Bab 11 - Sebuah kesempatan

Luna berbaring menatap kosong langit-langit kamarnya, entah mengapa bibir Dean seakan masih menempel di bibirnya, sial itu benar-benar menggangu hatinya.

Argghh... Jeritnya tertahan bantal yang ia sengaja ambil untuk menutupi wajahnya beberapa detik yang lalu.

Saat itu jantungnya berdetak dengan kencang, hawa panas dingin di tengkuknya selalu terasa saat dia mengingat momen itu.

“Luna dengar, lupakan oke! Itu hanya sebuah ciuman, heh semua orang juga pernah melakukannya mengapa kau mempermasalahkannya. Lagi pula bibirnya hanya menempel saja, itu bukan ciuman yang sebenarnya, ia bukan,” gumam Luna pada diri sendiri.

Dia menarik napas dalam-dalam kemudian mengeluarkannya, berusaha untuk menenangkan diri.

Suasana di bawah sana begitu hening, tak biasanya ini terjadi. Luna turun dari ranjang dan mengintip keluar, perlahan dia membuka pintu kamarnya kemudian berjalan keluar. Jeff dan Dean sudah tak ada disana, dia menghela nafas lega.

“Sepertinya aku yang terlalu khawatir, mereka pasti baik-baik saja.” dia meyakinkan diri.

***

Hari pun berganti.

Luna mendapati Dean tengah memanggang roti di dapur. Dia mencomot satu roti tersebut dan menyuapkan ke mulutnya, aneh Dean tak bereaksi sama sekali. Biasanya dia akan bising dan marah-marah dan bilang roti itu hanya untuk kekasihnya Jeffrey.

Luna mengambil untuk yang kedua kalinya, namun Dean masih tetap diam saja.

“Apa kau baik-baik saja?” tanya Luna karena dia merasa aneh melihat wajah Dean.

Seketika Dean menghentikan aktivitasnya, “Jeff mendiamkanku,” lirihnya.

“Ah, bukankah kalian sudah bicara semalam? Aku pikir karena suasana begitu hening kalian berdua sudah berbaikan,” tanggap Luna.

Dean menggelengkan kepalanya sambil menunduk, “haish, Jeff pasti sangat kecewa padamu.”

“Tolong bantu aku sekali lagi Luna, bicaralah lagi padanya. Semalam dia mau bicara denganmu tapi denganku dia bahkan tak mau melihatku sama sekali,” keluhnya, saat ini dia benar-benar tampak menyedihkan.

“Baiklah-baiklah aku akan bicara dengannya. Lagi pula rumah ini tidak akan terasa nyaman jika kalian perang dingin terus menerus seperti sekarang,” ujar Luna sembari berlalu menuju kamar Jeffrey.

“Jeff!” panggil Luna sambil mengetuk pintu.

“Apa kita bisa bicara?” tanyanya lagi, namun tak ada sahutan dari sang pemilik kamar.

“Ayolah Jeff, masalah tidak akan selesai jika kau terus bersikap begini. Aku benci melihat kalian berdua saling mendiamkan begini.” Bujuk Luna. Namun lagi-lagi Jeff hanya diam, kamar itu begitu hening bak tak berpenghuni. Karena rasa penasaran Luna mencoba memutar gagang pintu dan membukanya perlahan.

“Jeff!” panggil Luna lagi, namun kamar itu memang hening, Luna membukanya sedikit lebar kemudian masuk kedalam dan benar saja kamar itu memang kosong sang pemilik benar-benar tidak ada disana.

“Ck, dia memang tidak ada disini,” keluh Luna sambil melihat sekeliling.

Tring...

Notifikasi ponselnya berbunyi tanda pesan masuk. Dia lekas melihatnya barang kali ada hal penting dari Tuan Adiyasa tentang perusahaan.

Namun saat Luna membukanya, ternyata itu bukan dari Tuan Adiyasa atau pun Mytha, itu dari nomor tidak dikenal.

‘Luna, aku beri kamu satu kesempatan tolong gunakan dengan baik, mungkin kedepannya tidak akan ada lagi hal semacam ini. Sampaikan pada Dean, aku pergi keluar kota selama beberapa hari untuk urusan pekerjaan jadi tidak usah khawatir, aku juga ingin menenangkan diri sebentar. Semoga berhasil.’ Isi pesan tersebut yang ternyata dari Jeffrey.

Luna terdiam seketika, jantungya berdetak kencang, sesuatu seakan menggelitik perutnya juga.

‘Sial, kenapa ini begitu tiba-tiba. Aku sama sekali belum siap,’ keluh Luna dalam hati. Dia menghembuskan nafas kasar, mencoba menenangkan hatinya.

Luna keluar dari kamar Jeff, alangkah terkejutnya dia saat Dean muncul tepat di depan wajahnya.

“Sial kau ini! Kenapa muncul tiba-tiba,” kesal Luna, sembari menarik diri kebelakang.

“Apa katanya?” dia sama sekali tidak peduli reaksi Luna sama sekali yang dia pedulikan hanya apa yang Jeffrey katakan.

“Dia tidak ada disini.”

“Apa? Apa dia kabur?!” tanyanya panik.

“Tidak, dia pergi untuk urusan pekerjaan.”

“Bagaimana kau bisa tahu?” tanyanya menyelidik.

“Dia mengirim pesan padaku. Dia bilang dia pergi keluar kota untuk beberapa hari, jadi jangan mengkhawatirkannya,” jelas Luna.

Dean tampak ragu, “biar aku tanyakan sendiri padanya, aku sama sekali tidak percaya padamu,” ujarnya.

“Terserah kalau begitu. Aku hanya memberi tahu apa yang aku tahu, jika kau tidak percaya itu masalahmu sendiri,” kesal Luna sembari melenggang pergi.

“Sial, dia tidak mengangkat telponnya,” rutuk Dean.

“Dia bilang dia ingin menenangkan diri, jadi jangan ganggu dia,” ucap Luna sembari duduk di sopa.

“Jika begitu aku semakin mengkhawatirkannya, aku takut Jeff melakukan hal-hal bodoh,” ucap Dean dengan nada cemas.

“Kau menganggap Jeff itu apa? Jeff pria dewasa yang punya pemikiran rasional, hanya masalah sekecil ini tidak akan membuatnya patah arang, kau harus lebih memahami tentangnya lagi,” ucap Luna sambil memakan buah anggur dari mangkuk yang ada di meja.

“Kau tahu apa tentang dia?! Apa kau lebih mengenalnya dari pada aku?!” ucap Dean dengan nada kesal.

“Terserah saja kalau begitu, percuma bicara dengan orang yang sedang khawatir jalan pikirannya menyempit,” ujar Luna memilih tak peduli.

Episodes
1 Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2 Bab 2- Surat Nikah
3 Bab 3 - Tinggal serumah
4 Bab 4 - Hidup bersama
5 Bab 5 – Suara malam
6 Bab 6 - Memainkan permainan
7 Bab 7 - Senyum kemenangan
8 Bab 8 - Skandal
9 Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10 Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11 Bab 11 - Sebuah kesempatan
12 Bab 12 - Hanya dia dan aku
13 Bab 13 - Ayo lakukan!
14 Bab 14 - Inseminasi
15 Bab 15 - Terlena
16 Bab 16 - Waktunya Bekerja
17 Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18 Bab 18 - Bersama Jeff
19 Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20 Bab 20 - Skandal baru
21 Bab 21 - Kencan percobaan
22 Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23 Bab 23- Rencana diam-diam
24 Bab 24 - Hanya Teman?
25 Bab 25- Gagal
26 Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27 Bab 27 - Dean Shock
28 Bab 28 - Jeff atau Luna?
29 Bab 29 - Rumah Jeff
30 Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31 Bab 31 - Kembali pulang
32 Bab 32 - Kehidupan Estetik
33 Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34 Bab 34 - Marah?
35 Bab 35- Perasaan Jeff
36 Bab 36 - Pengakuan Jeff
37 Bab 37- Kepergian Luna
38 Bab 38- Kita hanya teman
39 Bab 39- Teman menyebalkan
40 Bab 40 - Tamu tak di undang
41 Bab 41 - Apa aku normal?
42 Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43 Bab 43- Pengalaman pertama
44 Bab 44- Pisang super
45 Bab 45- Gelisah?
46 Bab 46- Fokuslah Dean
47 Bab 47- Tinggal serumah lagi
48 Bab 48- Kesempatan ke-2
49 Bab 49- Teman Ranjang
50 Bab 50 - Si Mesum
51 Bab 51- Alat kontrasepsi
52 Bab 52- Kekecewaan Luna
53 Bab 53- Perubahan sikap Dean
54 Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55 Bab 55- Penyesalan Dean
56 Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57 Bab 57 - Kesempatan
58 Bab 58 - Kaulah pilihanku
59 Bab 59- fakta tentang Abian
60 Bab 60- Bukan gay lagi
61 Pengumuman!
62 Bab 61
63 Bab 62 - Hamil!
64 Bab 63 - Keanehan Luna
65 Pengumuman! Novel Jeff
66 Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67 Bab 66
68 Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69 Bab 68
70 Bab 69 - Bertemu mantan
71 Bab 70- Si Nakal tersayang
72 Bab 71 - Si Pintar
73 Bab 72 - Dael Anak baik
74 Bab 73- End
75 Bonus Chapter 1
76 Bonus Chapter 2
77 Bonus Chapter akhir!
78 Promosi Novel Baru!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2
Bab 2- Surat Nikah
3
Bab 3 - Tinggal serumah
4
Bab 4 - Hidup bersama
5
Bab 5 – Suara malam
6
Bab 6 - Memainkan permainan
7
Bab 7 - Senyum kemenangan
8
Bab 8 - Skandal
9
Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10
Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11
Bab 11 - Sebuah kesempatan
12
Bab 12 - Hanya dia dan aku
13
Bab 13 - Ayo lakukan!
14
Bab 14 - Inseminasi
15
Bab 15 - Terlena
16
Bab 16 - Waktunya Bekerja
17
Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18
Bab 18 - Bersama Jeff
19
Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20
Bab 20 - Skandal baru
21
Bab 21 - Kencan percobaan
22
Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23
Bab 23- Rencana diam-diam
24
Bab 24 - Hanya Teman?
25
Bab 25- Gagal
26
Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27
Bab 27 - Dean Shock
28
Bab 28 - Jeff atau Luna?
29
Bab 29 - Rumah Jeff
30
Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31
Bab 31 - Kembali pulang
32
Bab 32 - Kehidupan Estetik
33
Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34
Bab 34 - Marah?
35
Bab 35- Perasaan Jeff
36
Bab 36 - Pengakuan Jeff
37
Bab 37- Kepergian Luna
38
Bab 38- Kita hanya teman
39
Bab 39- Teman menyebalkan
40
Bab 40 - Tamu tak di undang
41
Bab 41 - Apa aku normal?
42
Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43
Bab 43- Pengalaman pertama
44
Bab 44- Pisang super
45
Bab 45- Gelisah?
46
Bab 46- Fokuslah Dean
47
Bab 47- Tinggal serumah lagi
48
Bab 48- Kesempatan ke-2
49
Bab 49- Teman Ranjang
50
Bab 50 - Si Mesum
51
Bab 51- Alat kontrasepsi
52
Bab 52- Kekecewaan Luna
53
Bab 53- Perubahan sikap Dean
54
Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55
Bab 55- Penyesalan Dean
56
Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57
Bab 57 - Kesempatan
58
Bab 58 - Kaulah pilihanku
59
Bab 59- fakta tentang Abian
60
Bab 60- Bukan gay lagi
61
Pengumuman!
62
Bab 61
63
Bab 62 - Hamil!
64
Bab 63 - Keanehan Luna
65
Pengumuman! Novel Jeff
66
Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67
Bab 66
68
Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69
Bab 68
70
Bab 69 - Bertemu mantan
71
Bab 70- Si Nakal tersayang
72
Bab 71 - Si Pintar
73
Bab 72 - Dael Anak baik
74
Bab 73- End
75
Bonus Chapter 1
76
Bonus Chapter 2
77
Bonus Chapter akhir!
78
Promosi Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!