Bab 9 - Pengumuman tak terduga

“Wanita simpan, ck.” Luna hanya memutar bola mata, malas menanggapi tudingan mereka terhadapnya.

“Nona, tempat duduk anda ada di posisi paling depan sebentar lagi Tuan Dean akan segera sampai,” ucap sekertaris Tuan Adiyasa yang Luna sendiri tidak tahu siapa namanya.

“Baiklah.” Luna pun beranjak kesana sesuai arahan dari sang sekretaris.

Luna menangkap tatapan terkejut dari Rose dan Martha melihat Luna duduk di tempat VIP.

‘Heh jika kalian tahu aku menikah dengan siapa, kalian pasti akan lebih terkejut. Tapi kejutan tidak akan mengejutkan jika kalian tahu lebih dulu.’ Senyum tipis terlukis di bibirnya.

Luna duduk dengan anggun di meja paling depan dengan segelas jus di genggamannya.

“Makanlah sesuatu, jangan cuma minum,” ucap Dean sambil duduk di samping Luna.

Luna hanya mengangguk sebagai jawaban, walau dalam hatinya dia sedikit heran, karena tak biasanya Dean bersikap seperti itu padanya.

“Kau suka desert?” tanyanya lagi.

“Hah?”

Dean menunjuk ke meja tempat makanan tersaji, “kau suka yang rasa apa? Coklat, strawberry, atau rasa yang lain?” tanyanya penuh perhatian.

Bukannya menjawab Luna malah mengernyitkan dahinya, “apa kau baik-baik saja? Apa kepalamu terbentur sesuatu saat dalam perjalanan kemari?”

“Aku baik-baik saja, terimakasih atas perhatianmu padaku. Aku sangat senang,” dia tersenyum simpul.

Luna termenung barang sejenak, sekarang dia akhirnya mengerti sikap Dean yang tiba-tiba berubah saat dia melihat sekeliling, dia juga menangkap raut terkejut dari Rose dan Martha.

‘Heh, kalian terkejut bukan. Pria tua katanya, haha.’ Luna tersenyum puas.

“Aku mengerti, kau sedang melakukan sandiwara. Aku akan menemanimu,” bisik Luna di telinga Dean.

“Syukurlah kalau kau mengerti,” balas Dean.

“Tapi bagaimana kau akan menjelaskan ini pada Jeff, lihat dia ada disana,” tunjuk Luna dengan isyarat matanya.

“Hah, dia datang?!” seketika dia menoleh kearah Luna memberinya isyarat.

“Jangan terlalu bersemangat, lihatlah sekarang kita ada dimana. Anggap saja kau tidak melihatnya, kecuali kau ingin berita itu semakin membesar aku tidak akan menghalangimu,” ucap Luna mengingatkan.

“Aku mengerti, kau suka rasa coklat kan, aku akan mengambilkannya untukmu,” seketika dia bangkit dan pergi mengambilkan makanan untuk Luna.

Pesta pun dimulai. Musik lembut mengalun merdu, terdengar suara pengatur acara memimpin acara, bahkan Tuan Adiyasa dan Dean beberapa kali bergantian berpidato di panggung. Ada berbagai games berhadiah yang mereka selenggarakan, Tuan Adiyasa juga berbagi pengalaman pertamanya saat dia merintis usaha.

“Ada satu pengumuman penting yang ingin saya sampaikan di depan kalian semua pada hari ini, di depan tamu undangan dan para awak media. Terkait isu yang menimpa anak saya, saya ingin memberikan kalian suatu bukti bahwa kabar itu tidaklah benar,” ucapan Tuan Adiyasa membuat suara tamu undangan yang sebelumnya hening kini berubah bising. Mereka saling berbisik satu sama lain.

‘Sebenarnya apa yang di rencanakan Tuan Adiyasa dengan mengangkat topik ini di depan umum?’

Luna melirik Dean yang duduk di sampingnya, tak ada reaksi apa pun yang dia tunjukkan meski banyak orang-orang yang berbisik-bisik tentang dia di meja belakang.

“Bukti apa Tuan, tolong bisa anda tunjukkan?” salah satu wartawan yang hadir melempar pertanyaan pada Tuan Adiyasa.

“Dean,” panggil Tuan Adiyasa.

Saat itu pula, Dean pun bangkit dia menarik tangan Luna dengan tiba-tiba membuat wanita itu bahkan tak sempat hanya sekedar bertanya. Dean membawa Luna naik ke atas panggung.

“Ini dia menantu saya, namanya Aluna Mahesa. Putri dari almarhum Tuan Adrian Mahesa,” Seketika kilat cahaya kamera menyala dari sana sini beserta suara riuh terdengar.

“Menantu? Kapan Tuan Dean melangsungkan pernikahan, kami tidak pernah mendengar itu?”

“Iya, kami tidak pernah mendengarnya.”

“Atau jangan-jangan ini hanya sekedar berita palsu untuk menutupi berita tentang Tuan Dean yang seorang gay,” ucap mereka.

“Harap kalian tenang. Sejujurnya mereka menikah dua Minggu yang lalu, tapi memang kami tidak mengadakan acara besar karena ada beberapa kendala yang harus kami tangani. Tapi pernikahan mereka tercatat sah di mata hukum, negara dan agama, jika kalian tidak percaya silahkan kalian tanyakan sendiri ke kantor pencatatan sipil,” jelas Tuan Adiyasa.

“Tapi kenapa tidak ada acar pesta atau semacamnya, kenapa mereka harus menikah secara diam-diam?” lagi-lagi wartawan tadi bertanya.

“Bukan tidak ada, tapi belum di adakan. Rencananya kami akan mengadakan resepsi pernikahan besar dan kalian semua yang hadir disini di undang. Silahkan kalian datang pada waktunya nanti.”

Suara-suara itu kembali riuh saat Tuan Adiyasa menyudahi pengumumannya.

“Apa ini, kenapa kalian tidak memberitahuku soal ini semua?” bisik Luna pada Dean yang sedari tadi berdiri di sampingnya, bahkan dia terus menggenggam tangan Luna sejak tadi.

“Ini ide Ayahku, aku tidak tahu banyak. Kau tenang saja ini tidak akan merugikanmu,” balas Dean dengan nada yang sama.

“Heh, aku sih tidak masalah. Tapi justru kau yang akan terkena masalah,” seringai Luna.

“Itu urusanku, sekarang fokuslah. Jangan biarkan orang lain menemukan hal aneh pada kita,” Dean memberi peringatan pada Luna.

“Baiklah.”

Namun sepertinya beberapa dari mereka masih belum percaya dengan pengumuman yang di berikan Tuan Adiyasa, bahkan dari pihak wartawan ada yang secara terang-terangan mengungkit tentang hubungan Dean dan Jeffrey.

“Aku dan Tuan Jeffrey hanya sekedar rekan bisnis, aku memang berinvestasi di film yang ia bintang jadi wajar saja jika kami pernah bertemu beberapa kali,” tanggap Dean santai.

“Jadi aku mohon berhentilah menyebarkan gosip tidak benar tentang kami, atau aku akan menuntut kalian dengan tuduhan pencemaran nama baik jika kalian terus membicarakannya. Dan aku juga tidak ingin membuat istriku yang cantik ini cemburu.” Dean mengangkat tangan Luna, lalu kemudian menciumnya.

‘Haish orang ini, aktingnya lebih baik dari pada Jeffrey.’

“Jika benar kalian pasangan sami istri. Tuan Dean mengapa tidak anda cium Nona Luna di hadapan kami semua, agar kami percaya jika kalian benar-benar pasangan.” Mereka semakin menuntut lebih.

‘Apa? Sial, orang ini benar-benar menyebalkan.’ batin Luna, dia mulai kesal.

“Maaf Tuan ini di tempat umum, saya rasa itu kurang pantas,” sahut Luna.

“Apanya yang kurang pantas, yang hadir disini semuanya orang dewasa jadi kami dapat memakluminya,” ujar orang itu, seolah sengaja memprovokasi semua orang.

Luna merasakan jemari Dean meremas jemarinya, Luna melirik ke arah Jeffrey pria itu hanya diam sambil menghindari tatapannya.

Dalam satu gerakan Dean menarik tengkuk Luna dan mendaratkan bibirnya di bibir wanita itu. Pandangan mata Luna membulat sempurna, dia tidak menyangka Dean akan berani menciumnya apa lagi di depan umum seperti ini dan terutama ada Jeffrey juga disana.

Terpopuler

Comments

kalea rizuky

kalea rizuky

lah emank dean gay asli apa pura 2

2025-03-14

1

Shyfa Andira Rahmi

Shyfa Andira Rahmi

diiiihhhh bibir bekas si jeffery..,mual aq🤢

2025-03-06

3

Abel_alone

Abel_alone

wow wow.... Dean mancing perang dunia 😃😃

2024-12-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2 Bab 2- Surat Nikah
3 Bab 3 - Tinggal serumah
4 Bab 4 - Hidup bersama
5 Bab 5 – Suara malam
6 Bab 6 - Memainkan permainan
7 Bab 7 - Senyum kemenangan
8 Bab 8 - Skandal
9 Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10 Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11 Bab 11 - Sebuah kesempatan
12 Bab 12 - Hanya dia dan aku
13 Bab 13 - Ayo lakukan!
14 Bab 14 - Inseminasi
15 Bab 15 - Terlena
16 Bab 16 - Waktunya Bekerja
17 Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18 Bab 18 - Bersama Jeff
19 Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20 Bab 20 - Skandal baru
21 Bab 21 - Kencan percobaan
22 Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23 Bab 23- Rencana diam-diam
24 Bab 24 - Hanya Teman?
25 Bab 25- Gagal
26 Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27 Bab 27 - Dean Shock
28 Bab 28 - Jeff atau Luna?
29 Bab 29 - Rumah Jeff
30 Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31 Bab 31 - Kembali pulang
32 Bab 32 - Kehidupan Estetik
33 Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34 Bab 34 - Marah?
35 Bab 35- Perasaan Jeff
36 Bab 36 - Pengakuan Jeff
37 Bab 37- Kepergian Luna
38 Bab 38- Kita hanya teman
39 Bab 39- Teman menyebalkan
40 Bab 40 - Tamu tak di undang
41 Bab 41 - Apa aku normal?
42 Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43 Bab 43- Pengalaman pertama
44 Bab 44- Pisang super
45 Bab 45- Gelisah?
46 Bab 46- Fokuslah Dean
47 Bab 47- Tinggal serumah lagi
48 Bab 48- Kesempatan ke-2
49 Bab 49- Teman Ranjang
50 Bab 50 - Si Mesum
51 Bab 51- Alat kontrasepsi
52 Bab 52- Kekecewaan Luna
53 Bab 53- Perubahan sikap Dean
54 Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55 Bab 55- Penyesalan Dean
56 Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57 Bab 57 - Kesempatan
58 Bab 58 - Kaulah pilihanku
59 Bab 59- fakta tentang Abian
60 Bab 60- Bukan gay lagi
61 Pengumuman!
62 Bab 61
63 Bab 62 - Hamil!
64 Bab 63 - Keanehan Luna
65 Pengumuman! Novel Jeff
66 Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67 Bab 66
68 Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69 Bab 68
70 Bab 69 - Bertemu mantan
71 Bab 70- Si Nakal tersayang
72 Bab 71 - Si Pintar
73 Bab 72 - Dael Anak baik
74 Bab 73- End
75 Bonus Chapter 1
76 Bonus Chapter 2
77 Bonus Chapter akhir!
78 Promosi Novel Baru!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2
Bab 2- Surat Nikah
3
Bab 3 - Tinggal serumah
4
Bab 4 - Hidup bersama
5
Bab 5 – Suara malam
6
Bab 6 - Memainkan permainan
7
Bab 7 - Senyum kemenangan
8
Bab 8 - Skandal
9
Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10
Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11
Bab 11 - Sebuah kesempatan
12
Bab 12 - Hanya dia dan aku
13
Bab 13 - Ayo lakukan!
14
Bab 14 - Inseminasi
15
Bab 15 - Terlena
16
Bab 16 - Waktunya Bekerja
17
Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18
Bab 18 - Bersama Jeff
19
Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20
Bab 20 - Skandal baru
21
Bab 21 - Kencan percobaan
22
Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23
Bab 23- Rencana diam-diam
24
Bab 24 - Hanya Teman?
25
Bab 25- Gagal
26
Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27
Bab 27 - Dean Shock
28
Bab 28 - Jeff atau Luna?
29
Bab 29 - Rumah Jeff
30
Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31
Bab 31 - Kembali pulang
32
Bab 32 - Kehidupan Estetik
33
Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34
Bab 34 - Marah?
35
Bab 35- Perasaan Jeff
36
Bab 36 - Pengakuan Jeff
37
Bab 37- Kepergian Luna
38
Bab 38- Kita hanya teman
39
Bab 39- Teman menyebalkan
40
Bab 40 - Tamu tak di undang
41
Bab 41 - Apa aku normal?
42
Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43
Bab 43- Pengalaman pertama
44
Bab 44- Pisang super
45
Bab 45- Gelisah?
46
Bab 46- Fokuslah Dean
47
Bab 47- Tinggal serumah lagi
48
Bab 48- Kesempatan ke-2
49
Bab 49- Teman Ranjang
50
Bab 50 - Si Mesum
51
Bab 51- Alat kontrasepsi
52
Bab 52- Kekecewaan Luna
53
Bab 53- Perubahan sikap Dean
54
Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55
Bab 55- Penyesalan Dean
56
Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57
Bab 57 - Kesempatan
58
Bab 58 - Kaulah pilihanku
59
Bab 59- fakta tentang Abian
60
Bab 60- Bukan gay lagi
61
Pengumuman!
62
Bab 61
63
Bab 62 - Hamil!
64
Bab 63 - Keanehan Luna
65
Pengumuman! Novel Jeff
66
Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67
Bab 66
68
Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69
Bab 68
70
Bab 69 - Bertemu mantan
71
Bab 70- Si Nakal tersayang
72
Bab 71 - Si Pintar
73
Bab 72 - Dael Anak baik
74
Bab 73- End
75
Bonus Chapter 1
76
Bonus Chapter 2
77
Bonus Chapter akhir!
78
Promosi Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!