Merlin sama sekali tidak senang dengan kehadiran tiba-tiba dan gangguan yang dilakukan Alana, dia bahkan sangat ingin menampar wajah Alana yang jauh lebih cantik darinya.
“Apa kau tidak mengenal ku?“ tanya Alana santai.
“Tidak dan aku juga tidak ingin mengenal mu l,“ ucap Merlin sombong.
“Bagus jika begitu."
Merlin menjadi kesal saat melihat cara bicara Alana yang sombong. Dia tidak tahu dari mana datangnya wanita yang sudah mengganggunya dan Raiden.
“Aku butuh bantuan mu untuk menandatangi kontrak dengan perusahaan RK, mereka sudah menghubungi mu beberapa kali tapi tidak kau angkat,“ ucap Alana pada Raiden.
Saat mendengar perkataan Alana, Raiden menjadi malu. Dia merasa sudah gagal dalam menjalankan pekerjaaan akibat kedatangan Merlin.
“Maaf, aku akan segera ke sana.“
“Bagus, ingat satu hal. Jika dia sudah mengkhianati mu sekali maka dia akan mengkhianati mu untuk kedua kalinya saat kau memaafkan kesalahannya yang pertama.“
Setelah mengatakan hal itu Alana langsung pergi keluar, sejujurnya dia sengaja datang ke ruangan Raiden untuk menghentikan Merlin yang sedang berencana untuk mempengaruhi Raiden.
Mendengar hal itu. Raiden menjadi paham dan langsung mengusir Merlin keluar, dia juga memutuskan tidak akan memberikan waktu lagi untuk bertemu dengan wanita tersebut.
“Sekarang keluarlah.“
“Kenapa kau mendengarkan ucapan wanita itu? Apakah dia kekasih baru mu?“
“Itu bukan urusan mu.“
“Aku tidak akan pergi. Aku ingin kau menerima ku kembali.“
“Wanita gila! Cepat pergi dari sini atau aku akan memanggil pihak keamanan untuk menyeret mu seperti kalian bertiga yang mengusir ku dari perusahaan dulu.“
Setelah mengatakan itu, Raiden mendorong Merlin keluar dari ruangannya dan mulai mempersiapkan berkas-berkas untuk di bawa ke perusahaan RK.
Merlin yang di usir secara tidak hormat menjadi kesal, dia tidak akan pernah bisa memaafkan wanita yang sudah menghancurkan rencananya.
“Aku akan membuat mu sadar bahwa aku bukan lawan yang mudah kau tangani,“ ucap Merlin percaya diri.
Setelah mengatakan hal itu Merlin pergi dari perusahaan dengan wajah marah. Dia juga harus memakai masker dan kacamata untuk menghindari media.
***
Saat ini ruangan menjadi sedikit mencekam. Setelah Alvin memberi tahu kakaknya bahwa Alana tidak ingin bertemu dengannya, pria itu langsung menjadi kesal.
“Mengapa dia tidak mau bertemu dengan orang baru?“
“Sepertinya dia menjadi begitu karena masa lalunya, Kak. Jika hal tersebut yang menimpa mu. mungkin kau juga akan melakukan hal yang sama.“
Bagaimana pun mereka sudah mendengar tentang cerita masa lalu Alana. Jika itu mereka, mungkin keadaanya bahkan bisa menjadi lebih mengerikan.
“Sepertinya aku harus membuat perhitungan dengan kedua keluarga itu.“
Mereka memiliki cabang perusahaan di Negara M, tempat Alana dahulu tinggal sebelum di usir. Perusahaan mereka di sana adalah perusahaan terbesar, ada banyak perusahaan yang ingin bekerja sama mereka.
“Bagaimana dengan itu?"
“Kau akan tahu nanti.“
Setelah itu, Alvin terdiam. Dia juga sedikit terkejut saat mendengar bahwa kakaknya ingin memberikan sebuah pelajaran untuk kedua keluarga tersebut.
Sekarang Alvin mulai yakin bahwa sikap kakaknya terhadap wanita itu, tidak sekedar hanya ingin berterima kasih.
“Lalu, apa yang selanjutnya kau rencanakan?“
“Aku akan tetap bertemu dengannya, apa pun yang terjadi!“
“Semoga berhasil kalau begitu.“
Devan harus memikirkan banyak cara agar bisa bertemu dengan Alana, dia sudah tidak bisa menahan dirinya untuk melihat sosok wanita yang sangat misterius itu.
Setelah kepergian adiknya. Devan langsung menelpon anak buahnya untuk mengikuti setiap gerak-gerik wanita itu, entah mengapa dia tiba-tiba merasa bahwa sesuatu yang besar akan segera terjadi dengan Alana.
Dia tidak ingin wanita itu menghadapi hal yang sangat berbahaya, meski mereka hanya satu kali bertemu. Namun entah mengapa dia tiba-tiba menjadi merasakan hal yang aneh padanya.
***
Saat ini Alana sedang ada di markasnya, setelah selesai dengan urusan kantornya. Dia akan selalu pergi ke markasnya untuk melihat perkembangan para anak buahnya yang saat ini sudah 50 orang.
Mereka terbagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama yang di beri nomor 001 terdiri dari 30 orang laki-laki. Sedangkan untuk kelompok kedua yang di beri nomor 002 terdiri dari 20 wanita.
Pekerjaan mereka juga berbeda, Grup 001 di beri perintah untuk menjadi penjaga bayangan. Mereka akan selalu mengawasi setiap gerak-gerik musuh. Sedangkan untuk Grup 002 di beri perintah untuk menjadi mata-mata.
“Bos."
“Katakan.“
“Saat ini, keluarga itu sedang berusaha untuk menjalin kerja sama dengan anak perusahaan keluarga Wesly.“
Alana sengaja memerintahkan 5 orang dari Grup 002 untuk datang ke Negara M. Mereka bertugas menjadi mata-mata di perusahaan Alaric dan Jareda.
“Apakah ada laporan lain?“
“Ada Bos, kami juga mendapatkan informasi bahwa wanita itu masih terus mengganggu tuan Edger. Bahkan si pria brengsek berani memarahi tuan Edger “
Mendengar hal yang terakhir, wajah Alana yang semula acuh menjadi dingin. Dia sangat membenci orang-orang yang berani tidak sopan pada kakeknya.
Sang wanita yang menjadi pelapor juga dapat melihat wajah kejam Bos, dia juga sangat membenci kedua keluarga itu yang sudah memperlakukan Bosnya dengan kejam.
“Kau bisa pergi.“
“Baik, Bos.“
Setelah kepergiannya, Alana merubah wajah dinginnya menjadi sedih. Dia sangat merindukan kakeknya dan sangat ingin bertemu dengannya. Namun, dia juga masih belum bisa melupakan kejadian itu.
“Maaf kakek, aku masih menjadi pecundang karena belum berani datang ke negara itu."
Saat Alana masih setia dengan kesedihannya. Tiba-tiba saja, ponselnya bergetar. Awalnya Alana tidak berniat untuk melihat siap penelpon. Namun ponselnya tetap bergetar dan itu membuatnya kesal.
“Katakan!“
Sang penelpon menjadi sedikit takut saat mendengar nada kesal Bosnya.
“Maaf Bos, aku hanya ingin melaporkan bahwa ada seorang wanita berniat mencelakai mu. Dia bahkan sengaja membayar orang lain untuk merusak rem mobil mu.“
“Sungguh murahan, bawa dia kepada ku segera!"
“Siap, Bos.“
Kondisi hatinya saat ini sedang tidak baik dan emosi semakin kuat karena Merlin berani mengusiknya. Dia bahkan menjadi sangat ingin mencekik wanita murahan tersebut karena melakukan hal menjijikan seperti itu kepadanya. Apakah dia tidak tahu bahwa melawan Alana sama dengan masuk ke sarang harimau, sungguh Merlin sepertinya sudah bosan untuk hidup.
Tidak berapa lama, Alana mendapati bahwa bawahannya sudah ada di tiba di ruangnya sambil membawa Merlin.
“Apakah kau sudah bosan hidup?“ tanya Alana dingin.
Saat Merlin melihat wajah dingin Alana, dia menjadi menjadi sangat ketakutan. Merlin berfikir bahwa Alana hanya wanita biasa dan tidak memiliki kekuatan apa pun untuk mendukungnya, namun ternyata dia salah. Alana bukan tidak memiliki kekuatan yang mendukungnya tapi dia adalah kekuatan yang tidak bisa disinggung sembarangan.
“A-ku."
Melihat kegugupan dari wanita itu, Alana tersenyum meremehkan. Apakah Merlin berfikir bahwa setelah berani mengusiknya, dia bisa hidup dengan bebas.
“Kau sharusnya tidak menyinggung ku karena jika sampai hal tersebut terjadi, maka hidup mu akan berakhir. Jadi mulai sekarang ku katakan pada mu bahwa kau bisa memprovikasi orang lain tapi tidak dengan ku. Apakah kau tahu kenapa?""
"Kenapa?" tanya Merlin gugup.
"Itu karena aku selalu membuat mereka yang memprovokasi ku berakhir menyedihkan," ucap Alana lalu tersenyum dingin.
Mereka harus tahu, bahwa melawan ketua Black Lion akan memiliki nasib yang bahkan lebih mengerikan dari sebuah kematian.
“Aku tahu aku salah, tolong maafkan aku.“
“Sayang sekali, aku tidak terlalu suka dengan wanita licik seperti mu.“
Mendengar hal itu, Jax. Sang bawahan menjadi paham dan menatap wajah Merlin dengan ekspresi kasihan.
“Jax, bawa dia pergi dan jangan sampai aku melihatnya lagi setelah ini.“
“Siap, Bos!“
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 242 Episodes
Comments
Sani Srimulyani
nah lo belum apa2 dah kutangkap aja.
2024-02-19
2
Vina Dawolo
mantap Alana..👍👍
2024-02-15
1
epifania rendo
bagus alana
2024-02-03
0