Setelah pulang sekolah Raina tidak langsung pulang karena hari ini adalah jadwal ektra kulikuler bola voly, Raina langsung mengganti seragamnya dengan kaos olahraga, saat memasuki lapangan alangkah terkejutnya saat Raina melihat para guru-gurunya juga masuk kelapangan untuk bermain voly termasuk Alex dan Bu Rika, ternyata hari ini tim ekskul voly akan bermain melawan guru-guru. Mereka bermain dimulai dengan tim laki-laki terlebih dahulu.
Saat Alex sedang bermain voly, Raina terus-menerus memperhatikan Alex mulai dari atas rambut hingga ujung kaki, tanpa di sadari Raina senyum-senyum sendiri membayangkan Alex yang sedang bermain voly, namun lamunan itu tiba-tiba buyar ketika Alex yang melakukan service bola ternyata bolanya mendarat di kepala Raina, Raina pun langsung memegang kepalanya sambil berteriak, “kalau main yang benar dong," Alex yang panik langsung menghampiri Raina, dan Raina tidak tahu kalau bola yang jatuh di kepalanya itu disebabkan oleh Alex.
“Rai maaf tadi saya tidak sengaja, apa ada yang terluka?” Alex berkata sambil memegang kepala Raina dan mengecek kondisi kepala Raina.
“Ya sakitlah, pusing tahu!” Raina menjawab dengan ketus karena memang dia sedang kesal sama Pak Alex. Ayu yang merasa tidak enak dengan jawaban Raina pada Alex dia langsung mencubit Raina dan memberi isyarat bahwa dia harus sopan, Raina pun langsung mengerti dan meralat ucapannya pada Alex.
“Saya tidak apa-apa Pak, jangan khawatir saya cukup kuat kalau hanya dengan bola, maaf, saya kira tadi teman-teman saya yang jahil.” Raina pun tersenyum dengan sangat dipaksakan.
"Kita ke UKS yuk!" Ajak Alex karena khawatir pada Raina
"Gak usah, terima kasih ... sebentar lagi giliran saya main" Tolak Raina dengan wajah datar.
"Maafin saya ya Rai ...." Alex tidak henti-hentinya meminta maaf kepada Raina.
Sekitar satu jam Raina bermain voly dengan timnya, Alex masih setia menunggu Raina sampai permainan voly-nya berakhir, setelah melihat Raina keluar dari lapangan Alex bergegas menemui Raina dan mengajaknya untuk pulang bareng.
"Raina ... Ayo kita pulang bareng? Ajak Alex.
"Maaf Pak, saya pulang bareng Ayu." Tolak Raina. Namun Alex tidak berhenti sampai di situ, dia juga mengajak Ayu untuk pulang bersamanya.
"Ayu ... Pulangnya bareng saya saja yuk?" Alex terus berusaha mengajak mereka pulang bareng.
"Ayo Pak, makasih ya udah ngasih kita tumpangan." Dengan cepat Ayu menyetujuinya, Raina yang mencoba memberi isyarat kepada Ayu namun tidak dihiraukan oleh Ayu, dia malah asyik ngobrol dengan Alex.
Di parkiran Alex langsung mempersilakan Raina dan Ayu untuk masuk kedalam mobilnya, dengan cepat Ayu duduk di belakang yang disusul oleh Raina.
"Kalau kalian berdua di belakang, berarti saya sopir dong." Alex tersenyum sambil menengok ke belakang.
"Rai kamu duduknya di depan ya, kasihan Pak Alex seperti sopir taxsi online." Ayu menyuruh Raina pindah.
"Kamu aja ... Aku duduk di sini." Raina kekeh dengan pendiriannya.
"Kamu"
"Kamu"
Mereka saling dorong satu sama lain, namun Alex bersikeras tidak akan melajukan mobilnya kalau salah satu dari mereka tidak ada yang mau pindah, dengan sangat terpaksa akhirnya Raina mengalah dan pindah ke depan duduk di samping Alex, Alex tersenyum penuh kemenangan.
Di perjalanan Alex berusaha memecah keheningan di dalam mobil dia berbicara kesana kemari namun hanya ditanggapi oleh Ayu.
"Pak ... Kalau gak keberatan, bolehkan saya dulu yang diantar pulangnya? saya udah gak kuat ngantuk sekali." Ucap Ayu.
"Siap ... saya akan antar kamu dulu." Jawab Alex, dengan senang hati Alex mengabulkannya tapi tidak dengan Raina, dia malah makin kesal sama Ayu yang sudah memojokkan dia untuk berduaan bersama Alex.
Sekitar lima belas menit mereka sudah sampai di depan rumah Ayu, tanpa berbasa-basi Ayu hanya mengucapkan terimakasih pada Alex. Alex pun melajukan kembali mobilnya untuk mengantarkan Raina pulang, namun Raina terkejut karena jalan yang dilewati Alex justru bukan untuk menuju rumahnya.
"Sepertinya Bapak salah jalan, ini bukan arah menuju ke rumah saya." Raina mengedarkan pandangannya
"Memang bukan." Alex tersenyum
"Jadi Bapak sengaja?" Raina menatap Alex.
"Saya lapar, jadi temanin saya makan dulu ya, gak akan lama kok." Alex memasang wajah seolah-olah memohon.
Raina membuang napasnya kasar, tidak ada gunanya dia menolak karena Alex pasti tidak akan menghiraukannya, sehingga tak lama kemudian mereka sampai di sebuah tempat makan. Setelah selesai makan mereka pun langsung pergi menuju kediaman Raina.
Setelah Alex mengantar Raina, Raina langsung masuk ke kamar untuk membersihkan dirinya, setelah beres mandi bu Asih asisten rumah tangganya datang menemui Raina di kamar.
"Non ... Bibi mau pamit pulang dulu, anak bibi sakit." Ucap bi Asih.
"Iya bi ... saya akan akan minta Ayu untuk tidur di sini bersama saya." Jawab Raina.
Raina hanya tinggal berdua dengan bi Asih, karena orang tua Raina memang jarang pulang, mereka bekerja di luar kota bahkan harus ke luar negeri. Raina pun sudah terbiasa ditinggalkan oleh orang tuanya yang tak tentu kapan pulangnya, jika Raina ditinggal oleh bu Asih, Raina selalu mengajak Ayu untuk menemaninya di rumah.
Raina : Yu ... bi Asih pulang kampung, kamu mau kan tidur di rumah aku sekarang?
Ayu : Ok, sekarang aku meminta ijin dulu.
Raina : Iya, hati-hati di jalannya.
Ayu sudah sampai di rumah Raina tepat jam tujuh malam, dengan senang hati Raina menyambut sahabatnya itu, mereka langsung masuk ke kamar dan ngobrol sambil tertawa terbahak-bahak ketika menemukan obrolan mereka yang lucu, di tengah obrolan mereka tiba-tiba ponsel Raina bergetar, ternyata Alex yang mengirim pesan. Ayu yang melihat ponsel Raina sekilas dia langsung membelalakkan matanya karena yang muncul di layar ponsel Raina adalah Pak Alex, Raina yang tidak mau Ayu salah paham dia malah jadi salah tingkah dan menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal.
"Rai kenapa Pak Alex mengirim pesan ke kamu, kamu ngasih nomor ponsel mu ke pak Alex?" Ayu menatap tajam mata Raina.
Raina yang gugup dengan pesan yang Alex kirim, dia mencoba mencari alasan yang tepat supaya Ayu tidak menganggapnya dekat dengan Alex, dan pada kenyataannya emang tidak dekat menurut Raina.
"Mungkin pak Alex dapat nomor aku dari orang lain, kayanya dia khawatir dengan kepala aku yang kena bola tadi, jad dia mungkin mau memastikan kalau aku baik-baik saja." Raina mencoba mengalihkan perhatian Ayu.
"Tapi kalau pak Alex khawatir dengan kepala kamu, itu kan baru terjadi tadi siang, tapi kenapa di ponsel kamu sudah ada kontak pak Alex?" Ayu menunjuk ponsel Raina.
"Itu... itu... Kan waktu perkenalan awal masuk kelas dia ngasih nomor kontaknya supaya kita menyimpannya, emang kamu gak nyimpan kontaknya?" Raina berbohong.
Raina berusaha memberikan penjelasan yang masuk akal, padahal jelas-jelas dia sendiri yang ngasih nomor ponselnya ke pak Alex dan dia menyimpan nomor ponsel pak Alex setelah mendapat pesan dari pak Alex, Ayu mulai mengingat-ingat pertemuan awal dengan pak Alex, tapi dia tetap tidak mengingat kalau pak Alex memberikan nomor ponselnya.
“Mungkin aku lupa.” Ayu terus mengingat
Setelah perdebatan yang panjang akhirnya mereka tertidur.
Pagi hari seperti biasa Raina siap-siap untuk sekolah, Raina dan Ayu pergi ke sekolah dengan naik taxi online, setibanya mereka di sekolah, mereka di suguhi pemandangan yang menurut Raina itu sangat mengiris hatinya, Raina dan Ayu melihat pak Alex yang mengendarai motor sambil membonceng bu Rika, satu sekolah hampir heboh melihat pemandangan itu, karena mereka baru pertama kali melihat pak Alex berangkat bareng bu Rika, dengan cepat gosip antara pak Alex dan bu Rika pun menyebar di sekolah, ada yang menyebutkan mereka baru jadian, ada pula yang menyebutkan mereka bertunangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
گسنيتي
sabr reina ...
2021-11-23
1
QQ
Pak Alex gmn sih klo suka ma Raina ngapain jg ngebonceng bu Rika plin plan amat sih 😥😥😥
2021-11-22
1
Asti Asyifa
bukan sama pak Alex tp pada pak Alex kli..?
kesal sama ayu,pada ayu lebih pas kayanya.
saya Akan akan minta ayu tidur disini? kata akan nya double tuh.lanjutkan ya
2020-10-23
1