Pagi begitu cerah, sinar mentari terlihat Memukau dari jendela menyinari bumi, membuat Suasana pagi menjadi hangat.
Seolah semua sedang baik-baik saja.
Ahmy yang sudah bangun sedari subuh terlihat sudah siap memulai harinya.
hari-hari tersulit yang sudah ia bayangkan.
Gadis itu turun dari kamarnya, ia sekilas menatap pintu kamar di hadapannya, masih tertutup Rapat.
kamar Alfi, mereka memang tidak Tidur seranjang, Bukan Ahmy atau Alfi yang membuat peraturan itu, tapi entah kenapa kedua pengantin baru itu Terpisah kamarnya.
Ahmy berjalan menuruni anak tangga, menuju dapur megah.
Rumah seluas itu tidak menyediakan pelayannya, mereka hanya tinggal berdua.
ya berdua.
Ahmy mulai bersiap untuk masak.
mengeluarkan bahan-bahan masakan dari kulkas.
Semuanya lengkap disana. entah Sekertaris Li atau siapa? Ahmy tidak tahu siapa yang mempersiapkan bahan-bahan ini sehingga sangat lengkap.
Ahmy mulai mencuci bahan masakannya.
mengiris bawang-bawangan dan bahan masakan lainnya.
beberapa menit kemudian, Ia sudah menyiapkan sarapan untuknya dan Alfi.
Nasi goreng, Menu Lazim di pagi hari.
Ahmy menyajikannya di atas meja, Lalu kembali ke dalam kamarnya mengganti pakaiannya, ia berniat berangkat ke Kampus karena ada kuliah pagi.
Ahmy tidak meminta izin kepada Alfi karena kelihatannya Alfi belum bangun.
Gadis itu langsung keluar rumah karena Ojek online yang ia pesan sudah menunggu di depan Rumah.
“Siap mbak.”
“Iya Bang.”
Ojol pun melaju, meninggalkan rumah itu.
Sekertaris Li yang hendak menjemput Alfi ke rumah sempat melihat Nona mudanya naik ojek. membuat pria itu menghentikan Mobilnya.
Setelah memastikan itu benar-benar Adalah Ahmy Sekertaris Li langsung melajukan mobilnya memasuki pagar rumah.
Li menunggu di depan Rumah. karena Sepertinya pintu itu di kunci dari dalam dan ia tidak memiliki kuncinya.
Alfi Turun dari lantai atas, ia melirik ke ruang makan. Sebuah piring berisi nasi goreng telah tampak di sana.
lalu ia melihat ke luar. di balik Kaca transparan yang di tutupi gorden krim. Sekertaris Li terlihat menunggunya.
Ceklek.
Alfi membuka pintu, ia sudah siap dengan setelan jasnya.
“Selamat pagi Tuan.” Ujar Sekertaris Li sambil membungkuk hormat.
Alfi mengangguk.
Sekertaris Li membukakan pintu mobil untuk Alfi pria itu duduk sambil membenarkan dasinya.
mobilpun melaju meninggalkan Rumah.
“Kau bangun jam berapa tadi.” tanya Alfi kepada Sekertaris Li.
“Jam 04:35 Subuh Tuan.” jawab Li dengan hati-hati.
“Kau bangun se pagi itu tapi tidak memberi tahunya untuk jangan keluar rumah tanpa seizin ku.”
“Maaf tuan, Saya tidak punya Nomor Telpon Nona untuk di hubungi.” balas Sekertaris Li.
“Bodoh! seharusnya kau memintanya.”
“Saya Lupa Tuan, Lain kali saya akan memintanya.”
“Hem.”
mobil terus saja melaju membelah jalanan kota.
“Ini kampus Ahmy Bukan?” Tanya Alfi memastikan.
“Benar Tuan.”
Alfi memicingkan matanya.
melihat sosok gadis yang selalu ia kenali.
“Lihat perempuan yang bersama laki-laki bermotor itu.
Dari gaya berhijabnya dia seperti Ahmy bukan.”
“Benar Tuan.”
“Kenapa dia bersama laki-laki itu? Apa itu pacarnya?”
“Bukan Tuan, Itu Tukang ojek online. Dari dulu Nona memang selalu memakai ojek online sebagai alat transportasi umumnya.”
“Aku tahu!”
Lalu, kalau anda tahu. kenapa masih bertanya tuan.
Batin Sekertaris Li bicara.
“Jalan.”
“Baik tuan.”
Mobil melaju melewati Ahmy yang sedang membayar Ongkos kepada tukang ojek online.
Dari dalam mobil Alfi terlihat sangat memperhatikan Istrinya, Sepertinya raut wajah itu sedang kesal sekarang.
Ahmy langsung berjalan ke area Kampus. menemui Dina yang sedang duduk di Kantin kampus.
“Hai Dina.” sapanya kepada Sahabat yang sedang menikmati sarapannya, mie goreng.
“Wei, kenapa Lo ngampus Myy.
Lo kan baru nikah we.” ujar Dina dengan gayanya yang sedikit agak tomboy tapi jiwanya sedikit feminim.
“Hust pelankan bicara mu Din, Jangan ngomong keras-keras. Yang tahu aku nikah cuma kamu. aku tidak ingin teman-teman kampus yang lain tahu aku sudah menikah.
Terlebih lagi Sama Tuan Alfi.”
“Ya ampun Myy, Suatu ke banggaan tau menikah sama Tuan Alfi, Tuan Alfi lohhh Myy. yang terkenalnya sejagat raya Indonesia.
Suga BTS Aja Kalah.” Ujarnya membandingkan Alfi dengan Personil Bangtan boys itu.
“Astagfirulloh Din, Jangan bicara seperti itu ya. Entar Army marah. cepat mintah maaf entar kamu di gebukin Army lagi.” ujar seorang mahasiswi yang sengaja mendengar pembicaraan itu.
Dina dan Ahmy langsung kaget dengan kehadiran Leni. sahabat mereka juga. tapi tidak bisa menjaga rahasia.
“Iya deh minta maaf.” Ujar Dina.
“Nggak bisa gitu Din. Gue sebagai Army merasa terpukul dengan omongan Lo barusan. bilang bang Agus kalah jauh sama siapa tadi?” Ujar Lina yang memang kebetulan adalah seorang Army dan kebetulan juga Biasnya adalah Suga.
“Bukan siapa-siapa.” ujar Dina ketus.
“Sudah jangan ribut. Aku ke kelas dulu ya udah mau masuk.” ujar Ahmy langsung meninggalkan kedua temannya.
“Hati-hati Myy.”
“Hei Dina, cepat Lo minta maaf ke seluruh Army di muka bumi, Lo udah banding-bandingin suami halu kita sama si cupirit.” Ujar Lina.
“Kagak mau, sebenarnya gua mau tadi minta maaf sama Army, tapi setelah Lo bilang Tuan Alfi itu Cupirit Gua jadi berubah pikiran.” balas Dina tidak mau kalah.
Lina langsung terdiam, Ia mencoba menyaring Nama yang di sebut-sebut Dina.
”Tuan Alfi!” Ujarnya terkejut.
”Eh eh. ini pada ngapain berantemin Bts lagi.” ujar Kifli. seorang mahasiswa tajir tampan dan ramah gaul itu.
“Btw Ahmy Dimana?”
Dina yang melihat Kifli datang langsung membenarkan rambutnya,
“Eh bang kai.
Ahmy masuk kelas pagi.”
ujar Dina yang selalu memanggil kifli dengan sebutan kai. karena menurut Dina Kifli adalah Potocopy-an kai Exo, biasnya itu.
“Biji mata Lo kendor bilang kai, beda jauh kali sama kai.” Ujar Lina sewot lagi. dia adalah pens panatik Bts dan juga Exo yang tidak rela biasnya di sama-samain sama orang lain.
“Udah, Udah! Halu Lo berdua.” ujar kifli dan langsung meninggalkan Kedua sahabat Ahmy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
@shiha inayah
ngulang baca lagi...
2022-07-31
0
Asya Ambar Kusuma
lanjut
2021-01-14
0
Noprie Rygie
keren ceritanya thor,semangat selalu 😊
2021-01-05
0