Pria dengan tubuh tinggi ideal itu mulai memarkirkan Mobilnya.
lalu berjalan menuju lift yang akan membawanya ke lantai Tuju, Diaman Apartemennya berada.
Li Azni Bukhori memasuki Kamar apartemennya
semua tertata Rapi dan indah. tidak ada barang yang berantakan di sana.
Pria tampan di atas rata-rata itu mulai melepaskan Sepatunya, membuka Jasnya,
meletakkan Gawainya di atas nakas.
Pria dengan Surai Hitam Berkilau itu mulai mengambil handuk bersih dari lemari lalu berjalan menuju kamar Mandi untuk membersihkan seluruh tubuhnya.
Semua peralatan mandinya tertawa Rapi, sangat-sangat Bersih. Dia adalah pria yang cinta akan kebersihan karena Kebersihan itu sebahagian dari Iman.
Setelah selesai mandi, masih menggunakan Jubah mandinya.
Li berjalan menuju Dapur kecilnya,
Memanaskan air di Wajan.
Ia hendak membuatkan segelas susu vanilla kesukaannya.
Sebelum tidur, ini adalah kebiasaan Rutin Li.
Minum susu Dapat membantunya Tidur nyenyak.
*******
Hoaammm
Ahmy menutup mulutnya yang menguap lebar.
Ia Memandangi Kamar.
Sepertinya Tuan Alfi memindahkan ku Semalam.
Pikirnya.
Ahmy melepaskan jilbab yang masih menutupi kepalanya walaupun bentuknya sudah amburadul tidak karuan.
Selama mereka menikah, ia Memang selalu memakai Hijabnya, meski Alfi sudah resmi menjadi suaminya.
Ahmy selesai mandi, ia melaksanakan shalat subuh Seperti biasanya.
Beberapa menit setelah menyelesaikan Ritual paginya, Ahmy keluar Kamar ia memandangi pintu Alfi masih sunyi terkunci rapat.
Sedangkan keadaan di dalam sana, masih menggunakan Sarung dan kemeja Koko
Alfi terlihat mengamati Layar komputernya.
lalu ia terlihat sibuk mengabari Seseorang.
“Kita berangkat lebih awal, jangan Biarkan Dia mengendarai ojek lagi.”
“Mengerti Tuan.”
Ahmy Memasak sarapan pagi,
omelet di lengkapi Dengan Sayur hijau yang sehat.
Setelah beberapa menit, Ali pun turun. Pria itu sudah rapi dan terlihat siap pergi ke kantor.
“Tuan, Silahkan Sarapan.” Ujar Ahmy.
Alfi pun duduk di kursi, Ahmy mendekati suaminya sambil memegang segelas jus Guava yang baru di buatnya.
Ahmy melayani Suaminya dengan baik.
Alfi hanya mengamati gerak-gerik Ahmy dalam menyiapkan makanan di piringnya.
Alfi langsung makan begitu saja, Tapi Ahmy baru memulai doa makanya.
membuat Alfi berdehem pelan.
“Ehem.” kemudian mulutnya kumat-kamit membacakan Sesuatu.
Mereka mulai makan dengan tenang, Ahmy menyuapi Mulutnya dengan sayur yang khusus ia masak untuknya karena Alfi tidak suka sayur.
“Apa yang kau makan?” tanya Alfi.
“Sayur.” jawab Ahmy tanpa berhenti makan.
Alfi memajukan Tubuhnya, seolah meminta makanan Ahmy.
Ahmy menatap suaminya kebingungan.
“Mau?” tawarnya.
Alfi mengangguk dan langsung membuka mulutnya lebar-lebar.
Dengan sedikit Gemetar Ahmy menyuapi Suaminya dengan sayur.
Alfi memakannya dengan tenang seperti tidak ada masalah meski ia tidak menyukai sayuran.
Mobil Sekertaris Li sudah terparkir di halaman. Pria itu langsung masuk kedalam rumah.
“Selamat pagi Tuan, Nona muda.” Li membungkuk hormat.
“Pagi sekertaris Li, Apa anda sudah makan. Duduk lah dan makan bersama Tuan Alfi.” tawar Ahmy.
“Terimakasih banyak Nona. Saya sudah sarapan di rumah.” Tolak Li dengan hormat karena Tatapan Tuan mudanya Seperti tidak ingin berbagi.
“Baiklah kalau begitu.”
Ahmy memindahkan piring-piring kotor itu ke dalam wastafel dapur dan segera mencucinya.
Sedangkan Alfi dan Li duduk di ruang tv Seperti sedang menunggu sesuatu.
Ahmy melanjutkan pekerjaannya dengan membawa alat sapu dan pel ke lantai atas.
Alfi dan Li mengira Ahmy sedang bersiap-siap.
“Dia lama sekali.” Grutu Alfi.
Li hanya diam, memangnya apa ya gan harus ia komentar i.
Sedangkan di lantai atas, Ahmy menyeka dahinya yang di penuhi keringat. setelah membersihkan kamarnya dan Alfi ia turun ke bawah untu membersihkan lantai bawah.
“Nona, Apa anda belum siap juga. Tuan muda sudah menunggu.” ujar Li menghampiri Ahmy.
“Siap? Kemana Sekertaris Li?”
“Bukankah Nona akan ke kampus pagi ini?”
“Tidak Li, Hari ini aku kuliah sore.
Anda dan Tuan Muda berangkat saja.” ujar Ahmy.
“Baik Nona.”
Mendengar itu, Alfi segera bangkit dari sofa, Berjalan keluar Rumah.
Saat mobil berjalan Ia mulai bersuara.
“Mulai dari besok, periksa semua jadwal Kuliahnya, kau harus tahu kemana saja ia pergi.”
“Mengerti Tuan.”
Mobil pun semakin jauh meninggalkan Rumah, tapi Hati Alfi tidak akan bisa meninggalkan seorang gadis yang berada di dalam rumah itu sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
@shiha inayah
mulai mencari tahu kegiatan istrinya 🤭🤣🤣🤣
2022-07-06
0
dilara
semangat Thor
2020-12-12
0
Tia kurnia
alahhhhhh
2020-12-12
0