" Ma coba ambil ponsel Papa dulu disana "
Mengambilkan ponsel suaminya tersebut lalu memberikannya
"Siapa menelpon Ma, "
" Kantor polisi Pa, "Istrinya tampak kaget
Papanya tertawa geli saat mendapatkan nomor dari kantor polisi tersebut menelponnya sepagi ini
" Kau lihat Ma, ini nomor dari kantor polisi dekat hotel tempat Reihan menginap "
Pasangan suami istri tersebut tampak begitu bahagia sekali. membuat pembantu mereka yang melihat kelakuan pasangan suami istri tersebut ikut bahagia karena melihat kelakuan majikannya itu "semakin tua semakin bahagia saja "
" Ahahaha anak itu sungguh memalukan sekali, benar -benar tidak sesuai dengan isi surat yang ia tulis Pa "
" Cepat angkat Pa, mama sudah tak sabar lagi ingin mendengar suaranya "
Mama dan papanya tampak tertawa geli
" Sok jago sekali dia Ma, lihat belum sampai seharian ia sudah menyerah ,Dasar Reihan "
" Uhukk... uhukk... "
" Sabar Pa ,jangan terlalu bersemangat lihat kau kembali batuk kan "Menepuk pundak suaminya
" Berikan aku air cepat " Meneguk segelas air lalu kembali melihat ponselnya
" Ayo Pa, angkat telponnya " Istrinya sudah tidak sabar lagi
" Tunggu dulu Ma, biarkan saja dulu kita berikan ia sedikit pelajaran dulu " Papanya sengaja membiarkan telpon berbunyi
" Haha Mama sudah tak tahan ingin melihat wajahnya Pa"
............
Di kantor Polisi
Reihan yang menelpon melalui kantor polisi berusaha bersikap sangat cool sekali, dia tak mau kelihatan jika sedang kesal karena papanya lambat sekali mengangkat telponnya
Kemana papa lama sekali mengangkat telponnya, ayolah Pa angkat
Sepertinya
" Iya, halo "
Mama dan papanya mendengarkan suara Reihan sambil meminum teh mereka tampak bahagia sekali karena Reihan kalah telak
" Pa, ini Reihan " Suara Reihan tampak panik sekali
" Reihan? Reihan mana ya" Papanya sengaja mengerjainya ,Mama Reihan yang berada di samping berusaha menutup mulutnya agar suara tawanya tak terdengar oleh Reihan
" Reihan Pa, Reihan anak papa lah, memang Reihan siapa lagi Pa "
Suara Reihan yang besar membuat beberapa petugas yang berada tak jauh dari ruangan tersebut merasa terganggu dengan suara Reihan yang besar , terpaksa mereka harus menegurnya secara halus karena ini kantor bukan tempat umum
" Ehemmm "
Reihan melirik kearah petugas lalu berbicara pelan " Pa ini Reihan sekarang Reihan lagi di kantor polisi Pa "
" Kamu jangan ngaku - ngaku jadi anak saya ya, Anak saya masih tidur di kamar dari malam tadi dan belum keluar sampai sekarang apa kau paham " Suara Papa Reihan membesar dan membentak Reihan dengan sangat keras
Papa Reihan langsung mematikan telponnya
Mama dan papanya langsung tertawa geli
" Hhaha , apa kau dengar Ma , ia panik sekali "
" Iya Pa, rasakan itu adalah hukuman yang terbaik untuknya ,dia pikir dia saja yang bisa mengerjai orang tua " Kedua suami istri tersebut tersenyum sangat puas
" Ma cepat suruh boboy menjemputnya di kantor polisi kasihan dia tak memegang uang sama sekali "
" Baik Pa, mama akan menyuruh boboy segera menjemputnya "
Papa Reihan menggelengkan kepalanya
" Kelakuan anak itu selalu saja tak pernah berubah "
Kembali kekantor Polisi
Reihan menutup telpon secara cool lalu merapikan rambutnya lalu berjalan menghampiri petugas tadi, ia pun memasukkan tangannya kedalam saku celananya ,berbicaea secara santai dan elegan
" Bagaimana pak Reihan apa ada lagi yang bisa kami bantu "
Sebenarnya Reihan ingin sekali berteriak memberi tau petugas tersebut
Bisakah kalian mengantarku pulang kerumah
tolong antarkan aku pulang pak polisi
aku mohonn....
Cuma ia sangat gengsi karena tak mungkin mengatakan itu ,bisa - bisa ketahuan jika ia kabur dari rumah ,tidak lucu bukan jika sampai dunia tau seorang Reihan Kim kabur dari rumah dan sekarang terlunta -lunta berada di luar tanpa uang sepeserpun
" Oh tidak saya akan pulang dulu kerumah "
pulang oh aku pulang menggunakan apa Ha,
" Baiklah Pak Reihan ,nanti akan segera kami kabari .beberapa petugas sudah menuju TKP"
" Terimakasih " Reihan bersalaman lalu berjalan kedepan, ia sempat berpikir untuk menelpon taksi saja, cuma ia sudah malu jika harus kembali kedalam untuk meminjam telpon kembali
" Aduh bagaimana ini, aku harus pulang kerumah, tapi mau pulang pakai apa ah... ini karena kecerobohanku melupakan ranselku, pasti perempuan itu sudah membawa kabur uangku "
Tak berapa lama terdengar suara klakson mobil
Tit..
titt
Suara klakson mobil berbunyi di depannya bagaikan mendapat hembusan angin syurga suara klakson itu membuat Reihan tanpa berpikir panjang lagi langsung melompat masuk kedalam mobil
Ia membuka pintu lalu duduk menyandar dan mengatur nafasnya " Ah syukurlah kau datang tepat waktu Boy, "
Reihan bersandar di kursi mobil dan memejamkan matanya lalu tiba - tiba ia tersadar " Boy, bagaimana kau tau aku ada disini ! "
"Tadi kan nyonya yang menyuruh menjemput Mas Reihan di sini"
" Ah sial ternyata mereka sudah tau keberadaanku ,sudah kuduga.
pasti sekarang mama dan papa sedang menertawakan kebodohanku , Reihan kau memang tak berguna sama sekali "
" Kenapa Mas, emangnya "
" Oh tidak apa - apa cepat jalan "
Perut Reihan terasa lapar sekali karena ia belum sarapan pagi ini, biasanya bangun tidur agak siang dan sarapan sudah tersedia di kamarnya, tapi pagi ini ia pun tak sempat untuk mencicipi sarapan pagi di hotel
karena pikirannya sudah tidak menentu
Memang benar kata orang uang itu memang bukan segalanya tapi tak ada uang bisa membuat tambah pusing kepala
Reihan melirik kearah jam tangan yang ia kenakan " Apa aku jual saja jam ini ya, harganya kan dua kali lipat dengan uang yang hilang itu, hmm aku sungguh malu jika harus pulang kerumah "
Masih menatap kearah jam tangannya lalu kembali berbicara sendiri " Tapi ini kan jam couple yang aku beli waktu masih bersama Claudia dulu, sungguh tak mungkin aku bisa melupakan momen bersamanya setidaknya jam ini banyak sekali kenangannya "
Boboy memperhatikan sejak tadi apa saja yang di lakukan Reihan , untunglah Boboy sangat paham dengan sikap Reihan, sikap Reihan di luar sangat berbeda dengan sikap Reihan di rumah
Di rumah ia sangat ramah sekali dan akrab dengan para pekerja di rumahnya. hal itulah yang membuat Reihan berani bertanya
" Mas Reihan kenapa, dari tadi berbicara sendiri terus Mas Reihan ada masalah apa bicara dong dengan Boboy, mana tau Boboy bisa memberi solusi "
Boboy tampak percaya diri , tetapi tawaran Boboy kali ini membuat Reihan berpikir
Sepertinya Boboy salah menawarkan bantuan, karena dalam situasi seperti ini Reihan sangat membutuhkan bantuan dalam jenis apapun apa lagi ini menyangkut harga dirinya di depan papanya
" Ehem...
kau yakin Boy, ingin membantuku " Tersenyum sinis dengan menampakkan giginya
"Tentu saja Mas, kapan sih Boboy pernah bohong dengan Mas Reihan,
Mas Reihan lupa bagaimana dulu Boboy menyelamatkan Mas Reihan dari mbak Maria"
Reihan terdiam ia teringat waktu ia mengajak Claudia untuk makan padahal ia sudah putus dari Claudi dan baru menjalin hubungan dengan Maria
" Oh iya.. iya " Reihan menggaruk kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Igusmi
Kakung yg banyak up nya
2020-10-28
1
Nelsa Eka Putri
lanjut thor
2020-10-28
0