Bab 13 - Ayo lakukan!

Luna berdiri menatap pantulan gambarnya di cermin, “apa ini sudah cukup pendek?” gumamnya pelan. Sembari menilik dress mini di atas lutut yang ia kenakan.

Ya, saat ini dia akan memulai misinya merayu Dean. Huh, dia menghembuskan napas kasar, tegang, gugup sekaligus takut berbaur menjadi satu dalam diri Luna, namun dia harus memanfaatkan kesempatan ini agar dia segera hamil.

Luna memoles wajahnya dengan riasan tipis terlebih dahulu sebelum akhirnya dia turun ke bawah. Tampak Dean tengah membuat kopi di dapur, tentu saja Luna tak menyia-nyiakannya dan langsung menghampiri Dean.

“Ekhem, kau sedang apa Dean?” tanya Luna sambil berdiri di ambang pintu memasang pose menggoda.

“Matamu masih sehat kan, apa perlu aku menjawabnya saat kau melihat dengan jelas apa yang tengah aku lakukan.” jawaban yang menyebalkan namun dengan nada santai.

“Ahaha, tentu saja aku melihatnya. Aku hanya basa-basi tidakkah kau mengerti,” Luna tersenyum canggung.

‘Tahan sedikit Luna, semua ini demi misimu.’ batinnya menguatkan.

“Minggir,” ucapnya seraya membawa secangkir kopi yang dia buat melewati Luna bahkan setengah menabraknya, dia bahkan tak melirik Luna sedikit pun.

‘Sial, dia bahkan tak melirikku sama sekali.’ kesal Luna, dia mengangkat tinjunya ke udara ingin sekali dia memukul kepala belakang Dean dan menghajarnya hingga pingsan, setelah itu dia akan menidurinya dengan tenang, namun tentu saja itu hanya ada dalam hayalannya semata.

Dean duduk di sopa sambil menghadap laptopnya, sepertinya dia sedang bekerja. Luna berjalan mengendap-endap ke belakangnya, kemudian telapak tangan Luna dengan sigap menutup mata Dean.

“Tebak siapa aku,” bisiknya lembut di telinga Dean.

“Apa kau sudah gila? Lepaskan tanganmu dari wajahku!” geramnya dengan nada kesal.

“Tebak dulu siapa aku?” ucap Luna ngeyel, tangannya masih tetap di posisi yang sama, yang sebelah kiri memeluk Dean yang sebelah kanan dia gunakan untuk menutupi mata Dean.

“Jadi kau ingin memainkan permainan denganku?” Dean menyeringai sembari melipat tangan di dada.

“Tentu saja, jadi ayo kita bermain,” jawab Luna di daun telinga Dean dengan nada sensual.

“Kau lihat dulu ke laptop aku sedang apa.” bisiknya.

Luna menggulir matanya ke arah laptop, pandangan matanya melebar sempurna saat dia melihat gambar dua pria berjas hitam disana. Mereka tengah memalingkan wajah sambil senyam-senyum sendiri.

“Ouch, sial kenapa kau tidak bilang dari tadi,” kesalnya sembari melepaskan tangannya dari Dean dan langsung menyembunyikan diri di balik sopa tempat Dean duduk.

“Hehe, itu salahmu sendiri tidak lihat-lihat dulu sebelum bertindak, jadi rasakanlah.” Dean tersenyum puas.

“Ekehm, hubungan Tuan dan Nyonya begitu harmonis ya, saya senang melihatnya,” ujar salah satu orang tadi.

“Iya Tuan itu sangat bagus, itu menandakan bahwa yang muncul di berita waktu itu hanya rumor belaka. Ehem jika Tuan punya pekerjaan lain lebih dulu, kami persilahkan, kami akan sabar menunggu anda sampai selesai.” ucap yang satunya disertai senyum penuh arti.

“Haha, apa yang kalian katakan. Pekerjaan lebih penting tentunya, jangan pedulikan dia istriku kadang-kadang memang sedikit nakal,” kekeh Dean.

“Sial, apa yang dia katakan. Ini benar-benar memalukan.” Luna pergi dari sana dan kembali ke kamarnya.

Argghh... Luna menjerit frustasi.

“Reputasiku yang berharga sudah tercoreng, haish.”

Luna menghempaskan tubuhnya ke ranjang, pikirannya berputar mencari ide untuk keberhasilan misinya. Baju seksi sama sekali tidak berpengaruh pada Dean, mungkin karena dia itu gay.

“Ck, aku lupa kalau si brengsek itu seorang gay. Tubuh seksi wanita pasti tidak akan membuatnya tergoda, benda yang menonjol di dadaku ini benar-benar tidak berguna baginya, heh dasar pecinta triplek. Argghh... Sungguh menyebalkan!”

“Bagaimana caranya agar aku bisa menidurinya? Haruskah aku memberinya obat perangsang? Tapi dimana aku bisa mendapatkan obat semacam itu? Apa di toko online ada yah? Tapi pasti itu membutuhkan waktu yang lama, ahh... Kepalaku hampir pecah rasanya.” Luna meracau sendiri seperti orang gila, ternyata menaklukkan Pria gay itu tidaklah mudah.

Setelah sekian lama berkutat dengan pikirannya sendiri, Luna mengendap-endap kembali ke bawah, ternyata Dean sudah mengakhiri rapat onlinenya dan sudah berpindah tempat entah kemana.

“Huph. Syukurlah ternyata dia sudah tidak ada,” Luna menghela nafas lega.

“Siapa yang tidak ada?” tiba-tiba Luna dikejutkan oleh suara Dean yang entah datang dari mana.

“Ahaha, aku kira kamu sudah pergi bekerja haha,” Luna tertawa canggung.

Dean menyipitkan matanya dengan tangan terlipat di dada, dia memperhatikan Luna dari ujung kepala hingga ujung kaki, dia baru menyadari jika pakaian Luna berbeda dari biasanya.

“Kau sengaja berpakaian begini untuk menggodaku?” sinisnya.

“Hah, apa? Te-tentu saja tidak, kau sudah salah sangka padaku, hari ini cuaca begitu panas aku memakai pakaian pendek agar lebih sejuk,” dustanya.

‘Haish, ayolah Luna. Bukannya kau sudah memutuskan untuk menyerangnya secara langsung, keluarkan keberanianmu!’ otaknya menyemangati namun tubuhnya menolak.

“Oh benarkah. Tapi kenapa kau tiba-tiba memelukku tadi, hubungan kita tidak sedekat itu hingga kau bisa memelukku sembarangan.” Ujarnya penuh selidik.

Luna terdiam dia bingung harus memberi alasan apa lagi pada Dean, karena pada kenyataannya dia memang sengaja ingin menggodanya.

“Ayahku tiba-tiba memberiku cuti selama seminggu, dia bilang aku tidak perlu datang ke kantor, ini terlalu kebetulan kan? Jeff pergi untuk urusan pekerjaan di luar kota, dan kau terus berputar-putar di sekelilingku dengan pakaian seksi, kau pikir aku bodoh?!” ujarnya diiringi tatapan menusuk.

Glek ... Luna menelan salivanya, rencananya sudah ketahuan sebelum berhasil dia jalankan.

“Ya, kau benar. Aku akui aku memang sengaja menggodamu, aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan seperti ini karena di rumah ini hanya ada kita berdua, lalu mengapa aku tidak memanfaatkannya.” Luna bergeming di tempat, dia bahkan membalas tatapan tajam Dean tanpa rasa takut.

“Kau, kau sadar apa yang kau katakan?” Dean menatap tak percaya.

“Tentu saja, bahkan aku sangat sadar sepenuhnya. Jadi ayo kita lakukan sekarang!” Luna merapatkan diri ke tubuh Dean.

“Tidak, itu tidak mungkin terjadi. Aku tidak akan mengkhianati Jeff,” Dean sontak mundur.

“Kalau kau terus begini kapan kita akan punya bayi?” kesalnya, “lagi pula Jeff sendiri yang menginginkan ini semua.”

“Apa kau bilang?”

“Ya, dia sendiri yang menyuruhku menggodamu, jika kau tidak percaya bacalah pesan yang dia kirim padaku.” Luna menyerahkan ponselnya pada Dean.

Dean menggertakkan giginya saat dia membaca pesan yang di kirim Jeff pada Luna, “bagus Jeff, karena kau yang menginginkan ini semua. Maka jangan salahkan aku,” kesalnya dengan tangan mengepal kuat.

“Baiklah kalau begitu, kau bersiaplah dan sampaikan padanya kalau kita sudah melakukannya.” Ucap Dean, dia melemparkan ponsel Luna yang dia tangkap dengan gelagapan.

Terpopuler

Comments

Nabilah Putri

Nabilah Putri

😂😂

2025-03-22

1

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

😆😆😆😆

2025-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2 Bab 2- Surat Nikah
3 Bab 3 - Tinggal serumah
4 Bab 4 - Hidup bersama
5 Bab 5 – Suara malam
6 Bab 6 - Memainkan permainan
7 Bab 7 - Senyum kemenangan
8 Bab 8 - Skandal
9 Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10 Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11 Bab 11 - Sebuah kesempatan
12 Bab 12 - Hanya dia dan aku
13 Bab 13 - Ayo lakukan!
14 Bab 14 - Inseminasi
15 Bab 15 - Terlena
16 Bab 16 - Waktunya Bekerja
17 Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18 Bab 18 - Bersama Jeff
19 Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20 Bab 20 - Skandal baru
21 Bab 21 - Kencan percobaan
22 Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23 Bab 23- Rencana diam-diam
24 Bab 24 - Hanya Teman?
25 Bab 25- Gagal
26 Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27 Bab 27 - Dean Shock
28 Bab 28 - Jeff atau Luna?
29 Bab 29 - Rumah Jeff
30 Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31 Bab 31 - Kembali pulang
32 Bab 32 - Kehidupan Estetik
33 Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34 Bab 34 - Marah?
35 Bab 35- Perasaan Jeff
36 Bab 36 - Pengakuan Jeff
37 Bab 37- Kepergian Luna
38 Bab 38- Kita hanya teman
39 Bab 39- Teman menyebalkan
40 Bab 40 - Tamu tak di undang
41 Bab 41 - Apa aku normal?
42 Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43 Bab 43- Pengalaman pertama
44 Bab 44- Pisang super
45 Bab 45- Gelisah?
46 Bab 46- Fokuslah Dean
47 Bab 47- Tinggal serumah lagi
48 Bab 48- Kesempatan ke-2
49 Bab 49- Teman Ranjang
50 Bab 50 - Si Mesum
51 Bab 51- Alat kontrasepsi
52 Bab 52- Kekecewaan Luna
53 Bab 53- Perubahan sikap Dean
54 Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55 Bab 55- Penyesalan Dean
56 Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57 Bab 57 - Kesempatan
58 Bab 58 - Kaulah pilihanku
59 Bab 59- fakta tentang Abian
60 Bab 60- Bukan gay lagi
61 Pengumuman!
62 Bab 61
63 Bab 62 - Hamil!
64 Bab 63 - Keanehan Luna
65 Pengumuman! Novel Jeff
66 Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67 Bab 66
68 Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69 Bab 68
70 Bab 69 - Bertemu mantan
71 Bab 70- Si Nakal tersayang
72 Bab 71 - Si Pintar
73 Bab 72 - Dael Anak baik
74 Bab 73- End
75 Bonus Chapter 1
76 Bonus Chapter 2
77 Bonus Chapter akhir!
78 Promosi Novel Baru!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2
Bab 2- Surat Nikah
3
Bab 3 - Tinggal serumah
4
Bab 4 - Hidup bersama
5
Bab 5 – Suara malam
6
Bab 6 - Memainkan permainan
7
Bab 7 - Senyum kemenangan
8
Bab 8 - Skandal
9
Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10
Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11
Bab 11 - Sebuah kesempatan
12
Bab 12 - Hanya dia dan aku
13
Bab 13 - Ayo lakukan!
14
Bab 14 - Inseminasi
15
Bab 15 - Terlena
16
Bab 16 - Waktunya Bekerja
17
Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18
Bab 18 - Bersama Jeff
19
Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20
Bab 20 - Skandal baru
21
Bab 21 - Kencan percobaan
22
Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23
Bab 23- Rencana diam-diam
24
Bab 24 - Hanya Teman?
25
Bab 25- Gagal
26
Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27
Bab 27 - Dean Shock
28
Bab 28 - Jeff atau Luna?
29
Bab 29 - Rumah Jeff
30
Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31
Bab 31 - Kembali pulang
32
Bab 32 - Kehidupan Estetik
33
Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34
Bab 34 - Marah?
35
Bab 35- Perasaan Jeff
36
Bab 36 - Pengakuan Jeff
37
Bab 37- Kepergian Luna
38
Bab 38- Kita hanya teman
39
Bab 39- Teman menyebalkan
40
Bab 40 - Tamu tak di undang
41
Bab 41 - Apa aku normal?
42
Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43
Bab 43- Pengalaman pertama
44
Bab 44- Pisang super
45
Bab 45- Gelisah?
46
Bab 46- Fokuslah Dean
47
Bab 47- Tinggal serumah lagi
48
Bab 48- Kesempatan ke-2
49
Bab 49- Teman Ranjang
50
Bab 50 - Si Mesum
51
Bab 51- Alat kontrasepsi
52
Bab 52- Kekecewaan Luna
53
Bab 53- Perubahan sikap Dean
54
Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55
Bab 55- Penyesalan Dean
56
Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57
Bab 57 - Kesempatan
58
Bab 58 - Kaulah pilihanku
59
Bab 59- fakta tentang Abian
60
Bab 60- Bukan gay lagi
61
Pengumuman!
62
Bab 61
63
Bab 62 - Hamil!
64
Bab 63 - Keanehan Luna
65
Pengumuman! Novel Jeff
66
Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67
Bab 66
68
Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69
Bab 68
70
Bab 69 - Bertemu mantan
71
Bab 70- Si Nakal tersayang
72
Bab 71 - Si Pintar
73
Bab 72 - Dael Anak baik
74
Bab 73- End
75
Bonus Chapter 1
76
Bonus Chapter 2
77
Bonus Chapter akhir!
78
Promosi Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!