Di traktir Dosen ,lumayan he

Bryan tak berhenti mengelap keringat dari dahinya semenjak orang tua kandungnya meninggal karena kapal yang mereka tumpangi tenggelam Bryan di angkat oleh salah satu teman dekat orang tuanya yang tidak mempunyai anak

Walaupun Bryan hanya anak angkat di ambil dan di besarkan oleh orang tua asuhnya ia di perlakukan sangat baik, karena mereka memang tidak punya anak, tetapi semuanya berubah setelah orang tua angkatnya meninggal ia sama sekali tak mendapatkan apapun karena harta milik orang tua angkatnya di ambil paksa oleh kerabat orang tuanya karena Bryan tidak berhak menerimanya karena bukan garis keturunan kandung , untunglah Bryan itu cerdas dan gigih ia dapat menyelesaikan S2 nya di Amerika dengan sisa tabungan yang disisihkannya selama ini

Meski untuk pulang ke indonesia ia harus mengumpulkan uang selama setahun bekerja di toko roti, apa saja ia kerjakan menjadi waitres di sebuah restoran, bahkan seorang bartender, sehingga ia bisa membeli rumah kecil di sini, dengan uang hasil tabungannya sendiri

" Ayo pak kami sudah siap ,mengantar bapak pulang pun, bahkan sampai kepintu surga "

" Eh Bim, becanda kau nggak lucu "

" Maap Pak, teman saya memang nggak bisa bercanda pak, jadi bapak mau pulang kemana pak, kami siap mengantar bapak kemana saja bahkan sampai ke depan pintu kubur "

" Rama lo kelewatan ya "

Suara Bimo tak kalah keras membalas Rama

Untung saja Bryan belum terlalu fokus, ia tak terlalu mendengar apa yang sedang di bicarakan oleh mahasiswanya itu

"Oh iya " Bryan tersadar dari lamunannya dan berdiri untuk membayar meski ia juga agak deg - deggan sebenarnya berapa uang yang akan ia keluarkan untuk makan hari ini. maklumlah untuk seorang lelaki yang berjuang seorang diri tanpa penghasilan penunjang lainnya , wajar saja ia harus berhemat - hemat untuk menyambung hidupnya , untunglah ini restoran menengah kebawah jika menengah keatas ntah lah bagaimana Bryan harus membayar makanan sebanyak ini ,sedangkan Reihan tadi main pergi saja sama sekali tak membayar makanan tersebut, padahal jelas - jelas ia yang mengajaknya mampir untuk makan

Tapi itulah kelebihan Reihan,ia tak malu untuk makan di pinggir jalan atau bergaul dengan kalangan bawah, awalnya Bryan dulu sangat sombong tetapi semuanya terbalik saat kedua orang tuanya meninggal dunia

Ia sudah tak malu lagi jika Reihan mengajaknya makan di pinggir jalan, itulah orang kaya yang sesungguhnya,

Jika orang yang tak mengenal Reihan pastilah menyangka jika Reihan itu benar - benar sombong dan arogant, padahal ia salah satu pecinta wanita juga yang terkenal di kalangannya

" Pak Kita jadi pulang pak "

Mereka heran melihat Bryan yang hanya berdiri saja diam tak bergerak sama sekali setelah membayar makanan tersebut

Bimo dan Rama pun berbicara serentak saat melihat Bryan sudah membayar makanan mereka

Bimo menyenggol Rama

" Ram, jangan - jangan ia menyesal telah membayari kita makan "

"Sudah tak usah di pikirkan, dia itu pasti banyak uangnya kau lihat saja dia itu tak punya tampang susah seperti mu "

"Iya betul juga katamu, Ram "

Bimo mengangguk setuju

" Ram, kau bilang tampangku, tampang susah ya barusan "

" Nggak kok, itu cuma perasaan Mas Bimo saja kok "

Rama menahan tawa karena sifat pelupa Bimo itu kerap kali ia di kerjai teman - temannya

" Ayo cepat kita berterimakasih " Rambo berbisik

"Terimakasih banyak bapak sudah mentraktir kami pak "

Ketiganya membungkukkan badan

"Oh iya tidak apa - apa santai saja "

Mereka bertiga pun lalu berdiri kembali dengan tegap dan menatap satu sama lainnya

"Sering - sering ya Pak "

Enak aja bisa tekor kalo begitu

Bryan tersenyum saja tak merespon ucapan mereka, karena bisa berbahaya menurut mereka

"Mari "

Berbicara sedikit saja agar tetap menjaga wibawanya didepan para mahasiswa nya itu

" Bapak tunggu sebentar ya Rama mau mengambil kendaraan dulu "

" Iya silahkan "

Bryan berdiri menunggu Rama mengambilkan kendaraan miliknya , karena dari ketiga pemuda tersebut Rama dan Rambo lah yang membawa kendaraan

Betapa terkejutnya Bryan saat Rama menghampirinya

" Ayo naik pak " Wajah Bryan tampak terkejut

Melihat kendaraan yang di bawa oleh Rama

" Bapak biar saya antar pulang? "

" Naik ini , apa muat? "melihat Bimo dan Rama yang sudah duduk di dalam becak yang di bawa oleh Rama

" Muat pak tenang saja ini kendaraan legend,Pak di amerika tak ada kendaraan seunik ini kan pak "

Rama tersenyum bangga

" Iya benar "

Bryan yang tak pernah sama sekali naik becak selama ini, hari ini di beri kejutan oleh mahasiswanya, bertubuh tinggi besar bak model internasional lelaki yang memiliki tinggu 180 itu pun

melangkahkan kaki kedalam becak tersebut t ia pun harus menunduk untuk masuk kedalam becak tersebut ,

Ya ela emang naek becak nunduk kales kalau mau masuknya,

Untunglah Bimo memiliki tubuh kecil

" Wah bisa sesak nafas aku ,sempit sekali disini "

Rambo memutuskan untuk keluar, memang sih becak milik Rama di desain berbeda tempat duduknya di buat seperti ukuran kursi panjang

" Ah aku di luar saja sekalian menunggu Pirang mengantar kue pesanan ku "

Rambo keluar dari dalam becak hingga membuat Bryan bernafas lega karena tadi sesak sekali apa lagi tubuh Rambo hampir sama sepertinya ,padahal tempat duduknya itu bangku panjang padahal kek di angkot gitu

Tampak dari kejauhan Ramos berlari menghampiri mereka

" Maafkan aku terlambat ini pesanan kalian , aku harus kembali bekerja, kalian pulanglah duluan "

Ramos berlari masuk

Bryan tertegun melihat perempuan yang berlari menghampiri Rambo adalah Ramos gadis yang ia lihat di kelasnya sebagai mahasiswa yang berhasil menarik hatinya benar - benar kalau kata orang tua zaman dahulu jika jodoh itu tak lari kemana, wajah Bryan yang tadinya masam, mendadak menjadi manis sekali, seperti terkena hembusan angin surga

" Itu Ramosa ?"

" Iya pak, gebetan Rambo, hahahha "

Bryan tersenyum kecil didalam hatinya

Ah kesempatan sekali ternyata aku bertemu mereka ini sekalian bisa mencari tahu tentang gadis itu , Baiklah Bryan sepertinya dia memang di takdirkan untukmu, lihatlah begitu indahnya cara tuhan mempertemukan kalian di luar jam mengajarmu

Rama mengayuh becak dengan santai

" Jadi Rambo pulang naik apa "

Bryan mencari tau latar belakang calon pesaingnya itu

" Rambo menunggu Ramos pulang pak "

" Memangnya Rambo pulang naik apa ?"

Bryan menyelidik

" Rambo kan punya mobil mercedez band pak"

Mercedez band tua mobil keluaran tahun 70 an yang sengaja di modif oleh Rambo untuk nengantar Ramos pulang kerja

Ah sial, ternyata saingan ku berat juga, emm tapi tak masalah aku masih bisa bersaing secara sehat, semoga saja dia bukan gadis yang menilai lelaki dari uang

Bryan tampak berharap penuh pada keyakinan yang ia miliki

" Memang kalian tau dimana rumah Ramos "

Santai, tapi dalam sekali pertanyaannya

" Tentu saja pak, kontrakan Ramos dan kita kan bersebelahan maklumlah sama - sama anak rantau dari desa , sama - sama berjuang cuma Ramos kan dia dapat bea siswa "

Bryan termenung ternyata Ramos dari daerah dan dia juga mendapatkan beasiswa, beasiswa di kampus S2 tempat Bryan mengajar adalah kampus negeri hanya anak berprestasi dan pintarlah yang bisa mendapatkan bea siswa di kampusnya

Untunglah cerita tentang Ramos membuat Bryan tak merasa panasnya terik matahari karena berpanas - panasan didalam becak yang di kayuh oleh Rama

Terselip suatu kebanggan di hati Bryan melihat ketiga mahasiswanya itu jika orang melihat penampilan mereka pasti menilai mereka seperti brandalan dan ugal - ugalan tapi siapa yang menyangka jika mereka bertiga adalah mahasiswa S2 yang bekerja keras untuk sebuah pendidikan

" Kenapa bapak nanya si pirang, atau jangan - jangan bapak naksir pirang ya "

Rama menggoda Bryan

" Pak si pirang itu nggak pernah pacaran sejak pertama kuliah s1, banyak lelaki yang patah hati karenanya "

Terdengar suara teriakan Rama dari belakang

" Oh ya, kenapa dia begitu apa dia tidak suka lelaki"

Bryan tertawa geli

" Pirang itu tak pernah sekali pun membahas tentang cinta Pak, dia itu hanya fokus dengan ayah dan adiknya di kampung Pak "

Satu lagi informasi penting didapat oleh Bryan, Jika Ramos ternyata sangat perduli dengan keluarganya

" Oh ya.. Rumah bapak di mana pak ?"

Rama berteriak dari belakang karena sepertinya ia sudah sangat lelah mengayuh

"Jika kau lelah biar aku saja gantian mendayungnya Ram "

" Sudah dekat kok , di komplek terace hil nomor 8"

Menunjuk komplek perumahan di sebelah kiri

" Wah sepertinya kita berjodoh ya pak, kontrakan kita masuk gank kecil di samping komplek bapak itu "

Menunjuk gank kecil

"Oh jadi rumah kalian di sana "

Bryan tersenyum berarti kesempatannya untuk mendekati Ramos semakin dekat

" Iya pak gedung mewah bertingkat dua "

Bimo tertawa terpingkal - pingkal karena Rama memang iseng padahal yang di sebut gedung mewah bertingkat dua adalah rumah papan yang beratap seng tanpa dek bayangkan saja jika siang hari panasnya minta ampun

Bryan hanya tersenyum geli saja karena mereka bertiga dari tadi selalu memberikan kejutan kecil

" Oke Pak sudah sampai "

Meski di pintu gerbang tadi security tidak mengizinkan mereka masuk karena memakai becak, untunglah Bryan mengatakan rumahnya berada di barisan awal dan mereka adalah mahasiswa dari kampusnya

" Kalian tidak mampir? "

Bryan sebenarnya tidak mau menawar mereka karena mahasiwa yang ini sangat agresif pantang di tawari sesuatu dengan tidak tahu malunya mereka akan langsung mengiyakan tanpa perduli perasaan orang lain

" Tidak usah pak, kami buru - buru mau kerja lagi, tapi jangan khawatir lain kali kami akan mampir kerumah bapak "

Pekerjaan yang dimaksud adalah tidur-tiduran di rumah karena besok hari libur

"Untunglah " Bryan mengurut dadanya

dan bernafas lega ia tak bisa membayangkan jika kedua orang itu mampir kerumah bisa - bisa stok makanannya selama sebulan bisa habis dalam sekejap mata

" Ayo Bimo gantian , kau lagi yang mengayuh "

Dengan menggaruk kepalanya Rama turun dari belakang dan Bimo kembali mengayuh becak secara bergantian tampak. keringat bercucuran di dahi Rama yang hitam

Rama duduk di becak dengan mengangkat tangannya bulu keteknya yang panjang terlihat jelas, rimbun dan sangat lebat karena ia menggunakan baju tanpa lengan

Bryan kaget dan mundur kebelakang

"Astaga untung saja tadi bukan dia yang duduk di sampingku , dari kejauhan saja aromanya sangat menyengat apalagi dari dekat bisa - bisa aku tak bisa bernafas "

Bryan langsung masuk kedalam rumahnya.

" Terimakasih banyak ya, hati - hati di jalan "

Bryan mengangkat tangannya

Rama dan Bimo pun keluar dari gerbang perumahan Bryan

ia langsng membuka pintu rumah minimalisnya itu, ia tersenyum kecil

" Sepertinya jika memang jodoh tak akan sulit untuk menemui jalannya "

mendadak kasmaran Bryan tersenyum - senyum bahagia karena ternyata rumah Ramos takn terlalu jauh darinya

" Hmm kapan - kapan aku akan mencoba bermain kekontrakan mereka "

Bryan pun memandang sepeda yang ia beli kemarin

"Aku akan sering - sering berolahraga, agar bisa lebih dekat lagi dengan Ramos "

Bryan sudah membayangkan hal yang sangat jauh, ia sedang membayangkan Ramos menjadi istrinya

Rambo yang tinggal di toko pun menunggu Ramos pulang, tapi ia lupa jika Ramos pulang jam 9 malam, sebenarnya Ramos sudah melarangnya untuk jangan lagi menunggunya pulang kerja, karena sia - sia saja, tapi sepertinya Rambo terlanjur jatuh hati pada Ramos, karena di antara mereka Rambo termasuk orang terkaya di kampungya, buktinya hanya dia saja yang di biayakan orang tuanya.

Rama dan Bimo harus berjuang untuk biaya kuliah mereka

Rambo masuk kedalam toko dan duduk di meja ia memesan kue ,seperti biasa itu hanya alasan Rambo agar bisa dekat dengan Ramos

teman satu shift Ramos pun mencoleknya

" Hei lihatlah pelanggan setiamu sudah datang menunggu "

" Ah dia lagi, padahal aku sudah mengatakan jangan menunggu aku "

Ramos nampak bergerutu

"Aduh Rambo, padahal aku sudah mengatakan padanya, aku tak mau dia menungguku terus "

" Sudah pirang sebaiknya kau temui dia, kata nenekku dulu jangan kau buat lelaki menunggu lama "

" Hmm bebal sekali "

Ramos pun mendekati Rambo dengan membawa kue pesanannya seperti biasa

" Halo pirang "

" Rambo, aku kan sudah bilang aku pulang jam sembilan malam, kau tak perlu menungguku setiap hari, kau buang - buang waktu saja "

Ramos berbisik kecil memarahi Rambo karena takut terdengar pemilik toko itu

" Tak apa, ini semua untukmu aku lakukan "

Ramos melotot kearah Rambo

" Rambo aku sudah bilang jangan berharap apapaun padaku, karena itu hanya sia - sia saja "

Ramos memberi ultimatum kesekian kalinya, tetapi nampaknya Rambo adalah lelaki yang pantang menyerah ia selalu berprinsip

" Sebelum akad nikah siapapun berhak mendapatkan Ramos "

" Iya aku tau, tapi tak salahnya kan jika aku mencoba "

Rambo merapikan rambutnya

" Ya sudah terserah kau saja "

Ramos berbicara dengan wajah jutek

" Ehemmm "

Suara pemilik toko membuat Ramos segera bersikap ramah pada Rambo, Karena di toko itu semua karyawan di wajibkan tersenyum selalu, memberikan pelayanan terbaik dan membuat siapa saja nyaman berada di toko mereka

"Baiklah selamat menikmati hidangannya "

Ramos berpamitan di depan Rambo dengan memberikan senyuman terbaik

" Ya bekerjalah dengan baik calon istriku "

Rambo yang pendiam di depan teman - temannya mendadak menjadi lelaki keren di hadapan Ramos, memang ganteng sih cuma agak norak aja gayanya

Rambo meninggalkan Ramos dan kembali melayani para pembeli yang baru tiba

Terpopuler

Comments

Eka Dwi Jayanti

Eka Dwi Jayanti

😂😂😂lucu ..aku mampir thor

2021-07-02

0

Sri Peni

Sri Peni

jd ingat waktu kuliah di jogya, kl ada tukang bcknya pkai topi psti mhsw cari ceperan , hbs kl yv naik dosen bs2 gratis😁😁😉

2021-06-06

0

astri rory ashari

astri rory ashari

gw bayangin kalo Ramos sama Rambo jadian ntar kalo nikah si Ramos dipanggilnya BuRam...😂 bu Rambo ...😅

2021-06-01

1

lihat semua
Episodes
1 Flash back
2 Pertemuan sahabat lama
3 Kampus
4 Di traktir Dosen ,lumayan he
5 Reihan Kim galau ?
6 Nona pirang yang manis
7 Kabur dari rumah
8 Pertemuan yang tak di sangka
9 Tasnya ketinggalan !
10 Menginap di hotel
11 Pinjam dulu uang nya ya ?
12 Reihan yang sial
13 Keraguan
14 Kalah telak
15 Kantor polisi
16 Kembali pulang
17 Memberikan laporan penemuan uang
18 Masih di kantor polisi
19 Di putusin cinta
20 Emosi yang tak terbendung
21 Tak seperti yang di harapkan
22 Bermalam di kantor polisi
23 Menangis
24 Mencari cara
25 Kabur sebentar ya ....
26 Bertanggung jawab
27 Bertemu lagi
28 Akhirnya boleh pulang
29 Gadis sialan !
30 Nona Pirang
31 Balas dendam
32 Aku sangat sedih
33 Berharap lebih
34 Dia cantik sekali
35 Pernikahan semakin dekat
36 Vesva tua
37 Tenaga dalam Rambo
38 Apes
39 Hei Nona , bayar hutangmu !
40 Aku sungguh membenci nya
41 Dia menghinaku
42 Semakin dekat saja
43 Aku lelah hari ini
44 Perdana naik vesva kekampus
45 Oh , aku butuh kerjaan
46 Yes , Rezeki
47 Ternyata Dia ?!
48 Menjijikkan
49 Jangan -jangan dia
50 Dia menarik
51 Menyebalkan
52 Pulang ke desa
53 Bertemu calon mertua
54 Bertamu
55 Keluarga nya baik sekali
56 Langsung suka
57 Deg deg-deggan
58 Bertemu di kampus
59 Satu mobil
60 Tolong aku Brow ,
61 Tak pernah terbayangkan
62 Surat dari ayah
63 Semakin dekat saja
64 Pertemuan keluarga
65 Tinggal menghitung hari
66 Ternyata kau !!
67 Aku menolak perjodohan ini ayah !
68 Rencana Reihan
69 Susah sekali merayunya
70 Nasehat yang bijak
71 Ide bagus
72 Ayah !!!
73 Aku setuju menikah dengan mu
74 Cerita di mulai
75 Menghitung hari
76 Prawedd dadakan
77 Cantik
78 Resmi menjadi suami istri
79 Yakin ?
80 Pindah ke apartment
81 Dewasalah ...
82 Siapa dia ?
83 Apa dia mendengar nya
84 Dapat kerja
85 Sungguh menarik sekali Nona
86 Dia sungguh menggoda
87 Dia menarik
88 Ada yang tak bisa tidur
89 Ada rasa
90 Dia aneh sekali
91 Aku mencurigai nya
92 Cari perhatian
93 Bertengkar
94 Panggil aku Mas..
95 Anti orang kaya
96 Celana dalam bolong
97 Boss baik
98 Pembantu baru
99 Bi Kura , namanya
100 Berpura-pura mesra
101 Ikut kemanapun
102 Aku tak mengerti
103 Kembali kekampus
104 Aduh ....
105 Mulai cemburu
106 Semakin posesif
107 Bertemu cinta lama
108 Wawww
109 Gara -gara Bi kura
110 Pertempuran hebat wew
111 Tepar..
112 Hukum tabur tuai
113 Akhirnya kena hukuman
114 Pindah rumah
115 Rumah baru
116 Naik motor berdua
117 Hujan
118 Gara -gara hujan
119 Terkejut
120 Nasehat dari pencuri
121 Pulang kerumah
122 Di luar dugaaan
123 Jambu air
124 Merasakan sesuatu
125 Deg..degan
126 Aneh sekali
127 Pertengkaran hebat
128 Perih
129 Siapa dia ?
130 Gara gara tikus
131 Mulai seru
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
151 Visual
152 Part 152
153 Part 153
154 Part 154
155 Part 155
156 Part 156
157 Part 157
158 Part 158
159 Part 159
160 Part 160
161 Part 161
162 Part 162
163 Part 163
164 Part 164
165 Part 165
166 Part 166
167 Part 167
168 Part 168
169 Part 169
170 Part 170
171 Part 171
172 Part 172
173 Part 173
174 Part 174
175 Part 175
176 Part 176
177 Part 177
178 Part 178
179 Part 179
180 Part 180
181 Part 181
182 Part 182
183 Part 183
184 Part 184
185 Part 185
186 Part 186
187 Part 187
188 Part 188
189 Part 189
190 Part 190
191 Part 191
192 Part 192
193 Part 193
194 Part 194
195 Part 195
196 Pengumuman
197 Part 196
198 Part 197
199 Part 198
200 Part 199
201 Part 200
202 Part 201
203 Part 202
204 Part 203
205 Part 204
206 Part 205
207 Part 206
208 Part 207
209 Part 208
210 Part 209
211 Part 210
212 Part 211
213 Part 212
214 Part 213
215 Part 214
216 Part 215
217 Part 216
218 Part 217
219 Part 218
220 Part 219
221 Part 220
222 Part 221
223 Part 222
224 Part 223
225 Part 224
226 Part 225
227 Part 226
228 Part 227
229 Part 228
230 Part 229
231 Part 230
232 Part 231
233 Part 232
234 Part 233
235 Part 234
236 Part 235
237 Pengumuman
238 Part 236
239 Part 237
240 Part 238
241 Part 239
242 Part 240
243 Part 241
244 Part 242
245 Part 243
246 Part 244
247 Part 245
248 Part 246
249 Part 247
250 Part 248
251 Part 249
252 Part 250
253 Part 251
254 Part 252
255 Part 253
256 Part 254
257 Part 255
258 Part 256
259 Part 257
260 Part 258
261 Part 259
262 Part 260
263 Part 261
264 Part 262
265 Ekstra part , kisah Jihan ,Bryan dan Ardi Part 1
266 Extra part 2
267 Extra Part 3
268 Extra Part 4
269 Ucapan terimakasih Author
270 Info
271 Bonus Part 1
272 Bonus part 2
273 Bonus part 3
274 Bonus part 4
275 Bonus part 5
276 Bonus part 6
277 Bonus part 7
278 Bonus Part 8
279 Bonus part 9
280 Bonus part 10
281 Bonus part 11
282 Bonus Part 12
283 TAMAT
Episodes

Updated 283 Episodes

1
Flash back
2
Pertemuan sahabat lama
3
Kampus
4
Di traktir Dosen ,lumayan he
5
Reihan Kim galau ?
6
Nona pirang yang manis
7
Kabur dari rumah
8
Pertemuan yang tak di sangka
9
Tasnya ketinggalan !
10
Menginap di hotel
11
Pinjam dulu uang nya ya ?
12
Reihan yang sial
13
Keraguan
14
Kalah telak
15
Kantor polisi
16
Kembali pulang
17
Memberikan laporan penemuan uang
18
Masih di kantor polisi
19
Di putusin cinta
20
Emosi yang tak terbendung
21
Tak seperti yang di harapkan
22
Bermalam di kantor polisi
23
Menangis
24
Mencari cara
25
Kabur sebentar ya ....
26
Bertanggung jawab
27
Bertemu lagi
28
Akhirnya boleh pulang
29
Gadis sialan !
30
Nona Pirang
31
Balas dendam
32
Aku sangat sedih
33
Berharap lebih
34
Dia cantik sekali
35
Pernikahan semakin dekat
36
Vesva tua
37
Tenaga dalam Rambo
38
Apes
39
Hei Nona , bayar hutangmu !
40
Aku sungguh membenci nya
41
Dia menghinaku
42
Semakin dekat saja
43
Aku lelah hari ini
44
Perdana naik vesva kekampus
45
Oh , aku butuh kerjaan
46
Yes , Rezeki
47
Ternyata Dia ?!
48
Menjijikkan
49
Jangan -jangan dia
50
Dia menarik
51
Menyebalkan
52
Pulang ke desa
53
Bertemu calon mertua
54
Bertamu
55
Keluarga nya baik sekali
56
Langsung suka
57
Deg deg-deggan
58
Bertemu di kampus
59
Satu mobil
60
Tolong aku Brow ,
61
Tak pernah terbayangkan
62
Surat dari ayah
63
Semakin dekat saja
64
Pertemuan keluarga
65
Tinggal menghitung hari
66
Ternyata kau !!
67
Aku menolak perjodohan ini ayah !
68
Rencana Reihan
69
Susah sekali merayunya
70
Nasehat yang bijak
71
Ide bagus
72
Ayah !!!
73
Aku setuju menikah dengan mu
74
Cerita di mulai
75
Menghitung hari
76
Prawedd dadakan
77
Cantik
78
Resmi menjadi suami istri
79
Yakin ?
80
Pindah ke apartment
81
Dewasalah ...
82
Siapa dia ?
83
Apa dia mendengar nya
84
Dapat kerja
85
Sungguh menarik sekali Nona
86
Dia sungguh menggoda
87
Dia menarik
88
Ada yang tak bisa tidur
89
Ada rasa
90
Dia aneh sekali
91
Aku mencurigai nya
92
Cari perhatian
93
Bertengkar
94
Panggil aku Mas..
95
Anti orang kaya
96
Celana dalam bolong
97
Boss baik
98
Pembantu baru
99
Bi Kura , namanya
100
Berpura-pura mesra
101
Ikut kemanapun
102
Aku tak mengerti
103
Kembali kekampus
104
Aduh ....
105
Mulai cemburu
106
Semakin posesif
107
Bertemu cinta lama
108
Wawww
109
Gara -gara Bi kura
110
Pertempuran hebat wew
111
Tepar..
112
Hukum tabur tuai
113
Akhirnya kena hukuman
114
Pindah rumah
115
Rumah baru
116
Naik motor berdua
117
Hujan
118
Gara -gara hujan
119
Terkejut
120
Nasehat dari pencuri
121
Pulang kerumah
122
Di luar dugaaan
123
Jambu air
124
Merasakan sesuatu
125
Deg..degan
126
Aneh sekali
127
Pertengkaran hebat
128
Perih
129
Siapa dia ?
130
Gara gara tikus
131
Mulai seru
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150
151
Visual
152
Part 152
153
Part 153
154
Part 154
155
Part 155
156
Part 156
157
Part 157
158
Part 158
159
Part 159
160
Part 160
161
Part 161
162
Part 162
163
Part 163
164
Part 164
165
Part 165
166
Part 166
167
Part 167
168
Part 168
169
Part 169
170
Part 170
171
Part 171
172
Part 172
173
Part 173
174
Part 174
175
Part 175
176
Part 176
177
Part 177
178
Part 178
179
Part 179
180
Part 180
181
Part 181
182
Part 182
183
Part 183
184
Part 184
185
Part 185
186
Part 186
187
Part 187
188
Part 188
189
Part 189
190
Part 190
191
Part 191
192
Part 192
193
Part 193
194
Part 194
195
Part 195
196
Pengumuman
197
Part 196
198
Part 197
199
Part 198
200
Part 199
201
Part 200
202
Part 201
203
Part 202
204
Part 203
205
Part 204
206
Part 205
207
Part 206
208
Part 207
209
Part 208
210
Part 209
211
Part 210
212
Part 211
213
Part 212
214
Part 213
215
Part 214
216
Part 215
217
Part 216
218
Part 217
219
Part 218
220
Part 219
221
Part 220
222
Part 221
223
Part 222
224
Part 223
225
Part 224
226
Part 225
227
Part 226
228
Part 227
229
Part 228
230
Part 229
231
Part 230
232
Part 231
233
Part 232
234
Part 233
235
Part 234
236
Part 235
237
Pengumuman
238
Part 236
239
Part 237
240
Part 238
241
Part 239
242
Part 240
243
Part 241
244
Part 242
245
Part 243
246
Part 244
247
Part 245
248
Part 246
249
Part 247
250
Part 248
251
Part 249
252
Part 250
253
Part 251
254
Part 252
255
Part 253
256
Part 254
257
Part 255
258
Part 256
259
Part 257
260
Part 258
261
Part 259
262
Part 260
263
Part 261
264
Part 262
265
Ekstra part , kisah Jihan ,Bryan dan Ardi Part 1
266
Extra part 2
267
Extra Part 3
268
Extra Part 4
269
Ucapan terimakasih Author
270
Info
271
Bonus Part 1
272
Bonus part 2
273
Bonus part 3
274
Bonus part 4
275
Bonus part 5
276
Bonus part 6
277
Bonus part 7
278
Bonus Part 8
279
Bonus part 9
280
Bonus part 10
281
Bonus part 11
282
Bonus Part 12
283
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!