Pernikahan telah usai, akad Nikah telah di laksanakan Dua belas jam yang lalu.
Suasana resepsi sudah di penghujung acara.
Resepsi sederhana namun wah, Tidak terlalu banyak tamu yang di undang, karena Ahmy sendiri tidak mau mengonfirmasikan pernikahan ini ke media. ada banyak hal yang harus ia jaga dari Pernikahan ini.
Bahkan teman-temannya saja tidak tahu dia menikah, kecuali Dina.
Malam mulai larut, Para pejabat dan Tamu Acara Mulai berpamitan.
kadua pengantin sejoli itupun sudah kembali ke kamar.
Di dalam kamar yang di hiasa dengan selayar-selayar Indah yang menjuntai ke bawah, Bunga-bunga menjadi saksi aroma mewangi di dalam kamar itu.
Seorang pengantin wanita Sedang duduk di kursi rias dengan kedua pelayan yang membantunya membersihkan tubuh dari Hiasan resepsi itu.
“Tuan, kami sudah selesai.” ujar kedua pelayan wanita itu.
“Baik, kalian pergilah.” ujar Alfi kepada kedua pelayan itu.
Menatap sekilas ke arah Gadis yang sudah resmi menjadi istrinya. lalu tersenyum miring.
Ahmy hanya diam, seperti tenggelam di dalam pandangan Sayu yang mematikan.
“Bantu aku Mandi.” ujar Alfi.
Terkejut, Ahmy menatap dengan Lara. secepat inikah kepolosannya akan Sirnah.
“Aku tidak ingin mengulang Kata-kata.” ujar Alfi sambil memasuki Kamar mandi.
Dengan sigap.
Gadis yang sudah mengganti pakaiannya dengan piyama merah muda dengan motif daun itu mengikuti Suaminya.
Rhapp.
membuka Jubah mandinya tanpa sungkan. memperlihatkan seluruh tubuh yang tidak memakai sehelai benangpun di tubuhnya.
Menutup matanya rapat, Tidak punya persiapan Untuk menghadapi situasi seperti ini. Ahmy masih sangat polos, sangat sangat polos.
Benar kan. Apa ku bilang. firasatku memang benar. Aku akan berakhir di malam yang panjang ini.
Batinnya.
Alfi memasuki Bathtub yang berisi Air busa beraroma Kasturi. berendam dengan nyamannya.
“Cuci Rambutku.” perintah Alfi yang terpaksa Ahmy lakukan.
Duduk di pinggiran Bathtub
Menyemprotkan shampo beraroma mint itu ke tangannya, mencampurkannya dengan sedikit air lalu mengusap-usap rambut kepala pria itu sampai menghasilkan busa yang melimpah.
“Bagaimana, Apa kau menyesal menikah denganku.” suara Serak dan sedikit berat itu mulai Terdengar.
“Tidak..” Jawab Ahmy, meski dia ingin sekali mengaku ia, Tapi gadis itu tidak melakukannya. itu sama saja memancing Harimau keluar dari lubang persembunyiannya.
“Bagus, Lakukan peranmu sebagai istri penurut. Kau sangat cerdas, Aku rasa kau bisa memahami semua yang tidak
tersurat tanpa aku mengatakannya.”
Apa, Bagaimana mungkin aku mengetahui Pemikiranmu Tuan, Jika Memang tersurat maka suratkanlah, aku tidak bisa membaca isyarat darimu tuan muda.
“Bagaiman kalau aku melakukan kesalahan.” jawabnya dengan penuh ketangkasan.
“Maka kau harus di hukum.” Ujar Alfi.
“Saya tidak ingin melakukan kesalahan tuan, jadi bisakah Anda menyuratkan apa saja yang tersirat di benak anda. Saya akan mempelajarinya. agar kelak tidak melakukan kesalahan yang fatal hingga membuat anda murka.”
Bibir merah muda milik Alfi terkembang sempurna.
pria itu bangkit dari Dalam Bathub sehingga memperlihatkan lagi Tubuh polosnya.
Sial, ini benar-benar Vulgar, hampir saja aku mimisan.
Batin Ahmy.
“Bilas tubuhku.” Ujar Alfi dengan nada perintah.
Dengan sigap, gadis itu berdiri, sayangnya dia terpeleset sampai harus memeluk pinggang suaminya.
Astaga, Hampir saja terjatuh.
Batinnya.
Pria yang di peluk itu memandang ke bawah perutnya, Sepasang tangan sedang mendekapnya. Rona merah delima menghiasi Wajah kedua Insan itu.
Melepas, Ahmy memukul-mukul dahinya dengan telapak tangan.
Bodoh! Bodoh! Bodoh.
Alfi menyalakan Shower, membilas tubuhnya yang di penuhi busa.
Meraih Jubah mandi yang di gantung di sisi Kamar mandi.
meninggalkan Ahmy dengan Wajah datar seperti tidak terjadi apa-apa.
Kenapa! Hanya aku saja yang merasa terhina, sedangkan dia merasa baik-baik saja.
Pikir Ahmy.
keluar dari dalam kamar mandi, Ahmy menuju lemari besar di ruang ganti.
membuka Lemari khusus penyimpanan selimut dan sepray.
mengambil satu set untuknya.
“Kau dari mana saja.” Tanya Alfi dengan nada kurang suka.
“Dari ruang ganti.”
Ahmy sibuk membentangkan kasur tipis dengan selimut tebal.
“Apa yang kau lakukan.” Tanya pria itu lagi.
“Membuat tempat tidur untukku Tuan.” jelas Ahmy Sambil sibuk merapikan selimutnya.
“Oh, mati kan lampu. aku ingin tidur.” titah Alfi.
Ahmy Berdiri dari baringnya, berjalan menuju cetekan lampu lalu mematikannya.
Gadis itu berbaring dengan nyamannya, meski tidak seempuk kasur yang di Baringi Alfi sekarang tapi Ahmy jauh lebih tenang di banding pria itu.
Apa yang dia pikirkan, kenapa malah tidur di bawah.
Lebih parahnya aku tidak bisa menghentikan keinginannya untuk tidur di bawah.
Gerutu Alfi yang terkesan kesal.
memandangi wajah istri yang telah lama ia idamkan di bawah sinar lampu tidur remang-remang.
Meraih Remote AC dari nakas. pria dengan seribu ide gila yang bersarang di otaknya mulai menemukan lampu bersinar di otak.
menyetel Suhu ruangan sedingin mungkin, berharap sang gadis tidak betah di bawah–sehingga membawanya menuju ranjang.
Mata indah itu mulai terpejam, seakan lupa dengan aksi idenya, Alfi lebih dulu tertidur dari pada menyaksikan sang istri memeluknya karena kedinginan.
Satu jam setelah tidurnya. Alfi menggeliat dingin di bawah selimutnya, tidak tahan dengan suhu yang ia setel sendiri.
pria itu ambruk di samping istri. ngesot kedalam selimut tebal milik Ahmy, memeluk tubuh mungil itu dengan nyaman.
Begitulah cara mereka menghabiskan malam pertama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
@shiha inayah
yg sabar ya ahmy Alfi itu sebenarnya suka SM kamu ..
2022-07-06
0
Tasya Punich
Oalah abangnya pura2 tp mau toh🤭😀😀😀😀
2021-10-09
1
Iffatul Mardliyah
bagus pkoknya
2021-07-14
0