Memulai Hidup Baru (Sudah revisi)

Setelah mengatakan hal itu, sang supir taksi pergi meninggalkan Alana sendirian di depan bandara. Alana juga langsung masuk dan tidak memperdulikan tatapan orang-orang padanya. Dengan santai Alana memesan tiket pesawat, Dia berencana pergi ke Negara A. Alana berharap di negara itu hidupnya akan menjadi lebih baik. Dia bertekad menjadi lebih kuat sehingga bisa kembali ke negaranya untuk membalaskan dendamnya.

Sesampainya di Negara A, Alana langsung membeli sebuah rumah yang cukup besar dari situs online. Dia juga tidak lupa membeli keperluannya berupa pakaian dan kebutuhan lainnya. Setelah itu dia menjalani hidup yang bebas seperti yang dia inginkan.

Tidak perlu di tanya dari mana dia mendapatkan uang tersebut, tabungan yang di buatkan oleh kakeknya mampu membantu hidupnya selama beberapa bulan kedepan. Sedangkan untuk uang pembelian rumah serta perusahaan dia ambil dari tabungannya yang ada di Bank Swiss, hasil dari pekerjaanya menjadi seorang hacker serta menjuarai beberapa lomba hacker kelas internasional.

Waktu berlalu dengan cepat. Sudah 6 bulan berlalu di Negara A hidupnya mulai membaik, tidak ada satu hari pun yang dia lewati dengan bersantai. Banyak hal yang Alana alami selama hidup disana, dia juga akhirnya mengetahui cara untuk melindungi diri dari kerasnya hidup di Negara yang tingkat kejahatan tinggi terutama untuk gadis kecil sepertinya.

Kesulitan dan kekejaman itu membuatnya tidak ingin menyerah. Baginya semakin sulit kehidupan itu maka semakin kuat dirinya menghadapinya. Bukankah kehidupan yang menyenangkan adalah kehidupan yang penuh dengan kebebasan dan sekarang dia menikmati kehidupan bebasnya tanpa ada yang bisa menyakitinya dan membuatnya sedih. Alana sudah menutup lembaran kelamnya dan memulai hidup barunya.

Tubuhnya juga sudah terlihat langsing, mungkin karena sudah tidak memakan sesuatu yang selalu di campur oleh Olivia dan selalu menyempatkan diri untuk olahraga sekaligus melatih fisiknya, membuat Alana kembali ke wujud aslinya. Dia bahkan terlihat sangat cantik namun dingin, sifat yang baru saja terbentuk karena kejadian 6 bulan yang lalu.

***

Waktu berjalan dengan cepat, sudah 8 bulan Alana tinggal di Negara A dan hari ini. Saat Ia berjalan-jalan di malam hari, Alana tiba-tiba saja mendengar suara yang cukup mengerikan.

"Bunuh dia."

Tiba-tiba saja telinganya mendengar suara di sudut bangunan yang gelap dan jarang di lalui orang-orang. Kondisi tersebut semakin mempermudah tindakan kejahatan, terutama untuk seorang gadis sepertinya.

"Keponakan ku yang malang."

Suara itu masih terus terdengar dan semakin mengerikan, entah mengapa kakinya semakin melangkah ke arah suara itu. Alana bahkan tidak mengerti mengapa dia begitu tertarik dengan urusan orang lain.

"Andai saja kau tidak keras kepala mungkin saja kau tidak akan mati hari ini."

Lawan bicara pria yang mangaku sebagai paman sudah tidak mampu membalasnya, seluruh tubuh si keponakan suda penuh dengan luka dan darah. Anehnya hanya ada dua orang yang berusaha membantunya sedangkan mereka dikelilingi oleh pria-pria yang berpakaian hitam dengan jumlah yang banyak.

"Bereskan dia, aku tidak ingin kalian gagal lagi." Setelah itu dia pergi meninggalkan kerumunan dan masuk ke dalam mobil lalu menghilang.

"Bos maafkan kami." Andai mereka tidak bodoh dan masuk dalam jebakan paman dari Bosnya, mungkin saat ini mereka masih tetap aman.

"Sudah!!! cepat bereskan mereka agar kita bisa merayakanya dan berpesta bersama para gadis-gadis cantik."

Medengar percakapan para pria itu. Hati Alana tidak bisa membiarkan tiga orang pria tersebut di bunuh. Walau pun Alana tidak mengenali mereka, tapi hatinya memaksanya untuk membantu. Bagaimana pun jika dia ada di posisi ketiga pria itu, dia pasti tidak akan tahu harus berbuat apa.

Alana juga merasa bahwa ketiga pria itu pasti orang-orang yang baik dan pria yang menyebut dirinya paman adalah seorang pria jahat yang ingin menguasai harta pria tersebut. jadi dengan tekat yang kuat Alana memutuskan untuk membantu mereka.

“Apakah kalian pantas disebut pria? Bagaimana bisa kalian mengeroyok tiga orang pria sedangkan kalian berjumlah lebih dari 3. Aku bahkan menjadi sangat malu melihatnga.” Alana menatap ketujuh pria berbadan besar.

"Hahahah, kau hanya seorang wanita tapi cara bicara mu sangat berani. Apakah kau ingin berindak seperti pahlawan disini.“

“Bos, dia terlihat sangat cantik. Bagaimana jika kita mengurusnya setelah membunuh tiga pria ini.“

“Ya bos, itu ide yang bagus.“

“Baiklah, kalian harus segera mengurus tiga pria itu dan setelah itu aku akan memberikan wanita ini pada kalian.“

“Terima kasih bos.“

Saat keenam pria tersebut ingin menyerang ketiga pria itu, tiba-tiba saja pria pertama yang maju kedepan jatuh ke tanah karena sebuah tendangan yang sangat kuat dan cepat. Setelah itu para pria yang berbadan besar langsung berjatuhan satu persatu.

Pria yang menjadi Bos mereka tercengang ketika melihat bagaimana kekuatan Alana, dia tidak menduga bahwa wanita muda yang umurnya bahkan belum mencapai 19 tahun bisa mengalahklan para anak buahnya. Hal itu membuatnya malu.

Ketiga pria itu juga menatap Alana dengan tatapan tidak percaya, ini pertama kalinya mereka melihat sebuah kekuatan yang sangat luar biasa dari seorang wanita muda.

"Kurang ajar, beraninya kau menyerang ku. aku akan membunuh mu malam ini.“

Namun, sebelum dia bisa bergerak maju. Alana langsung mengarahkan kakinya ke dada pria tersebut dan sang pria yang di tendang mengeluarkan seteguk darah.

Suasanya semakin mencekam setelah kejadian itu, siapa yang akan percaya jika seorang gadis kecil bisa melukai laki-laki yang lebih besar dan kuat darinya.

"Brengsek, kau bahkan tidak bisa mengalahkan wanita itu." Dia adalah ketua dari organisasi pembunuh yang disegani. Namun sekarang dipermalukan oleh wanita muda yang berhasil mengalahkan kelompoknya.

"Dia sangat cepat bos." Walau dia menderita namun dia masih bisa menjawab bos nya.

"Cepat habisi dia, kita tidak ada waktu lagi. Jangan sampai pria itu marah lagi hanya karna kita gagal."

Dengan sigap mereka mengelilingin Alana, mereka mulai menyerangnya. Namun tidak ada satu orang pun yang mampu menyentuhnya karena gerakanya lebih lincah dari mereka. Dia terus memukul mereka dengan cepat dan gerakan yang sangat baik untuk berkelahi.

Setelah 30 menit semua pria berbaju hitam tersebut terbaring ditanah dengan tubuh yang sudah habis babak belur. Sedangkan Alana masih tetap bisa berdiri walau ada beberapa bekas pukulan di lengan dan wajahnya.

"Kalian semua sampah. Wanita, kau seharusnya tidak ikut campur. Tapi karna kau sudah ada di sini maka sekarang kau juga harus mati." Dia menggenggam sebuah pistol dan mengarahkanya ke Alana.

Namun sayangnya sebelum itu terjadi, Alana sudah berdiri tepat di belakangnya. Dengan satu pukulan pria tersebut jatuh ke tanah dengan seteguk darah keluar dari mulutnya, gerakanya sangat cepat. Tidak ada satu pun dari mereka melihatnya.

Setelah semuanya selesai dia langsung bergegas pergi. Alana tidak ingin berurusan lebih banyak dengan orang yang tidak dia kenali.

"Nona tolong tunggu." Salah satu dari pengawal tersebut menghentikanya, mereka merasa sangat beruntung karena kehadiran Alana.

"Tolong sebutkan nama mu dan dimana kau tinggal, aku akan membalas kebaikan mu saat aku pulih nanti." Kali ini pria yang lain berbicara, sepertinya dia adalah keponakan dari pria yang berniat membunuhnya.

Sayangnya, ketiga pria itu harus kecewa karena wanita yang sudah membantu mereka pergi tanpa melihat kebelakang atau bahkan menjawab pertanyaannya. Menghilang di gelapnya jalanan.

"Tuan aku sudah menghubungi tuan Alvin, mereka akan segera sampai."

"Hm, aku ingin kau menyelidiki gadis itu." Dia sangat penasaran pada identitas wanita itu,

"Baik tuan."

 

***

Pagi ini Alana memutuskan pergi keluar untuk mencari orang yang bisa di ajak kerja sama. Sudah saatnya melanjutkan mimpinya membangun perusahaan, dengan pakaian sederhana tanpa riasan atau pun perhiasan dia berjalan dengan santai menelusuri kota yang padat serta sibuk.

Saat di perjalanan, sesekali Alana akan mendapati pandangan memuja para pria dan tatapan iri para wanita yang melihat penampilanya. Cantik, sudah sering kali para pria akan mengucapkan kata-kata itu padanya. Namun dia hanya menatap mereka sekali lalu pergi. Sikapnya yang acuh tak acuh dan tempramennya yang dingin membuatnya terlihat seperti tidak mudah untuk di dekati, saat berjalan tidak sengaja matanya melihat tindakan pencurian yang dilakukan seorang pria.

Pria itu dengan hati-hati memasukan lenganya kedalam tas wanita. Gerakanya sangat halus dan rapi, hanya orang yang benar-benar sadar sepertinya yang bisa melihatnya.

Setelah berhasil, pria tersebut langsung pergi melarikan diri tanpa disadari oleh orang-orang yang ada di sekelilingnya termasuk korban yang dompetnya diambil.

Sayangnya Pria itu tidak menyadari bahwa dia sudah di ikuti oleh Alana. Dia terus berjalan masuk ke dalam gang yang sempit yang jarang di lalui oleh orang-orang. Setelah berjalan lama dan jauh pria itu akhirnya berhenti dan melihat hasil curianya.

"Apakah itu banyak!" Alana bersandar di tembok dan berdiri tepat di belakang pria tersebut sambil menatapnya.

"Siapa kau?" sang pria langsung terkejut saat melihat seorang wanita berdiri di dekatnya. Dia bahkan terkejut saat menyadari bahwa tindakanya sudah di ketahui. Namun melihat yang mengikuti hanya seorang wanita, dia tidak terlalu khawatir.

"Apakah itu cukup?"

"Sebaiknya kau pergi."

"Berapa uang yang kau butuhkan?"

Pria itu tidak mengerti apa yang sedang Alana katakan, dia tidak menjawab apa yang di tanyakan malah sebaliknya mengajukan pertanyaan padanya. Ini sangat menyebalkan untuknya, dia tidak pernah bertemu wanita dengan pandangan sangat dingin. Meski pun wajahnya cantik namun dia menghadirkan aura yang tidak dapat di dekati oleh siapa pun.

"Apa urusan mu!!! Kau hanya gadis kecil kaya yang sombong, kau bahkan tidak tau apa yang dirasakan orang miskin seperti ku."

"Aku bisa membantu mu dengan uang tapi kau harus menjadi orang ku."

Dia bukan tipe orang yang akan terlalu banyak berbicara omong kosong karena baginya itu menghabiskan banyak waktu.

"Itu hanya ada dalam mimpi mu." Dengan cepat dia bergegas ke arah Alana untuk memberinya pelajaran atas sikap sombong dan dinginya.

Alana yang menyadari itu dengan cepat melawan setiap pukulan pria tersebut hingga sang pria kalah begitu saja.

"Apa yang kau inginkan?"

Terpopuler

Comments

Hana Hana

Hana Hana

Kok kya dh prnh bc y

2024-03-01

2

Sumar Sutinah

Sumar Sutinah

cerita yg hini, yg aq suka perempuannya tangguh tdk bs d tindaa, jagoan lanjuuut

2024-02-20

0

Ahmad Zulkarnain

Ahmad Zulkarnain

masih penasaran lanjut baca

2024-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Di Usir Dari Rumah (Sudah di revisi)
2 Memulai Hidup Baru (Sudah revisi)
3 Menciptakan Perusahaan Baru (SUDAH REVISI)
4 Mulai Bekerja (SUDAH REVISI)
5 Rencana (Sudah Revisi)
6 Kemarahan Kakek (Sudah Revisi)
7 Pencarian (Sudah Revisi)
8 Kompetisi (Sudah Revisi)
9 Kemenangan (Sudah Revisi)
10 Menemukan (Sudah Revisi)
11 Penolakan (Sudah Revisi)
12 Salah Memprovokasi Orang (Revisi)
13 Kecelakaan (Revisi)
14 Calon Adik Perempuan (Revisi)
15 Membuka Mata (Revisi)
16 Pertemuan Pertama Devan dan Kisah Albert (Revisi)
17 Memulai Pendekatan (Revisi)
18 Kekesalan Alana
19 Pembatalan Kerja Sama
20 Kabur
21 Kedatangan Alana
22 Sebuah Video
23 Mobil Baru
24 Kemarahan Alana
25 Sisi Lain Alana dan Kecelakaan Myra
26 Penyesalan Alana
27 Keberhasilan Alana
28 Kembalinya Alana
29 Dalang Dibalik Kecelakaan
30 Keluarga Baru Yang Hangat
31 Mempublikasikan
32 Masalah Kembali Datang
33 Pernikahan Tersembunyi
34 Ketakutan Olivia
35 Reuni SMA
36 Bertemu Mantan Sahabat Munafik
37 Penyerangan Di Malam Hari
38 Konfrensi Pers Alana
39 Keluarga Alaric dan Jareda, Aku kembali
40 Aku Menyayangi Kalian
41 Rencana Olivia
42 Menunda pembalasan
43 Altar Ego
44 Bercerita tentang masa lalu 1
45 Bercerita tentang masa lalu 2
46 Kekhawatiran Seorang Ibu
47 Berbelanja Bersama
48 Kedatangan Nyonya Leyla (1)
49 Kedatangan Nyonya Leyla (2)
50 Awal Pembalasan
51 Rencana Alana
52 Let’s Start Our Game
53 Start The Game
54 Chatrine Olivia Alaric, Game over and i am the winner
55 Membacakan Dosa-Dosa Olivia di Masa Lalu
56 Penyesalan Leyla
57 Kehancuran Keluarga Alaric
58 Penyesalana Julian
59 Berniat Membingkai
60 Kisah Lukas
61 Kau Kakak Perempuan Ku
62 Di Tinggal Pergi
63 Pertemuan Pertama
64 Berkumpul Dengan Keluarga
65 Terungkap
66 Kebahagiaan Devan
67 Kedatangan Lukas
68 Pelukan Seorang Ibu
69 Balapan
70 Hukuman
71 Kelemahan Devan
72 Taman Hiburan
73 Kencan
74 Karna Aku Sudah Menikah
75 Pertengkaran Kecil
76 Suami, Kamu Sangat Posesif
77 Makan Siang Bersama Adik Ipar
78 Membantu Sandra
79 Karna Aku Menikahi mu Sebagai Istri Bukan Sebagai Pembantu
80 Tes DNA
81 Bertemu Ibu Mertua
82 Hasil Tes DNA
83 Rencana Monly
84 Hidup Kembali
85 Pembalasan Devan (1)
86 Pembalasan Devan (2)
87 Penyesalan Nyonya Wesly
88 Pertemuan Dua Keluarga
89 Hukuman Untuk Monly
90 Akibat Dari Keserakahan
91 Jangan Menangis
92 Bayi Besar Ku
93 Kejutan
94 Buah tak jatuh jauh dari pohonnya
95 Kebahagiaan Keluarga Stanly
96 First Kiss
97 Bertemu Ayah dan Ibu Mertua
98 Menginap
99 Memaafkan
100 Memberikan Tantangan
101 Kita Bertemu Lagi
102 Menyelesaikan Tantangan
103 Kekecewaan Alana
104 Honeymoon Yang Gagal
105 Quenza
106 Mengantar Pengantin Wanita
107 Honeymoon
108 Ide Gila Devan
109 Pertemuan Tak Terduga
110 Air Mata Olivia
111 Berkunjung
112 Kembali Ke Negara A
113 Berita Bahagia Dari Raiden
114 Kado Terindah
115 Aku Akan Menjaga Kalian
116 Bertemu Olivia
117 Rumah Baru
118 Kedatangan Pompom dan Brownie
119 Resepsi
120 Hukuman Untuk Devan
121 Misi Penyelamatan
122 Kecurigaan Devan
123 Bertemu Julian
124 Aksi Pompom dan Brownie
125 Mereka Sering Menyebut Ku Iblis
126 Saingan Devan Dan Rafael
127 Bayi Kembar
128 Kedatangan Alvin
129 Dua Tahun Kemudian
130 Belahan Jiwa Ku
131 Bekerja Sama
132 Bertamu
133 Dia Adalah Matahariku
134 Resepsi Alvin dan Sandra
135 Cerita Rafael
136 Penjelasan Devan
137 Penculikan Jasmine
138 Rencana Alana
139 Bekerja Sama
140 Masuk Istana
141 Misi Penyelamatan
142 Bertemu Kembali
143 Malam Yang Menegangkan
144 Kedatangan Devan
145 Kebahagiaan Rafael
146 Awal Pembalasan (1)
147 Awal Pembalasan (2)
148 Kehancuran Kerajaan
149 Karma Itu Nyata
150 Bertemu Ayah Lukas
151 Menikmati Waktu Romantis
152 Meminta Maaf
153 Kesempatan Kedua
154 Pengumuman
155 Novel Jasmine, anak Alana
156 S2-Prolog
157 S2-Lukas Athaya
158 S2 Lukas Athaya
159 S2 Lukas Athaya
160 Lukas Athaya
161 S2 Lukas Athaya
162 S2 Lukas Athaya
163 S2 Lukas Athaya
164 S2 Lukas Athaya
165 S2 Lukas Athaya
166 S2 Lukas Athaya
167 S2 Lukas Athaya
168 S2 Lukas Athaya.
169 S2 Lukas Athaya
170 S2 Lukas Athaya
171 S2 lukas Athaya
172 S2 Lukas Athayq
173 S2 Lukas Athaya
174 S2 Lukas Athaya
175 S2 Lukas Athaya
176 S2 Lukas Athaya
177 S2 Lukas Atahya
178 S2 Lukas Athaya
179 S2 Lukas Athaya
180 S2 Lukas Athaya
181 S2 Athala Ifan
182 S2 Lukas Athaya
183 S2 Lukas Athaya
184 S2 Athala Ifan
185 S2 Lukas Athaya
186 S2 Lukas Athaya
187 S2 Lukas Athaya
188 S2 Lukas Athaya
189 S2 Lukas Athaya ( Selesai )
190 S2 Sean Violla
191 S2 Sean Violla
192 S2 Sean Violla
193 S2 Sean Violla
194 S2 Sean Violla
195 S2 Sean Violla
196 S2 Sean Violla
197 S2 Sean Violla
198 Autor Kembali Lagi
199 Sean & Violla
200 Sean & Violla
201 Sean & Violla
202 Sean & Violla
203 Sean & Violla
204 Sean & Violla
205 Sean & Violla
206 Sean & Violla
207 Sean & Violla
208 Sean & Violla
209 Sean &Violla
210 Episode 215
211 Sean & Violla
212 Sean & Violla
213 Sean & Violla
214 Sean & Violla
215 Sean & Violla
216 Sean & Violla
217 Sean & Violla
218 Sean & Violla
219 Sean & Violla
220 Sean & Violla
221 Sean & Violla
222 Sean & Violla
223 Sean & Violla
224 Sean & Violla
225 Sean & Violla
226 Sean & Violla
227 Sean & Violla
228 Sean & Violla
229 Sean & Violla
230 Sean & Violla
231 Sean & Violla
232 Sean & Violla
233 Sean & Violla
234 Sean & Violla
235 Sean & Violla
236 Sean & Violla
237 Sean & Violla
238 Sean & Violla
239 Sean & Violla
240 Sean & Violla
241 TAMAT
242 NOVEL BARU
Episodes

Updated 242 Episodes

1
Di Usir Dari Rumah (Sudah di revisi)
2
Memulai Hidup Baru (Sudah revisi)
3
Menciptakan Perusahaan Baru (SUDAH REVISI)
4
Mulai Bekerja (SUDAH REVISI)
5
Rencana (Sudah Revisi)
6
Kemarahan Kakek (Sudah Revisi)
7
Pencarian (Sudah Revisi)
8
Kompetisi (Sudah Revisi)
9
Kemenangan (Sudah Revisi)
10
Menemukan (Sudah Revisi)
11
Penolakan (Sudah Revisi)
12
Salah Memprovokasi Orang (Revisi)
13
Kecelakaan (Revisi)
14
Calon Adik Perempuan (Revisi)
15
Membuka Mata (Revisi)
16
Pertemuan Pertama Devan dan Kisah Albert (Revisi)
17
Memulai Pendekatan (Revisi)
18
Kekesalan Alana
19
Pembatalan Kerja Sama
20
Kabur
21
Kedatangan Alana
22
Sebuah Video
23
Mobil Baru
24
Kemarahan Alana
25
Sisi Lain Alana dan Kecelakaan Myra
26
Penyesalan Alana
27
Keberhasilan Alana
28
Kembalinya Alana
29
Dalang Dibalik Kecelakaan
30
Keluarga Baru Yang Hangat
31
Mempublikasikan
32
Masalah Kembali Datang
33
Pernikahan Tersembunyi
34
Ketakutan Olivia
35
Reuni SMA
36
Bertemu Mantan Sahabat Munafik
37
Penyerangan Di Malam Hari
38
Konfrensi Pers Alana
39
Keluarga Alaric dan Jareda, Aku kembali
40
Aku Menyayangi Kalian
41
Rencana Olivia
42
Menunda pembalasan
43
Altar Ego
44
Bercerita tentang masa lalu 1
45
Bercerita tentang masa lalu 2
46
Kekhawatiran Seorang Ibu
47
Berbelanja Bersama
48
Kedatangan Nyonya Leyla (1)
49
Kedatangan Nyonya Leyla (2)
50
Awal Pembalasan
51
Rencana Alana
52
Let’s Start Our Game
53
Start The Game
54
Chatrine Olivia Alaric, Game over and i am the winner
55
Membacakan Dosa-Dosa Olivia di Masa Lalu
56
Penyesalan Leyla
57
Kehancuran Keluarga Alaric
58
Penyesalana Julian
59
Berniat Membingkai
60
Kisah Lukas
61
Kau Kakak Perempuan Ku
62
Di Tinggal Pergi
63
Pertemuan Pertama
64
Berkumpul Dengan Keluarga
65
Terungkap
66
Kebahagiaan Devan
67
Kedatangan Lukas
68
Pelukan Seorang Ibu
69
Balapan
70
Hukuman
71
Kelemahan Devan
72
Taman Hiburan
73
Kencan
74
Karna Aku Sudah Menikah
75
Pertengkaran Kecil
76
Suami, Kamu Sangat Posesif
77
Makan Siang Bersama Adik Ipar
78
Membantu Sandra
79
Karna Aku Menikahi mu Sebagai Istri Bukan Sebagai Pembantu
80
Tes DNA
81
Bertemu Ibu Mertua
82
Hasil Tes DNA
83
Rencana Monly
84
Hidup Kembali
85
Pembalasan Devan (1)
86
Pembalasan Devan (2)
87
Penyesalan Nyonya Wesly
88
Pertemuan Dua Keluarga
89
Hukuman Untuk Monly
90
Akibat Dari Keserakahan
91
Jangan Menangis
92
Bayi Besar Ku
93
Kejutan
94
Buah tak jatuh jauh dari pohonnya
95
Kebahagiaan Keluarga Stanly
96
First Kiss
97
Bertemu Ayah dan Ibu Mertua
98
Menginap
99
Memaafkan
100
Memberikan Tantangan
101
Kita Bertemu Lagi
102
Menyelesaikan Tantangan
103
Kekecewaan Alana
104
Honeymoon Yang Gagal
105
Quenza
106
Mengantar Pengantin Wanita
107
Honeymoon
108
Ide Gila Devan
109
Pertemuan Tak Terduga
110
Air Mata Olivia
111
Berkunjung
112
Kembali Ke Negara A
113
Berita Bahagia Dari Raiden
114
Kado Terindah
115
Aku Akan Menjaga Kalian
116
Bertemu Olivia
117
Rumah Baru
118
Kedatangan Pompom dan Brownie
119
Resepsi
120
Hukuman Untuk Devan
121
Misi Penyelamatan
122
Kecurigaan Devan
123
Bertemu Julian
124
Aksi Pompom dan Brownie
125
Mereka Sering Menyebut Ku Iblis
126
Saingan Devan Dan Rafael
127
Bayi Kembar
128
Kedatangan Alvin
129
Dua Tahun Kemudian
130
Belahan Jiwa Ku
131
Bekerja Sama
132
Bertamu
133
Dia Adalah Matahariku
134
Resepsi Alvin dan Sandra
135
Cerita Rafael
136
Penjelasan Devan
137
Penculikan Jasmine
138
Rencana Alana
139
Bekerja Sama
140
Masuk Istana
141
Misi Penyelamatan
142
Bertemu Kembali
143
Malam Yang Menegangkan
144
Kedatangan Devan
145
Kebahagiaan Rafael
146
Awal Pembalasan (1)
147
Awal Pembalasan (2)
148
Kehancuran Kerajaan
149
Karma Itu Nyata
150
Bertemu Ayah Lukas
151
Menikmati Waktu Romantis
152
Meminta Maaf
153
Kesempatan Kedua
154
Pengumuman
155
Novel Jasmine, anak Alana
156
S2-Prolog
157
S2-Lukas Athaya
158
S2 Lukas Athaya
159
S2 Lukas Athaya
160
Lukas Athaya
161
S2 Lukas Athaya
162
S2 Lukas Athaya
163
S2 Lukas Athaya
164
S2 Lukas Athaya
165
S2 Lukas Athaya
166
S2 Lukas Athaya
167
S2 Lukas Athaya
168
S2 Lukas Athaya.
169
S2 Lukas Athaya
170
S2 Lukas Athaya
171
S2 lukas Athaya
172
S2 Lukas Athayq
173
S2 Lukas Athaya
174
S2 Lukas Athaya
175
S2 Lukas Athaya
176
S2 Lukas Athaya
177
S2 Lukas Atahya
178
S2 Lukas Athaya
179
S2 Lukas Athaya
180
S2 Lukas Athaya
181
S2 Athala Ifan
182
S2 Lukas Athaya
183
S2 Lukas Athaya
184
S2 Athala Ifan
185
S2 Lukas Athaya
186
S2 Lukas Athaya
187
S2 Lukas Athaya
188
S2 Lukas Athaya
189
S2 Lukas Athaya ( Selesai )
190
S2 Sean Violla
191
S2 Sean Violla
192
S2 Sean Violla
193
S2 Sean Violla
194
S2 Sean Violla
195
S2 Sean Violla
196
S2 Sean Violla
197
S2 Sean Violla
198
Autor Kembali Lagi
199
Sean & Violla
200
Sean & Violla
201
Sean & Violla
202
Sean & Violla
203
Sean & Violla
204
Sean & Violla
205
Sean & Violla
206
Sean & Violla
207
Sean & Violla
208
Sean & Violla
209
Sean &Violla
210
Episode 215
211
Sean & Violla
212
Sean & Violla
213
Sean & Violla
214
Sean & Violla
215
Sean & Violla
216
Sean & Violla
217
Sean & Violla
218
Sean & Violla
219
Sean & Violla
220
Sean & Violla
221
Sean & Violla
222
Sean & Violla
223
Sean & Violla
224
Sean & Violla
225
Sean & Violla
226
Sean & Violla
227
Sean & Violla
228
Sean & Violla
229
Sean & Violla
230
Sean & Violla
231
Sean & Violla
232
Sean & Violla
233
Sean & Violla
234
Sean & Violla
235
Sean & Violla
236
Sean & Violla
237
Sean & Violla
238
Sean & Violla
239
Sean & Violla
240
Sean & Violla
241
TAMAT
242
NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!