Sakit part 1

Lengangnya hari yang sudah berakhir–tapi mendung yang berkalut-kalut tidak juga sirnah dari langit.

seperti perasaan Alfi yang marah menahan cemburu.

”Tuan makanlah sedikit, anda bisa sakit kalau terus merajuk seperti ini.” Ahmy membujuk perianya untuk makan sesuatu mengisi perutnya, sejak kejadian tadi siang–Alfi terlihat murung menyedihkan.

“Tidak mau!”

“Aku akan menyuapi anda, makanlah walau sedikit.”

Ahmy mencoba membujuk Alfi dengan sabar.

Alfi memandang Ahmy tajam–kesal terlihat di wajahnya.

pria itu berjalan menuju lantai atas–memasuki kamar lalu mengurung diri di kamar mandi.

Ahmy yang berada di ruang makan mulai mengulum raut sedih di wajahnya.

ternyata sakit juga rasanya di cuekkan tuan muda itu.

Kata orang-orang saat pria cemburu itu adalah masa-masa ter–uwwu.

tapi yang di alami Ahmy bukannya teruwwu malah terpukul perasaan.

Ahmy mencoba menyusul suaminya–masuk perlahan-lahan kedalam kamar.

“Tuan, maafkan saya ya!” Ujarnya dari depan pintu kamar mandi–dan tetap saja tidak ada sahutan.

Ahmy berjalan ke ujung kamar, di atas Sova ia menenangkan dirinya.

memandang ke luar jendela kaca–hujan rebas-rebas meledek perasaannya.

Kenapa jadi begini sih, kenapa aku sangat sedih tuan Alfi memperlakukan ku seperti ini

seharusnya kan biasa saja, dari dulu kan dia memang pandai mengacuhkan orang–tapi kenapa aku merasa kecewa.

bukankah seharusnya aku sudah mempersiapkan hati yang tegar.

kemana semau ketegaran dan kesabaran yang ku kumpulan sebelum menjadi istrinya.

Ahmy begitu pilu, ia mengangkat kakinya keatas sova menutupnya dengan gamis panjang itu–malam yang dingin baru saja akan di mulai.

Setelah sekian lama menunggu– Ahmy belum juga mendapati Alfi keluar, sudah tidak wajar seorang pria mandi hampir dua jam. membuat Ahmy curiga kalau suaminya di dalam sedang. . .

“Tuan, Anda sudah siap kan mandinya?” tanya Ahmy dari luar.

“Masuk saja.” suara Alfi terdengar parau dan bergetar.

Ahmy langsung membuka pintu– ia mendapati Suaminya terkapar di dalam bathtub, sedang berrendam air, wajahnya terlihat pucat bibirnya kebiru-biruan.

“Tuan! Anda baik-baik saja.”

Alfi hanya menoleh, ia tidak bisa lagi berkata-kata.

Ahmy langsung menghampiri Suaminya, membalut tubuh bagian bawah lagi dengan handuk lalu membopong Suaminya keluar dari kamar mandi.

Tubuh itu bergetar hebat, Alfi kedinginan–hidung dan wajahnya memerah di sertai bersin yang berkepanjangan.

”Anda sakit, sebentar saya buatkan sesuatu.” Ahmy menyelimuti Alfi yang kedinginan dengan selimut tebal.

beberapa menit kemudian–ia kembali dari dapur membawa nampan berisi teh hangat dan makan malam Alfi.

Ahmy meminta Alfi untuk makan meski prianya sedang gemetar.

“Kalau tuan tidak mau makan bagaimana anda meminum obat.”

Alfi dengan tatapannya yang menyeramkan akhirnya mau makan beberapa suapi dari tangan Ahmy.

Ahmy memaksa Suaminya minum pil penurun demam untuk orang dewasa.

Ahmy meletakkan piring dan gelas itu di nakas,

menyelimuti perianya lalu memeluk dengan hangat.

Alfi merasa nyaman setelah ini, meski tubuhnya meriang tapi ia tidak bisa membohongi perasaannya dia butuh kasih sayang dari Istrinya.

Ahmy mengusap-usap rambut Alfi perlahan agar pria manjanya tidur dan besok bisa lebih segar lagi.

tapi bukannya tidur Alfi malah bicara dan itu membuat Ahmy merasa bersalah.

“Aku benci padamu.”

ujar Alfi sambil menatap Ahmy dengan kebencian.

“Maafkan aku tuan.”

“Kau membuat ku sangat membencimu.” raut wajah itu semakin tidak terkendali.

“Maaf tuan.”

“Aku semakin membencimu saat bicara.”

Ahmy pun diam.

“kenapa tidak menjawab apa kau pura-pura bisu.”

“maaf tuan, tapi anda bilang semakin membenci kalau saya bicara.”

“Memang, kau sangat menyebalkan.” ujar Alfi dengan suara cempreng tidak seperti Biasanya suara nya yang maskulin.

“Kau selalu memanggilku tuan, memangnya aku tuan mu apa! kau sangat menyebalkan Ahmy.

aku kan suami mu, aku juga pengen di panggil sayang, punya panggilan sayang–karyawan di perusahaan ku selalu memanggil pasangan mereka dengan sebutan yang cute, membuat telingaku panas. sedangkan aku memiliki istri yang tidak romantis sepertimu.” Alfi mendorong tubuh Ahmy dengan telunjuknya.

Mendengar semua itu Ahmy ingin tertawa melihat ekspresi Suaminya.

Apa lagi ini, tadi siang dia sangat marah karena Kifli, dan sekarang dia murka karena aku memanggilnya tuan.

“Baiklah, memang seharusnya kita harus memiliki panggilan itu.” ujar Ahmy yang menjelma menjadi lebih dewasa dari suaminya yang menjelma menjadi anak-anak itu.

“Kenapa tidak dari dulu.” Alfi memukul bahu Ahmy seperti perempuan yang kesal dengan pasangannya.

Ahmy tersenyum, ini adalah tuan muda versi sakit pikirnya

“Sayang kita akan memanggil dengan sebutan itu. apa anda setuju sayang.” ujar Ahmy menanyai suaminya yang membenamkan wajah di dalam pelukannya.

Alfi mengangguk– ia baru bisa tenang setelah Ahmy memberinya pengertian. dia adalah suami manja yang membutuhkan perhatian.

BERSAMBUNG...

Chapter selanjutnya di tunggu hari ini ya🥰

Terpopuler

Comments

@shiha inayah

@shiha inayah

tuan muda Alfi yg bucin...
LG sakit manja banget sama istri nya...

2022-07-06

0

Wiek Soen

Wiek Soen

bucin banget sih Alfi😍😍

2021-01-28

2

Asya Ambar Kusuma

Asya Ambar Kusuma

😍😍😍😍😍

2021-01-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 malam pertama pernikahan
3 Pindah
4 Ahmy
5 Para Bias
6 Asal muasal
7 Sekertaris Li
8 Siapa dia
9 Sebuah Blog
10 Malam pertama
11 Makan Siang bareng
12 Perasaan
13 Hujan Part 1
14 Hujan part 2
15 Kecemburuan
16 Sakit part 1
17 Sakit part 2
18 Tidak memberikan izin
19 Menjenguk yang sakit
20 Hak milik Alfi
21 Cemburu ku
22 Kostum
23 Cinta persegi
24 Jelang HUT kakek
25 Menerima kehadirannya
26 Hari itu terjadi
27 Aku tidak sanggup
28 Sudah tiga hari
29 Rencana liburan.
30 Rumah sakit
31 Marahan
32 Anugrah terindah Gea
33 Ciuman pertama yang di renggut
34 Kegaduhan Di Malam Hari
35 Derama menstruasi
36 Gagal bulan madu
37 Gara-gara menstruasi
38 Salah pengartian (Alfi)
39 Istri mungil tuan Alfi
40 Danau Hijau
41 Tidak tahu tempat
42 Mulai lagi
43 Sebuket bunga dan papan bunga
44 Persiapan bulan madu
45 Bulan madu (part 1)
46 Bulan madu (part 2)
47 Bulan madu (part 3)
48 Kegalauan Lina
49 Curhat malam
50 Tatapan kecoa
51 Jalan bertiga
52 Juk-Lin (Juki dan Lina)
53 Bentuk Hati
54 Sekali lagi
55 Bayang-bayang Sekilas
56 Menemui Ibnu
57 Sebenarnya Kenapa
58 Kepanikan, Gea ngga pulang
59 Kesadaran
60 Deritan gawai
61 Hilangnya kesadaran
62 Kesedihan di depan ruang operasi
63 Satu bulan
64 Menolak ku?
65 Kerentanan.
66 Gea & Boy
67 Berteduh
68 Berlarian
69 Kue Buatan gea
70 Pengumuman sebuah hubungan
71 Artis papan atas itu
72 Mie udon + Seblak
73 Ibnu memiliki obatnya
74 Pata hati
75 Batal temu
76 Sedekat itu kah
77 Wanita itu Ibu ku
78 Kegalauan Li
79 Kekesalan Ahmy
80 Tersulut emosi
81 Keadaan Li
82 Tanggung jawab
83 Akad setelah subuh
84 Nikah mendadak
85 Perempuan untuk Li
86 Berlari dari mimpi
87 Seindah inikah menikah
88 Keintiman Malam
89 Kehadirannya membawa bahagia
90 End
91 Extra part
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
malam pertama pernikahan
3
Pindah
4
Ahmy
5
Para Bias
6
Asal muasal
7
Sekertaris Li
8
Siapa dia
9
Sebuah Blog
10
Malam pertama
11
Makan Siang bareng
12
Perasaan
13
Hujan Part 1
14
Hujan part 2
15
Kecemburuan
16
Sakit part 1
17
Sakit part 2
18
Tidak memberikan izin
19
Menjenguk yang sakit
20
Hak milik Alfi
21
Cemburu ku
22
Kostum
23
Cinta persegi
24
Jelang HUT kakek
25
Menerima kehadirannya
26
Hari itu terjadi
27
Aku tidak sanggup
28
Sudah tiga hari
29
Rencana liburan.
30
Rumah sakit
31
Marahan
32
Anugrah terindah Gea
33
Ciuman pertama yang di renggut
34
Kegaduhan Di Malam Hari
35
Derama menstruasi
36
Gagal bulan madu
37
Gara-gara menstruasi
38
Salah pengartian (Alfi)
39
Istri mungil tuan Alfi
40
Danau Hijau
41
Tidak tahu tempat
42
Mulai lagi
43
Sebuket bunga dan papan bunga
44
Persiapan bulan madu
45
Bulan madu (part 1)
46
Bulan madu (part 2)
47
Bulan madu (part 3)
48
Kegalauan Lina
49
Curhat malam
50
Tatapan kecoa
51
Jalan bertiga
52
Juk-Lin (Juki dan Lina)
53
Bentuk Hati
54
Sekali lagi
55
Bayang-bayang Sekilas
56
Menemui Ibnu
57
Sebenarnya Kenapa
58
Kepanikan, Gea ngga pulang
59
Kesadaran
60
Deritan gawai
61
Hilangnya kesadaran
62
Kesedihan di depan ruang operasi
63
Satu bulan
64
Menolak ku?
65
Kerentanan.
66
Gea & Boy
67
Berteduh
68
Berlarian
69
Kue Buatan gea
70
Pengumuman sebuah hubungan
71
Artis papan atas itu
72
Mie udon + Seblak
73
Ibnu memiliki obatnya
74
Pata hati
75
Batal temu
76
Sedekat itu kah
77
Wanita itu Ibu ku
78
Kegalauan Li
79
Kekesalan Ahmy
80
Tersulut emosi
81
Keadaan Li
82
Tanggung jawab
83
Akad setelah subuh
84
Nikah mendadak
85
Perempuan untuk Li
86
Berlari dari mimpi
87
Seindah inikah menikah
88
Keintiman Malam
89
Kehadirannya membawa bahagia
90
End
91
Extra part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!