“Apakah aku mengganggu?“
“Tidak! Apa yang membuat Tuan Devan berkunjung?“
Walau Raiden sedikit keberatan dengan kehadirannya, tapi dia tidak berani mengatakan hal sebenarnya.
“Tolong panggil nama ku saja, kita tidak sedang melakukan pertemuan bisnis.“
Melihat senyum dan keramahtamahan pria itu, Raiden merasa ada yang aneh dengan Devan. Dia sepertinya tidak bisa mempercayai rumor.
“Biklah, kita bisa duduk di sofa.“
Di dalam ruangan VIP, terdapat satu set sofa, kamar mandi dan satu tempat tidur untuk keluarga pasien.
Mereka duduk di sofa yang tidak jauh dari tempat tidur Alana, mata Devan masih terus menatap ke arah Alana dan itu membuat Raiden sedikit cemas.
“Ap ada sesuatu yang ingin di sampaikan?“
“Tidak, aku hanya mendengar bahwa Alana sedang di rawat. Jadi aku memutuskan untuk menjenguknya, bagaimana pun kita akan menjalin kerja sama.“
“Terima kasih atas perhatiannya, aku juga ingin meminta maaf atas penolakan Ana waktu itu.“
“Tidak masalah."
Mereka kembali diam. Devan masih terus menatap Alana dengan tatapan yang tidak bisa di mengerti oleh Raiden, saat ruangan di selimuti dengan suasana canggung dan tampa suara. Tiba-tiba saja perut Raiden berbunyi.
“Sepertinya kau belum makan malam.“
“Aku menunggu Ana tertidur.“
Raiden tersenyum malu. Dia bahkan belum makan dari siang hingga sekarang, itu membuat perutnya kelaparan.
“Aku akan memesan makanan untuk mu.“
“Tidak, tidak perlu.“
Devan menatap wajah canggung dan rasa tidak ingin Raiden untuk meninggalkan Alana sendirian di kamar. Dia paham bahwa pria itu sangat melindungi Alana.
“Kau harus makan, biarkan aku menjaga Alana untuk mu.“
“Itu tidak perlu.“
“Aku berjanji akan menjaganya. Lagi pun jika kau tidak makan, perut mu akan sakit dan itu akan membuat Alana repot saat dia tahu.“
Mendengar perkataan Devan, pria itu juga memikirkannya. Jika dia sakit, maka tidak akan ada yang menjaga Ana besok, dia tidak bisa meminta Sandra atau bibi Gu datang.
“Aku takut merepotkan mu.“
“Tentu saja tidak, saat ini aku juga sedang menunggu supir ku. Jika aku menunggu di sini, maka rumah sakit tidak akan ribut oleh beberapa orang yang tidak relevan.“
Raiden setuju dengan ucapan Devan. Jika dia menunggu supirnya di luar, maka para wanita yang ada di rumah sakit akan membuat keributan. Itu akan mengganggu para pasien di rumah sakit.
“Baiklah, maaf karna sudah merepotkan mu.“
“Tidak masalah.“
Setelah beberapa saat, Raiden memutuskan untuk pergi makan ke restoran yang tidak terlalu jauh dari rumah sakit.
Melihat bahwa pria itu sudah pergi, Devan berdiri dan berjalan menuju tempat tidur Alana. Dia duduk di kursi yang ada di samping tempat tidur, Devan menatap wajah pucat Alana dengan tatapan sedih bercampur bahagia.
Sedih karna melihat wanita itu terluka, bahagia karna akhirnya bisa bertemu dengannya.
“Akhirnya kita bertemu. Tapi sayangnya, pertemuan kita harus menjadi seperti ini.“
Devan menatap lengan Alana yang di balut oleh perban. Dia tahu bahwa itu pasti sangat menyakitkan, hatinya sedih saat melihat penderitaan Alana yang masih belum juga berkurang.
“Aku sangat ingin berterima kasih pada mu karena sudah menolong ku dua tahun lalu. Jika saja kau tidak datang, mungkin saat ini aku sudah berada di neraka bersama dengan dendam ku.“
Dia selalu mengingat kejadian malam itu. Itu adalah malam yang tidak akan pernah bisa di lupakan di dalam hidupnya, dia melihat langsung penghianatan yang di lakukan oleh keluarganya sediri. Sejak saat itu, dia tidak bisa lagi percaya pada siapa pun kecuali kakek, adik laki-lakinya dan juga kedua orang tuanya.
“Maaf karna aku masih tidak bisa membalas semua kebaikan mu, seharusnya aku melindungi mu. Tapi tidak apa-apa, kau sudah baik-baik saja sekarang. Aku akan membantu perusahaan mu berkembang. Itu sebagai balas jasa ku pada mu.“
Devan merasa sedikit konyol dengan sikapnya yang berbicara dengan orang tidur. Dia tahu bahwa saat ini Alana sedang tidur nyenyak karna obatnya, jadi dia mengungkapkan semuanya dan berbicara dengannya.
Jika kondisinya berbeda, mungkin Alana tidak akan pernah mau bertemu atau bahkan mendengarkan penjelasannya. Dia tahu bahwa Alana adalah wanita dingin dan acuh, dia juga tahu bahwa wanita itu memasang sebuah diding transparan untuk melindungi hati dan perasaanya.
“Kau adalah wanita yang kuat. Usia mu masih muda, namun kau sudah mengalami begitu banyak penderitaan. Jika aku berada di posisi mu, mungkin aku sudah kehilangan kewarasan ku setelah di hianati oleh keluarga.“
Saat mendengar masa lalunya, dia menjadi kagum dan menaruh rasa hormat pada Alana. tidak semua orang bisa tetap waras setelah di buang oleh keluarganya dan juga tunangannya.
***
Di Mansion Stanly.
Saat ini Albert, Myra dan ketiga putranya sedang duduk di ruang tamu. Mereka bertiga menunggu penjelasan sang ayah tentang identitas Alana. Albert menatap ketiga putranya dan menghembuskan nafas pelan, setelah itu dia mulai berbicara tentang identitas Alana.
“Kalian tahu, sebenarnya Alana adalah keponakan ayah dan juga sepupu dekat kalian.“
Setelah mendengar kalimat tersebut dan sang ayah. Mike, Justin dan Austin menjadi terkejut, mereka tidak mengira bahwa kebenaran ini sangat mencengankan.
“Dia di usir oleh kedua orang tuanya. Sama seperti ayah yang di usir dari keluarga itu 25 tahun yang lalu."
Mereka juga baru mengetahui bahwa sang ayah memiliki sejarang kelam seperti itu.
“Apa alasan ayah di usir?“ Mike bertanya.
“Ayah lebih memilih ibu mu dari pada wanita yang di bawa oleh nenek kalian. Kalian harus tahu, keluarga Alaric sangat di hormati karna kedudukan kakek kalian yang ada di Militer. Nenek mu tidak suka dengan latar belakang ibu mu yang hanya seorang anak dari keluarga biasa.“
“Kenapa mereka begitui kejam, Ayah? Apakah kakek juga melakukan hal yang sama?" kali ini Justin ikut angkat bicara, dia menjadi sedikit kesal saat mendangarnya.
“Tentu tidak, saat itu kakek kalian sedang bertugas di luar negri. Nenek kalian dengan sengaja membawa seorang wanita pilihannya untuk menjodohkannya pada ayah.“
“Lantas kenapa ayah tidak berbicara langsung pada kakek tentang hal itu?“ Mike menambahkan.
“Saat itu ayah tidak memiliki pilihan lain. Keluarga dari wanita itu mengancam akan membunuh ibu mu, jadi ayah langsung membawanya ke luar negri dan tidak berani menghubungi kakek kalian.“
Albert masih mengingat jelas ancaman wanita itu. Dia tahu bahwa wanita itu sangat terobsesi padanya, tapi dia tidak akan pernah bisa hidup dengan orang yang tidak dia cintai.
“Apa Alana juga bernasib sama dengan ayah?“ Austin bertanya.
“Kami memiliki sedikit kesamaan. Dia di usir karna hasutan dari seorang anak angkat yang di bawa pulang oleh kakak laki-laki ayah, apakah kalian tahu? Saat itu usianya masih 18 tahun, tapi dia sudah harus menerima perlakuan kejam. Bahkan, tunangannya yang sudah dia bantu untuk menjadi CEO juga ikut membuangnya hanya demi anak angkat tersebut.“
Mendengar hal itu, Myra dan ketiga putranya terkejut dan menjadi sedih. Jika mereka berada di posisi Alana, mereka mungkin sudah gila.
“Itu sangat mengerikan, Ayah.“ Austin bergumam.
“Ya, itulah penyebab sikap dingin dan tak tersentuh Alana saat ini. Jika kita ingin mengadopsinya, maka kita harus bersabar dan tidak mudah untuk sakit hati dengan setiap ucapan kasarnya.”
“Kami mengerti Ayah, jika itu adalah kami. Mungkin saat ini aku sudah menjadi orang gila atau bahkan menjadi seorang pisikopat.“ Mike berkata.
“Kami berjanji akan mengobati rasa sakit adik perempuan kami tentang keluarga Ayah.“ Justin berjanji.
Mendengar janji putranya, Albert dan Myra tersenyum bahagia. Sejak malam ini, mereka berlima berjanji akan menyembuhkan rasa sakit di hati Alana tentang ikatan keluarga.
“Ayah tahu kalian bisa. Terima kasih karna sudah mau menerima Alana sebagai adik perempuan kami.“
“Tentu Ayah, lagi pula akan sangat menyenangkan jika kami bisa memiliki adik perempuan seperti Alana,“ ucap Austin dengan semangat.
“Tapi Ayah. Apa yang akan kita katakan pada masyarakat tentang Alana saat dia bersedia untuk di adopsi?“
Mendengar pertanyaan Mike, kedua adik laki-lakinya juga mengangguk setuju dengan pertanyaan kakak mereka.
“Ayah dan ibu sudah sepakat untuk mengatakan ke pada publik, bahwa Alana adalah anak perempuan ibu mu yang hilang saat melahirkan. Ibu mu tidak terlalu sering berbaur dengan masyarakat, jadi kita bisa mengatakan bahwa kita menyembunyikan kehamilan ibu mu karna tidak ingin ada sesuatu buruk yang terjadi pada ibu dan adik perempuan kalian."
“Lalu, bagaimana dengan rumah sakit tempat ibu melahirkan, Ayah?“
“Kita bisa mengatakan bahwa ibu mu melahirkan saat menemani ayah pergi keluar negri untuk bekerja. Tentang rumah sakit, ayah akan meminta bantuan pada sahabat ayah yang memiliki rumah sakit di Negara D.“
Mendengar rencana tersebut. Mike, Justin dan Austin, sangat setuju. Sepertinya kedua orang tua mereka sudah memikirkan rencana itu dengan sangat baik.
"Jika seperti itu, kami akan membuat adik perempuan setuju untuk masuk ke dalam keluarga kita.“ Austin berjanji.
“Ya Ayah, aku akan tetap di Negara A sampai adik perempuan bersedia menjadi bagian dari keluarga kita.“ Mike juga sudah memutuskan untuk tidak meninggalkan keluarganya sebelum Alana bersedia menjadi adik perempuan mereka.
“Kami akan bekerja kerasa Ayah.“ Justin berkata.
Mendengar perkataan ketiga putranya. Albert dan Myra tersenyum bahagia, mereka akan bekerja kerasa untuk mendapatkan Alana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
ini nih yg pantas disebut keluarga.
2024-02-19
1
epifania rendo
keren
2024-02-04
0
Y gusnita
tmbah menarik
2024-01-10
3