Bab 18 - Bersama Jeff

Jeff menelan salivanya, kerongkongannya bahkan sampai naik turun, “apa dia sudah pergi?” ucapnya dengan suara tercekat.

“Belum. Dia malah semakin mendekat, sepertinya dia ingin melihat wajahku dari dekat,” bisik Luna pelan.

“Lalu bagaimana sekarang?”

“Lari, apa lagi!”

Luna menarik tangan Jeff dan membawanya berlari bersamanya, “Sial, kalau memang mau lari kenapa kita harus melakukan adegan itu,” keluhnya dengan napas ngos-ngosan, mereka bersembunyi di balik dinding dengan tangan saling bertautan.

“Kau benar, tapi jika kita tidak memberikan apa yang dia inginkan kemungkinan besar dia akan terus mengejarmu sampai ke rumah.” Tanggap Luna.

“Ya, mereka itu sangat menyebalkan. Tidakkah mereka tahu apa itu privasi,” keluhnya.

“Salah sendiri kau mau jadi artis, ya begitu hasilnya.”

Luna sedikit mengintip keluar, untuk memastikan jika orang itu sudah benar-benar pergi “Sepertinya dia sudah pergi.” ucapnya seraya menjauhkan diri dari Jeff, mereka melepaskan diri satu sama lain dengan perasaan lega namun canggung.

“Cepatlah pergi dari sini, sebelum ada bahaya lainnya datang.” ujar Luna.

“Kau ingin pergi kemana, apa aku boleh ikut denganmu?”

“Tidak. Aku tidak ingin terkena masalah lagi, lebih baik kau pulang dulu.” tolak Luna tegas.

“Aku tidak mau pergi, kau ingin berjalan-jalan kan? Wanita berjalan-jalan malam-malam sendirian itu sangat berbahaya, biarkan aku yang menjagamu sebagai bentuk rasa terimakasihku karena kamu sudah membantuku.” Cetusnya tampak antusias.

“Aku memang ingin jalan-jalan, tapi hanya sendirian bukan denganmu,” tanggap Luna malas.

“Oh ayolah Luna, aku akan menjadi penajaga sekaligus mentraktirmu makan. Kau bisa mendapatkan dua manfaat dariku, uangku dan tubuhku?” bujuknya.

“Aku sedang tidak lapar dan aku juga tidak butuh penjaga. Jangankan menjagaku, bahkan kau tidak bisa menangani satu paparazi saja jika tanpa bantuanku, jadi pergilah.” tolak Luna sembari berlalu, namun Jeff justru mengikuti langkahnya.

“Kau mau Jagung bakar?” Luna terus berjalan tanpa menghiraukannya.

“Barbekyu?”

“Atau sesuatu yang pedas?” celotehnya terus walau Luna tak menanggapinya sekalipun.

“Emh kalau begitu es krim. Kau pasti mau kan, aku akan segera kembali,” dia langsung lari ke mini market yang kebetulan mereka lewati tanpa menunggu jawaban dari Luna sama sekali.

Luna menghentikan langkahnya, mungkin tidak masalah jika Jeff ikut bersamanya, “Luna, kau ingin rasa apa?” teriaknya dari teras mini market.

“Vanilla,” sahutnya, Jeff mengangkat jari jempolnya sebagai tanda mengerti. Tak lama kemudian dia pun kembali dengan dua eskrim di tangannya.

“Vanilla kan, ini untukmu.” Luna langsung mengambilnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

“Kau pasti melakukan sesuatu kan, bagaimana mungkin kau bisa se-takut itu di potret paparazi jika hanya sekedar jalan-jalan,” tebak Luna santai, sambil memakan eskrim pemberian Jeff tadi.

“Hehe, kau benar. Sebenarnya Aku pergi ke bar untuk menemui Ayahku, dia bilang dia dalam masalah, dia pecandu alkohol tapi sayangnya dia itu pengangguran dia sering meminta uang padaku, hari ini juga sama. Dia bertengkar dengan pemilik bar karena tidak mau membayar minumannya, aku malu jika harus meminta asistenku untuk pergi kesana, jadi aki pergi diam-diam kesana sendiri,” jelasnya, sambil tersenyum lemah.

“Jika kau malu kenapa kau menceritakannya padaku?”

“Karena aku mempercayaimu.” Ujarnya dia berjalan mundur menghadap Luna.

“Kau percaya padaku, itu aneh sekali. Kita bahkan tidak sedekat itu hingga kau memberikanku rasa percayamu.” Luna melirik Jeff dari ujung matanya.

“Entahlah aku juga tidak mengerti, tapi aku tetap memilih percaya padamu.” Kekehnya.

“Foto kita mungkin akan tersebar di internet besok, apa kau tidak khawatir?” tanya Luna saat melihat Jeff tampak tersenyum bahagia.

“Mengapa harus khawatir, seorang artis harus siap dengan berita-berita miring atau pun lurus, itu bukan masalah besar bagiku. Tapi yang justru aku khawatirkan adalah dirimu, setatusmu adalah istrinya Dean, kalau kau terkena skandal denganku kau akan di kecam semua orang termasuk Tuan Adiyasa.” Ujarnya.

“Itulah mengapa aku menutupi wajah kita dengan topi, aku tidak mungkin sebodoh itu untuk membiarkan wajahku terekspos begitu saja.” Ujarnya santai.

“Haha kau cukup pandai juga ternyata.” pujinya.

Luna dan Jeff duduk di tangga taman depan air mancur, suasana disini cukup sepi, bahkan air mancur pun tak di nyalakan oleh sang pengelola taman. Hanya cahaya lampu yang menyinari tempat ini.

“Bagaimana hubunganmu dengan Dean, apa dia masih marah padamu?”

“Heh, mana mungkin. Dia tidak bisa mengabaikanku terlalu lama,” kekehnya.

Luna tersenyum tipis, “hubungan kalian sangat baik, aku ikut bahagia untuk kalian berdua.”

“Terima kasih, dalam sebuah hubungan pertengkaran itu hal biasa aku tidak terlalu khawatir. Apa lagi si Dean itu aku mengenalnya sifatnya dengan baik.” Ujarnya.

Luna melipat tangan di dada sambil menundukkan pandangan menatap sepasang sepatu yang di kenakannya, “kapan kalian mulai jatuh cinta satu sama lain?”

“Emh itu, aku juga tidak tahu pastinya kapan, yang jelas aku dan Dean tinggal di asrama yang sama saat kami kuliah, kami terbiasa hidup bersama berbagi suka dan duka,” dia tertawa kecil.

“Apa kalian pernah punya pacar? Emh maksudku, pacaran dengan lawan jenis?”

“Tidak. Kami tidak pernah dekat dengan wanita, kau wanita pertama yang mendekati kami. Dulu pernah ada seorang wanita yang menyatakan perasaannya padaku, tapi Dean langsung mengusirnya,” ucapnya di iringi helaan nafas.

“Lalu, apa kau benar-benar tidak menyukai wanita?”

Jeff terdiam, dia tak menanggapi ataupun menyangkal pertanyaan Luna padanya.

“Emh, lupakan saja kalau kau tidak ingin menjawabnya,” tepis Luna, dia tidak ingin memaksa Jeff untuk mengatakan sesuatu yang tak ingin di katakannya.

“Apa kau pernah berpikir, mungkin saja perasaan yang kau miliki untuk Dean hanya bentuk rasa nyaman karena kalian selalu bersama?” celetuk Luna.

“Mungkin,” Jeff mengangkat bahu ringan.

“Ehem, aku ingin mengajukan satu pertanyaan lagi padamu, kau boleh menjawabnya atau pun tidak.”

“Tanyakan saja kalau begitu.”

Luna menggigit bibir bawahnya sebelum melanjutkan kata-katanya, “err, apakah kalian pernah berhubungan, seks?”

Terpopuler

Comments

Abel_alone

Abel_alone

penasaran bngt dng jawaban nya Jeff

2025-01-09

1

Cahaya Sidrap

Cahaya Sidrap

next thor

2025-03-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2 Bab 2- Surat Nikah
3 Bab 3 - Tinggal serumah
4 Bab 4 - Hidup bersama
5 Bab 5 – Suara malam
6 Bab 6 - Memainkan permainan
7 Bab 7 - Senyum kemenangan
8 Bab 8 - Skandal
9 Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10 Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11 Bab 11 - Sebuah kesempatan
12 Bab 12 - Hanya dia dan aku
13 Bab 13 - Ayo lakukan!
14 Bab 14 - Inseminasi
15 Bab 15 - Terlena
16 Bab 16 - Waktunya Bekerja
17 Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18 Bab 18 - Bersama Jeff
19 Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20 Bab 20 - Skandal baru
21 Bab 21 - Kencan percobaan
22 Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23 Bab 23- Rencana diam-diam
24 Bab 24 - Hanya Teman?
25 Bab 25- Gagal
26 Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27 Bab 27 - Dean Shock
28 Bab 28 - Jeff atau Luna?
29 Bab 29 - Rumah Jeff
30 Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31 Bab 31 - Kembali pulang
32 Bab 32 - Kehidupan Estetik
33 Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34 Bab 34 - Marah?
35 Bab 35- Perasaan Jeff
36 Bab 36 - Pengakuan Jeff
37 Bab 37- Kepergian Luna
38 Bab 38- Kita hanya teman
39 Bab 39- Teman menyebalkan
40 Bab 40 - Tamu tak di undang
41 Bab 41 - Apa aku normal?
42 Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43 Bab 43- Pengalaman pertama
44 Bab 44- Pisang super
45 Bab 45- Gelisah?
46 Bab 46- Fokuslah Dean
47 Bab 47- Tinggal serumah lagi
48 Bab 48- Kesempatan ke-2
49 Bab 49- Teman Ranjang
50 Bab 50 - Si Mesum
51 Bab 51- Alat kontrasepsi
52 Bab 52- Kekecewaan Luna
53 Bab 53- Perubahan sikap Dean
54 Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55 Bab 55- Penyesalan Dean
56 Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57 Bab 57 - Kesempatan
58 Bab 58 - Kaulah pilihanku
59 Bab 59- fakta tentang Abian
60 Bab 60- Bukan gay lagi
61 Pengumuman!
62 Bab 61
63 Bab 62 - Hamil!
64 Bab 63 - Keanehan Luna
65 Pengumuman! Novel Jeff
66 Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67 Bab 66
68 Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69 Bab 68
70 Bab 69 - Bertemu mantan
71 Bab 70- Si Nakal tersayang
72 Bab 71 - Si Pintar
73 Bab 72 - Dael Anak baik
74 Bab 73- End
75 Bonus Chapter 1
76 Bonus Chapter 2
77 Bonus Chapter akhir!
78 Promosi Novel Baru!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 : Tawaran Pernikahan
2
Bab 2- Surat Nikah
3
Bab 3 - Tinggal serumah
4
Bab 4 - Hidup bersama
5
Bab 5 – Suara malam
6
Bab 6 - Memainkan permainan
7
Bab 7 - Senyum kemenangan
8
Bab 8 - Skandal
9
Bab 9 - Pengumuman tak terduga
10
Bab 10 - Hanya sebuah ciuman
11
Bab 11 - Sebuah kesempatan
12
Bab 12 - Hanya dia dan aku
13
Bab 13 - Ayo lakukan!
14
Bab 14 - Inseminasi
15
Bab 15 - Terlena
16
Bab 16 - Waktunya Bekerja
17
Bab 17 - Beraktinglah Jeff!
18
Bab 18 - Bersama Jeff
19
Bab 19 - Bersatunya Pelakor dan Istri Sah
20
Bab 20 - Skandal baru
21
Bab 21 - Kencan percobaan
22
Bab 22 - Sikap Aneh Jeff
23
Bab 23- Rencana diam-diam
24
Bab 24 - Hanya Teman?
25
Bab 25- Gagal
26
Bab 26 - Selalu bertengkar, tapi bukan musuh
27
Bab 27 - Dean Shock
28
Bab 28 - Jeff atau Luna?
29
Bab 29 - Rumah Jeff
30
Bab 30 - Jadilah Kakak Iparku
31
Bab 31 - Kembali pulang
32
Bab 32 - Kehidupan Estetik
33
Bab 33 - Kekhawatiran Dean
34
Bab 34 - Marah?
35
Bab 35- Perasaan Jeff
36
Bab 36 - Pengakuan Jeff
37
Bab 37- Kepergian Luna
38
Bab 38- Kita hanya teman
39
Bab 39- Teman menyebalkan
40
Bab 40 - Tamu tak di undang
41
Bab 41 - Apa aku normal?
42
Bab 42 - Hasrat Pria Normal
43
Bab 43- Pengalaman pertama
44
Bab 44- Pisang super
45
Bab 45- Gelisah?
46
Bab 46- Fokuslah Dean
47
Bab 47- Tinggal serumah lagi
48
Bab 48- Kesempatan ke-2
49
Bab 49- Teman Ranjang
50
Bab 50 - Si Mesum
51
Bab 51- Alat kontrasepsi
52
Bab 52- Kekecewaan Luna
53
Bab 53- Perubahan sikap Dean
54
Bab 54 - Ungkapan perasaan Dean
55
Bab 55- Penyesalan Dean
56
Bab 56 - Kontrak seumur hidup
57
Bab 57 - Kesempatan
58
Bab 58 - Kaulah pilihanku
59
Bab 59- fakta tentang Abian
60
Bab 60- Bukan gay lagi
61
Pengumuman!
62
Bab 61
63
Bab 62 - Hamil!
64
Bab 63 - Keanehan Luna
65
Pengumuman! Novel Jeff
66
Bab 65 - Rasa sakit yang luar biasa
67
Bab 66
68
Bab 67 - Welcome Baby Darrel!
69
Bab 68
70
Bab 69 - Bertemu mantan
71
Bab 70- Si Nakal tersayang
72
Bab 71 - Si Pintar
73
Bab 72 - Dael Anak baik
74
Bab 73- End
75
Bonus Chapter 1
76
Bonus Chapter 2
77
Bonus Chapter akhir!
78
Promosi Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!