Menatap lekat pintu kamar suaminya, Kamar yang selalu ingin ia masuki tapi tidak berani.
kali ini Ahmy terlihat membuka pintu itu, dan ternyata Pintunya tidak di kunci.
Ia melangkah masuk, untuk pertama kalinya Memasuki Kamar Alfi Saat pria itu ada di sana.
Ahmy menyingkap gorden Maron itu.
Mematikan lampu Tidur yang ada di nakas.
Happ.
Tangannya di pegang oleh Alfi.
membuat Ahmy berdebar dan memandang suaminya.
Hmmm.
Alfi menggeliat di bawah Selimut, dan seketika ia menarik tubuh Ahmy mendekap nya. menenggelamkan Wajahnya di dada gadis itu membuat Ahmy jantungan.
Gadis itu Diam tidak mampu bergerak, Seperti patung.
Apa Dia bangun? Aku sangat terkejut!
Batinnya.
Ahmy berusaha melepaskan dirinya dengan pelan.
menarik diri dari pelukan pria itu, menenangkan jantungnya yang berdebar tidak karuan. Ahmy meninggalkan Kamar itu dengan langkah kaki gemetar.
Di atas Ranjang, Alfi Duduk dari baringannya.
Ia tersenyum setan setelah membuat jantung Anak orang ingin meledak.
Pria itu segera bangkit, menuju kamar mandinya.
Mentari sudah naik di atas bukit, sinarnya menghangatkan Hati para penduduk bumi terutama Ahmy.
Ia tampak sibuk di dapur bermain dengan Wajan dan centong di sana.
menyiapkan makan pagi.
Karena ini hari Minggu Ahmy memasak lebih banyak karena ada waktu luang.
Setelah masakannya selesai Ahmy menyajikan semua jenis yang ia masak ke meja makan.
tidak lama setelah itu Alfi pun turun.
Ia hanya memakai pakaian Rumah, Kaos oblong dan celana selutut, tapi tetap saja terlihat tampan.
Ahmy tidak menyapa Suaminya, karena ia masih merasa canggung atas kejadian tadi subuh meski ia mengira Alfi sedang tidur, tetap saja itu memalukan untuknya.
“Kamu masak Apa?” Tanya apa.
“Sup iga sapi Tuan, Anda harus mencobanya.”
“Tapi aku tidak terlalu suka Daging.”
“Saya paham, lain kali saya tidak akan memasak ini lagi.”
Alfi duduk, sedangkan Ahmy menyendok nasi dan lauk pauk di piringnya.
“Kelihatannya enak.”
Alfi membaca Basmalah saat memulai menyuapi Mulutnya.
Di susul beberapa suapan lagi.
“Kau boleh memasak ini sebagai menu Paforit.” Ujarnya lagi.
“Baik Tuan.”
Mereka melanjutkan makan sampai selesai.
Masih berada di meja makan, Ahmy terlihat ingin menyampaikan sesuatu.
“Hari ini Aku ada Acara kampus, Apa Tuan mengijinkan ku pergi?”
“Acara Apa?”
“Acara bakti sosial tuan.”
“Kapan?”
“Nanti siang.”
“Pergilah, Li akan mengantarmu.”
“Baik Tuan. terimakasih.”
“Hem.”
Ahmy begitu bersemangat, Ia bisa berkomunikasi dengan baik bersama suaminya, meski sebelum menikah mereka sangat jarang berinteraksi walaupun mereka tinggal serumah dulu.
Gadis itu Mulai membersihkan dapur dan mencuci piring kotor.
Hari mulai menjelang Siang, Ahmy sudah siap berangkat ke kampus.
dan Sekertaris Li sedari tadi sudah menunggu Di Ruang tamu.
“Aku sudah Siap, Kita bisa berangkat sekarang Sekertaris Li?!” ujar Ahmy sambil menenteng Tasnya.
“Tentu saja Nona.”
Li membuka pintu rumah.
mempersilahkan Ahmy keluar lalu membuka pintu mobil.
Mobil pun melaju.
Di dalam kamarnya, Alfi menatap dari jendela.
Ia tersenyum samar Seperti merencanakan sesuatu.
pria itu langsung keluar kamarnya menuju depan kamar Ahmy.
click.
Ia tersenyum kesetanan saat tahu Kamar Ahmy tidak terkunci.
“Dasar Ceroboh.”
Ucapnya di barengi seringai.
Alfi masuk, ia menebarkan pandangannya ke seluruh kamar Ahmy.
Kamar itu di penuhi dengan Foto-foto mendiang orang tua Ahmy.
Alfi tersenyum memandangi kamar Istrinya.
Buku-buku berjejer rapi, Novel-novel Tertata indah. Di rak paling atas Tersusun Al-Qur'an yang selalu di baca Ahmy.
Alfi membaringkan tubuhnya di atas kasur Ahmy yang nyaman.
“Kasurnya sangat nyaman, selimutnya begitu wangi.” gumamnya.
Alfi duduk kembali, matanya tertuju pada Laptop Dibatas meja kerja Ahmy.
Alfi mendekati, duduk sambil menyalakan laptop.
Di atas meja terlihat banyak sekali Tulisan-tulisan tangan Ahmy yang berbentuk puisi tapi Alfi tidak menyentuhnya. ia lebih penasaran dengan isi laptop Ahmy.
“Hehe, Tidak memiliki Pasport!
Sungguh ceroboh.” Alfi menyeringai kembali.
Jemari Alfi mulai nakal memeriksa Milik orang yang bersifat privasi itu.
Apa ini? Dia mempunyai blog!
Rasa penasarannya seakan tidak terkendali lagi.
Dan Air mukanya langsung berubah setelah membaca Tulisan-tulisan itu.
“Oh, Dia merasa terpaksa menikah dengan ku ya.”
Gumamnya setelah membaca perasaan Ahmy melalui tulisan itu.
Matanya membulat lagi setelah melihat satu judul yang di beri setiker hati.
Dia yang sangat bersinar❤️
Alfi langsung membukanya.
Diary.
Detak jantungku berpacu begitu kencang pagi ini.
Saat aku memutuskan untuk memasuki kamarnya dan membangunkannya saat subuh.
Tapi Aku tidak berani melakukannya. Jadi aku menyalakan lampu kamar dan mematikan lampu Tidur di nakasnya.
Alfi yang semula tertidur menarik Ku ke dalam pelukannya, Membenamkan wajahnya di pelukanku. itu membuatku hampir meninggal.
Aku mencoba melepaskan diri. tapi ia semakin mempererat pelukannya, bahkan wajahnya bergerak di dadaku. aku yang polos ini seakan mati rasa, bergetar, aku pikir aku akan pingsan karena tidak bisa menerima penekanan Jantung seperti ini.
Menatapnya saja dalam keseharianku aku sudah sangat grogi, apalagi dengan suasana pagi tadi.
aku seperti di vonis Jatuh Cinta kepada Tuan Alfi.
Tapi itu tidak mungkin, Aku Hanya akan menganggapnya sebagai Tuan Alfi yang aku kenal.
Tuan Alfi yang cuek,
Tuan Alfi Fakboy yang selalu meenggonta ganti pasangannya,
Aku tidak mungkin terjerat Cinta Tuan muda itu kan.
Aku hanyalah gadis biasa, sedangkan dia adalah Pria Keinginan wanita satu negara.
Meski aku tidak bisa memungkiri, bahkan dalam Fantasi ku hanya dialah yang bertahta.
Tuan Alfi.
Aku tidak bisa mengelak bahwa karismanya sangat bersinar.
Alfi tersenyum-senyum membaca itu semua.
Ia menutup Laptop itu dan berlari ke kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
@shiha inayah
cieee,,, Alfi kesenangan nih,,,
tau istrinya 🤭🤣 Ahmy diam² mengagumi nya....
2022-07-06
0
Wiek Soen
sweet Thor😍😍
2021-01-28
0
Asya Ambar Kusuma
wow ketahuan,,ke geeran tu si alfi
2021-01-16
0