Malam pertama

Di Dalam kamarnya, Alfi melaksanakan shalat Isya.

Ia menghindari menghubungi Sekertaris Li untuk menanyai pasal Ahmy.

Pria itu tampak sabar menunggu.

Di hadapan Layar game, Alfi menghabiskan sisa-sisa penantiannya.

Entah sampai kapan istri yang sedang memiliki kesibukan itu datang.

Beberapa menit berlalu mobil Sekertaris Li sudah datang.

Ahmy turun dari mobil Sedang Li pulang ke Apartemen milikinya.

Ahmy membuka pintu rumah mereka, Ia hendak berjalan menuju kamarnya, akan tetapi pandangannya terganggu dengan keberadaan Alfi yang duduk di atas serbet bulu-bulu Sambil memegang stik game.

“Kau sudah pulang.” Tanya Alfi sambil memasang wajah Tampannya.

“Sudah Tuan.” Jawab Ahmy, mata gadis itu terlihat silau dengan penampilan Suami yang memakai celana bokser hitam, celana itu tersingkap Sampai kepaha Alfi membuat paha putih di hiasi bulu-bulu yang indah itu terlihat.

Ahmy yang belum pernah melihat pemandangan seperti itu langsung mengalihkan perhatiannya.

“Apa tuan sudah makan?”

Ali dengan wajah polosnya menggeleng meminta di kasihani.

Ahmy Tersenyum tipis melihat ekspresi suaminya yang biasanya hanya menunjukkan ekspresi Cuek.

“Baik, aku akan memasak sesuatu untuk Tuan.”

Alfi mengangguk.

lalu melanjutkan game nya.

sebenarnya ia bisa saja memesan makanan online, tapi Alfi sengaja Tidak makan malam hanya agar Ahmy memasak untuknya.

Lagi pula pria itu sudah makan tadi sore. ia memanaskan sendiri masakan Ahmy di pagi hari dan menghabiskannya sendirian.

Di dapur, Ahmy begitu Kaget melihat Dapur itu Bersih sekali. bahkan Meja makan juga licin dan bersih. sepertinya Tuan muda itu mencuci piring setelah selesai makan.

Ahmy membuka lemari atas, meraih Indomie dari sana.

Ia tidak memiliki banyak tenaga untuk memasak makanan lain karena aktivitas tadi sangat menguras tenaga.

beberapa menit kemudian Indomie goreng siap ia sajikan lengkap dengan topping telor dan sosis.

Ahmy menghampiri Suaminya yang sedang asik bermain game.

“Tuan makanlah. aku hanya memasak mie instan.”

“Suapi aku, aku tidak bisa makan karena Game ini.” Alasan itu terdengar ambigu.

Ahmy melakukannya sampai helai Indomie terakhir.

Alfi memuncungkan bibirnya, lalu menunjuk segelas air di hadapan Mereka.

Apa itu maksudnya, jangan bilang anda ingin di Bantu minum juga Tuan.

Firasat Ahmy yang memang benar.

“Aku mau minum.”

Ahmy membantu suami manjanya minum.

Setelah satu jam menemani Alfi, Ahmy akhirnya di perbolehkan menuju kamar.

Ahmy POV

Huff Hari yang melelahkan, Aku ambruk di atas kasur.

Memejamkan kembali Mata ini, rasanya tubuh ku pegal-pegal.

Aku bangkit dari kasur menuju kamar mandi, membersihkan tubuhku, Manding memang sangat menyegarkan.

Sekarang sudah jam 20:50 Wib.

Shalat isya yang belum sempat ku kerjakan langsung ku Laksanakan.

Selesai shalat, aku baring kembali di atas sejadahku. menatap jam dinding yang menunjukkan Jam sembilan malam.

Langkah kaki terdengar mendekati, aku sangat malas meresponnya sampi aku tidak sadar bahwa Tuan Alfi sudah berada di ambang pintu.

Aku yang berbaring melihatnya seperti terbalik di pintu sana.

Langsung ku angkat tubuh ini berdiri.

Aku masih memakai mukenah.

menghampirinya, menanyakan ada perlu apa.

“Sejak kapan aku mengijinkan mu menjadikan Ku sebagai Fantasi mu Ahmy_Zha”

Ujarnya, membuat ku setengah mati berdiri.

Ahmy_Zha itu Adalah nama blog pribadiku, Dari mana dia bisa mengetahuinya.

Aku begitu gemetar dan melangkah menjauhinya, sedangkan Tuan Alfi perlahan mendekatiku.

“Sejak kapan kau menyukai ku ha?!” Ujarnya Terdengar lantang.

Aku tidak bisa menjawab, lagi pula apa yang harus ku jadikan sebagai jawaban. aku hanya mengaguminya, bukan mencintainya.

“Kamu masih tidak mau jujur Rupanya.”

Langkahnya semakin dekat, sampai ia mendekapku menjatuhkan tubuh kami berdua di atas Ranjang.

Aku begitu gemetar dan berdebar. seperti ada sesuatu yang sedang memainkan Organ perasaanku layaknya Dramm.

Alfi tersenyum sinis ke arahku, setelah mendengar Gludakan-gludakan jantungku.

“Kenapa? Apa kau takut!” Ujarnya sambil memasang senyum dan itu sangat tampan.

“Tidak! Apa yang harus ku takut kan. bukankah aku memiliki status!

Status ku adalah istrimu.” jawab ku lantang. aku tidak akan membiarkannya menindasku lebih jauh dari ini.

Ia hanya tertawa mendengar ucapan ku.

sesaat kemudian Wajahnya sudah terbenam di perutku.

Dan itu cukup membuatku terkejut.

Alfi menatapku erat, Dan aku tidak boleh kalah hanya dengan tatapan itu. aku mencoba tetap kuat.

tanpa ku pahami bagaimana ia bisa mencium bibirku dengan mudahnya.

Aku sangat berdebar, pertama kalinya dalam hidup ku di perlakukan seperti ini.

Aku masih bisa bertahan sampai ia mengulang-ulang ciumannya sampai Nafasku seakan tersengal.

Uhukk

uhukk

Aku terbatuk, Ini adalah pertama bagiku, berbeda dengannya yang mungkin sudah, Ah sudahlah aku tidak ingin memikirkannya.

Alfi menciumku lagi dengan ganasnya, bahkan ia menggigit bibir bawah Ku.

”Ahh sakit.”

ujar ku saat rasa perih di bibirku karena gigitannya.

“Maaf.” ujarnya.

Aku tidak salah dengar kan, dia meminta maaf padaku.

Chup.

mencium keningku lembut,

Terasa dingin.

Alfi melakukan nya lagi, mencium bibirku tapi dengan sangat lembut.

membuatku sedikit bersuara.

“Ah.”

Aku langsung menutup mata ku. karena rasa malu.

“Keluarkan saja.” katanya dan itu sukses membuatku malu lagi.

Alfi menyingkap mukenah ku, melepaskannya .

Ia menciumi Leherku dan meninggalkan bekas merah di sana.

Aku menggigit bibir bagian bawahku saat dia begitu liar bermain dengan leherku.

Alfi Mencium lagi bibirku. jemarinya sibuk memegangi telingaku, gerakannya sungguh membuatku bergidik.

“Ahmy.” Ucapnya dengan suara Serak dan berat,

itu terdengar sangat merdu.

Alfi melakukan nya lagi meninggalkan jejak merah yang banyak di sana.

Tanpa persetujuanku Alfi membuka kancing piyama ku.

Aku sangat ingin menolak, tapi tanganku di pegangi tangannya.

Aku tidak bisa memberontak.

aku masih bisa mengendalikan diri ku sampai di sini.

Tapi,

Saat Alfi menciumi d*daku rasanya sangat tidak berdaya.

pertahanku sudah sirnah.

Aku hanya bisa pasrah menikmati Ibadah terindah ini.

Alfi terus bermain di sana, menciuminya dan mer*m*s yang satunya. aku merasa tidak berdaya.

bahkan aku tidak tahu ternyata tubuhku sudah polos saja, entah kemana ia membuang pakaian yang ada di tubuhku.

Alfi melepaskan ku. sampai aku ambruk di atas kasur. ku pikir dia kan pergi dan menghentikan permainannya. ternyata aku salah.

Alfi malah melucuti segala pakaiannya dan melipatnya, menaruhnya di nakas bersama dengan pakaianku tadi.

Aku menutup mataku rapat-rapat.

Tapi dia menghampiriku dan melanjutkannya lagi. dia seperti membaca doa.

sampai akhirnya dia benar-benar melakukannya membuatku Mengerang tertahan karena merasa sakit

Aku menangis di bawahnya, karena rasa sakit itu begitu perih dan semakin perih saja.

Alfi membungkam mulutku dengan ciumannya, Lalu mengusap air mataku yang berderai. jemarinya sibuk membenarkan rambut ku yang menutupi wajahku.

sambil berbisik di telingaku.

“Maafkan aku.”

Aku mulai berhenti menangis saat perasaan lain yang kurasakan. rasa sakit yang tadi menghilang berubah menjadi rasa nikmat yang tidak tertahankan.

itu berlangsung sangat lama sampai akhirnya Alfi Menegakkan kepalanya..sambil mengeluarkan erangan yang membuatku merinding.

Seketika Ada rasa aneh yang mengalir di dalam perutku. Seperti ribuan kupu-kupu mengepak perutku.

Setelah beberapa menit Alfi ambruk di sampingku.

Aku langsung membelakangi nya.

Dan Alfi memelukku dari belakang, ia membenamkan Wajahnya di punggung ku dan memainkan rambut panjang ku.

Aku semakin tidak bisa tidur dengan serangan jantung ini, Sepertinya aku akan cepat meninggal jika terus menerus menghadapi ujian jantung ini.

_______

Terpopuler

Comments

@shiha inayah

@shiha inayah

akhirnya Alfi dan Ahmy MP jg...

2022-07-06

0

Asya Ambar Kusuma

Asya Ambar Kusuma

🙈🙈🙈🙈

2021-01-16

0

Fania Imuetz

Fania Imuetz

lanjut

2020-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 malam pertama pernikahan
3 Pindah
4 Ahmy
5 Para Bias
6 Asal muasal
7 Sekertaris Li
8 Siapa dia
9 Sebuah Blog
10 Malam pertama
11 Makan Siang bareng
12 Perasaan
13 Hujan Part 1
14 Hujan part 2
15 Kecemburuan
16 Sakit part 1
17 Sakit part 2
18 Tidak memberikan izin
19 Menjenguk yang sakit
20 Hak milik Alfi
21 Cemburu ku
22 Kostum
23 Cinta persegi
24 Jelang HUT kakek
25 Menerima kehadirannya
26 Hari itu terjadi
27 Aku tidak sanggup
28 Sudah tiga hari
29 Rencana liburan.
30 Rumah sakit
31 Marahan
32 Anugrah terindah Gea
33 Ciuman pertama yang di renggut
34 Kegaduhan Di Malam Hari
35 Derama menstruasi
36 Gagal bulan madu
37 Gara-gara menstruasi
38 Salah pengartian (Alfi)
39 Istri mungil tuan Alfi
40 Danau Hijau
41 Tidak tahu tempat
42 Mulai lagi
43 Sebuket bunga dan papan bunga
44 Persiapan bulan madu
45 Bulan madu (part 1)
46 Bulan madu (part 2)
47 Bulan madu (part 3)
48 Kegalauan Lina
49 Curhat malam
50 Tatapan kecoa
51 Jalan bertiga
52 Juk-Lin (Juki dan Lina)
53 Bentuk Hati
54 Sekali lagi
55 Bayang-bayang Sekilas
56 Menemui Ibnu
57 Sebenarnya Kenapa
58 Kepanikan, Gea ngga pulang
59 Kesadaran
60 Deritan gawai
61 Hilangnya kesadaran
62 Kesedihan di depan ruang operasi
63 Satu bulan
64 Menolak ku?
65 Kerentanan.
66 Gea & Boy
67 Berteduh
68 Berlarian
69 Kue Buatan gea
70 Pengumuman sebuah hubungan
71 Artis papan atas itu
72 Mie udon + Seblak
73 Ibnu memiliki obatnya
74 Pata hati
75 Batal temu
76 Sedekat itu kah
77 Wanita itu Ibu ku
78 Kegalauan Li
79 Kekesalan Ahmy
80 Tersulut emosi
81 Keadaan Li
82 Tanggung jawab
83 Akad setelah subuh
84 Nikah mendadak
85 Perempuan untuk Li
86 Berlari dari mimpi
87 Seindah inikah menikah
88 Keintiman Malam
89 Kehadirannya membawa bahagia
90 End
91 Extra part
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
malam pertama pernikahan
3
Pindah
4
Ahmy
5
Para Bias
6
Asal muasal
7
Sekertaris Li
8
Siapa dia
9
Sebuah Blog
10
Malam pertama
11
Makan Siang bareng
12
Perasaan
13
Hujan Part 1
14
Hujan part 2
15
Kecemburuan
16
Sakit part 1
17
Sakit part 2
18
Tidak memberikan izin
19
Menjenguk yang sakit
20
Hak milik Alfi
21
Cemburu ku
22
Kostum
23
Cinta persegi
24
Jelang HUT kakek
25
Menerima kehadirannya
26
Hari itu terjadi
27
Aku tidak sanggup
28
Sudah tiga hari
29
Rencana liburan.
30
Rumah sakit
31
Marahan
32
Anugrah terindah Gea
33
Ciuman pertama yang di renggut
34
Kegaduhan Di Malam Hari
35
Derama menstruasi
36
Gagal bulan madu
37
Gara-gara menstruasi
38
Salah pengartian (Alfi)
39
Istri mungil tuan Alfi
40
Danau Hijau
41
Tidak tahu tempat
42
Mulai lagi
43
Sebuket bunga dan papan bunga
44
Persiapan bulan madu
45
Bulan madu (part 1)
46
Bulan madu (part 2)
47
Bulan madu (part 3)
48
Kegalauan Lina
49
Curhat malam
50
Tatapan kecoa
51
Jalan bertiga
52
Juk-Lin (Juki dan Lina)
53
Bentuk Hati
54
Sekali lagi
55
Bayang-bayang Sekilas
56
Menemui Ibnu
57
Sebenarnya Kenapa
58
Kepanikan, Gea ngga pulang
59
Kesadaran
60
Deritan gawai
61
Hilangnya kesadaran
62
Kesedihan di depan ruang operasi
63
Satu bulan
64
Menolak ku?
65
Kerentanan.
66
Gea & Boy
67
Berteduh
68
Berlarian
69
Kue Buatan gea
70
Pengumuman sebuah hubungan
71
Artis papan atas itu
72
Mie udon + Seblak
73
Ibnu memiliki obatnya
74
Pata hati
75
Batal temu
76
Sedekat itu kah
77
Wanita itu Ibu ku
78
Kegalauan Li
79
Kekesalan Ahmy
80
Tersulut emosi
81
Keadaan Li
82
Tanggung jawab
83
Akad setelah subuh
84
Nikah mendadak
85
Perempuan untuk Li
86
Berlari dari mimpi
87
Seindah inikah menikah
88
Keintiman Malam
89
Kehadirannya membawa bahagia
90
End
91
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!