“Apakah kau sudah melakukannya?"
“Ya, kali ini Raiden pasti mati! “
Hari ini Tom dan Gio berencana untuk membunuh Raiden. Mereka tidak bisa membiarkan pria itu hidup dengan bahagia setelah menghancurkan mereka, keduanya sepakat untuk membayar seorang pembunuh bayaran untuk menembak pria itu.
“Aku tidak akan membiarkannya hidup lagi.“
Saat mereka berfikir bahwa rencana mereka sudah benar-benar akan berhasil. Mereka tidak menyadari bahwa sekali lagi Tuhan sedang mempermainkan mereka dengan menyakiti ketua Black Lion yang sangat di takuti oleh banyak orang.
Saat ini Alana entah mengapa meminta Raiden untuk membawa mobilnya dan dia menggunakan mobil pria itu.
“Apakah kau yakin, Ana?“
“Ya.“
Setelah itu Alana tanpa khawatir membawa mobil tersebut ke perusahaan. Raiden yang di tinggalkan merasa ada sesuatu yang salah dan mengganjal di hatinya, namun dia tidak tahu apa itu.
Di perjalanan, Alana tiba-tiba saja mendapatkan sebuah tembakan dari jendela samping mobilnya. Tembakan itu meleset dan mengenai lengannya.
“Sialan!!!"
Karena tembakan, Alana menjadi tidak stabil dan mobilnya oleng ke kiri. Dia sudah tidak fokus. Namun, sekali lagi tembakan itu muncul. Kali ini, tembakan tersebut mengenai bahunya.
Memiliki rasa sakit yang sangat mengerikan, Alana secara tidak sengaja melepaskan setir dan mobil yang ia bawa menabrak pembatas jalan. Untungnya hari ini masih pagi dan belum banyak kendaraan yang lewat.
Kepala Alana menghantam setir dengan sangat keras dan darah langsung mengalir di keningnya. Pada akhirnya dia merasakan bahwa pandanganya menjadi gelap.
Raiden yang sengaja mengikuti mobil Alana segera mendekati Alana. Ia takut sesuatu yang buruk terjadi pada wanita baik yang sudah seperti malaikat untuknya sekaligus adik perempuannya.
“Ana, bangun!“
Dia dapat melihat darah dan luka tempak di lengan dan bahunya. Pemandangan itu membuat Raiden bergedik ngeri, dia tahu bahwa para pembunuh itu telah salah mengenali target. Karena target yang sesungguhnya adalah Raiden.
Raiden langsung menghubungi layanan 911 untuk meminta pertolongan. Tidak berapa lama mobil ambulan datang dan langsung membawa Alana ke rumah sakit, Raiden juga mengikutinya dan meninggalkan mobilnya yang akan di urus oleh bawahan Alana.
“Ana, kau harus bertahan.“
Raiden dengan panik memegang tangan kecil itu, dia dapat melihat wajah pucat Alana yang sudah di pasang oleh masker oksigen.
Tidak berapa lama akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Alana langsung di keluarkan dari mobil ambulan dan di bawa ke ruang IGD.
“Maaf Tuan, anda tidak bisa masuk."
Setelah mengatakan itu, sang perawat langsung menutup pintu ruangan. Lampu merah menyala dan perawatan Alana segera di mulai.
Raiden harus menunggu selama dua jam. Setelah dua jam lampu berubah menjadi hijau dan seorang dokter keluar dari ruangan.
“Bagaimana keadaanya, Dokter?"
“Beruntung karena langsung di bawa kemari, kami juga sudah mengeluarkan dua butir peluru dari tubuh pasien dan menjahit kepalanya. Jadi kondisinya sudah stabil dan kita tinggal menunggunya untuk siuman."
“Syukurlah, terima kasih, Dokter.“
Setelah selesai, dokter pergi dan para perawat keluar dari ruangan sambil mendorong ranjang rumah sakit Alana yang menuju ICU. Bagaimana pun Alana masih harus di awasi oleh para dokter untuk melihat perkembangannya.
***
Di kediaman Stanly.
“Apakah kau sudah mendapatkan informasi gadis itu?“
“Sudah Nyonya, dia adalah pendiri perusahaan QA. Namanya Quenza Alana.“
Mendengar hal itu, Myra Serena menjadi sangat bahagia. Dia akhirnya bisa mengetahui nama lengkap calon putrinya.
“Apakah dia memiliki orang tua atau kakak?"
“Tidak Nyonya, kami hanya tahu bahwa dia tinggal bersama sepasang saudara dan pembantu rumah tangga.“
“Apakah kau yakin?“
“Ya Nyonya.“
“Baiklah, kau bisa pergi.“
“Ya, Nyonya."
Setelah kepergian pria itu, Myra langsung masuk ke kamar dan bersiap-siap untuk menjenguk calon putrinya. Dia tidak ingin terlalu lama menunggu untuk bertemu dengan Alana.
Namun, harapannya segera hancur saat di mendengar supir suaminya melaporkan bahwa wanita itu mengalami kecelakaan dan sudah di bawa ke rumah sakit.
“Apa yang terjadi, Sayang?“
Saat ini Albert juga sangat tegang, dia baru saja sampai ke rumah dan tiba-tiba saja mendengar berita mengerikan itu.
“Kenapa calon putri ku bisa masuk rumah sakit?“
Mendengar kata ‘calon putri’ dari mulut istrinya, membuat Albert terkejut. Dia tidak tahu sejak kapan dan dimana istrinya bertemu dengan Alana.
“Apakah kau mengenalnya?“
“Tentu, dia adalah wanita yang menolong ku dari perampokan. Aku berencana untuk membuatnya menjadi putri kita.“
Saat mengetahui rencana istrinya, Albert menjadi senang. Dia juga sedang berencana untuk membuat Alana menjadi putri mereka.
“Aku tidak tahu, tapi sekarang kita harus menjenguknya terlebih dahulu.“
“Baik.“
Setelah itu mereka berdua bergegas menuju rumah sakit untuk melihat calon putri mereka. Di perjalanan keduanya sangat tegang dan takut jika Alana dalam kondiri sangat berbahaya.
“Sayang, apakah calon putri kita akan baik-baik saja?“
“Semoga saja seperti itu.“
Tidak butuh waktu lama, akhirnya sepasang suami istri itu sampai di rumah sakit dan langsung bergegas untuk menjenguk Alana.
Setelah mendapatkan informasi ruang rawat, mereka langsung berjalan ke arah ruangan itu dan melihat ada Raiden di sana sedang duduk di depan ruangan.
“Bagaimana kondisinya?“
Raiden yang sedang tertunduk, langsung mengangkat kepalanya dan melihat kehadiran Albert dan istrinya. Dia berdiri dan menyapa mereka.
“Ana sudah melewati masa kritisnya, Tuan Albert."
“Syukurlah, apa yang sebenarnya terjadi?“
“Ada yang sengaja ingin menyakiti ku. Namun, sayangnya Ana yang membawa mobil ku dan sang pembunuh langsung menyerangnya dengan dua tembakan tampa melihat siapa yang ada di dalam mobil tersebut.“
Mendengar penuturan Raiden. Albert dan sang istri menjadi terkejut, mereka tahu jika kesuksesaan perusahaan Alana akan mengundang banyak musuh. Namun, mereka sangat menyayangkan tindakan tersebut yang sangat tidak manusiawi.
“Apakah kau sudah mengetahui siapa pelakunya?“
“Masih belum Tuan."
Bagaimana pun, sang pembunuh adalah orang yang sangat profesional. Mereka sangat mudah untuk menghilangkan jejak dan bukti.
“Aku akan meminta orang-orang ku untuk menyelidikinya.“
“Terima kasih, Tuan l.“
“Kau tidak perlu berterima kasih, bagaimana pun kita adalah rekan kerja sama.“
Albert masih tidak ingin mengatakan pada siapa pun kecuali istrinya tentang niat mereka untuk mengadopsi Alana. Bagaimana pun dia sudah tahu bahwa Alana bukan tipe yang musah untuk di dekati.
“Apakah kami bisa menjenguknya?“
“Tentu, namun Dokter mengatakan bahwa pengunjung hanya boleh berada di dalam sana sebentar.“
“Baiklah kami mengerti.“
Setelah itu Albert dan Myra masuk ke dalam. Di sana mereka dapat melihat benda-benda yang mendukung kondisi tubuh Alana, Motir yang ada di dekatnya menampilkan grafis tentang kinerja organ tubuhnya.
Hidungnya terdapat alat pembantu pernafasan. Begitu juga lengannya yang di suntik oleh jarum infus untuk menyalurkan nutris dan obat-obatan yang ada di cairan infus.
“Sayang lihatlah, bukankah calon putri kita sangat cantik.“
“Ya, dia sangat cantik dan akan segera menjadi putri kita.“
Myra mentap wajah pucat Alana dengan tatapan seorang ibu. dia tidak tahu mengapa saat pertama kali betemu dengannya hatinya langsung jatuh cinta dan ingin membawanya pulang ke rumah.
“Apakah kau tahu? Jika kita ingin mengadopsinya. Kita harus berusaha sangat keras karna dia sudah tidak lagi bisa mempercayai arti sebuah keluarga.“
Mendengar penuturan suaminya. Myra menjadi terkejut, dia tidak tahu apa yang sedang di bicarakan suaminya.
“Dua adalah keponakan ku."
Sekali lagi Myra terkejut. Ini adalah berita yang sangat besar dan dia baru saja mengetahuinya.
“Dari mana kau bisa tahu, Sayang?“
“Aku sudah menyelidikinya, dia adalah anak dari kakak laki-laki ku Abaramo Alaric dan Leyla Marianna.“
Mendengar nama kedua orang tua Alana. Myra menjadi marah, dia tidak akan pernah bisa melupakan kejadian 25 tahun yang lalu.
“Lalu, kenapa dia ada di negara ini?“
“Dia bernasib sama dengan ku. Di buang oleh kedua orang tuanya karna seorang anak angkat.”
“Mereka masih sama kejamnya. Betapa malangnya gadis ini, aku tidak akan menyerah. Kita harus membuatnya memiliki nama Stanly.“
“Tentu, Sayang.“
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Fatma Ode Tan
Alana kau orang baik kebaikan selalu mengikutimu
2024-02-20
1
epifania rendo
apakah bukan anak kandung mareka
2024-02-04
0
Isabela Devi
siapa tau Alena adalah anak kandung ibu myra
2024-02-03
1