Katakan saja jika cintaku gila–aku memang tergila-gila kepadanya.
dia adalah gadis baik yang selalu aku perhatikan diam-diam.
Ahmy-ku perempuan yang selalu aku dambakan.
saat aku menginjak usia remaja–saat itu ayah dan kakek membawanya ke rumah kami.
betapa aku menyukainya setelah kehadiran Ahmy di rumah kami aku memjadi Anak remaja yang patuh dan baik–aku banyak mencontoh hal baik darinya.
Setelah kami dewasa, aku semakin tertarik padanya. bahkan aku marah kepada kakek jika kakek mengatakan Ahmy adalah saudariku–karena aku sudah berniat menikahi Ahmy saat kami sudah benar-benar dewasa.
Tapi semakin dewasa, Ahmy tidak menunjukkan rasa ketertarikannya padaku, dia selalu menunduk dan hormat–dia begitu merendah sehingga membuatku bingung harus menunjukkan sikap apa.
Untuk mengetes perasaannya–aku selalu membawa wanita yang berbeda-beda kedalam rumah, mengajak makan malam agar Ahmy cemburu,
tapi dia tidak pernah cemburu.
Aku semakin tidak sabar, aku tidak ingin Ahmy ku tertarik kepada pria lain di kampusnya.
dalam waktu yang singkat–aku bersekongkol dengan kakek agar aku bisa cepat menikahi Ahmy.
Kakek berpura-pura sakit dan memohon agar Ahmy bersedia menikahi ku. dan seperti dugaan Ku, ia bersedia meski hatinya tidak ikhlas.
hari itu aku menjadi pria yang sangat bahagia sedunia–akhirnya aku bisa mendapatkan Ahmy.
aku tetap memasang tampang arogan ku meski ku tahu dia tidak akan menyukainya–tapi aku menyukai ekspresi wajah nya yang imut saat menghadapi sikap ku.
ia terus saja tersenyum meski ia tidak suka dan itu sangat menyenangkan.
Aku mencintainya dalam kurun waktu yang cukup lama.
Aku tidak akan membiarkan Ahmy ku di dekati pria lain, aku akan sangat cemburu. bisa-bisa aku naik darah jika ada pria yang mengganggu istri ku.
*******
Tengah malam Alfi terlihat menggerayangi tubuh Ahmy–membuat wanita itu terusik oleh tangan nakal Suaminya.
“Tuan apa yang anda lakukan.” ujar Ahmy dengan suara mengantuk.
Alfi menggigit leher Ahmy.
“Aku tidak suka kau bicara.” ujar Alfi kesal karena Ahmy selalu lupa dengan panggilan sayang mereka.
“Ah sayang maaf. aku lupa.” ujar Ahmy berusaha bangkit dari baringannya–membujuk suami yang masih demam itu.
jika saja anda tidak sakit, aku tidak akan pernah mau merayu seperti ini. ini kan sudah tengah malam.
batinnya.
Alfi merangkul subuh Ahmy di dalam pelukannya–bergelayut manja.
mencium bibir Ahmy dengan bibirnya yang panas.
Astaga, bibirku terbakar.
Batin Ahmy.
“Sayang tidurlah, agar kau cepat sembuh sayang.”
“Tidak mau, aku ingin melakukannya.”
Alfi melanjutkan aksinya.
“Sayang bukankah hari esok masih ada.”
“Apa kau mau berdosa karena menolak ajakan suami mu.” ancam Alfi yang membuat hati Ahmy bergetar.
“Bukan Seperti itu sayang, tapi kau kan sedang sakit.” ia memberi pengertian untuk Alfi, siapa sih yang tidak takut dosa.
“Aku sudah sehat.”
Dasar pembohong, tubuh sepanas ini, apa ini yang di namakan sudah sembuh. bibirku hampir terbakar.
Batin Ahmy.
“Aku baik baik saja. aku bisa melakukannya sampai kau puas haha.”
Alfi langsung menerkam Ahmy.
Ahmy tidak bisa menolak dan tidak ingin menolak kegiatan ini karena dosanya sangatlah besar.
Ahmy membiarkan suaminya itu, meski ia was-was akan terjadi sesuatu besok.
.
.
.
Keesokan subuh.
Alfi bangun dengan tubuh yang masih meriang akan tetapi tidak separah sebelumnya.
ia membuka selimut membangunkan Istrinya.
“Ahmy kau kenapa?” Ujarnya panik saat tubuh istrinya panas membakar tangannya.
Ahmy menggetarkan mulutnya ingin bicara tapi tubuhnya sangat sakit.
“Sayang, kau kuat. kau harus mandi dulu.” ujar Alfi.
ia berjalan ke dalam kamar mandi menyiapkan air panas untuk Ahmy mandi.
Alfi membantu Istrinya mandi, Ahmy meriang, seluruh tenaganya terkuras ia sudah tidak bisa mengurus tubuhnya lagi.
Apa yang sedang terjadi, apa dia ketularan sakit ku semalam.
batin Alfi penuh penyesalan.
_________
mentari tersenyum dari timur, menyemangati pagi untuk para penduduk bumi.
Bel rumah terus saja berbunyi Alfi yang tidak kuat berjalan lebih memilih memeluk istrinya yang hampir tidak sadarkan diri itu.
Nesti menghubungi anaknya.
“Halo nak, ibu dan adik mu sudah di depan rumah. kenapa tidak ada yang membukakan pintu.” ujar Nesti yang ke keheranan.
“Masuklah bu. pin nya tanggal pernikahan kami.” ujar nya.
Kebetulan Alfi baru memperbaiki pintu rumah mereka agar Sekertaris Li bisa keluar masuk meski ia tidak memiliki kunci. jadi Alfi membuat pintu masuk rumah itu dengan pin.
Nesti dan Dea masuk setelah berhasil membuka pintu itu.
mereka berjalan menuju kamar yang ada di lantai atas, Lagi-lagi pintu terkunci menjadi penghambat.
klic
Pintu terbuka otomatis saat Alfi membukanya dengan remote kontrol.
Nesti perlahan masuk, di awal kamar di perlihatkan dengan dekorasi ruang menonton yang di lengkapi sova. Nesti terus berjalan di ikuti Gea.
Nesti melihat pemandangan di atas ranjang–wanita paruh baya itu langsung berbalik untuk menutupi mata polos Gea.
“Kalian memakai pakaian kan, pastikan dulu kalian tidak telanjang.” ujar Nesti khawatir.
“Iya bu.” Suara Alfi terdengar parau.
“Dek, kamu tunggu di bawah saja ya. main game atau apa kek.” ujar Nesti kepada putri manjanya.
“Nggak mau mah, masa aku di suruh kebawa sendiri sih, takut lah nggak ada penghuninya. lagian rumah Segede ini masa nggak da pembantunya.” Cerewet Gea yang penakut.
”Ya sudah kalau adek takut, tunggu di sini saja. duduk manis jangan Nguping.” ujar Nesti kepada putrinya.
“Yee siapa juga yang mau nguping.”
Nesti menghampiri kasur, membuka selimut yang menutupi Alfi dan Ahmy.
Nesti menempelkan telapak tangannya di dahi kedua anak dan menantunya itu.
ia merasa kepanasan.
Nesti berlari keluar setelah beberapa menit ia membawa handuk kecil dan air dingin.
Nesti mengompres kedua anaknya.
Ia tersenyum samar.
“lucu deh lihat kalain begini, demam sama-sama.” ujarnya bercanda sampai sepersekian detik ia memukul putranya.
“Bodoh! kenapa kau membuat Ahmy seperti ini.” wajah Nesti berubah serius.
“Semua salah ku bu, aku minta maaf.”
Ujar Alfi yang sedari tadi sangat terpuruk mengetahui Istrinya sakit.
“Jika kau sedang sakit jangan menyentuh istri mu. dia kan sakit ketularan oleh mu! bagaiman kalau demamnya parah.” Nesti mulai menasehati anaknya.
“Memangnya ini tidak parah ya bu.” ujar Alfi yang membelai pipi Ahmy.
“Ya parah.”
“Kalau begitu aku harus mengantar Ahmy-ku Kerumah sakit bu.” ujar Alfi ia mencoba berdiri tapi tubuhnya terasa pedih.
“Sok-sokan kamu, sudah jangan mengganggu menantuku. aku sudah menyuruh Dokter Ibnu kemari.”
“Tetimakasih bu.” ujar Alfi Airmata berderai melihat keadaan Istrinya.
“Sudahlah. hapus air matamu itu, dasar cengeng.” Nesti menggeleng kepala. ada apa dengan anaknya yang selama ini sangat arogan itu.
Di atas Sova, Gea yang mendengar semuanya mulai pusing, ia tidak mengerti apa pembicaraan itu. ia terlalu polos sebenarnya.
Gea memutuskan turun kebawah saja–meski sepi itu lebih baik daripada menjadi penasaran atas situasi itu.
Gea yang duduk sambil menyaksikan televisi di ruang tengah kaget karena pintu itu terbuka.
ternyata ada Sekertaris Li dan dokter Ibnu.
”Kak Li kak Ibnu.” ujar Gea dari tempatnya.
“Nona Gea, bagaimana keadaan Tuan dan nona muda?” tanya Li khawatir.
sedangkan Ibnu sudah terbit-birit menghampiri dua pasien itu.
“Kakak dan kakak ipar demam parah. tapi mama sudah menangani mereka tadi.” ujar Gea.
“Syukurlah nyonya dan Non Gea datang dengan cepat.” balas Li.
“Iya... tapi, apa maksudnya menulari.
tadi mama memarahi kak Alfi karena kakak menulari kakak ipar.” tanya Gea dengan polos.
Li menggaruk hidungnya yang tidak gatal.
bagaiman ia menjelaskan pada nona muda polosnya itu.
“kak Li.” Gea menampar bahu Li.
“Kata mama seharusnya Kaka Alfi tidak melakukan itu kepada Kakak ipar. memangnya apa sih yang di lakukan kak Alfi kepada Kakak ipar sampai ketularan begitu. Gea jadi pengen coba deh.
dari kecil Gea nggak pernah ngalamin demam yang parah-parah.
selalu sehat walafiat jadi pengen ngerasain demam yang sesungguhnya.” ujarnya sungguh-sungguh.
“Aduh Nona, Anda tanyakan saja itu kepada nyonya atau nona Ahmy. saya akan memeriksa keadaan tuan dan nona muda dulu.”
Li melarikan diri dari pertanyaan yang dia sendiri tidak tahu jawabannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Noprie Rygie
udah adek jangan cari tahu ya,ntar panas dingin beneran 🤣
2021-01-06
1
Ti_Wi
🤣🤣🤣🤣🤣
2020-12-22
0
Nona gangster
hhhhh adeknya polos
2020-12-22
0