Reihan pun merasa geli sekali mengingat kejadian yang ia alami waktu hampir ketahuan dengan Maria
" Ah Boy itu kejadian yang memalukan, hampir saja aku ketahuan " Terdiam sejenak
" Oh ya Boy, tadi bagaimana wajah mama waktu menyuruh kau menjemputku " bertanya dengan santai agar tak kelihatan sama sekali jika ia sedang menyelidiki "
" Mama nya Mas Reihan ya, tadi bahagia sekali kelihatannya tak seperti biasanya memangnya ada apa ya Mas ? " Melirik wajah Reihan melalui kaca spion
" Tidak ada apa -apa Boy, " Jawaban yang terkesan singkat padat dan jelas
Sebenarnya wajah Reihan tampak sangat kesal sekali cuma Boboy tak berani untuk bertanya lebih jauh lagi, walaupun Reihan begitu baik padanya cuma tetap saja ia tau kapasitas siapa dirinya
Kalian menang Ma, kalian pasti begitu bahagia kan! " Hmm udah ku duga papa mengetahui keberadaanku , mau tidak mau aku akan segera menikah dengan perempuan pilihan mereka, satu -satunya jalan adalah dengan cara menunda perjodohan ini, aku harus segera mencari cara untuk mengulurnya
Di perjalanan Reihan meminta boboi untuk mampir mencari sarapan karena perutnya sudah keroncongan sekali " Boy kamu pegang uang tidak, "
" Tumben mas Reihan, mau ngasih Boboy bonus ya " Boboy nampak bahagia sekali
" Bukan.. bukan itu, ada apa nggak Boy "
Reihan bertanya santai tapi terkesan mendesak
"Ada sih mas , tapi nggak sebanyak uang mas Reihan ,emangnya untuk apa Mas "
" Cukup tidak untuk kita cari makan pinggir jalan,soalnya dompet ku tertinggal di rumah "
" Oh kalau itu mas jangan khwatir sekalian warungnya cukup kok untuk di beli "
Reihan tertawa geli mendengar ocehan sopirnya itu
" Hebat kamu, ya sekarang "
" Ya itu semua kan uang gaji yang saya tabung dari papa mama mas Reihan juga"
Boboy tersenyum bangga
Terlintas langsung ide di benak Reihan bagaimana jika iya meminjam uang boboy saja karena ia malu harus balik kerumah
" Boy "
" Iya Mas Reihan "
" Emangnya uang tabungan kamu banyak Ya "
Reihan sudah mulai mengorek -ngorek seberapa banyak tabungan boboy
" Ada sih Mas Reihan lumayanlah, nggak usah sungkan mas Reihan tinggal pilih mau makan dimana saja "
Mata Reihan kembali berbinar - binar
" Bukan itu maksud aku, tabungan kamu berapa banyak aku mau pinjam, nanti aku akan menggantinya dua kali lipat " Reihan langsung berbicara spontan tanpa berbelit -belit lagi
Ittttttttttt
srreeeeekkkkk
Boboy mengerem mendadak
" Ha dua kali lipat, serius Mas Reihan "
Benar saja setiap manusia itu sama saja jika sudah mendengar uang dan keuntungan matanya langsung jadi ijo
" Iya aku serius " Reihan sebenarnya sangat malu karena seumur hidupnya baru kali ini ia meminjam uang dengan orang, dan kali ini melalui sopirnya
" Tapi kamu harus janji jangan bilang papa bagaimana "
" Oke baiklah mas Reihan boboy setuju " Boboy memberikan jari kelingkingnya kepada Reihan
" Oke fix " Reihan mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking Boboy
" Sekarang mana uangnya, aku perlu sekarang soalnya, dan aku juga mau tau tabungan kamu berapa banyak Boy, biar aku bisa menyiapkan uang penggantinya nanti "
" Kalau kata tuan dan nyonya uang tabungan boboy sudah seharga mobil ini " Memukul setir mobil toyota alfhard yang di bawanya
" Waw hebat sekali kamu ya, sekarang cepat berikan padaku "Reihan sangat bersemangat sekali karena ia sudah menyusun rencana baru lagi
" Iya Mas tenang saja jangan khawatir.
ayo kita pulang kerumah dulu, soalnya tabungannya Boboy titipkan sama Nyonya, mamanya Mas Reihan "
Reihan langsung lemah terkulai tak berdaya,bersandar di kursi tanpa tenaga sama sekali ,Boboy kaget melihat Reihan yang lemah terkulai
" Mas Reihan kenapa ?! " Boboy nampak panik melihat Reihan yang lemah terkulai tak berdaya, bersandar di kursi mobil
" Tidak apa - apa ayo jalan saja "
Bahkan Reihan terdengar tak bisa lagi mengeluarkan suaranya
Aku sudah pasrah sekarang!
" Jadi Mas pinjam uang Boboy"
Reihan hanya mengarahkan jarinya memberi kode agar segera pulang kerumah
" Oke baiklah Mas Reihan"
menoleh kembali kebelakang " Mas Reihan jadi mau cari makanan dulu "
" Aku sudah kenyang " Reihan menjawab perlahan, jelas saja aku tak bersemangat lagi. kenapa tak bilang dari awal kalau uang tabungan mu itu kau berikan pada mama untuk menyimpannya ,aku pikir kau akan menjadi penyelamatku ternyata sama saja
Sesampainya di rumah
Langkah kaki Reihan tampak sungguh berat sekali untuk melangkah bahkan ia sama sekali tak rela jika kakinya turun dari mobil,
" Mas Reihan sudah sampai ,ayo kita turun, Mas Reihan tadi katanya lapar kan"
Suara Boboy keras sekali membuat papa mama Reihan yang berada di depan teras mendongakkan kepalanya tak sabar ingin melihat keadaan Reihan yang sampai tak makan pagi ini
" Pa , apa kau dengar apa yang di katakan Boboy " Berbisik di telinga suaminya
" Iya aku dengar Ma, coba kau lihat apa dia sudah terlihat kurus karena belum makan pagi ini "
" Bukankah dari tadi malam ia tak makan Pa "
" Boy, kau kurang ajar sekali berteriak sekeras itu apa kau tak tau jika aku ini malam. tadi kabur dari rumah "
" Iya Mas Reihan ,apa yang Mas Reihan katakan Boboy tidak dengar? "
" Tidak ada apa - apa Boy, aku hanya ingin turun itu saja "
Tak seperti biasanya mama dan papanya duduk di teras sambil minum teh, wajah mereka tampak sungguh bahagia sekali
Reihan turun dari mobil dengan wajah menunduk kebawah " Ehemmm... "
" Ma pagi ini cerah sekali ya "
" Betul Pa sungguh cerah dan indah "
Wajah Reihan tampak pasrah saja seperti anak ayam yang sedang di siram air ia tau jika ia akan jadi bahan olok - olok di rumah oleh keluarganya terutama papanya
Papa dan mamanya memberikan tangannya
seperti biasa Reihan pun langsung menciumnya
" Kau sudah selesai kabur dari rumahnya "
Mama Reihan langsung tertawa geli mendengar ucapan dari suaminya itu
Reihan menggaruk kepalanya tak menjawab sepatah katapun " Cepat Ma suruh anak lelaki mu itu sarapan nanti dia bisa pingsan jika tak sarapan "
Mamanya tersenyum - senyum geli
" Dan juga Ma, suruh juga ia ganti pakaiannya malam tadi ia hujan - hujannan di jalan
takutnya nanti ia masuk angin "
Papanya tertawa geli di luar di susul Mamanya yang sudah tak tahan lagi dari tadi menahan tawa
Sedangkan Boboy kebingungan melihat kedua majikannya tertawa geli begitub
" Kalian puas kan, yah tertawalah sepuasnya "
Reihan pergi kedapur lalu memanggil pembantunya " Bi .... cepat siapkan sarapan untukku "
Dengan cepat keluar dan memberikan sarapan untuk Reihan
" Makanlah yang banyak nanti kau bisa sakit "
Terdengar suara papanya tak jauh dari tempat ia berada
Reihan tak bersuara karena perutnya memang sudah lapar sekali
" Makan lah yang banyak biar punya tenaga untuk segera membina rumah tangga iya kan Pa ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
ELmyah
😂😂😂
2021-09-21
0
Candra Kirana
hadechhhh rehan😂😂😂😂
2021-06-12
0
Gita Sapitri
😂😂😂
reihan
2021-05-22
0