Bab 20 - Skandal baru

Luna dan Jeff sampai di rumah sekitar pukul 11 malam. Kedatangan mereka di sambut tatapan sengit Dean.

“Darimana saja kau Jeff dan kenapa kau bisa bersama dengannya?!” pertanyaannya diiringi tatapan menusuk.

“Kami tidak sengaja bertemu di jalan, aku melihat Luna berjalan-jalan sendirian, sebagai seorang Pria aku tidak mungkin membiarkannya begitu saja,” jawab Jeff dengan nada tenang.

“Oh benarkah? Kau bukan tipe orang yang akan berjalan-jalan sendirian tanpa pengawal Jeff, apa kau lupa siapa dirimu?”

Jeff tampak gelagapan, sedang Luna memilih diam dan membiarkan Jeff yang menjawab semua cecaran Dean pada mereka, toh itu masalah yang dia buat sendiri.

“Kau tahu, managermu meneleponku beberapa kali dan menanyakan tentang keberadaanmu, dia bilang kau lari dari lokasi syuting dan pergi tanpa berpamitan. Tahu kah kau, betapa aku mengkhawatirkanmu?” tambahnya, masih dengan tatapan menusuk.

Jeff kini hanya diam tak mampu membantah ucapan Dean, karena semua yang dia katakan itu benar adanya.

“Dan kenapa kau tidak membawa ponselmu? Kemana sebenarnya kau pergi?”

“Apa ke tempat itu lagi?” lagi-lagi Jeff hanya diam, enggan menjawab pertanyaan yang Dean layangkan padanya.

“Jeff kau tahu itu sangat berbahaya, mengapa tidak kau abaikan saja orang itu. Apa kau lupa seperti apa perlakuannya dulu terhadapmu, dia membuangmu dan Ibumu kau ingat?” Dean terus mencecar Jeff dengan pertanyaan-pertanyaan yang seolah Jeff enggan untuk menjawabnya.

“Tentu, mana mungkin aku lupa. Tapi walau bagaimanapun, dia tetap Ayahku, aku tidak bisa serta merta mengabaikannya begitu saja, karena tanpanya aku tidak akan pernah lahir ke dunia ini.” Sahutnya, dia masih saja terlihat tenang.

Dean menghela nafas berat, “baiklah kalau begitu, tapi lain kali kabari aku kalau kau ingin pergi kesana lagi. Aku tidak ingin kau terluka atau berakhir dalam masalah.” Amarahnya sedikit melunak.

“Oke!” Jeff tersenyum simpul.

Dean melirik Luna yang sedari tadi hanya diam dan menyimak perbincangannya dengan Jeff, “terimakasih,” ucapnya pendek.

“Hah, dia bilang apa?” tanya Luna memastikan apa yang dia dengar itu benar atau salah.

“Dean bilang terimakasih,” kekeh Jeff.

“Cih, aku sama sekali tidak mendengarnya dengan jelas. Coba kau ulangi sekali lagi,” ucapnya pura-pura.

Dean berdecak kesal namun dia tetap mengulangi kata-katanya, “terimakasih, karena kau sudah menemani Jeff.”

Luna tersenyum puas. Sedang Dean dia langsung berbalik dan berjalan menjauh.

Jeff mengikuti langkahnya, “aku yang menemaninya bukan dia yang menemaniku,” protesnya.

“Aku tahu,” jawab Dean lembut.

“Aku tahu kau tidak percaya kata-kataku,” Jeff kembali berkata.

Dean melingkarkan lengan di bahu Jeff, “aku belum meminta perhitungan padamu, seharusnya kau bersiap,” kekehnya.

“Apa?” Jeff tampak panik, dia melirik kearah Luna yang masih berdiri di tempat mengawasi keduanya.

Luna membuang muka kearah lain, kemudian beranjak pergi. Dia merasa sedikit iri pada Jeff, sikap Dean terhadapnya berbanding terbalik dengan sikapnya pada Jeff.

‘Andai itu aku, haish.’ batinnya bergumam.

***

Keesokan paginya. Luna duduk bergabung bersama Jeff yang tengah menonton acara tv dengan semangkuk salad buah di tangannya.

“Kau tidak bekerja?” tanya Luna sambil menyuapkan sesendok salad ke mulutnya.

“Ini hari Minggu kenapa aku harus bekerja,” balasnya sambil mengunyah keripik kentang.

“Siapa tahu kan, kau kan artis,” tanggap Luna santai.

“Artis juga manusia, bukan robot. Kami butuh waktu bersantai juga,” ujarnya masih terfokus ke layar televisi yang memutar film kartun.

Saat mereka tengah asik menikmati makanannya tiba-tiba, brak ... Dean menaruh tabletnya di atas meja dengan kasar membuat Luna mau pun Jeff terkejut seketika.

“Ck, kau ingin membunuhku ya!” ujar Luna dengan wajah kesal.

“Iya, kau ini kenapa, tiba-tiba marah seperti ini?” tanya Jeff.

“Apa ini?” tunjuknya ke benda pipih tersebut, Luna maupun Jeff sontak menatap sejurus.

Luna menelan saliva, pun dengan Jeff. Ternyata Dean melihat foto yang di ambil Paparazi semalam, sepertinya berita itu sudah di unggah ke internet oleh mereka.

“Itu kalian kan? Kalian, kalian, berciuman.” ucapnya dengan napas tersengal menahan amarah.

“Itu tidak seperti yang kau lihat Dean, aku dan Luna tidak berciuman,” Jeff mencoba menjelaskan, namun Dean nampak tak percaya.

“Kalian mengkhianatiku!” geramnya.

”Hey ayolah, apa kau akan percaya buta dengan gambar seperti itu. Lagi pula aku menutupinya dengan topi lihat, kau tidak melihat bibir kami saling bersentuhan kan,” kesal Luna.

“Cih, siapa yang tahu kan,” amarahnya masih di ubun-ubun.

“Apa kau tidak mengerti, ini seperti halnya hubungan kita, yang nampak di permukaan tak selalu sama dengan yang terjadi di dasarnya. Aku hanya ingin membantu Jeff, itu saja.” Terang Luna.

“Membantu dengan cara seperti ini?” dia menatap tak percaya.

“Aku hanya meniru caramu waktu itu, kau bilang cara terbaik menekan skandal adalah dengan skandal lainnya,” ucap Luna tanpa dosa.

Dean berdecak kesal, “Kalau begitu jelaskan padaku apa yang terjadi sebenarnya?” desaknya tak sabar.

Luna dan Jeff pun menjelaskan secara rinci apa yang terjadi semalam pada Dean tentang Paparazi yang terus mengejar-ngejar Jeff hingga mereka berakhir dengan berakting ciuman di tepi jalan.

“Sial, kenapa kau tidak menghubungiku saja,” keluh Dean.

”Kau ingin berita tentang kau dan Jeff kembali muncul? Dengan susah payah kita menekan berita itu dan kau ingin mengulangnya lagi, terlebih lagi mungkin Paparazi semalam berhasil mengambil foto Jeff di klub malam, aku hanya ingin menyingkirkan berita itu dan mengganti dengan berita lain yang mungkin akan lebih menarik bagi mereka?”

“Luna benar Dean, jadi jangan marah oke,” bujuk Jeff.

Dean melengos membuang muka, “tapi kenapa harus kau?”

“Kau ingin orang lain yang melakukannya?” tanya Luna.

“Tentu saja tidak, maksudku kenapa kalian tidak lari saja dan malah membuat skenario seperti ini. Kalian lihat berita tentang Jeff yang bertemu kekasihnya secara diam-diam dan berciuman di pinggir jalan sekarang ada di daftar pencarian teratas. Bagaimana kalau Identitasmu terbongkar Luna, statusmu adalah Istriku sekarang, kau akan di tuduh berselingkuh dengan Jeff dan karir Jeff pasti terancam,” terangnya.

Jeff dan Luna sontak terdiam, benar mereka tidak berpikir sampai ke arah sana. Jika sampai Identitas Luna terungkap maka habislah mereka, bukan hanya Jeff dan Dean bahkan Luna sendiri pun akan terseret dalam masalah ini.

“Kau tenanglah, aku tidak akan membiarkan hal itu sampai terjadi,” ucap Jeff menenangkan.

“Oh, bagaimana caranya?” Dean tersenyum sinis.

“Aku melihat banyak komentar-komentar positif tentang aku dan Luna, lagi pula mereka tidak melihat wajah Luna, aku yakin aku bisa menangani ini dan membuat berita ini tetap dalam kendaliku,” ujarnya penuh keyakinan.

“Baiklah, tapi aku tidak akan membantu kalian. Kalian yang menciptakan masalah ini sendiri, jadi kalianlah yang harus menanganinya,” dia bangkit kemudian berlalu pergi sambil menyambar tabletnya yang tergeletak di atas meja.

“Sepertinya dia marah,” ujar Luna.

“Biarkan saja, berita ini cukup bagus untuk menutupi kasusku dan Dean terakhir kali. Namun berita semacam ini seperti pedang bermata dua, kita harus berhati-hati.” Ujarnya sembari membuka laptopnya.

“Kau benar, aku tidak berpengalaman dengan hal-hal semacam ini, aku serahkan semuanya padamu. Aku harap kau bisa membuat berita ini tetap dalam kendalimu.”

“Aku yakin aku cukup mampu menanganinya,” Jeff tersenyum manis.

Luna mengangkat bahu ringan sebagai reaksi, “baiklah, semoga berhasil.” Luna pun berlalu meninggalkan Jeff sendiri.

Jeff menggigit bibir bawahnya, otaknya berputar mencari solusi sedang matanya tetap memantau layar laptopnya.

Terpopuler

Comments

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

lanjut thor

2025-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2 Bab 2- Surat Nikah
3 Bab 3 - Tinggal serumah
4 Bab 4 - Hidup bersama
5 Bab 5 – Suara malam
6 Bab 6 - Memainkan permainan
7 Bab 7 - Senyum kemenangan
8 Bab 8 - Skandal
9 Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10 Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11 Bab 11 - Sebuah kesempatan
12 Bab 12 - Hanya dia dan aku
13 Bab 13 - Ayo lakukan!
14 Bab 14 - Inseminasi
15 Bab 15 - Terlena
16 Bab 16 - Waktunya Bekerja
17 Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18 Bab 18 - Bersama Jeff
19 Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20 Bab 20 - Skandal baru
21 Bab 21 - Kencan percobaan
22 Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23 Bab 23- Rencana diam-diam
24 Bab 24 - Hanya Teman?
25 Bab 25- Gagal
26 Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27 Bab 27 - Dean Shock
28 Bab 28 - Jeff atau Luna?
29 Bab 29 - Rumah Jeff
30 Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31 Bab 31 - Kembali pulang
32 Bab 32 - Kehidupan Estetik
33 Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34 Bab 34 - Marah?
35 Bab 35- Perasaan Jeff
36 Bab 36 - Pengakuan Jeff
37 Bab 37- Kepergian Luna
38 Bab 38- Kita hanya teman
39 Bab 39- Teman menyebalkan
40 Bab 40 - Tamu tak di undang
41 Bab 41 - Apa aku normal?
42 Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43 Bab 43- Pengalaman pertama
44 Bab 44- Pisang super
45 Bab 45- Gelisah?
46 Bab 46- Fokuslah Dean
47 Bab 47- Tinggal serumah lagi
48 Bab 48- Kesempatan ke-2
49 Bab 49- Teman Ranjang
50 Bab 50 - Si Mesum
51 Bab 51- Alat kontrasepsi
52 Bab 52- Kekecewaan Luna
53 Bab 53- Perubahan sikap Dean
54 Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55 Bab 55- Penyesalan Dean
56 Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57 Bab 57 - Kesempatan
58 Bab 58 - Kaulah pilihanku
59 Bab 59- fakta tentang Abian
60 Bab 60- Bukan gay lagi
61 Pengumuman!
62 Bab 61
63 Bab 62 - Hamil!
64 Bab 63 - Keanehan Luna
65 Pengumuman! Novel Jeff
66 Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67 Bab 66
68 Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69 Bab 68
70 Bab 69 - Bertemu mantan
71 Bab 70- Si Nakal tersayang
72 Bab 71 - Si Pintar
73 Bab 72 - Dael Anak baik
74 Bab 73- End
75 Bonus Chapter 1
76 Bonus Chapter 2
77 Bonus Chapter akhir!
78 Promosi Novel Baru!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2
Bab 2- Surat Nikah
3
Bab 3 - Tinggal serumah
4
Bab 4 - Hidup bersama
5
Bab 5 – Suara malam
6
Bab 6 - Memainkan permainan
7
Bab 7 - Senyum kemenangan
8
Bab 8 - Skandal
9
Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10
Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11
Bab 11 - Sebuah kesempatan
12
Bab 12 - Hanya dia dan aku
13
Bab 13 - Ayo lakukan!
14
Bab 14 - Inseminasi
15
Bab 15 - Terlena
16
Bab 16 - Waktunya Bekerja
17
Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18
Bab 18 - Bersama Jeff
19
Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20
Bab 20 - Skandal baru
21
Bab 21 - Kencan percobaan
22
Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23
Bab 23- Rencana diam-diam
24
Bab 24 - Hanya Teman?
25
Bab 25- Gagal
26
Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27
Bab 27 - Dean Shock
28
Bab 28 - Jeff atau Luna?
29
Bab 29 - Rumah Jeff
30
Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31
Bab 31 - Kembali pulang
32
Bab 32 - Kehidupan Estetik
33
Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34
Bab 34 - Marah?
35
Bab 35- Perasaan Jeff
36
Bab 36 - Pengakuan Jeff
37
Bab 37- Kepergian Luna
38
Bab 38- Kita hanya teman
39
Bab 39- Teman menyebalkan
40
Bab 40 - Tamu tak di undang
41
Bab 41 - Apa aku normal?
42
Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43
Bab 43- Pengalaman pertama
44
Bab 44- Pisang super
45
Bab 45- Gelisah?
46
Bab 46- Fokuslah Dean
47
Bab 47- Tinggal serumah lagi
48
Bab 48- Kesempatan ke-2
49
Bab 49- Teman Ranjang
50
Bab 50 - Si Mesum
51
Bab 51- Alat kontrasepsi
52
Bab 52- Kekecewaan Luna
53
Bab 53- Perubahan sikap Dean
54
Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55
Bab 55- Penyesalan Dean
56
Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57
Bab 57 - Kesempatan
58
Bab 58 - Kaulah pilihanku
59
Bab 59- fakta tentang Abian
60
Bab 60- Bukan gay lagi
61
Pengumuman!
62
Bab 61
63
Bab 62 - Hamil!
64
Bab 63 - Keanehan Luna
65
Pengumuman! Novel Jeff
66
Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67
Bab 66
68
Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69
Bab 68
70
Bab 69 - Bertemu mantan
71
Bab 70- Si Nakal tersayang
72
Bab 71 - Si Pintar
73
Bab 72 - Dael Anak baik
74
Bab 73- End
75
Bonus Chapter 1
76
Bonus Chapter 2
77
Bonus Chapter akhir!
78
Promosi Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!