Saat membalikkan tubuhnya Raina melihat Alex tepat berada di depannya, mereka saling memandang tanpa mengeluarkan sepatah katapun, Alex mulai berjalan mendekati Raina, dan Raina ketika melihat Alex dia berusaha untuk menahan tangisnya, namun usahanya gagal, dia menangis saat Alex mulai mendekatinya.
Alex langsung meraih tangan Raina dan membawa tubuh Raina kepelukannya, dia memeluknya dengan sangat erat, Raina yang tak henti-hentinya menangis di pelukan Alex membuat Alex merasa begitu bersalah karena telah membuat wanita yang dicintainya menangis dan ini semua gara-gara dirinya.
Alex membiarkan Raina untuk lebih tenang di pelukannya, dan dia pun berkata.
"Kakak minta maaf Rai, Kakak selalu membuatmu kecewa, tapi yakinlah kejadian yang kamu lihat hari ini itu semuanya di luar kehendak Kakak ... Kakak hanya ingin menolong dia tapi, Kakak tidak tahu kalau dia akan memeluk Kakak seperti tadi ... Dia begitu ketakutan sehingga Kakak mencoba untuk menenangkannya, kalau kamu mau marah Kakak akan menerimanya Rai karena Kakak memang pantas untuk kamu marahi, Kakak hanya ingin kamu bahagia tapi Kakak malah membuatmu selalu kecewa ... Maafin Kakak ya Rai, mungkin kata maaf saja tidak akan bisa mengobati rasa kecewamu, tapi Kakak hanya bisa melakukan itu Rai." Alex mengusap-usap kepala Raina.
Setelah mendengar penjelasan dari Alex, Raina pun mulai memeluk Alex dengan erat sambil menangis dia juga berkata.
"Seharusnya aku bisa memahaminya, namun aku terlalu naif jika bilang aku tidak cemburu, aku marah dan kecewa saat melihat kejadian tadi ... Tapi, seharusnya aku tidak seperti ini karena bagaimana pun juga kesehatan bu Rika jauh lebih penting dibandingkan dengan cemburu aku, aku harusnya bisa menempatkan posisi perasaan aku ... Tapi, aku benar-benar tidak bisa mengatur perasaan aku sendiri." Raina menangis tersedu-sedu.
"Maafkan Kakak Rai." Alex mencium kepala Raina.
Namun Raina tidak menjawabnya dia malah semakin erat memeluk Alex, setelah Raina mulai bisa mengontrol perasaannya dia melepaskan pelukannya dan Alex pun langsung menyeka air mata di pipi Raina, dan tidak henti-hentinya dia terus mengucapkan kata maaf.
"Sebenarnya aku tidak mau marah, tapi perasaan itu muncul begitu saja, sepertinya otak dan perasaan aku tidak sinkron." Raina mulai bisa mengatur emosinya.
"Kamu wajar untuk marah Rai tapi, Kakak mohon jangan terlalu lama ya marahnya, Kakak gak bisa lihat kamu marah ... maafin Kakak ya." Alex memohon.
Raina hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya, melihat Raina seperti itu Alex pun memeluk Raina kembali, dia mengucapkan terima kasih karena Raina bisa memahaminya.
Suasana di pantai malam hari begitu indah, dan saat itu tidak banyak orang yang berada di pantai, Alex mulai melepaskan pelukannya dan memandang Raina begitu intens, Raina pun demikian, mereka saling memandang dengan pandangan penuh cinta hingga kepala Alex mulai mendekati Raina, dan dengan perlahan Alex mulai mendekatkan bibirnya ke bibir mungil Raina, dengan penuh kasih sayang Alex mengecup bibir Raina dengan lembut, Raina tidak menolaknya karena dia meraskan hangatnya bibir Alex yang penuh dengan kasih sayang.
Mereka melepas ciuman pertama mereka, dengan wajah merah Raina langsung memalingkan wajahnya karena malu, namun Alex dengan cepat mengembalikan posisi Raina seperti semula, Alex pun mengulangi ciumannya pada Raina, bedanya kalau tadi Raina tidak merespon apapun, sekarang dia mulai mengikuti permainan ciuman yang diberikan Alex.
Setelah hampir kehabisan napas, mereka baru melepaskan ciumannya, dengan polosnya Raina berkata pada Alex bahwa dirinya malu, namun Alex menanggapinya dengan mengacak-acak rambut Raina.
Kemudian Alex pun mengajak Raina untuk kembali ke hotel, karena Ayu juga sama sedang mencari Raina, mereka pun berjalan menuju ke hotel dengan saling berpegangan tangan, tiba-tiba Raina berhenti dan bertanya pada Alex kenapa dia tahu Raina ada di pantai ini.
Alex menjelaskan semuanya, termasuk dia tahu Raina berada di tempat itu dari Arman, sontak Raina kaget karena menurutnya saat dia pergi dari balai kesehatan dia tidak bertemu Arman, lalu Alex menjelaskan nya kembali secara rinci pada Raina, tapi Alex tidak menyebutkan bahwa Arman sudah mengetahui hubungan mereka, dia akan mencari waktu yang tepat untuk mengatakannya pada Raina.
Setelah hampir sampai Alex menyuruh Raina untuk ke hotel lebih dulu, mereka mengatur waktu masuk supaya tidak ada orang yang melihat mereka bersama.
Ayu yang dari tadi mencari Raina, ketika melihat Raina ada di hotel dia langsung memeluknya, karena dia khawatir telah terjadi sesuatu pada sahabatnya itu
"Kamu dari mana saja? aku cari kemana-mana tapi gak ada." Ayu memeluk Raina.
"Aku habis jalan-jalan cari udara segar, soalnya udah lama banget aku tidak ke pantai." Raina memasang wajah senang.
"Kenapa gak bilang, kita khawatir Rai." Ayu cemberut.
"Maaf, tadi aku pergi kamu nya lagi mandi jadi gak sempat bilang." Raina tersenyum manja pada sahabatnya.
Saat mereka berbincang ayu melihat Alex yang baru masuk ke hotel dia teringat kalau Alex mencari Raina, dia pun memberitahukannya pada Raina dan dengan santai Raina menjawab, bahwa mereka sudah bertemu tadi di depan.
Raina pun mengajak Ayu untuk masuk ke kamar, sambil menunggu waktu makan malam tiba.
Di balai kesehatan, keadaan Rika sudah agak membaik, namun dia tidak bisa tidur di hotel karena dia sedang di infus, kemudian para guru-guru yang berada di hotel mereka bermusyawarah tentang keadaan Rika, dengan keadaan seperti itu tidak memungkinkan Rika untuk ikut melanjutkan kegiatan study tournya, kemudian pak Agus menyarankan agar Rika di pulangkan lebih dulu ke rumahnya, dia menyarankan agar Rika pulang naik pesawat saja, ide dari Agus diterima oleh semuanya.
Tapi ada satu masalah, siapa yang akan mengantarkannya? mereka semua terdiam, Agus menyarankan bahwa Alex yang mengantarkan Rika karena Rika pasti nyaman bersamanya.
Semua orang langsung melihat kearah Alex, kemudian Alex berpikir, kalau dia mengantarkan Rika pulang, maka tamatlah riwayat hubungannya dengan Raina, dia menggerutu sendiri.
Ba**ru saja baikan, masa harus ada masalah lagi. Sambil menggaruk-garuk kepala dia mencoba menolak dengan halus dengan alasan kalau dia suka mabuk pesawat, dan Alex menyarankan agar yang lain saja yang mengantarkan Rika
Setelah bermusyawarah dengan cukup lama, akhirnya terjadi kesepakatan kalau guru lain yang mengantarkan Rika pulang, kemudian mereka langsung memesan tiket penerbangan ke kota asalnya, dengan sistem online memudahkan mereka untuk memesan tiket penerbangannya, rencananya besok jam 7 mereka akan terbang ke kota asal.
Acara musyawarah pun berjalan dengan lancar, saatnya mereka makan malam, setelah makan malam mereka kembali pada acara bebasnya.
Raina hanya memilih diam di kamar, karena dia sudah merasa capek berjalan dari ujung pantai sampai ke hotel, di dalam kamar dia membayangkan ciumannya tadi, dia masih belum bisa melupakan kejadian waktu ciuman di pantai tadi, baginya ini adalah ciuman pertamanya, dia masih merasakan hangatnya bibir Alex, dia berguling-guling di kasur sambil memegang bibirnya sambil senyum-senyum sendiri, untunglah Ayu tidak memperhatikannya karena dia sibuk dengan ponselnya, sehingga Raina tidak perlu menyembunyikan rasa bahagianya itu, dan tak lama Raina pun tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
گسنيتي
marah lah.. karna kenpa ya. meskipun belm tentu jodoh y sedikit tdk y geman gitu heeh.
2021-11-24
2
Tutun Imam
cemburu tandanya cinta dan sayang
2021-11-22
1
Sephiamu Sephiamu
rainah gampang bnget luluh..pdhal pak Alex sudah berulang kali buat nyesek..
2021-02-09
0