"Aku juga mulai menyukai Julian. Jadi aku berpikir mungkin kami bisa memulai hal yang baru untuk hidup kami, namun jika Alana datang kembali dan ingin mengajukan pertunangan lagi dengan Julian. Maka aku akan memberikannya, walau hati ku sakit. aku akan melakukannya karena tidak ingin Alana membenci ku.“
Olivia tersenyum sedih. Dia sudah menyiapkan semua ini dengan baik, sekarang Julian juga ikut dalam permainannya. Itu membuatnya semakin senang.
“Tidak sayang, aku akan tetap di sisi mu. jika dia berani datang dan meminta hal yang memalukan itu pada mu, maka aku lebih baik tidak menikah seumur hidup ku dari pada harus hidup bersama dengan wanita itu.“
“Tap-”
“Sudah cukup, jika ibu mendengar hal ini. Dia akan marah pada ku karena tidak menjaga mu dengan baik.“
Julian memeluk erat Olivia. Dia ingin membuktikan pada publik bahwa dia sangat mencintai Olivia.
“Terima kasih karena sudah mau mencintai ku dan aku ingin kau memaafkan Alana.“
“Tentu, aku akan melakukan apapun yang kau minta. Tapi jangan pernah tinggalkan aku, Oke.“
"Aku akan menemani mu seumur hidup ku."
Setelah itu, Julian melepas pelukan dan menatap wajah sendu Olivia. hatinya tiba-tiba saja menjadi sedih, dia menjadi lebih membenci Alana yang sudah menjadi penyebab kesedihan wanitanya.
“Aku juga ingin mengatakan di depan para wartawan dan masyarakat. Alana pulanglah, ibu sangat merindukan mu, aku akan melakukan apapun asal kau mau pulang. Bagaimanapun kita adalah saudara."
Para wartawan yang mendengar perkataan Olivia menjadi kagum pada sikap baik wanita itu. mereka juga menjadi benci dengan Alana yang egois dan meninggalkan tunangannya.
Setelah pernyataan tersebut, konferensi pers selesai. Para wartawan langsung menuju kantor mereka untuk membuat berita tentang malam ini.
Saat Julian dan Olivia menikmati kebersamaan mereka. Devan yang sedang duduk di kantornya menjadi sangat marah saat melihat siaran langsung konferensi pers malam ini.
“Sangat menarik." Devan tersenyum jahat. Sang sekretaris yang ada di sampingnya menjadi merinding, dia sangat mengasihani kedua manusia itu yang telah berani memprovokasi Bos besarnya.
“Siapa yang menyetujui kerja sama ini?“
“Manajer Haris, Bos.“
“Pecat dia dan umumkan hal ini ke publik besok, katakan pada orang-orang bahwa kita tidak pernah menerima pemberitahuan tentang kontrak kerja sama dengan perusahaan Jereda.“
“Tapi Bos."
“Kau keberatan dengan keputusan ku?“
“Tidak, Bos. Besok aku akan memecat manajer Haris, dan meminta awak media mempublikasikan berita tersebut.“
“Kau bisa pergi sekarang!“
“Baik, Bos.“
Setelah mengatakan hal itu, sang sekretaris pergi meninggalkan ruangan Devan. Ini adalah kali pertama dia berurusan langsung dengan bos besar mereka, dan dia sekarang tahu bahwa pria itu tidak boleh di provokasi.
Keesokan harinya, seluruh media mempublikasikan perkataan Devan yang tidak pernah menerima surat pemberitahuan tentang kerja sama dengan perusahaan Jereda.
Tentu saja semua orang menjadi terkejut. Mereka tidak mengira bahwa akan ada saatnya perusahaan Jereda di permalukan, bahkan yang mempermalukannya adalah perusahaan terbesar di Negara mereka.
Julian yang sedang duduk di ruangannya bersama Olivia menjadi tidak bahagia. Dia tidak tahu mengapa tiba-tiba saja perusahaan Wesley menolak mereka, saat dia menghubungi manajer Haris. Dia juga terkejut ketika mengetahui bahwa pria itu juga baru saja mendengar berita bahwa dia sudah di pecat.
“Ada apa, Sayang?“ Olivia dapat melihat wajah marah Julian, dan itu membuatnya sedikit cemas.
“Perusahaan Wesly mengatakan bahwa mereka tidak pernah menerima surat pemberitahuan tentang kerja sama perusahaan ku dengan mereka.“
Mendengar hal itu, Olivia ikut terkejut. Dia tidak tahu mengapa tiba-tiba akan menjadi seperti ini.
“Apakah kau sudah menghubungi manajer Haris?“
“Sudah, dia juga mendapat berita bahwa dia di pecat dari perusahaan.“
“Kenapa bisa menjadi seperti ini?“ Olivia menjadi semakin cemas, mereka sudah mengumumkan hal itu ke publik tadi malam. Namun tiba-tiba saja hari ini seluruh media mengumumkan hal yang memalukan, bukankah ini sama sama mencoreng nama baik mereka di muka umum.
“Apa kau pernah menyinggung orang-orang Wesly?“
“Tentu saja tidak. Apakah kau pikir mereka tinggal di sini? keluarga mereka semuanya berada di Negara A.“
“Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?“
Olivia dan Julian cemas. Reputasi mereka sudah tercoreng karena berita ini, mereka juga akan bertunangan bulan depan.
“Aku akan pergi ke perusahaan Wesley untuk memperjelas semuanya.“
“Aku ikut.“
“Tentu."
Setelah Olivia bersiap-siap, mereka berdua langsung pergi ke perusahan Wesley untuk bertemu dengan Devan.
Sesampainya di perusahaan, mereka segera di bawa ke kantor Devan. Di dalam, keduanya dapat melihat sosok sempurna Devan secara jelas. Begitu dingin dan angkuh. Olivia yang melihat wajah tampan Devan menjadi tergoda. Ketampanan yang bahkan Julian pun tidak bisa menandinginya.
“Tuan Devan, saya ingin bertanya. Apa alasan anda mengumumkan hal seperti itu ke media? Bukankah kita sudah sepakat." Setelah berhubungan dengan Olivia. Kesombongan Julian semakin tinggi. Bertindak semua orang harus menghormatinya termasuk Devan yang statusnya jauh lebih tinggi darinya.
“Apa begitu cara mu berhadapan dengan orang lain? Tidak sopan sama sekali! Bahkan tata Krama terlewatkan."
Mendengar perkataan Deva, Julian menjadi malu. Dia yang sudah terbawa emosi bisa lupa untuk menyapa pria yang statusnya lebih tinggi darinya dengan sopan.
Saat dia akan meminta maaf, tiba-tiba saja. Devan menghentikannya dan lengsung mengatakan alasan dibalik penolakannya dengan suara dingin.
“Aku tidak suka, jadi aku tidak akan pernah bersedia bekerja sama dengan perusahaan mu.“
“Hanya karena anda tidak bersedia, lalu anda dengan sombongnya membuat malu perusahaan ku?!“ Julian menjadi semakin marah saat mendengar perkataan Devan. Baginya itu alasan yang tidak masuk akal.
“Sayang, jangan seperti itu.“ Olivia yang sedari tadi diam angkat bicara. Setelah menatap Julian dia memalingkan wajahnya dan tersenyum pada Devan "Maafkan kekasih saya Tuan Devan, dia hanya sedang syok saat mendengar berita seperti ini di pagi hari.“
Devan tetap diam, dia menatap wajah Olivia dengan tatapan jijik dan muak. Jangan berpikir bahwa dia bodoh seperti Julian, bahkan trik murahannya sudah terkonfirmasi oleh Devan.
“Sebelumnya perkenalkan nama saya Olivia dan ini kekasih saya Julian. Kedatangan kami ke sini untuk bertanya kepada anda apa alasan anda mengatakan seperti itu ke media. Bagaimanapun kami sudah mengumumkan pada mereka kalau kita akan bekerja sama, bukankah memberitahu hal tersebut sama saja mencoreng nama baik kami, Tuan Devan.“
Olivia berusaha untuk tersenyum ramah. Dia berniat menarik perhatian Devan dengan wajah cantiknya. Dia berfikir bahwa jika dia bisa mendapatkan pria se kaya dan se tampan Devan, hidupnya akan sangat sempurna.
“Jika memang alasan Tuan Devan tidak menerima hubungan kerja sama kita karena kita belum saling mengenal satu sama lain, maka saya akan meminta maaf dan bersedia mengundang anda ke rumah kami untuk makan malam bersama.“
Julian yang mendengar perkataan Olivia menjadi senang. Dia berpikir bahwa Olivia sedang membuat sebuah hubungan yang lebih baik dengan Devan.
Sayangnya, dia tidak tahu bahwa pemikirannya tentang kebaikan Olivia semuanya salah. Dia tidak tahu bahwa perempuan itu sangat licik dan penuh dengan kebohongan.
“Saya juga mendengar bahwa anda masih sendiri, jadi saya ingin mencoba memperkenalkan anda dengan adik perempuan saya jika anda bersedia Tuan. Dia adalah wanita yang cantik dan berbudi luhur.“
Itu semua adalah alasannya, karena jika sampai Devan bersedia makan malam di rumahnya. Dia akan menjebak pria itu dan membuatnya menjadi miliknya. Masa bodoh dengan Julian, status Devan jauh lebih kuat, memiliki pria seperti Devan sama seperti terbang ke bulan dengan cara yang mudah.
Saat suasana menjadi canggung. Tiba-tiba saja pena yang di pegang Devan jatuh ke lantai dan mendarat tepat di samping Olivia. Hal tersebut membuat Olivia yang berpikir bahwa Devan sengaja melakukannya untuk menarik perhatiannya. Tentu saja Olivia senang dan segera memberikan respon.
Setelah sampai, dengan sengaja wanita itu menyentuh lengan Devan. Dia berpikir, jika dia menyentuhnya maka pria itu akan mengerti bahwa dia menyukainya, sayangnya pemikiran itu langsung lenyap saat Devan dengan sangat kasar mendorong tubuh Olivia dan membuatnya terjatuh di lantai.
“Wanita murahan!“ Suara itu sangat dingin dan penuh dengan penghinaan.
Julian yang melihat itu langsung bergegas membantu Olivia. Dia juga sangat marah dengan perlakukan Devan.
“Apa ini cara anda memperlakukan seorang wanita, Tuan Devan yang terhormat?!”
“Tidak, Sayang. Itu salah ku, aku tidak sengaja menyentuh lengan Tuan Devan.“ Olivia memulai aktingnya, dia memasang wajah sedih dan penuh penyesalan. Masih belum tahu dimana kesalahannya.
Julian yang mendengarkan itu menjadi lebih marah, dia dengan emosi menatap wajah dingin Devan. Saat akan memarahi pria tersebut. Devan berteriak memanggil sekretarisnya.
“Zach bawa tisu basah ke dalam segera!!!“
Semua orang di Negara A tahu bahwa Devan adalah seorang pria OCD ( Obsessive Complusive Disorder ) seorang dengan OCD memiliki kecendrungan tentang kebersihan yang tinggi. Selain keluarganya hanya Alana yang bisa menyentuhnya.
Sang sekretaris langsung masuk dan membawa dua bungkus besar tisu basah. Dia juga baru mengetahui bahwa Bos besar mereka memiliki OCD.
Olivia dan Julian juga sangat terkejut. Mereka tidak tahu bahwa Devan akan sangat membenci sentuhan, mereka dapat melihat bagaimana kasarnya pria itu membersihkan lengan yang di sentuh Olivia dengan tisu basah.
“Bos hentikan, lengan anda akan terluka jika anda menggosoknya dengan kasar.“
Mereka dapat melihat lengan memar Devan. Pria itu bahkan tidak berhenti, seolah-olah sentuhan Olivia tidak akan menghilang meskipun tangannya berdarah.
“Seharusnya anda tidak menyentuh bos Devan! dia sangat tidak suka ada orang lain yang menyentuhnya karena dia seorang OCD.“ Zach sangat marah pada keberanian Olivia.
“Maaf saya tidak tahu.“
Olivia ketakutan saat melihat reaksi pria tersebut. dia tidak mengira bahwa Devan adalah penderita OCD, jika saja dia tahu. Mungkin dia tidak akan menyentuhnya dengan sengaja.
“Sekarang kalian keluar dari ruangan ku! mulai sekarang perusahaan Wesly tidak akan pernah bekerja sama dengan perusahaan Alaric atau Jereda." Devan sangat benci dengan sentuhan orang lain, baginya mereka adalan kuman.
Mendengar perkataan Devan, wajah Julian dan Olivia menjadi masam. Mereka tidak akan pernah mengira bahwa perusahaan mereka akan masuk daftar hitam di perusahaan Wesly.
“Tuan tolong maafkan saya. Saya tidak tahu bahwa anda seo-"
“Keluar!!!“
Mendengar teriakan Devan, Olivia menangis. Dia sangat ketakutan saat ini, Julian yang melihat itu menjadi tidak senang.
“Ayo kita pergi, Sayang. Kita tidak perlu menurunkan harga diri kita ke pada pria arogan seperti dia.“
“Tapi ini semua karena kesalahan ku."
“Tidak, perusahaan ini tidak cocok untuk bekerja sama dengan kita. Kita akan mencari perusahaan yang lebih besar dari perusahaannya.“
Setelah itu, Julian menarik Olivia untuk pergi. Para staf yang mendengarkan teriakan Devan menatap keduanya dengan tatapan kasian bercampur mengejek. Mereka sudah lama membenci keluarga Jereda dan Alaric, karena di mata mereka kedua keluarga itu sangat sombong dan arogan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Hyuna❤️Aditya
menolak srntuhan dari jalang...
2024-02-24
1
Sani Srimulyani
kasian deh ko...... 😏😏
2024-02-19
0
epifania rendo
dasar jalang
2024-02-04
0