Bab 5 – Suara malam

“Luna, kau harus mencuci piring bekas makanmu sendiri,” tunjuk Dean pada piring bekas Luna yang teronggok di atas Whastaple.

“Kenapa? Kau mencuci piring bekas Jeffrey, kenapa tidak sekalian punyaku juga.” Protes Luna.

“Itu berbeda. Sekarang aku tidak mau tahu, cuci piringmu sendiri sampai bersih. Di rumah ini kau harus mandiri urus dirimu sendiri, karena disini tidak ada pelayan yang akan melayanimu 24 jam,” kesal Dean. Dia melempar celemek yang baru saja di lepasnya ke atas lemari es.

“Iya iya aku tahu, dasar bawel,” keluh Luna, namun Dean tak menanggapinya dia langsung pergi begitu saja.

Luna memang sudah tak terlalu asing dengan kehidupan seperti ini setelah dia jatuh miskin, sedikit-sedikit dia mulai terbiasa, atau mungkin bisa disebut membiasakan diri.

Selepas dia menyelesaikan pekerjaannya Luna kembali ke lantai atas. Dia mendapati ponselnya teronggok tak berdaya di lantai, sudah dalam kondisi mati, sepertinya baterainya habis, beruntung layarnya tidak pecah mengingat betapa kerasnya benda elektronik itu jatuh tadi.

“Haish, untung saja tidak papa. Si Brengsek Dean itu benar-benar menyebalkan,” rutuk Luna, sambil mencolokkan kabel charger ke ponselnya. Tak butuh waktu lama, ponselnya pun kembali menyala.

”Mytha?”

Luna mendapati belasan panggilan tak terjawab dari sahabatnya Mytha, sepertinya Mytha berusaha menghubunginya sebelum ponselnya benar-benar mati tadi.

Luna memutuskan untuk balas menghubungi Mytha. Beberapa saat kemudian telpon pun tersambung, yang langsung di sambut oleh suara gerutuan Mytha dari sebrang sana.

“Luna, kemana saja kau? Kenapa kau tidak mengangkat telpon dariku?!” kesal Mytha.

“Maaf aku ada urusan tadi dan aku lupa membawa ponselku,” dalih Luna.

“Haish, kau membuatku panik. Hampir saja aku pergi ke rumahmu, aku takut kau melakukan hal bodoh,” terdengar helaan napas dari sebrang sana.

“Heh, kau pikir aku akan bunuh diri? Aku tidak sebodoh itu untuk melakukannya meski seberapa susahnya pun hidup yang ku jalani, perjuangan Ayahku membesarkanku akan sia-sia kalau begitu,” ujar Luna.

“Baiklah-baiklah, aku hanya takut saja. Aku baru saja pulang dari luar kota, ayo kita bertemu lain kali.”

“Hem, kita lihat nanti.”

“Bagaimana kondisi perusahaanmu?” tanyanya lagi.

“Sepertinya sudah lebih baik,” tanggap Luna.

“Syukurlah kalau begitu. Aku ingin tidur sebentar, betapa lelahnya aku bos sialanku itu tak sedikit pun memberiku waktu istirahat aku harus terus bekerja tiap waktu, huah ... Bahkan sekarang aku belum tidur,” keluhnya.

“Ya sudah tidur sana.”

“Oke, bye.”

“Bye.”

Sambungan telpon pun terputus.

Mytha adalah satu-satunya teman yang Luna punya selama ini, hanya dia yang tulus berteman dengannya tanpa menginginkan apa pun. Bertepatan dengan berakhirnya panggilan telpon dari Mytha, Luna mendapat pesan dari Tuan Adiyasa.

‘Luna, bagaimana kabarmu?’ isi pesan tersebut.

‘Aku cukup baik,’ balas Luna pendek. Setelah itu dia tak membalas lagi sama sekali.

Malam pun tiba. Luna turun untuk mengambil air minum ke lantai bawah karena tenggorokannya terasa kering.

Argghh ... Luna dikejutkan oleh suara teriakan Jeff, dari dalam kamar.

“Dean, pelan-pelan sedikit, aww!” pekiknya.

“Aku sudah mengurangi tenagaku, tahanlah sedikit,” balas Dean.

“Tapi ini sakit,” keluh Jeffrey.

“Aku tahu, aku akan menambahkan minyak agar sedikit licin.” Balas Dean.

“Apa sih yang mereka lakukan malam-malam begini,” keluh Luna, telinganya menjadi merah dan panas, dia juga tak dapat mengendalikan pikiran-pikiran aneh yang timbul di kepalanya akibat suara Jeff dan Dean.

Argghh...

Lagi-lagi Jeffrey berteriak.

“Sial. Tidak bisakah mereka mengecilkan suaranya, benar-benar tidak menghargai telinga orang lain,” kesal Luna. Dia buru-buru naik ke lantai atas dan menutup pintu kamarnya.

Namun suara Jeffrey masih saja mampu menjangkau telinganya, membuat Luna kesal dan menyumbat telinganya sendiri.

“Seharusnya mereka membuat kamar yang kedap suara. Jika rumah ini berada di tengah kota, sudah pasti semua tetangga sekitar akan tahu apa yang tengah mereka lakukan. Ck, ini benar-benar memalukan.” Luna benci pikirannya sendiri.

***

Keesokan harinya. Luna turun selepas mencuci muka, bermaksud untuk membuat sarapan di dapur. Namun dia tak sengaja melihat Jeffrey keluar kamar sambil meringis memijat-mijat pinggang bagian belakangnya.

“Kenapa kau menatapku begitu?” tanya Jeffrey kesal saat mendapati Luna menatapnya dengan pandangan sulit di artikan.

“Sepertinya kau sudah bekerja keras semalaman?” ucap Luna dengan nada mengejek.

“Apa maksudmu, dengan bekerja keras semalaman?” tanya Jeffrey bingung.

“Bukan apa-apa,” dalih Luna, dia hendak pergi menuju dapur masih dengan air muka yang sama.

“Ish kau,” keluh Jeffrey, dia ingin protes namun terhalang pinggangnya yang sakit.

“Jangan berpikir yang tidak-tidak, aku hanya membantunya memijat pinggangnya semalam. Karena Jeff jatuh di kamar mandi,” jelas Dean.

“Oh kau ternyata jatuh Jeff. Tapi sebetulnya kau tidak perlu menjelaskannya padaku Dean. Itu urusan pribadi kalian,” ujar Luna santai.

“Kalau aku tidak menjelaskannya padamu, kau akan berpikiran yang tidak-tidak tentang kami,” balas Dean.

“Aku bukan orang seperti itu,” sanggah Luna.

“Ck, Isi pikiranmu terlihat jelas di wajahmu, mana mungkin kau bisa menyembunyikannya.” Kesal Dean.

“Ish ish ish, ternyata pikiranmu sekotor itu,” cibir Jeff seraya mendekat.

“Kau berteriak-teriak semalaman seperti itu, bagaimana mungkin aku tidak berpikiran kotor,” keluh Luna.

“Ck, dasar si mesum bodoh.” Ujar Dean.

Pltak... Tiba-tiba Dean menjitak kepala Luna, membuat wanita itu memekik kesakitan.

“Kau–,” kesal Luna.

Plak... Jeff juga ikut menghadiahi geplakan di kepala Luna sambil tertawa.

“Jeffrey!” teriak Luna.

“Haha rasanya lumayan, Dean ternyata cukup menyenangkan menindasnya seperti ini,” kekeh Jeffrey.

“Benarkah? Baguslah kalau kau senang,” balas Dean, mereka bicara sambil berlalu pergi.

“Awas kalian berdua, aku akan membalas kalian!” teriak Luna, sial harga dirinya seperti ternodai, belum pernah ada yang berani memukul kepalanya selama ini, bahkan Ayahnya sekali pun.

Terpopuler

Comments

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

up lanjut thor

2025-03-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2 Bab 2- Surat Nikah
3 Bab 3 - Tinggal serumah
4 Bab 4 - Hidup bersama
5 Bab 5 – Suara malam
6 Bab 6 - Memainkan permainan
7 Bab 7 - Senyum kemenangan
8 Bab 8 - Skandal
9 Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10 Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11 Bab 11 - Sebuah kesempatan
12 Bab 12 - Hanya dia dan aku
13 Bab 13 - Ayo lakukan!
14 Bab 14 - Inseminasi
15 Bab 15 - Terlena
16 Bab 16 - Waktunya Bekerja
17 Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18 Bab 18 - Bersama Jeff
19 Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20 Bab 20 - Skandal baru
21 Bab 21 - Kencan percobaan
22 Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23 Bab 23- Rencana diam-diam
24 Bab 24 - Hanya Teman?
25 Bab 25- Gagal
26 Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27 Bab 27 - Dean Shock
28 Bab 28 - Jeff atau Luna?
29 Bab 29 - Rumah Jeff
30 Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31 Bab 31 - Kembali pulang
32 Bab 32 - Kehidupan Estetik
33 Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34 Bab 34 - Marah?
35 Bab 35- Perasaan Jeff
36 Bab 36 - Pengakuan Jeff
37 Bab 37- Kepergian Luna
38 Bab 38- Kita hanya teman
39 Bab 39- Teman menyebalkan
40 Bab 40 - Tamu tak di undang
41 Bab 41 - Apa aku normal?
42 Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43 Bab 43- Pengalaman pertama
44 Bab 44- Pisang super
45 Bab 45- Gelisah?
46 Bab 46- Fokuslah Dean
47 Bab 47- Tinggal serumah lagi
48 Bab 48- Kesempatan ke-2
49 Bab 49- Teman Ranjang
50 Bab 50 - Si Mesum
51 Bab 51- Alat kontrasepsi
52 Bab 52- Kekecewaan Luna
53 Bab 53- Perubahan sikap Dean
54 Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55 Bab 55- Penyesalan Dean
56 Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57 Bab 57 - Kesempatan
58 Bab 58 - Kaulah pilihanku
59 Bab 59- fakta tentang Abian
60 Bab 60- Bukan gay lagi
61 Pengumuman!
62 Bab 61
63 Bab 62 - Hamil!
64 Bab 63 - Keanehan Luna
65 Pengumuman! Novel Jeff
66 Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67 Bab 66
68 Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69 Bab 68
70 Bab 69 - Bertemu mantan
71 Bab 70- Si Nakal tersayang
72 Bab 71 - Si Pintar
73 Bab 72 - Dael Anak baik
74 Bab 73- End
75 Bonus Chapter 1
76 Bonus Chapter 2
77 Bonus Chapter akhir!
78 Promosi Novel Baru!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2
Bab 2- Surat Nikah
3
Bab 3 - Tinggal serumah
4
Bab 4 - Hidup bersama
5
Bab 5 – Suara malam
6
Bab 6 - Memainkan permainan
7
Bab 7 - Senyum kemenangan
8
Bab 8 - Skandal
9
Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10
Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11
Bab 11 - Sebuah kesempatan
12
Bab 12 - Hanya dia dan aku
13
Bab 13 - Ayo lakukan!
14
Bab 14 - Inseminasi
15
Bab 15 - Terlena
16
Bab 16 - Waktunya Bekerja
17
Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18
Bab 18 - Bersama Jeff
19
Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20
Bab 20 - Skandal baru
21
Bab 21 - Kencan percobaan
22
Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23
Bab 23- Rencana diam-diam
24
Bab 24 - Hanya Teman?
25
Bab 25- Gagal
26
Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27
Bab 27 - Dean Shock
28
Bab 28 - Jeff atau Luna?
29
Bab 29 - Rumah Jeff
30
Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31
Bab 31 - Kembali pulang
32
Bab 32 - Kehidupan Estetik
33
Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34
Bab 34 - Marah?
35
Bab 35- Perasaan Jeff
36
Bab 36 - Pengakuan Jeff
37
Bab 37- Kepergian Luna
38
Bab 38- Kita hanya teman
39
Bab 39- Teman menyebalkan
40
Bab 40 - Tamu tak di undang
41
Bab 41 - Apa aku normal?
42
Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43
Bab 43- Pengalaman pertama
44
Bab 44- Pisang super
45
Bab 45- Gelisah?
46
Bab 46- Fokuslah Dean
47
Bab 47- Tinggal serumah lagi
48
Bab 48- Kesempatan ke-2
49
Bab 49- Teman Ranjang
50
Bab 50 - Si Mesum
51
Bab 51- Alat kontrasepsi
52
Bab 52- Kekecewaan Luna
53
Bab 53- Perubahan sikap Dean
54
Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55
Bab 55- Penyesalan Dean
56
Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57
Bab 57 - Kesempatan
58
Bab 58 - Kaulah pilihanku
59
Bab 59- fakta tentang Abian
60
Bab 60- Bukan gay lagi
61
Pengumuman!
62
Bab 61
63
Bab 62 - Hamil!
64
Bab 63 - Keanehan Luna
65
Pengumuman! Novel Jeff
66
Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67
Bab 66
68
Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69
Bab 68
70
Bab 69 - Bertemu mantan
71
Bab 70- Si Nakal tersayang
72
Bab 71 - Si Pintar
73
Bab 72 - Dael Anak baik
74
Bab 73- End
75
Bonus Chapter 1
76
Bonus Chapter 2
77
Bonus Chapter akhir!
78
Promosi Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!