Pratama Grup
“Bagaimana? apakah Stanly grup mau bekerja sama dengan kita?" Tom sudah kembali ke perusahaanya dan segera melaporkan apa yang telah terjadi di perusahaan Stanly.
“Belum. Mereka mengatakan jika kita bisa memenangkan Kompetisi dengan aplikasi yang sudah kita siapkan maka mereka akan menerima kerja sama yang kita ajukan."
“Bukankah setiap tahunnya kita selalu menjadi pemenang dari kompetisi itu.“ Mereka sudah mengerahkan segala kemampuan untuk memenangkan kompetisi setiap tahun.
“Tapi mereka hanya ingin kita memenangkannya tahun ini, maka setelah itu mereka akan percaya pada kita.“
“Baiklah kalau begitu, kerahkan semua sumber daya kita agar bisa menang. Ingat perusahaan itu sangat menguntungkan untuk kita jika kita berhasil bekerja sama dengan mereka.“
“Tentu. Oh ya, apakah kau tahu saat aku pergi ke perusahaan itu secara tidak sengaja aku bertemu Raiden. Dia juga berniat menjalin kerja sama dengan perusahaan Stanly.“
“Apa!!! Perusahaan mana yang berani memperkerjakan nya? Bukankah kita sudah memberitahu pada setiap perusahaan yang ada di Negara ini untuk menolaknya."
“Perusahaan baru bernama QA Corps, aku sudah memerintahkan orang untuk menyelidikinya dan mereka bergerak di bidang yang sama dengan kita, mereka baru 6 bulan berdiri dan sudah bekerja sama dengan beberapa Universitas serta Kantor Pemerintahan dengan aplikasi yang bernama Protective Of The Virus. Aplikasi itu sangat kuat bahkan virus kita tidak bisa menembus mereka.“
Tentu saja kemenangan mereka juga hasil dari tindakan yang curang, saat mereka akan berkompetensi, mereka akan merusak pertahanan lawan dengan virus yang tidak terdeteksi.
“Apakah kau sudah menyelidikinya dengan benar?“ Gio mulai terancam dengan perusahaan baru tersebut, mungkin saja kompetisi tahun ini akan dimenangkan oleh perusahaan itu.
“Sudah, bahkan aku meminta peretas terhebat kita untuk mencuri data mereka tapi hasilnya tidak ada satu pun dari mereka yang bisa masuk."
“Brengsek!!! kita harus secepatnya mengatasi mereka. Aku takut mereka akan ikut kompetisi itu dan merusak nama baik kita.“
“Tenang saja, aku pasti akan melakukan yang terbaik agar kita bisa menang dan perusahaan yang mempekerjakan Raiden musnah."
Setelah itu, Tom pergi menuju ruangannya sendiri dan memikirkan cara untuk menghadapi perusahaan baru itu. Mereka tidak bisa kalah, jika mereka kalah maka Gio akan memecatnya dan dia akan jadi sampah seperti Raiden dulu.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
QA Corps
“Maaf aku gagal.“ Raiden kembali ke perusahaan dengan wajah sedih.
“Aku tidak akan menyalahkan mu, mereka hanya tidak mengenali kita.“ Alana tidak marah, bahkan wajahnya tidak terlihat kesal. Lagi pula, ini normal mengingat reputasi Raiden sebelumnya. Pasti para pemilik perusahaan langsung menolak penawaran kerja sama mereka.
“Tapi aku merasa tidak enak pada mu. Ini salah ku, karena reputasi ku perusahaan yang kau bangun sulit berkembang.“
“Aku sudah mengatakan pada mu bahwa kau tidak perlu mengingat masa lalu. Reputasi mu pasti akan bersih dan mereka yang membuat mu menderita akan segera ku balas. Sekarang, mari kita fokus pada kompetisi yang sebentar lagi akan berlangsung. Kita harus memenangkannya agar perusahaan Stanly serta mantan teman mu itu menyesal.“
Wajah murung Raiden berangsur membaik. Ia tahu kalau Alana tidak pernah marah akan kegagalannya. Ini sudah berlangsung selama enam bulan, wanita muda tersebut selalu mengatakan hal-hal baik setiap kali ia gagal.
“Tapi kita belum memiliki aplikasi baru untuk di ajukan."
“Tenanglah, serahkan semuanya pada ku.“
“Baiklah, aku akan mendukung mu.“
Setelah itu Raiden pergi meninggalkan Alana yang sedang sibuk di kantornya yang berada dilantai 3 bersebelahan dengan kantornya.
Alana sudah menyelesaikan aplikasi P01H. Tugas dari aplikasi itu adalah mengunci semua data yang ada di dalam komputer yang sudah di pasang aplikasi. Tidak ada yang bisa menembusnya kecuali dia dan beberapa peretas yang selevel dengannya.
Kali ini Alana akan maju untuk kompetisi dan membuktikan kemampuannya sebagai pencipta aplikasi terbaik, Alana bertekad untuk menjuarai kompetisi tersebut serta membalaskan dendam Raiden. Dia berniat memperkenalkan perusahaanya kepada dunia. Wanita itu juga akan membuat para karyawan yang sudah menghina Raiden sengsara.
Alana sudah menyelidiki setiap gerak gerik Pratama Grup. Hasilnya sungguh luar biasa dan membahagiakan untuknya, ada begitu banyak tindak kecurangan perusahaan itu. Dia juga sudah mencari bukti tentang tuduhan yang mereka berikan pada Raiden.
Semuanya hanya omong kosong, wanita tersebut sengaja di bayar untuk merusak reputasinya dan uang yang disebut tidak pernah ada di rekening Raiden, itu semua masuk ke Rekening palsu Gio.
Bukankah aneh jika tindak kejahatan seperti yang mereka ceritakan tidak di laporkan ke Polisi. Mereka hanya mengusirnya dan menghasut setiap perusahaan untuk tidak memberikannya pekerjaan.
Kasus itu tidak pernah sampai ke Pengadilan, hanya cukup merusak reputasi dan menolak untuk menyelidiki dengan alasan persahabatan.
Alana masih belum mengerti mengapa Gio mengkhianati Raiden yang sudah berjasa mendukung dan mengembangkan perusahaannya. Apakah ini murni karena rasa iri atau mungkin karena wanita lain, dia tahu jika wanita itu juga berkaitan dengan kasus Raiden. Dia merasa seperti menyesal dilahirkan menjadi seorang wanita dengan melihat kejahatan yang dilakukan kedua wanita itu, satu adalah anak angkat dan satu lagi adalah kekasih Raiden.
Hatinya masih saja sakit saat mengingat kejadian itu, dia tidak akan pernah bisa memaafkan semua yang mereka lakukan padanya.
Tekadnya sudah bulat untuk membalas mereka satu persatu, dia bukan orang suci yang bisa memaafkan dan melupakan, dia juga bukan orang yang penuh dendam. Namun dia hanya ingin memberi mereka rasa sakit yang persis seperti dia rasakan.
Masih ada 3,6 tahun lagi untuk kembali dan membalaskan dendamnya, saat ini dia akan lebih fokus untuk memperluas perusahaanya dan membuktikan bahwa dia masih bisa hidup dengan baik tanpa mereka.
“Oh saudara kembar ku. Kenapa kau tidak menjawab telpon ku?“
Tiba-tiba saja Alana tersentak dari lamunannya akibat suara tinggi Sandra, pada akhirnya sikap dingin Alana sudah mulai menipis karena keceriaan Sandra yang selalu mengatakan bahwa mereka adalah kembar.
Tentu saja itu hanya ada dalam mimpi Sandra, siapa pun yang melihat mereka akan sangat berbeda. Alana yang cantik seperti dewi namun bersikap dingin. Dia perpaduan antara malaikat dan iblis.
Sedangkan Sandra yang manis dengan sikap periang nya, jika mereka bersatu akan terlihat seperti Air dan Minyak, tidak bisa bersatu namun saling melengkapi.
“Aku sedang sibuk.“
“Aku lapar, kita harus makan!!!” Sandra menggembungkan kedua pipinya berpura-pura marah.
“Kau bisa mengajak kak Raiden."
“Dia sudah makan, sekarang giliran kita. Ayolah aku bisa mati kelaparan.“ Sandra menyentuh perutnya yang datar.
“Kau bisa kembali dan meminta bibi Gu untuk memasak."
“Betapa malangnya nasib ku mempunyai saudara kembar yang tidak perduli pada ku.“ Sandra memasang wajah sedihnya dan akan menangis jika terus di tolak.
“Berhentilah mengeluh.“ Suaranya mulai dingin.
“Aku akan tetap disini dan mengeluh sampai kau mau makan bersama ku.“ Lalu Sandra duduk di sofa yang tidak jauh dari meja kerja Alana, dia bahkan tidak memperdulikan tatapan dingin Alana.
“Oke.“ Alana sudah mulai lelah menghadapi tingkah laku saudara Raiden yang satu itu, dia bahkan tidak pernah takut dengan wajah dingin dan tatapan membunuhnya. Semua yang dia lakukan hanya hal yang tidak terlihat untuk Sandra.
“Terima kasih saudara kembar ku.“ Sandra mengaitkan lengannya ke lengan Alana dan membawanya pergi melalui Lift khusus CEO dan Direktur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Hyuna❤️Aditya
semangat alana,,, kebenaran pasti terungkap..
2024-02-20
1
Sani Srimulyani
untunglah akan dikelilingi orang yg tulus.
2024-02-18
0
epifania rendo
syukurlah ada sadra
2024-02-03
0