Malam akhirnya tiba. Raiden, Sandra dan bibi Gu sudah berada di ruang makan, menunggu Alana bergabung dengan mereka.
“Kenapa kalian masih belum makan?“
Ketiga orang tersebut langsung melihat ke asal suara. Di sana ada Alana yang sedang berjalan menuruni tangga untuk ikut bergabung makan malam, saat ini dia sudah memakai piama berwarna putih dengan rambut yang di ikat asal-asalan, membuat dirinya terlihat sangat cantik dan murni. Tubuhnya juga sudah kembali normal, tidak ada lagi lemak. Latihan bela diri yang selalu ia lakukan setelah datang ke Negara A membuat semuanya kembali seperti semula.
Kehadiran Alana yang sangat menakjubkan membuat Raiden dan Sandra yang baru pertama kali melihatnya langsung menatap takjub. Mungkin mereka telah melihat banyak wanita cantik, namun kecantikan yang di miliki oleh adalah jenis kecantikan yang langka.
“Kami menunggu mu Ana.“
Bibi Gu sudah terbiasa dengan penampilan dan sifat acuh Alana, dia juga menanggapi pertanyaan itu dengan suara biasa-biasa saja. Lagi pula, Alana memintanya untuk tidak terlalu sopan, di rumah itu. Hanya usia yang memberdakan mereka, sedangkan status, Alana tidak pernah mempermasalahkanya.
“Kalau begitu mari kita makan.“
Setelah itu mereka makan dalam diam. Raiden dan Sandra sangat menikmati makanan lezat yang sudah di masak oleh bibi Gu. Bagi Raiden dan Sandra ini adalah makanan terlezat setelah 3 tahun hidup tanpa kepastian. Mereka sangat menikmatinya.
Selesai dengan makan malam, Raiden mengajak Sandra bergabung dengan Alana. Dia ingin memperkenlakan adiknya pada bos masa depannya.
“Perkenalkan ini adik ku.“
“Halo nama ku Cassandra Angelica Sakha, anda bisa memanggil ku Sandra.“
Sandra tersenyum kepada Alana, walau dia tidak tahu mengapa ekspresi wanita itu dingin dan tidak ada banyak ekspresi di sana. Namun Sandra harus melakukan hal yang terbaik untuk tidak memprovokasi pemilik rumah.
“Nama ku Quenza Alana, tidak perlu sopan pada ku karena usia kita sama maka panggil saja nama ku. Bibi Gu akan memberitahu kalian tentang rumah ini besok, aku juga ingin mengatakan kepada kakak Raiden bahwa besok kita harus pergi ke perusahaan.“ Setelah itu Alana pergi ke lantai 2.
“Aku harap kalian tidak tersinggung dengan sikap dingin dan acuhnya. Saat pertama kali bertemu dengannya, dia juga seperti itu. Tapi percayalah, Alana adalah gadis yang baik. Hanya saja dia seperti memiliki dinding pembatas agar orang-orang tidak bisa menyentuhnya," ucap bibi Gu.
Saat mereka pertama kali bertemu, Alana hanya memintanya untuk menjadi pengurus rumah tangganya dan menawarkan gaji yang tinggi serta tempat tinggal yang nyaman, awalanya bibi Gu tidak yakin dengan gadis yang memintanya untuk bekerja denganya tanpa ada orang tua disampingnya.
Namun entah mengapa dia tetap mengikutinya. semakin dia hidup bersamanya semakin bibi Gu tahu bahwa gadis itu adalah gadis yang jenius dan mampu mendapatkan uang tanpa harus melakukan hal yang kotor. Setelah tiga bulan bekerja dengan gadis itu dia akhirnya bisa menghidupi keluarganya dengan uang yang cukup.
“Kami bisa mengerti bi, saat pertama kali bertemu dengannya. Dia tidak terlihat gadis yang mudah untuk di dekati. Namun setelah aku mengenalnya, aku tahu dia pasti memiliki alasan atas semua sifatnya yang dingin dan acuh,“ ucap Raiden.
“Benar, seperti yang kau katakan, dia pasti sudah mengalami hal yang berat sehingga membutanya menjadi seperti ini. Tapi, aku sangat bersukur karena bantuannya, keluarga ku bisa hidup dengan nyaman sekarang."
“Sepertinya itu juga terjadi pada kami bibi, karna pertemuan kami adik ku bisa sembuh dengan baik.“ Raiden mensyukuri pertemuan mereka.
“Aku sudah berhutang budi padanya, jadi aku akan membuatnya kembali normal. Dan mulai sekarang, Alana akan menjadi saudara perempuan ku."
Sandra berjanji pada dirinya, bahwa dia akan selalu berada di sisi Alana dalam suka maupun duka. Saat senang maupun sedih, dia ingin menjadi sahabat wanita itu. Dia tahu bahwa Alana pastu sudah mendapatkan pengalam yang buruk sehingga hidupnya menjadi tidak berwarna.
“Kita akan membuatnya tersenyum dan membalas perbuatan baiknya suatu hari nanti.“
Mereka tidak saling mengenal, namun karna kebaikan Alana. Hidup mereka menjadi lebih baik, sehingga memutuskan untuk menjadi pelindung dan membuat Alana tersenyum bahagia di masa depan.
***
Ini adalah hari pertama Alana membuka perusahaannya secara resmi dan itu juga merupakan hari pertama Raiden bekerja di perusahaan semenjak kejadian 3 tahun yang lalu. Ini terlihat sulit untuk keduanya.
Hal itu wajar mengingat bahwa ini adalah pengalam pertama untuk Alana menjadi pemilik perusahaan yang baru saja dia ciptakan. Dia bahkan mulai berpikir kerasa untuk mencari investor.
Di sisi lain karena masa lalunya, Raiden sedikit kesulitan saat akan pergi mencari seorang investor yang mau menanamkan modalnya kepada mereka.
Perusahaan yang baru saja berdiri ini hanya memiliki dua karyawan, dia adalah Raiden dan Alana. Mereka masih belum bisa mengambil karyawan karena masih baru memulai dan belum banyak pekerjaanya yang harus mereka selesaikan.
Fokus utama mereka saat ini adalah mencari perusahaan yang bersedia bekerja sama dan mempromosikan aplikasi anti virus mereka kepada perusahaan dan kantor-kantor pemerintah dan non-pemerintah.
“Aku akan menawarkan aplikasi ini ke perusahaan-perusahaan kecil terlebih dahulu, bagaimana pun kita masih baru merintis, jadi akan sangat sulit jika kita menawarkanya ke perusahaan yang sudah berkembang.“
“Baik.“
Setelah mereka merencanakan perusahaan-perusahaan mana saja yang bisa mereka masuki dan bagaimana strategi pemasaranya, Raiden langsung pergi ke perusahaan tersebut untuk melakukan penawaran kerja sama.
***
Satu tahun sudah perusahaan Alana berdiri, mereka juga sudah mulai mempekerjakan banyak karyawan dan keuntungan yang mereka dapatkan sudah mulai terlihat, sangat cerah. Mmebuat Raiden tidak pernah menyesal karena sudah bekerja sama dengan Alana. Ditambah lagi saat ini Alana telah menyelesaikan produk kedua mereka yang mungkin akan sangat di cari oleh banyak perusahaan, membuat perusahaan akan segera terkenal di Negara A.
Sekarang perusahaan mereka sudah lumayan maju. Perusahaan itu juga telah melakukan kerja sama dengan beberapa Universitas serta Kantor Pemerintahan, dan sekarang. Alana sedang berencana mengembangkan perusahaan ke perusahaan-perusahaan yang ada.
Walau pun pada awalnya itu adalah pekerjaan yang sangat sulit untuk Raiden, tidak jarang setiap dia akan menawarkan produk perusahaan, dia akan dihina dan di usir. Terkadang dia akan mendapat perlakuan kasar dari mereka, namun dia tetap optimis dan terus bekera hingga akhirnya mereka sudah mulai berkembang dan dihargai oleh mereka yang mencela.
Hari ini Raiden mencoba untuk masuk ke perusahaan keluarga Stanly yang terkenal hebat dan berpengaruh. Saat dia menuju meja resepsionis, Raiden mendengar suara mengejek yang sangat dia kenal.
“Yo, tuan raiden apa yang kau lakukan disini.“
“Saya ingin bertemu dengan tuan Albert.“
Raiden memutuskan untuk mengabaikan suara itu dan fokus pada tujuannya datang ke perusahaan Stanly. Dia menatap sang resepsionis dan menunggu jawabanya wanita itu.
“Apakah anda sudah membuat janji?”
Sang resepsionis tentu saja mengenal dan sudah mendengarkan rumor tentang keburukan Raiden. Dengan wajah tidak suka dia menatap pria itu dan menunjukan sikap tidak perduli, Raiden yang mengetahui itu hanya bisa diam dan tetap bersikap propesional.
“Belum.“
“Kau belum membuat janji tapi sudah lancang ingin menemui tuan Albert. Sangat memalukan.“
Pria tersebut terlihat sangat tidak menyukai kehadiran Raiden. Dia berusaha untuk mempermalukannya dan membuat reputasinya menjadi semakin buruk.
“Lalu apa yang ingin anda sampaikan kepada Direktur?“
“Saya ingin memperkenalkan produk baru dari perusahaan kami kepada Direktur Albert.“
“Maaf, karena anda belum membuat janji. Kami tidak bisa membawa anda bertemu dengan Direktur Albert.“
“Saya akan menunggunya jika memang di izinkan.“ Raiden berusaha untuk mencoba segala cara agar dia bisa bertemu dengan direktur perusahaan Stanly.
“Kau sangat tidak tahu malu !!! kau bahkan sudah melecehkan seorang karyawan saat masih bekerja dulu dan sekarang kau datang untuk bertemu dengan pemimpin perusahaan ini. Jika aku jadi kau, aku tidak akan berani keluar atau bahkan menunjukan wajah ku ke masyarakat.“
Mendengar perkataan kasar itu, Raiden sedikit kesal. Dia tidak tahu mengapa hari ini dia bisa bertemu dengan mantan sahabatnya dan lebih parahnya lagi dia berniat merusak reputasinya kembali.
“Tuan Tom yang terhormat, aku tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan dan aku tidak pernah melakukan apa yang kau sebutkan barusan.“
“Cih, semua orang tau apa yang sudah kau lakukan dan kau masih berpura-pura tidak pernah melakukanya, sungguh kau pria yang tidak tau malu.“
Mendengar pembicaraan Tom dan Raiden, para karyawan yang ada di sekitar mereka mulai berbisik-bisik dan memandang Raiden dengan tatapan jijik dan benci.
“Mengapa pria itu masih saja bisa bebas berkeliaran setelah melakukan hal menjijikan seperti itu.“
“Seharusnya dia di hukum seumur hidup di penjara dan tidak bisa keluar.“
“Apa dia ingin melamar perkerjaan disini?“
“Apakah perusahaan kita mau menerima karyawan yang reputasinya bahkan sudah hancur.“
“Aku tidak menyangka pria jenius sepertinya akan melakukan hal-hal yang keji seperti itu."
Walau suara mereka tidak terlalu besar, namun Raiden masih bisa mendengar percakapan mereka dan hatinya mulai panas serta emosinya mulai tidak stabil.
“Apa kau tidak mendengarnya, kau sebaiknya pergi dari sini. Nona tolong panggil security untuk menyeretnya keluar!!“
Tom adalah karyawan dan juga salah satu sahabatnya di perusahaan yang dia dirikan bersama sahabatnya Gio, banyak hal yang sudah dia lakukan untuk mereka berdua namun ini lah yang dia dapatkan. Dihina dan di fitnah sehingga reputasinya menjadi buruk.
“Maaf tuan, anda harus pergi atau saya akan memanggil security dan membawa mu secara paksa.“
“Tapi saya kemari untuk memperkenalkan produk kami dan ini tidak ada hubunganya dengan reputasi saya nona. Tolong pertimbangkan ini nona, produk kami sangat bagus dan hanya QA Corps yang memilikinya.“
“Tolong security.“
Saat pihak keamanan akan membawa keluar Raiden, seorang asisten tiba-tiba muncul dan meminta Tom untuk mengikutinya menemui sang Direktur.
“Tuan Tom, Direktur mempersilahkan anda untuk masuk." Lalu dia melirik Raiden yang akan di bawa oleh para keamanan, alisnya berkerut saat melihat Raiden namun hal itu terjadi hanya sebentar karena dia langsung memalingkan pandanganya. Saat dia dan Tom akan pergi tiba-tiba Raiden memanggilnya.
“Tuan Marvin tunggu sebentar.“
Dia hanya membalikan tubuhnya dan menatap Raiden dalam diam.
“Saya ingin menawarkan produk perusahaan QA Corps kami, saya berharap anda mengijinkan saya untuk bertemu dengan Direktur Albert.“
Raiden sudah tidak perduli dengan imagenya saat ini, jika mereka memintanya untuk bersujud dia akan melakukanya.
“Maaf tapi Direktur Albert hanya memiliki janji untuk tuan Tom.“ Marvin mengabaikanya dan akan pergi meninggalkannya.
“Tuan tolong pertimbangkan permintaan saya.“ Raiden memohon.
“Raide!!! betapa tidak tahu malunya kau.“ Kali ini Tom sudah kehilangan kesabaran melihat perilaku Raiden. “Keamanan. Tolong bawa pria tidak tahu malu ini ke luar.“
“Mari tuan Tom.“ Marvin dan Tom bergegas pergi meninggalkan Raiden.
Pada akhirnya Raiden masih harus pergi dibawa oleh pihak kemanan, seluruh karyawan melihat dan mencibirnya atas sikap tidak tahu malunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Hyuna❤️Aditya
semangaaaattt ya,,, yg benar slalu didepan..😁
2024-02-19
2
Sani Srimulyani
sabar raiden, tampar mereka semua dengan kesuksesanmu
2024-02-18
0
Lailatul Fadjariyah
semangat raiden...krn yg benar akan menang ahirnya
2024-02-13
3