"Ceweknya terlalu agresif jadi kabur tuh pak Alexnya."
"Pak Alex kayaknya gak tahan sama sikap bu Rika."
bla ... bla ... bla...
Para peserta yang ada di bus 4 mulai saling berbisik dengan teman sebelahnya, mereka mulai bergosip ria tentang Alex dan Rika, hampir dari semua gosip yang beredar, baru kali ini Raina merasa senang, karena orang lain menganggap Rika terlalu agresif pada Alex sehingga Alex tidak tahan dan memilih meninggalkannya.
Tidak seperti gosip yang kemarin saat berangkat menuju kota XX, Raina begitu marah mendengar orang-orang bergosip tentang hubungan Alex dan Rika, karena Rika yang tiba-tiba pindah sehingga orang beranggapan bahwa benar Alex dan Rika adalah pasangan kekasih, namun untung saja Alex segera menyelesaikan masalahnya dengan Raina sehingga semuanya jelas bagi Raina tentunya.
Raina tidak menanggapi gosip yang beredar dia malah asyik chat-an dengan Alex, sedangkan Rika sudah pasti sangat kecewa dan marah dengan situasi sekarang ditambah desas desus gosip muridnya di bus 4 yang hampir terdengar jelas olehnya.
30 menit sudah mereka menyusuri jalanan di kota XX menuju tempat kegiatan study tour, setelah tiba di tempat yang di tuju, mereka langsung disambut oleh pihak yang mereka kunjungi, semua anggota study tour dipersilakan masuk ke aula yang sudah disediakan, mereka sangat antusias mengikuti semua kegiatan dan arahan yang diberikan.
Kegiatan tersebut berlangsung selama satu setengah jam, setelah selesai mereka langsung naik lagi ke bus masing-masing, situasi ini dimanfaatkan oleh Rika untuk pindah lagi ke bus 3 supaya bisa duduk dengan Alex.
Alex yang saat itu mau masuk ke bus 3 dia keluar lagi karena ada Rika di bus tersebut, kemudian Alex menuju bus 4, dan di sana ternyata sudah ada Arman dan pak Agus, Alex pun langsung bertanya pada pak Agus.
"Pak kenapa pindah?" Tanya Alex
"Tadi kata bu Rika, beliau mau pindah tapi ternyata sudah ada pak Alex di bus 3, jadi saya tukeran posisi sama bu Rika." Jelas Pak Agus.
Alex yang mendengar penuturan dari Agus, dia langsung membuang napas kasar, dia mulai merasa Rika sudah keterlaluan untuk melibatkan semua orang hanya untuk kepentingan pribadinya, karena merasa tidak enak dengan Agus, Alex akhirnya meminta Arman untuk pindah ke bus 3, namun dia berbicara pada Arman tanpa sepengetahuan Agus.
Setelah acara pindah-pindah posisi duduk akhirnya mereka melanjutkan perjalanan study tour-nya menuju tempat kedua, yaitu mereka mau mengunjungi candi yang bersejarah, seperti biasa Alex dan Raina saling bertukar pesan, Raina mulai khawatir dengan Rika, dia takut Rika akan merasa di permainkan oleh Alex karena dia selalu menghindar dari Rika.
Merekapun tiba di tempat candi yang bersejarah itu, semuanya keluar dari bus, saat semua hendak turun Rika yang sudah keluar dari bus 3 tiba-tiba menarik tangan Alex yang sedang mengarahkan anggotanya, Rika membawa Alex ketempat yang tidak jauh dari bus mereka, kemudian Rika memulai pembicaraannya.
"Kenapa Bapak melakukan ini sama saya, apa salah saya?" Rika memberanikan diri.
"Maaf bu saya tidak mengerti dengan yang Ibu maksud." Alex mencoba tidak peduli.
"Bapak jangan pura-pura tidak mengerti." Rika mulai menunjukkan emosinya.
"Maaf Bu memang saya tidak mengerti dengan maksud Ibu, bisa dijelaskan?" Alex mulai geram.
Dengan amarah yang tidak terbendung lagi Rika pun menangis sambil berbicara.
"Apa maksudnya Bapak pindah ke bus 3 tapi pindah lagi ke bus 4?" Rika tersedu-sedu.
"Kalau itu Ibu sendirikan yang mau? kenapa jadi marah sama saya?" Alex menahan emosinya.
"Lalu kenapa mesti pindah lagi?" Rika terus menangis.
"Harusnya saya yang bertanya seperti itu pada Ibu, kenapa ibu pindah ke bus 4?" Alex mulai tidak kontrol.
"Karena saya harus memberikan perhatian khusus pada salah satu siswa saya." Rika sedikit teriak.
"Lalu kenapa pindah lagi?" Alex menekankan kata di setiap kalimatnya.
Rika tidak menjawab, dia malah tambah menangis.
"Saya minta maaf kalau tindakan saya membuat Ibu tersinggung, saya hanya ingin memberikan kesempatan pada Ibu untuk menjaga siswa yang Ibu anggap perlu perhatian khusus, saya kira tidak ada masalahkan dengan saya?" Alex mencoba berbicara dengan nada biasa.
Rika tidak menjawab pertanyaan Alex dia langsung meninggalkan Alex sambil menyeka air matanya, setelah Rika pergi Alex pun pergi menyusul yang lainnya.
Kejadian tadi membuat orang-orang semakin heboh membicarakannya, Raina ingin mencoba tak terbawa perasaan, namun usahanya gagal ketika melihat Rika yang terus-terusan jadi bahan pembicaraan teman-temannya, Raina jadi merasa bersalah karena gara-gara dia marah sama Alex, Rika jadi seperti ini.
S**eandainya kemarin aku tidak marah, kejadian seperti ini tidak akan terjadi, harusnya aku bersikap lebih dewasa lagi menyikapi kedekatan bu Rika sama kakak, harusnya aku yakin sama perasaan kakak padaku, mungkin aku terlalu berlebihan, tapi wajarkan aku cemburu sama mereka. Gerutu Raina dalam hati.
Di candi semua peserta study tour menikmati keindahan tempat bersejarah itu, hampir semua dari mereka berselfi untuk mengabadikan moment tersebut, Alex pun ingin mengambil foto mereka berdua, dia berusaha untuk mencari cara agar dia dan Raina bisa berfoto bersama.
Alex mengirim pesan pada Raina :
Alex : Rai kita ambil foto bersama yuk?
Raina: Gimana cara nya? nanti orang malah curiga.
Alex : Kamu cari cara deh, kakak ingin tahu keahlian akting kamu.
Raina : Oke, aku terima tantangannya.
Alex : Kakak tunggu, semangat.
Raina pun mulai mencari-cari cari supaya bisa berfoto bersama Alex, dia melihat keadaan sekitar ternyata tidak aman kalau mereka melakukannya, saat dia hampir menyerah tiba-tiba teman-temannya mengajak berfoto bersama, saat akan berfoto kebetulan Raina melihat Alex yang tidak jauh dari jarak mereka, ide itupun muncul seketika, Raina menyarankan pada teman-temannya untuk mengajak Alex berfoto bersama dan ide itu pun disambut dengan antusiasnya oleh teman-temannya.
Raina langsung mendekati Alex dan berkata
"Maaf Pak Alex boleh ikut berfoto sama kami gak?"
"Saya?" Alex menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, katanya mereka ingin berfoto dengan Bapak, cuma malu." Raina sambil menunjuk ke arah teman-temannya.
"Benarkah mereka malu?" Alex menyeringai licik.
"Iya Pak, ayo Pak kita kesana." Raina memasang isyarat pada Alex.
"Baiklah." Alex mengikuti permainan Raina.
Alex pun mengikuti Raina sambil berjalan Alex berkata.
"Apa caramu itu bisa memberi peluang buat kita?"
"Lihat saja nanti." Raina percaya diri.
Mereka berjalan sambil tertawa dan saling memandang satu sama lain. mereka pun menuju ke tempat teman-teman Raina menunggu, sesi foto pun segera dimulai, dengan gaya dan ekspresi masing-masing, mereka mulai berfoto tak cukup hanya sekali, mereka mengambil gambar berkali-kali, setelah dirasa sudah cukup, Raina mulai menjalankan ide yang menurutnya akan berhasil.
"Guys siapa yang mau berfoto berdua sama pak Alex? mumpung pak Alexnya ada"
Sontak ide Raina itu ditanggapi oleh teman-temannya terutama perempuan, mereka berebut berfoto bersama Alex, Alex melihat Raina dengan tatapan yang begitu sulit diartikan, kemudian mereka pun berfoto, dan tibalah waktunya untuk Raina berfoto dengan Alex.
Raina yang sudah siap untuk mengambil foto, tiba-tiba Alex mengeluarkan ponselnya dan menyuruh teman Raina untuk memotretnya menggunakan ponsel miliknya juga, kemudian merekapun di foto sambil memasang wajah yang paling manis supaya hasil fotonya bagus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Kartika tika
klo menurutku gak salah sih, krn si Alex emg kudu tegas sm Rika.
2022-08-25
0
گسنيتي
ya tu dh sy tunggu visualnya mana thor. penasran dgn pak alex ama raina nya hehe.. mkin seru pak alex lebh dr abg tu bucin akut wkwk
2021-11-24
9
QQ
ngga ada visualnya ya kak
2021-11-22
1