Nona pirang yang manis

" Reihan, adikku ayolah jangan marah begitu apa kau lupa kau itu sudah tumbuh bulu kan, masa kelakuanmu masih seperti itu "

Perkataan dari Jihan kakaknya itu membuat hatinya menjadi geli bukan Reihan namanya jika tak bisa menyembunyikan perasaannya ,meski ia sudah tak tahan lagi ingin tertawa

Reihan yang tak bisa berlama - lama marah dengan kakanya pun langsung

mengangkat ketiaknya, lalu memamerkan tumpukan bulu di ketiaknya yang berwarna putih itu

" Apa bulu ini yang kau maksud kak, ha "

Reihan pun akhirnya tertawa geli

" ihh, kau ini . Sudah cepat ,

kau turunkan , aku sangat jjijik melihatnya " Jihan menutup hidungnya

"aku sungguh heran kenapa banyak sekali perempuan yang berlomba -lomba untuk menjadi kekasihmu ,apa dia tidak tau jika kelakuanmu ini sunggu jorok sekali "

Jihan mundur beberapa langkah

" Asal kakak tau saja, ketiak adikmu yang kau bilang menjijikkan ini, bayangkan saja sudah banyak para gadis yang menggilainya "

Reihan tersenyum bangga

" Oh baiklah kalau begitu kakak, akan membeberkan bagaimana kelakuan mu agar semua orang tau jika Reiha yang terlihat keren ,tampan dan cool ini punya kelakuan menjijikkn di rumah " Jihan terlihat mengancam dengan serius

" Apaan Sih ah "Reihan dan Jihan kerap bertengkar seperti anak kecil, ya tak ada seorang pun di luaran sana yang tau kelakuan mereka berdua yang begitu manja

" Sudah sekarang cepat katakan, kenapa kau tidak mau di jodohkan dengan Ramos"

Melipat kedua tangannya, Jihan yang cantik dan tak kalah rupawan seperti Reihan memang sangat menyayangi adik lelaki satu - satunya itu ,tentu saja ia akan selalu menjadi pendengar yang baik untuk adiknya

" Mmm Kakak masih ingat kan bagaimana kelakuannya waktu kita berlibur kerumahnya di desa dulu "

" Ya tentu saja, bagaimana mungkin aku bisa melupakan momen manis itu, apa lagi saat Ramos mengelap tangannya di baju kesayanganmu itu kan " Jihan tertawa geli

" Huh ingatan mu masih sangat bagus ternyata kakakku , ya.. ya belum lagi ia sangat jelek sekali ,apa kau ingat rambutnya saja acak - acakkan seperti itu "

" Hmm " Jihan kembali tertawa geli kali ini ia menggeleng - gelengkan kepalanya

" Jadi hanya karena itu saja kau tak mau

di jodohkan papa dengannya, Aduh Reihan Itukan dulu Reihan , sudah belasan tahun lamanya, mana tau ia sekarang sudah menjelma dari itik buruk rupa menjadi angsa cantik jelita "

memberikan perbandingan agar Reihan mau merubah pilihannya

" Fiuhh... mustahil , aku yakin ia masih sama seperti dulu kak , dan maaf saja aku tidak akan bisa hidup bahagia dengan perempuan seperti itu kak. tolonglah kak bantu aku hentikan perjodohan ini ,mustahil bagiku bisa menyetujui menikah dengan perempuan seperti itu, tolong bantu aku rayu papa Kak, papa itukan tak pernah bisa menolak keinginanmu kak " Tampak sangat sedih sekali, Reihan berpura - pura,

mengantuk - ngantukkan kepalanya ke dinding

" Sudahlah tak perlu kau antukkan kepalamu seperti itu, kau tak bisa mengelabuiku "

Reihan tersenyum karena memang kakaknya tak pernah bisa ia bohongi, ia juga heran apa kakaknya ini seorang indigo atau bagaimana

contohnya saja pada saat bolos sekolah dahulu papa dan mamanya itu selalu berhasil ia kelabui tetapi tidak dengan jihan, padahal Jihan kan tak satu tempat sekolah dengannya

" Iya Kak, aku tau kau memang tak pernah bisa aku kelabui "Reihan menggaruk kepalanya

"Maafkan kakak ya Rei, tapi sepertinya untuk masalah yang satu ini tak mungkin, kau tau kan bagaimana papa, siapapun tak bisa membantah perkataannya "

Padahal Jihan diam - diam juga mempunyai misi yang sama dengan kedua orang tuanya, ia juga lebih menyukai Ramos untuk menjadi adik iparnya ,cuma dia tak mau mengutarakan langsung kepada Reihan, ia paham betul dengan Reihan jika masalah percintaan Reihan memang tak mau di campuri sama sekali

" Kalau kakak tak bisa membantuku, lebih baik aku akan kabur saja, lihat saja nanti "

Reihan mengancam

" Ya kaburlah sana, memangnya kau bisa hidup mandiri hahaha, lucu sekali "

Jihan menjawab dengan santai ucapan Reihan, lebih tepatnya Jihan seperti melihat sebuah guyonan yang keluar dari mulut adiknya itu

" Kak, kau pikir aku main - main ya "

" Ya terserah saja lah, kau mau serius atau main - main aku tak perduli, aku lapar mau makan dulu, tadi mama memasak enak sekali ,kau mau makan tidak "

" Aku tidak lapar Kak"

Kriuk

Kriuk

Terdengar suara cacing berbunyi dari perut Reihan ,jelas saja Reihan belum menyentuh makanan sama sekali dari pagi, karena ia sangat kesal dengan permintaan papanya itu

Jihan langsung tertawa geli dan menutup pintu ,lalu membuka nya kembali dan Melihat Reihan memegang perutnya

" Hihihi kalau lapar ayo cepat keluar makan, tidak baik jika kau menahan lapar nanti dek leihan bica atid eyut loh "

Candaan Jihan kembali membuat Reihan semkin emosi saja

" Kakak!!!! "

Dengan cepat jihan menutup pintu kembali

" kakak tunggu di meja makan ya "

Terdengar suara jihan berteriak

" Dia sama saja seperti mama dan papa menjadi sangat menyebalkan sekali "

Reihan duduk di kursi dan mulai menyiapkan pakaiannya ,lalu keluar kamar untuk mengambil uang dari brankas keluarga,

" Aku harus menyiapkan semuanya, aku akan mengambil uang cash dan membawanya, karena pasti nanti credit card ku dan atm milikku akan di blokir tuan Andi kim yang hebat itu "

Reihan masih saja sempat mengatai papanya

..................

Ramos yang masih bekerja pun terlihat sangat rajin sekali tentu saja selain

berambut pirang, cantik dan cekatan memang ia terkenal dengan si pirang pekerja keras oleh teman - temannya, umumnya ia memang lebih banyak memiliki teman lelaki dari pada perempuan, karena teman - temannya yang perempuan banyak yang takut jika pacar mereka naksir dengan Ramos, karena Ramos benar - benar cantik alami, selain itu dia juga bukan type gadis yang hobi hura - hura, apa lagi dia berasal dari kampung

tujuannya kekota adalah untuk mencari uang secara halal, bukan seperti teman - temannya yang dari kampung, berlagak seperti orang kaya padahal ayah dan ibu di kampung harus bekerja serabutan untuk mengirimkan uang bulanan

Ramos selalu memakai pakaian itu - itu saja

tidak glamour dan tidak uptudate soal gaya, tapi justru karena itu menjadi ciri khasnya

rambutnya yang pirang secara alami membuat orang - orang lebih sering memanggilnya Pirang , mungkin karena efek Ramos yang tidak suka keramas sewaktu kecil kaleeeee wkwkkwkw

Meski banyak sekali yang mengaguminya tetapi tak membuat Ramos besar kepala, ia tetap rendah hati, dan bergaul dengan siapapun , dan sampai sekarang pun tak ada satupun yang tau jika sampai detik ini Ramos sama sekali tak pernah pacaran, karena ia selalu memegang pesan ayahnya untuk tidak pacaran dulu ,sebenarnya jika ia mau ia bisa saja pacaran secara diam - diam lagian kan ayahnya di kampung, tetapi Ramos lebih memilih untuk memegang prinsip tidak ada pacaran yang lebih indah setelah menikah

Jam menunjukkan pukul, 21 :00 wib

Ramos pun besiap untuk pulang kekontrakannya , ia pun berpamitan dengan pemilik toko untuk segera pulang

" Bu, saya permisi pulang dulu ya "

" Baiklah lah Ramos kerja yang bagus, hari ini penjualan kue kita meningkat "Pemilik toko tersenyum padanya

" Alhamdlilah ya Bu, semoga semakin lancar rezeki kita Bu, "

" Tentu saja Nak, apa kau pulang dengan kekasih mu itu kah "Pemilik toko melirik Rambo yang dari tadi sudah dengan setia menunggunya

Pemilik toko sangat baik pada Ramos walaupun pada saat jam kerja mereka yang bekerja tak di beri celah sedikitpun untuk mengobrol, karena mereka memang di tuntut untuk profesional dalam bekerja meski hanya di sebuah toko kue saja, tentu saja dari

toko yang kecil kita belajar rasa tanggung jawab dan profesional dalam bekerja, hingga nanti akan mendarah daging kedalam diri ,akan menjadi modal awal untuk kita kedepannya nanti

" Dia bukan kekasihku Bu, hanya teman saja "

" Mm syukurlah aku juga tidak setuju jika gadis secantikmu memiliki kekasih sepertinya" Pemilik toko tertawa geli menggoda Ramos

"Mari Bu, saya pulang"

"Ya nak hati - hati di jalan Ya "

Ramos pun segera menemui Rambo yang sudah menunggunya dari tadi dengan memakai lamborgini tua miliknya, lengkap dengan kap yang sudah terbuka itu

"Ayo kita pulang "

Mobil tua yang tak memiliki atap lagi itu adalah teman setia Rambo yang sengaja ia bawa dari desa karena menurut bapaknya di kampung mobil itu adalah mobil keramat keluarga mereka, dari zaman kompeni belanda dulu.

Ntah apa yang di lakukan Rambo pada mobil tuanya itu karena dulu mobil tersebut atapnya tidak terbuka seperti itu

Tetapi yang jelas Rambo sangat bangga dengan mobilnya itu, meski kalau hari hujan ia juga akan basah kuyup, terkena siraman air

"Nona pirang, aku dari tadi sudah menunggu mu lama sekali disini "

Rambo menyisir rambutnya ia tampak begitu semangat saat melihat Rambo datang mendekatinya

Ramos tersenyum manis, ia tau jika Rambo menyukainya tetapi Ramos tak pernah sekalipun berbicara kasar terhadap Rambo meski ia tak menyukainya ,karena kita tidak tau apa yang akan di lakukan lelaki jika ia sakit hati dengan perkataan kasar dari perempuan yang menyukainya

"Ah Ramos, kau selalu saja begitu menungguku, kenapa tidak pulang saja, kan aku bisa naik ojek saja tadi

Apa kau tidak risih dengan tubuhmu yang belum mandi dari sore tadi "

Ramos sengaja menutup hidungnya, karena bau ketiak Rambo menyengat sekali ,cuma ia tak mau mengatakan langsung pada Rambo

ia takut menyinggung Rambo ia juga dulu ingat sekali pesan almarhum ibunya jika tak boleh berkata kasar, dan menyakiti siapapun meski ia di sakiti, kecuali jika keadaan terpaksa,

" Dengan melihatmu saja aku sudah merasa sudah segar, untuk apa aku mandi lagi"

Rambo tertunduk malu, ia juga tampan hanya saja ia tak suka berdandan

Ramos hanya tersenyum saja melihat Rambo yang terus - terusan menggombalinya

Ya dengan melihatku kau sudah merasa kena siraman air, maka aku juga sama melihatmu sudah seperti kambing

Ramos menahan tawa

" Ayo cepat naik "

" Siap permaisuriku "

Lagi - lagi Ramos hanya tertawa saja melihat kelakuan Rambo yang bahkan sudah puluhan bahkan ratusan kali menggombalinya

Mereka berdua pun menyusuri jalanan malam dengan sangat tenang, ditambah lagi musik dangdut dari mobil Rambo

" Rambo ,sepertinya mau hujan "

Tetesan air hujan mulai berjatuhan

.....

Reihan yang sudah bersiap untuk kabur pun sudah tampak berdiri di belakang rumahnya ia sudah meletakkan tangga untuk memanjat , Reihan terpaksa melakukan ini ia tak mau jika papanya terus - terusan memaksanya untuk di jodohkan dengan Ramos,

Ia membawa beberapa potong pakaian dan membawa uang cash di dalam tasnya,

ia sengaja tak membawa ATM dan juga kredit card karena akan dengan mudah mereka menemukan Reihan lagi pula bagaimana jika papa nya membloki kartu kredit dan Atmnya itu akan semakin sia - sia saja, lagian namanya juga kabur masa harus di ketahui orang tentu saja jangan sampai meninggalkan jejak

Sebelum kabur Reihan pun sudah menyiapkan kertas dan pena ia sengaja ingin memberi kesan yang agak drama

" Sebelumnya aku akan menulis surat di kertas, agar papa dan mama tak memaksa ku lagi, lihatlah aku yakin mereka akan sangat khawatir padaku "

Dear : papa, mama ,Reihan akan pergi mencari sendiri calon istri . untuk papa dan mama tolong papa jangan paksa Reihan untuk menikah karena Jika Reihan di paksa menikah dengan Ramos sama saja papa dan mama sedang menyuruh Reihan untuk mati secara perlahan, apa papa mau menyuruh anak lelaki papa ini untuk mati dengan cara seperti itu ha, tidak kan

Karena Reihan tak mungkin bisa hidup dengan perempuan itu

papa, mama. tenang saja, Reihan tidak membawa apapun, mama dan papa bisa lihat

bagaimana nanti Reihan bisa sukses tanpa bantuan kalian

Tertanda : Reihan Kim

Papa nya menggeleng - gelengkan kepalanya

" Ah dia pikir aku bodoh apa, bagaimana aku semakin percaya untuknya menikah dengan gadis pilihannya, bisa - bisa ia dengan sangat mudah di bodoh - bodohi oleh perempuan pilihannya dan menjual semua aset perusahaan milik keluarga ku, yang telah lama di rintis dari zaman kakek nenek buyutku. Jihan coba kau lihat isi brankas sudah kosong kah "

Jihan berlari menuju brankas untuk melihatnya

Tak lama Jihan turun setelah menghitung jumlahnya

" Bagaimana Nak, apa masih ada uangnya "

"Hanya berkurang lima ratus juta saja Pa"

Papa Reihan menggelengkan kepalanya

" Kau lihat Ma, kelakuan Reihan ia benar - benar tak bisa diharapkan, aku tak percaya jika ia kabur hanya membawa tangan kosong saja "

Mama Reihan tertawa geli " Dia lucu sekali ya Pa, "

" Lucu apanya dia selalu saja membuatku semakin ingin secepatnya menikahkan ia dan Ramos "

" Jihan cepat kau telpon Ardi "

" Untuk apa Pa "

" Sudah sini berikan telponnya biar papa yang bicara " Jihan menelpon Ardi dan memberikan telpon kepada papanya

" Ardi suruh orang mengerjai Reihan papa ingin lihat sekuat apa ia bisa bertahan di luar sana "

Terdengar Ardi suami Jihan menyetujui permintaann Papa mertuanya

" Iya lakukanlah, dia masih berada di sekitaran rumah, tak mungkin dia akan mengelabui satpam komplek kan "

Memberikan kembali ponselnya pada Jihan

" Ini ambil ponsel milikmu "

"Dia akan segera pulang sendiri kerumah besok pagi kita lihat saja "Papa Reihan begitu yakin sekali dengan ucapannya

Terpopuler

Comments

astri rory ashari

astri rory ashari

gw bayangin kalo Rambo rambutnya gondrong pake clana cutbray plus bawa odong2 buat jemput Ramos....berasa kaya pemain sirkus nyasar y ga sich😅😂😅

2021-06-01

1

Evianna@03

Evianna@03

lagi seru2nya tiba2 iklan shoope kenapa ya Thor
harus ada iklannya

2021-05-03

0

Siti Aisyah

Siti Aisyah

aku setuju sama papanya, Reihan itu memang bo**h😂😂😂😂😂

2021-04-19

1

lihat semua
Episodes
1 Flash back
2 Pertemuan sahabat lama
3 Kampus
4 Di traktir Dosen ,lumayan he
5 Reihan Kim galau ?
6 Nona pirang yang manis
7 Kabur dari rumah
8 Pertemuan yang tak di sangka
9 Tasnya ketinggalan !
10 Menginap di hotel
11 Pinjam dulu uang nya ya ?
12 Reihan yang sial
13 Keraguan
14 Kalah telak
15 Kantor polisi
16 Kembali pulang
17 Memberikan laporan penemuan uang
18 Masih di kantor polisi
19 Di putusin cinta
20 Emosi yang tak terbendung
21 Tak seperti yang di harapkan
22 Bermalam di kantor polisi
23 Menangis
24 Mencari cara
25 Kabur sebentar ya ....
26 Bertanggung jawab
27 Bertemu lagi
28 Akhirnya boleh pulang
29 Gadis sialan !
30 Nona Pirang
31 Balas dendam
32 Aku sangat sedih
33 Berharap lebih
34 Dia cantik sekali
35 Pernikahan semakin dekat
36 Vesva tua
37 Tenaga dalam Rambo
38 Apes
39 Hei Nona , bayar hutangmu !
40 Aku sungguh membenci nya
41 Dia menghinaku
42 Semakin dekat saja
43 Aku lelah hari ini
44 Perdana naik vesva kekampus
45 Oh , aku butuh kerjaan
46 Yes , Rezeki
47 Ternyata Dia ?!
48 Menjijikkan
49 Jangan -jangan dia
50 Dia menarik
51 Menyebalkan
52 Pulang ke desa
53 Bertemu calon mertua
54 Bertamu
55 Keluarga nya baik sekali
56 Langsung suka
57 Deg deg-deggan
58 Bertemu di kampus
59 Satu mobil
60 Tolong aku Brow ,
61 Tak pernah terbayangkan
62 Surat dari ayah
63 Semakin dekat saja
64 Pertemuan keluarga
65 Tinggal menghitung hari
66 Ternyata kau !!
67 Aku menolak perjodohan ini ayah !
68 Rencana Reihan
69 Susah sekali merayunya
70 Nasehat yang bijak
71 Ide bagus
72 Ayah !!!
73 Aku setuju menikah dengan mu
74 Cerita di mulai
75 Menghitung hari
76 Prawedd dadakan
77 Cantik
78 Resmi menjadi suami istri
79 Yakin ?
80 Pindah ke apartment
81 Dewasalah ...
82 Siapa dia ?
83 Apa dia mendengar nya
84 Dapat kerja
85 Sungguh menarik sekali Nona
86 Dia sungguh menggoda
87 Dia menarik
88 Ada yang tak bisa tidur
89 Ada rasa
90 Dia aneh sekali
91 Aku mencurigai nya
92 Cari perhatian
93 Bertengkar
94 Panggil aku Mas..
95 Anti orang kaya
96 Celana dalam bolong
97 Boss baik
98 Pembantu baru
99 Bi Kura , namanya
100 Berpura-pura mesra
101 Ikut kemanapun
102 Aku tak mengerti
103 Kembali kekampus
104 Aduh ....
105 Mulai cemburu
106 Semakin posesif
107 Bertemu cinta lama
108 Wawww
109 Gara -gara Bi kura
110 Pertempuran hebat wew
111 Tepar..
112 Hukum tabur tuai
113 Akhirnya kena hukuman
114 Pindah rumah
115 Rumah baru
116 Naik motor berdua
117 Hujan
118 Gara -gara hujan
119 Terkejut
120 Nasehat dari pencuri
121 Pulang kerumah
122 Di luar dugaaan
123 Jambu air
124 Merasakan sesuatu
125 Deg..degan
126 Aneh sekali
127 Pertengkaran hebat
128 Perih
129 Siapa dia ?
130 Gara gara tikus
131 Mulai seru
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Visual
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180
181 Part 181
182 Part 182
183 Part 183
184 Part 184
185 Part 185
186 Part 186
187 Part 187
188 Part 188
189 Part 189
190 Part 190
191 Part 191
192 Part 192
193 Part 193
194 Part 194
195 Part 195
196 Pengumuman
197 Part 196
198 Part 197
199 Part 198
200 Part 199
201 Part 200
202 Part 201
203 Part 202
204 Part 203
205 Part 204
206 Part 205
207 Part 206
208 Part 207
209 Part 208
210 Part 209
211 Part 210
212 Part 211
213 Part 212
214 Part 213
215 Part 214
216 Part 215
217 Part 216
218 Part 217
219 Part 218
220 Part 219
221 Part 220
222 Part 221
223 Part 222
224 Part 223
225 Part 224
226 Part 225
227 Part 226
228 Part 227
229 Part 228
230 Part 229
231 Part 230
232 Part 231
233 Part 232
234 Part 233
235 Part 234
236 Part 235
237 Pengumuman
238 Part 236
239 Part 237
240 Part 238
241 Part 239
242 Part 240
243 Part 241
244 Part 242
245 Part 243
246 Part 244
247 Part 245
248 Part 246
249 Part 247
250 Part 248
251 Part 249
252 Part 250
253 Part 251
254 Part 252
255 Part 253
256 Part 254
257 Part 255
258 Part 256
259 Part 257
260 Part 258
261 Part 259
262 Part 260
263 Part 261
264 Part 262
265 Ekstra part , kisah Jihan ,Bryan dan Ardi Part 1
266 Extra part 2
267 Extra Part 3
268 Extra Part 4
269 Ucapan terimakasih Author
270 Info
271 Bonus Part 1
272 Bonus part 2
273 Bonus part 3
274 Bonus part 4
275 Bonus part 5
276 Bonus part 6
277 Bonus part 7
278 Bonus Part 8
279 Bonus part 9
280 Bonus part 10
281 Bonus part 11
282 Bonus Part 12
283 TAMAT
Episodes

Updated 283 Episodes

1
Flash back
2
Pertemuan sahabat lama
3
Kampus
4
Di traktir Dosen ,lumayan he
5
Reihan Kim galau ?
6
Nona pirang yang manis
7
Kabur dari rumah
8
Pertemuan yang tak di sangka
9
Tasnya ketinggalan !
10
Menginap di hotel
11
Pinjam dulu uang nya ya ?
12
Reihan yang sial
13
Keraguan
14
Kalah telak
15
Kantor polisi
16
Kembali pulang
17
Memberikan laporan penemuan uang
18
Masih di kantor polisi
19
Di putusin cinta
20
Emosi yang tak terbendung
21
Tak seperti yang di harapkan
22
Bermalam di kantor polisi
23
Menangis
24
Mencari cara
25
Kabur sebentar ya ....
26
Bertanggung jawab
27
Bertemu lagi
28
Akhirnya boleh pulang
29
Gadis sialan !
30
Nona Pirang
31
Balas dendam
32
Aku sangat sedih
33
Berharap lebih
34
Dia cantik sekali
35
Pernikahan semakin dekat
36
Vesva tua
37
Tenaga dalam Rambo
38
Apes
39
Hei Nona , bayar hutangmu !
40
Aku sungguh membenci nya
41
Dia menghinaku
42
Semakin dekat saja
43
Aku lelah hari ini
44
Perdana naik vesva kekampus
45
Oh , aku butuh kerjaan
46
Yes , Rezeki
47
Ternyata Dia ?!
48
Menjijikkan
49
Jangan -jangan dia
50
Dia menarik
51
Menyebalkan
52
Pulang ke desa
53
Bertemu calon mertua
54
Bertamu
55
Keluarga nya baik sekali
56
Langsung suka
57
Deg deg-deggan
58
Bertemu di kampus
59
Satu mobil
60
Tolong aku Brow ,
61
Tak pernah terbayangkan
62
Surat dari ayah
63
Semakin dekat saja
64
Pertemuan keluarga
65
Tinggal menghitung hari
66
Ternyata kau !!
67
Aku menolak perjodohan ini ayah !
68
Rencana Reihan
69
Susah sekali merayunya
70
Nasehat yang bijak
71
Ide bagus
72
Ayah !!!
73
Aku setuju menikah dengan mu
74
Cerita di mulai
75
Menghitung hari
76
Prawedd dadakan
77
Cantik
78
Resmi menjadi suami istri
79
Yakin ?
80
Pindah ke apartment
81
Dewasalah ...
82
Siapa dia ?
83
Apa dia mendengar nya
84
Dapat kerja
85
Sungguh menarik sekali Nona
86
Dia sungguh menggoda
87
Dia menarik
88
Ada yang tak bisa tidur
89
Ada rasa
90
Dia aneh sekali
91
Aku mencurigai nya
92
Cari perhatian
93
Bertengkar
94
Panggil aku Mas..
95
Anti orang kaya
96
Celana dalam bolong
97
Boss baik
98
Pembantu baru
99
Bi Kura , namanya
100
Berpura-pura mesra
101
Ikut kemanapun
102
Aku tak mengerti
103
Kembali kekampus
104
Aduh ....
105
Mulai cemburu
106
Semakin posesif
107
Bertemu cinta lama
108
Wawww
109
Gara -gara Bi kura
110
Pertempuran hebat wew
111
Tepar..
112
Hukum tabur tuai
113
Akhirnya kena hukuman
114
Pindah rumah
115
Rumah baru
116
Naik motor berdua
117
Hujan
118
Gara -gara hujan
119
Terkejut
120
Nasehat dari pencuri
121
Pulang kerumah
122
Di luar dugaaan
123
Jambu air
124
Merasakan sesuatu
125
Deg..degan
126
Aneh sekali
127
Pertengkaran hebat
128
Perih
129
Siapa dia ?
130
Gara gara tikus
131
Mulai seru
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Visual
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180
181
Part 181
182
Part 182
183
Part 183
184
Part 184
185
Part 185
186
Part 186
187
Part 187
188
Part 188
189
Part 189
190
Part 190
191
Part 191
192
Part 192
193
Part 193
194
Part 194
195
Part 195
196
Pengumuman
197
Part 196
198
Part 197
199
Part 198
200
Part 199
201
Part 200
202
Part 201
203
Part 202
204
Part 203
205
Part 204
206
Part 205
207
Part 206
208
Part 207
209
Part 208
210
Part 209
211
Part 210
212
Part 211
213
Part 212
214
Part 213
215
Part 214
216
Part 215
217
Part 216
218
Part 217
219
Part 218
220
Part 219
221
Part 220
222
Part 221
223
Part 222
224
Part 223
225
Part 224
226
Part 225
227
Part 226
228
Part 227
229
Part 228
230
Part 229
231
Part 230
232
Part 231
233
Part 232
234
Part 233
235
Part 234
236
Part 235
237
Pengumuman
238
Part 236
239
Part 237
240
Part 238
241
Part 239
242
Part 240
243
Part 241
244
Part 242
245
Part 243
246
Part 244
247
Part 245
248
Part 246
249
Part 247
250
Part 248
251
Part 249
252
Part 250
253
Part 251
254
Part 252
255
Part 253
256
Part 254
257
Part 255
258
Part 256
259
Part 257
260
Part 258
261
Part 259
262
Part 260
263
Part 261
264
Part 262
265
Ekstra part , kisah Jihan ,Bryan dan Ardi Part 1
266
Extra part 2
267
Extra Part 3
268
Extra Part 4
269
Ucapan terimakasih Author
270
Info
271
Bonus Part 1
272
Bonus part 2
273
Bonus part 3
274
Bonus part 4
275
Bonus part 5
276
Bonus part 6
277
Bonus part 7
278
Bonus Part 8
279
Bonus part 9
280
Bonus part 10
281
Bonus part 11
282
Bonus Part 12
283
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!