggebrak meja resepsionis
Brakkk
" Panggil pimpinan kalian sekarang !"
" Maaf tuan ini sudah malam tidak bisa "
Untunglah salah satu tamu hotel mengenal Reihan
" Reihan kamu kenapa di sini "
" Dompet, dan ponselku hilang "
" Oke baiklah, biar aku yang menjelaskan pada resepsionis hotel "
Teman Reihan tersebutpun menjelaskan lalu membayar menggunakan kredi card yang ia miliki
" Kau istirahatlah aku sudah memesan kamar untukmu"
" Aduh brow thankyou ya, "
" Santai aja lagian siapa yang tidak mengenal Reihan Kim " lelaki tersebut mengedipkan mata pada Reihan
Yah papa Reihan keturunan Korea indonesia
Andi Kim dan mamanya Laila saraswati
keturunan Bali
Wajar saja Reihan dan Jihan memiliki wajah yang rupawan , belum lagi Andi Kim papa Reihan masuk kedalam 10 besar orang berpengaruh di dunia
hanya saja wajahnya belum familiar karena papanya sengaja tak memperkenalkan ia di depan khalayak ramai, tentu saja karena Reihan harus memenuhi permintaannya terlebih dahulu untuk menikah dengan Ramos
" Ah kau bisa saja "
" Lagian kau sendiri kenapa tumben, tak membawa Mobil mu "
" Aku hanya ingin mencoba bagaimana menjadi rakyat biasa, you know lah "
Dengan gaya khas orang kaya yang sombong
"Oh oke, baiklah kau langsung saja keatas, aku akan pergi bersenang - senang dulu "
Seorang perempuan cantik berpenampilan seksi menggunakan rok mini yang dari tadi sibuk bergelayutan manja di lengannya
" Yah bersenang - senanglah ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Yuli Rahma
aahh Reihan masih sempat bicara dengan gaya sombong nya
2021-04-09
0