Bab 17 - Beraktinglah Jeff!

Hari-hari berlalu dengan cara yang sama, Dean selalu menjejali Luna dengan hal yang sulit otak Luna cerna membuat dia kesal, namun apa daya dia harus tetap berusaha agar bisa mengurus perusahaan sendiri. Terhitung satu Minggu sudah Luna belajar bersama Dean, dia memang cukup bekerja keras hingga sedikit demi sedikit dia bisa mengerti walau sedikit lambat.

“Kenapa kau diam saja?” tanya Dean saat melihat Luna hanya berdiri diam tak ikut masuk ke mobilnya.

“Aku ingin jalan-jalan sebentar, kau pulanglah dulu.”

“Terserah kalau begitu,” Dean langsung memacu mobilnya pergi, seolah tak peduli.

Luna hanya menatap mobil Dean yang meluncur tanpa hambatan meninggalkannya.

‘Apa yang kau harapkan Luna?’ dia tersenyum miris.

Luna berjalan sembarang arah dia hanya mengikuti kemana kakinya melangkah, dan merasakan hembusan angin malam. Dia merasa sedikit lega jauh dari Dean, berada terus satu ruangan dengan orang seperti Dean bukanlah hal mudah dia selalu saja memberi tekanan di hati dan pikiran Luna.

‘Aku harus membuang perasaan ini sebelum berkembang terlalu jauh. Hati Dean itu diluar jangkauanku, jika saja dia menyukai wanita mungkin akan ada harapan bagiku. Sedang dia itu, ah sudahlah.’ Luna menghembuskan nafas kasar, mencoba menghilangkan rasa galau yang menempati hatinya beberapa hari ini.

Bertepatan dengan itu seseorang tiba-tiba saja menabraknya. Bruk... Luna maupun orang itu terpental dan jatuh bersamaan.

“Ma-maafkan aku,” ucap orang itu tampak ketakutan, dia mengenakan topi sambil menunduk mencoba menutupi wajahnya agar Luna tak melihatnya.

“Jeff?” Luna mengerutkan keningnya

“Apa itu kau Jeff?” tanya Luna hati-hati.

Jeff menoleh, “astaga syukurlah itu kau Luna, aku benar-benar merasa takut.” dia menghela nafas lega, setelah melihat siapa orang yang tak sengaja ia tabrak.

“Tapi kenapa kau ada disini?” tanya Luna seraya bangkit, dia menepuk-nepuk pakaiannya bermaksud membuang kotoran yang sekiranya menempel di pakaiannya setelah dia terjatuh barusan.

“Aku dikejar paparazi. Tadinya aku ingin pergi jalan-jalan diluar sebentar tapi aku bertemu mereka, padahal aku sudah menyamar tapi mereka masih saja mengenaliku,” keluhnya, dia masih duduk di jalanan.

“Oh, kalau begitu pulanglah selagi mereka tak ada,” ujar Luna.

“Tidak bisa, kalau aku pulang sekarang mereka akan mengikutiku dan menemukan rumah kita. Itu akan sangat berbahaya!” tolaknya tegas.

“Ya sudah terserah saja kalau begitu, aku mau pergi jalan-jalan kita berpisah disini, baye.”

“Tidak, jangan tinggalkan aku Luna. Apa kau akan tega melihatku di tangkap oleh mereka?” Jeff menarik tangan Luna, “aku ini artis kalau penjahat atau perampok yang menemukanku aku pasti mati.”

“Itu salahmu sendiri, siapa suruh kau pergi keluar sendiri tanpa pengawal. Seharusnya kau sadar siapa dirimu sejak awal sebelum kau memutuskan untuk pergi,” kesal Luna.

“Oke, aku tahu aku salah. Jadi ku mohon tolong aku, jangan tinggalkan aku sendiri.” Pintanya sangat.

Luna berdecak kesal, dia tidak sekejam itu untuk membiarkan Jeff sendirian diluar apa lagi dia seorang artis bahaya akan jauh meningkat pesat baginya, bahkan rakyat biasa pun akan menjadi suatu bahaya baginya.

Luna melihat orang dengan sikap aneh di kejauhan, seakan dia tengah mencari seseorang yang hilang dari pandangannya.

“Aku punya ide,” cetus Luna.

“Ide apa?” tanya Jeff sambil mendongak menatapnya.

“Berdiri!” perintah Luna. Jeff pun langsung melakukannya.

“Oh tidak, itu dia,” seketika Jeff langsung berjongkok berusaha menyembunyikan diri dari orang itu. Ternyata yang Luna lihat adalah Paparazi yang Jeff maksud.

“Cepat berdiri.”

“Tidak.” tolaknya, dia malah memeluk lutut seperti anak kecil yang sedang merajuk.

Seketika Luna menarik tangan Jeff dan memaksanya untuk berdiri, “kau,” geramnya, dia berusaha menutupi wajahnya namun terlambat orang itu sudah menyadari keberadaannya.

“Jika tidak bisa dihindari, maka lebih baik kita hadapi,” ujar Luna.

“Tapi–,” ucapan Jeff terputus saat Luna meletakkan jari telunjuknya di bibir Jeff.

“Diam dan ikuti rencanaku.”

Luna mengambil topi dari kepala Jeff, dia sedikit berjinjit untuk mensejajarkan tingginya dengan tinggi pria itu.

“A-apa yang kau lakukan?” mata Jeff membola saat wajahnya dan wajah Luna hanya beberapa inci jaraknya, bahkan napas Luna bisa ia rasakan menyentuh lehernya.

“Dia ingin mendapatkan fotomu kan, jadi biarkan dia mendapatkannya.” Luna semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Jeff, jika dilihat dari kejauhan mereka terlihat sedang berciuman namun Luna sengaja menghalanginya dengan topi milik Jeff.

Jeff membulatkan matanya, “kita sedang pura-pura berciuman jadi bekerja samalah, taruh tanganmu di leherku.” perintahnya.

“A-apa?” Jeff masih tampak terkejut.

“Ck, kau ini aktor atau bukan sih, cepat lakukan! Bukannya adegan seperti ini sudah biasa kau lakukan.”

“Benar, tapi ini agak berbeda,” ujarnya masih dengan nada yang sama.

“Kau ingin selamat atau tidak? Kalau kau tidak mau, aku bisa pergi sekarang juga,” kesal Luna karena Jeff seolah enggan menyentuhnya.

“B-baiklah, ma-maaf kalau begitu,” ucapnya gugup.

“Aku tahu kau jijik, kau tidak perlu benar-benar berciuman denganku, kita hanya harus tahan berdekatan seperti ini selama beberapa menit.” Jelas Luna.

Jeff meletakkan tangannya di tengkuk Luna, merengkuhnya dan membawanya lebih dekat, “a-apa seperti ini sudah cukup?”

“Ya, ini sudah cukup. Kau hanya harus tahan beberapa saat sampai dia selesai mengambil foto kita.”

Terpopuler

Comments

Adinda

Adinda

jeff bisa jatuh cinta ni sama Aluna

2025-01-07

1

Kabibitak Hirang

Kabibitak Hirang

ajib ajib tuh jantung jeff😆

2025-01-07

1

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

semangat thor

2025-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2 Bab 2- Surat Nikah
3 Bab 3 - Tinggal serumah
4 Bab 4 - Hidup bersama
5 Bab 5 – Suara malam
6 Bab 6 - Memainkan permainan
7 Bab 7 - Senyum kemenangan
8 Bab 8 - Skandal
9 Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10 Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11 Bab 11 - Sebuah kesempatan
12 Bab 12 - Hanya dia dan aku
13 Bab 13 - Ayo lakukan!
14 Bab 14 - Inseminasi
15 Bab 15 - Terlena
16 Bab 16 - Waktunya Bekerja
17 Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18 Bab 18 - Bersama Jeff
19 Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20 Bab 20 - Skandal baru
21 Bab 21 - Kencan percobaan
22 Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23 Bab 23- Rencana diam-diam
24 Bab 24 - Hanya Teman?
25 Bab 25- Gagal
26 Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27 Bab 27 - Dean Shock
28 Bab 28 - Jeff atau Luna?
29 Bab 29 - Rumah Jeff
30 Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31 Bab 31 - Kembali pulang
32 Bab 32 - Kehidupan Estetik
33 Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34 Bab 34 - Marah?
35 Bab 35- Perasaan Jeff
36 Bab 36 - Pengakuan Jeff
37 Bab 37- Kepergian Luna
38 Bab 38- Kita hanya teman
39 Bab 39- Teman menyebalkan
40 Bab 40 - Tamu tak di undang
41 Bab 41 - Apa aku normal?
42 Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43 Bab 43- Pengalaman pertama
44 Bab 44- Pisang super
45 Bab 45- Gelisah?
46 Bab 46- Fokuslah Dean
47 Bab 47- Tinggal serumah lagi
48 Bab 48- Kesempatan ke-2
49 Bab 49- Teman Ranjang
50 Bab 50 - Si Mesum
51 Bab 51- Alat kontrasepsi
52 Bab 52- Kekecewaan Luna
53 Bab 53- Perubahan sikap Dean
54 Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55 Bab 55- Penyesalan Dean
56 Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57 Bab 57 - Kesempatan
58 Bab 58 - Kaulah pilihanku
59 Bab 59- fakta tentang Abian
60 Bab 60- Bukan gay lagi
61 Pengumuman!
62 Bab 61
63 Bab 62 - Hamil!
64 Bab 63 - Keanehan Luna
65 Pengumuman! Novel Jeff
66 Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67 Bab 66
68 Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69 Bab 68
70 Bab 69 - Bertemu mantan
71 Bab 70- Si Nakal tersayang
72 Bab 71 - Si Pintar
73 Bab 72 - Dael Anak baik
74 Bab 73- End
75 Bonus Chapter 1
76 Bonus Chapter 2
77 Bonus Chapter akhir!
78 Promosi Novel Baru!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2
Bab 2- Surat Nikah
3
Bab 3 - Tinggal serumah
4
Bab 4 - Hidup bersama
5
Bab 5 – Suara malam
6
Bab 6 - Memainkan permainan
7
Bab 7 - Senyum kemenangan
8
Bab 8 - Skandal
9
Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10
Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11
Bab 11 - Sebuah kesempatan
12
Bab 12 - Hanya dia dan aku
13
Bab 13 - Ayo lakukan!
14
Bab 14 - Inseminasi
15
Bab 15 - Terlena
16
Bab 16 - Waktunya Bekerja
17
Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18
Bab 18 - Bersama Jeff
19
Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20
Bab 20 - Skandal baru
21
Bab 21 - Kencan percobaan
22
Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23
Bab 23- Rencana diam-diam
24
Bab 24 - Hanya Teman?
25
Bab 25- Gagal
26
Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27
Bab 27 - Dean Shock
28
Bab 28 - Jeff atau Luna?
29
Bab 29 - Rumah Jeff
30
Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31
Bab 31 - Kembali pulang
32
Bab 32 - Kehidupan Estetik
33
Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34
Bab 34 - Marah?
35
Bab 35- Perasaan Jeff
36
Bab 36 - Pengakuan Jeff
37
Bab 37- Kepergian Luna
38
Bab 38- Kita hanya teman
39
Bab 39- Teman menyebalkan
40
Bab 40 - Tamu tak di undang
41
Bab 41 - Apa aku normal?
42
Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43
Bab 43- Pengalaman pertama
44
Bab 44- Pisang super
45
Bab 45- Gelisah?
46
Bab 46- Fokuslah Dean
47
Bab 47- Tinggal serumah lagi
48
Bab 48- Kesempatan ke-2
49
Bab 49- Teman Ranjang
50
Bab 50 - Si Mesum
51
Bab 51- Alat kontrasepsi
52
Bab 52- Kekecewaan Luna
53
Bab 53- Perubahan sikap Dean
54
Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55
Bab 55- Penyesalan Dean
56
Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57
Bab 57 - Kesempatan
58
Bab 58 - Kaulah pilihanku
59
Bab 59- fakta tentang Abian
60
Bab 60- Bukan gay lagi
61
Pengumuman!
62
Bab 61
63
Bab 62 - Hamil!
64
Bab 63 - Keanehan Luna
65
Pengumuman! Novel Jeff
66
Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67
Bab 66
68
Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69
Bab 68
70
Bab 69 - Bertemu mantan
71
Bab 70- Si Nakal tersayang
72
Bab 71 - Si Pintar
73
Bab 72 - Dael Anak baik
74
Bab 73- End
75
Bonus Chapter 1
76
Bonus Chapter 2
77
Bonus Chapter akhir!
78
Promosi Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!