Reihan pun berjalan dengan menunjukan wajah penuh kemenangan kepada resepsionis hotel yang tampak sangat ketakutan sekali itu
" Kau lihat, untung saja aku tidak sekejam itu padamu, bisa saja aku menyuruh pemilik hotel ini memecatmu "
Reihan masuk kedalam lift meninggalkan resepsionis tersebut dengan wajah ketakutan
" Dasar orang susah, dia tidak tau apa nyari kerjaan susah di zaman sekarang "
Reihan membuka pintu kamar hotel berjalan bak seorang model ,bibirnya yang terbelah membuat setiap perempuan meleleh jika mendengar ia berbicara tetapi hanya pada perempuan - perempuan cantik ,seksi saja lihat lah kelakuannya buruk sekali, ia kerap sekali meremehkan orang lain, tetapi nilai plusnya untuk lelaki berkelas dan dari keturunan kaya sepertinya ia tak pernah gengsi untuk makan di pinggir jalan yah hanya itu saja
" Akhirnya aku bisa tidur nyenyak juga "
Reihan membuka seluruh pakainnya yang basah kuyup akibat terkena hujan tadi ,lalu ia menggunakan handuk saja
Reihan pun tersenyum dengan menelentangkan kedua tangannya ia mulai perlahan menutup matanya dan mulai melupakan sesuatu yang seharusnya menjadi prioritas utama apa lagi kalau bukan tentang perjodohannya
Teng
teng
Lima menit berlalu
sepuluh menit berlalu
Lalu ia langsung berteriak
"Aaaaaaaaaaaa"
Berdiri tegak memandang kesegala arah, langsung tampak berdiri sangat kacau
" Sial.. sial aku melupakan sesuatu "
Reihan memukul dahinya dengan telapak tangannya
" Reihan apa yang kau lakukan Ha, apa kau lupa kau tidak punya uang sama sekali, kau pikir kau sudah aman ha, bagaimana mungkin kau bisa hidup tanpa ponsel dan uangmu yang telah hilang, ini sungguh kacau sekali Papa akan tertawa melihat ku seperti ini "
Gubrakk
Reihan memukul tempat tidurnya
" Aku yakin perempuan yang memakai topi itu pelakunya, dan laki - laki yang memakai mobil tua itu adalah komplotannya, lihat saja aku akan melaporkannya ke kantor polisi, besok akan aku blokir kode i cloud ponsel ku "
" Arghhhhhhhhh Papa benar - benar akan
tertawa puas, oh tuhan aku kalah telak "
Reihan berjalan mondar - mandir tak ada satupun nomor telpon yang ia bisa ingat kecuali nomor papanya saja,
" Aku merindukan gadisku Maria dan Claudia apa yang sedang mereka lakukan sekarang pasti mereka sibuk menelponku "
Reihan tampak begitu kesal sekali
.....
Ditempat lain
.......
Ramos dan Rambo akhirnya sampai juga ke kontrakan mereka yang bersebelahan itu
mereka berdua sudah basah kuyup sekali, bahkan rambut keduanya sudah lepek sekali
terdengar suara bersin -bersin dari mereka berdua
" Hatcimmmmm " Rambo beberapa kali bersin
" Sudah Rambo cepat lah masuk kau sepertinya masuk angin "
" Hatcimmmmmm " giliran Ramos yang bersin
" Pirang kau juga masuk lah cepat ganti pakaianmu itu "
Bimo dan Rama tertawa geli melihat mereka berdua basah kuyup
" Ecieeeeeee ada yang mandi hujan tengah malam ni "
" Ya ampun Mbo, mending jual aja besi tua ini, percuma aja tuh lihat si pirang basah kuyup "
Bimo dan Rama selalu begitu tiada hari tanpa meledek satu sama lain
Tut..
tutt..
Krepek.. krepekk
" Ah kamu kentut ya Mbo, " Rama Memegang hidungnya
Rambo memegang perutnya " Sepertinya aku masuk angin nih, Bim, tolong kerokin ya "
Rama dan Bima menutup hidungnya
" Kentut nya aja bau kemenyan "
" Busuk amat sih, makan ****** lu ya "
Rambo memasukkan tangannya kedalam celananya
lalu meraba - raba bagian bawah pantatnya
mengeluarkan tangannya, lalu menciumnya
Suara Rambo yang lembut sekali membuat intonasi nada suara semakin bisa di hayati saja " Aku cepirit sedikit, Bim, Ram "
"Uwekkkk jorok, sana cepat cuci "
" Coba dulu kamu cium ini bau apa "
Rambo menaruh tangannya di hidung Rama
" Mana coba "
" Hei ini bauk kotoran manusia , ini benaran Ta** manusia ! ih kau ini jorok sekali "
Rama langsung muntah - muntah
" Yah kan kau lihat sendiri Rama, Rambo memasukkan tangannya kedalam celana apa kau tak lihat "
Bimo dengan cepat menghilang masuk kedalam rumah, ia langsung masuk kedalam
kamar karena takut di serang oleh Rambo
Kontrakan mereka terbuat dari papan yang bersebelahan dengan Ramos, sering sekali membuat Ramos heran karena terdengar suara ribut - ribut dari rumah sebelah
" Suara apa itu Ribut sekali mereka bertiga "
Ramos menempelkan telinganya untuk memastikan apa yang terjadi " Apa yang mereka ributkan berisik sekali mereka "
Ramos menggelengkan kepalanya, ia langsung buru - buru mengganti pakainnya lalu mandi
Tak lama Ramos langsung kembali membuka laptopnya untuk mengerjakan tugas kuliahnya, tak lama
terdengar bunyi ponsel dari dalam tas ransel yang ia bawa tadi, ia tak mengenali nada dering tersebut
"Suara apa itu " terdiam dan mulai mendengarkan suaranya
" Seperti suara ponsel, tapi bukan milikku "
Ramos berdiri dan mencari sumber suara
" Astaga dari dalam tas ini ternyata "
Ramos pun membukanya betapa terkejutnya ia melihat isi didalam tas tersebut uang ratusan juta
" Ya ampun uang, astaga ini benar uang "
Ramos terpental karena untuk pertama kalinya ia melihat uang sebanyak itu
" Ramos kau akan kaya dengan uang sebanyak ini "
Sempat tersirat di otaknya untuk mengambil sedikit uang itu, agar bisa dikirimkan kedesa untuk pengobatan Dion adiknya dan juga untuk membantu membeli kebutuhan sehari - hari ayahnya di kampung
"Uang ! banyak sekali,
apa aku ambil saja ya, sedikit .
lagi pula ini banyak sekali aku yakin pemilik nya tidak akan marah padaku "
"Tidak... tidak.. Astaga Ramos apa yang kau pikirkan, ini bukan hak mu, ingat Ramos ayah dan ibumu menanamkan nilai - nilai kejujuran dalam dirimu, apa lah artinya kau punya banyak uang tapi itu bukan milikmu, itu sama saja seperti seorang pencuri, apa beda nya kau dan para penjahat itu ha,bukan kah kau sangat anti dengan hal hal yang berbau haram "
Ramos pun kembali berpikir dan terdiam wajar saja siapa yang tidak bingung bila mendapatkan uang sebanyak itu, apa lagi jika sudah berurusan dengan uang siapapun akan berada di posisi ingin menguasai hanya sedikit saja di dunia ini menemukan orang - orang yang bisa bersifat jujur, salah satunya Ramos
" Baiklah ini bukan hakku, besok aku akan melaporkannya kekantor polisi terdekat "
Menarik nafas dalam -dalam
Sekali lagi setan kembali merayunya untuk menggoyahkan pikirannya
A**yolah Ramos untuk apa kau kembalikan, dia juga tak melihat wajahmu kan, kau bisa menjadi kaya, tak perlu susah payah bekerja lagi, ayahmu akan sangat beruntung melihat kau punya uang sebanyak ini
Sekali lagi setan berusaha menggoda imannya , " Astagfrullah ayah akan membunuhku jika tau uang ini tidak aku kembalikan pada pemiliknya, ayah tidak tergila - gila dengan uang, Aku akan mengembalikannya besok kekantor polisi terserah nanti apa yang akan di katakan pemiliknya, niat ku baik. tapi aku akan meminjamnya satu juta saja karena aku memang membutuhkannya untuk ayah "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Nabila
wkwkwk 😁😁😁😁😁 .... uups bikin ngakak aja si Rambo .
2022-02-05
1
👁️🗨️eHa🦄
hahaha.tu kan benar Kesempatan Ramos untuk meminjamnya
2021-04-13
1
Christiani Boru Hutacoit
🤣🤣
2021-03-24
1