Di perjalanan pulang mereka ngobrol Alex yang mencoba membuka pembicaraan hanya ditanggapi canggung oleh Raina,
"Rumah mu dimana?" Tanya Alex pada Raina,
Alex bertanya di mana rumah Raina, dia menanyakan itu karena takut kalau waktu itu Alex melihat Raina masuk bukan ke rumahnya.
"Saya tinggal di komplek X jalan X Pak." Jawab Raina dengan canggung dan Raina pun memberi tahu arah jalannya.
Setelah hampir sampai, Alex baru teringat bahwa di rumah dia punya koleksi Koran lama, karena hobi dia yang suka membaca, akhirnya Alex mengatakannya pada Raina bahwa dia akan mencoba mencari di rumahnya.
“Raina ... Bapak rasa di rumah kayanya Bapak pernah baca Koran yang kamu cari, tapi ini belum tentu juga ya ... Bapak akan coba cari dulu.”
"Yang benar Pak?" Raina yang saat itu sudah putus asa dia sangat senang sekali mendengar ucapan Alex bahwa Koran yang dicari ada di rumah Alex.
Dengan spontan dia langsung menggenggam tangan Alex dan mengatakan :
"Bapak cari ya di rumah, saya mohon ... saya akan sangat berterimakasih kalau Bapak mau membantu saya." Raina dengan wajah memelasnya.
Raina baru sadar bahwa tangan yang digenggamnya itu adalah tangan gurunya, sehingga dia dengan spontan melepaskan tangan Alex.
"Iya, saya akan bantu cari, tapi gak janji ya, takutnya korannya sudah gak ada." Alex tersenyum melihat perilaku Raina, dan tanpa di sadari jantung mereka berdetak tak karuan.
Tak terasa Raina pun sampai di depan halaman rumahnya.
"Terima kasih ya Pak, sudah mengantarkan saya pulang." Raina tanpa berbasa-basi lagi keluar dari mobil dan mencium punggung tangan Alex terlebih dahulu.
Namun sebelum pintu pagarnya di buka Alex keluar dari mobil dan langsung menghampiri Raina. Raina terkejut saat Alex menghampirinya
"Rai ... Apa boleh saya minta nomor ponsel kamu? ini ... maksudnya untuk ngasih kabar ke kamu apakah nanti ada atau tidak ada korannya, Kalau gak tahu nomor ponsel kamu, saya takut nanti kamu terlalu berharap dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan kamu." Alex berusaha mencari alasan, padahal itu hanya modus semata
"Baik pak, nomor saya 081231xxxxxx, di save ya Pak." Raina dengan semangatnya langsung memberi nomor ponselnya ke Alex.
"Pasti saya save." Alex langsung menyimpan kontak Raina di ponselnya dan langsung pamit pulang.
Kediaman Alex
Setelah mengantarkan Raina pulang Alex pun langsung bergegas pulang ke rumahnya karena tadi dia berbohong kepada Raina akan menemui temannya. Dia langsung mencari koran yang dibutuhkan Raina di atas tumpukan Koran-koran lama, dengan sangat teliti Alex memilah koran satu persatu.
Setelah sekian lama dia mencari akhirnya apa yang Raina inginkan ketemu juga, dengan perasaan yang sangat senang bisa ada alasan menghubungi Raina, Alex pun langsung mengambil ponselnya untuk mengirim pesan dan memberikan foto Koran ke Raina.
Drrttt…drrttt…drrtttt.. pesan masuk
08xxxxxx : Saya sudah menemukan Koran yang kamu cari, (sambil memberikan foto Koran).
Raina : Pak Alex?
08xxxxx : Iya.
Raina : Wah, terima kasih banyak pak, saya benar benar bahagia mendapatkan koran itu tapi maaf ya udah direpotin nih sama saya.
08xxxxx : Nggak kok, malah aku senang bisa bantu kamu, korannya mau di anterin sekarang gak?
Raina : Tidak usah pak, malah tambah ngerepotin bapak, besok saja di sekolah.
08xxxx : Bener nih besok saja?
Raina : Iya pak gak apa apa besok saja,, sekali lagi terima kasih banyak pak.
08xxxxx : Baiklah kalau begitu, nomornya di simpan ya, sampai jumpa besok.
Raina : Baik pak, sekali lagi terima kasih banyak pak.
Raina sangat senang sekali karena Alex bisa mendapatkan koran yang dia cari karena saking senangnya Raina langsung terlelap tidur.
Pagi hari Raina sangat semangat bangun pagi-pagi sekali, saat mau menyisir rambut ponselnya bergetar ternyata Alex yang mengirim pesan bahwa hari ini dia tidak akan masuk sekolah karena ada urusan yang mendadak dan Alex mengatakan bahwa dia sudah berada di depan rumah Raina.
“What … Pak Alex datang pagi-pagi buat nganterin Koran ke rumah, wah aku jadi tambah gak enak nih sama pak Alex dia sampai bela-belain datang kerumah.” Tanpa berpikir lagi Raina langsung keluar menghampiri Alex di depan dengan terburu-buru hingga Raina lupa belum menyisir rambutnya.
"Silakan masuk dulu Pak!" Sambil ngos-ngosan Raina mencoba tarik napas karena telah berlari dari kamar sampai ke depan pagar untuk menemui Alex
"Teima kasih, saya buru-buru harus berangkat lagi ada urusan mendadak, Ini korannya, mudah-mudahan bisa membantu kamu." Alexe menyerahkan Koran pada Raina.
"Terima kasih ya Pak, ini sangat membantu." Raina tersenyum.
Setelah Alex memberikan Koran ke Raina dia baru sadar kalau Raina tidak menyisir rambutnya
"Kamu tuh kalau mau keluar rumah lain kali rambutnya di sisir dulu ya." Alex terkekeh melihat ekspresi Raina, dengan spontan Raina langsung memegang kepalanya dengan wajah merah karena malu.
"Tadi saya belum sempat menyisir saat bapak datang, karena takut bapak menunggu." Jawab Raina.
Alex hanya tersenyum mendengar jawaban polos Raina dan Alex pun langsung pamit untuk pergi ketempat tujuannya.
Raina bersiap-siap untuk berangkat sekolah dalam hatinya dia sangat senang sekali karena dia yakin bisa mendapatkan nilai tambah dari tugas pelajaran ekonominya.
Sepulang sekolah Raina langsung mengerjakan tugas ekonomi, dia menggunting Koran yang menjadi tugas ekonominya dan ditempelnya di kertas, tak terasa waktu mengerjakan tugas pun lumayan lama hingga tak terasa malam pun tiba karena terlalu asyik mengerjakan tugas Raina tidak sempat melihat ponsel dan ternyata sudah ada pesan masuk dari Alex dan saat melihat jam ternyata sudah jam 11 malam, Raina bingung dengan pesan yang dikirim Alex harus dibalas atau tidak, kalau dibalas sudah malam dan kalau tidak dibalas, takutnya Alex menganggap Raina jadi orang yang tidak tahu berterima kasih
Pak Alex : Gimana tugasnya?
Raina : Maaf Pak pesannya baru saya jawab saya baru beres mengerjakan tugas ekonomi gak kedengaran ada pesan masuk, maaf ya.
Tak berselang lama Ponsel Raina pun bergetar.
Pak Alex : Kamu hebat Rai tugasnya langsung kamu kerjakan dengan fokus kamu memang sangat rajin ya, jangan terlalu malam biar besok gak kesiangan bangunnya.
Raina : He ... he ... biar dapat nilai bagus pak, soalnya pak Agus selalu memberikan nilai tambah jika tugas beres sebelum waktunya, bapak juga kenapa jam segini belum tidur?
Pak alex : Saya juga sama sedang mengerjakan tugas.
Raina : Bapak, kan guru kenapa harus mengerjakan tugas malam-malam, kan bukan anak sekolah
Pak Alex : Ya biar kelihatan rajin, ha ... ha ... ha...
Raina : Bapak ternyata bisa ngelawak juga ya.
Pak Alex : Ngelawak kan kerja sampingan saya.
Raina : Aku baru tahu loh.
Pak Alex : Saya senang bahasa kamu udah gak kaku.
Raina : Aduh ... maafkan saya pak, bukan maksud saya tidak sopan sama bapak, tadi saya gak sengaja.
Pak Alex : Loh... Saya kan bilang senang, kenapa kamu malah minta maaf, ya udah sekarang kamu tidur ya sudah malam besok saya hubungi lagi, good night n have a nice dream Raina
Raina bingung harus membalas pesan dari Alex, karena terlalu banyak berpikir akhirnya dia mengabaikan pesan terakhir dari Alex dan langsung menarik selimut.
Hari ini adalah jadwal pelajarannya pak Alex, saat pak Alex menjelaskan materi pelajaran, Raina secara tidak langsung memperhatikan Alex mulai dari atas sampai bawah dan Raina baru menyadari bahwa Alex adalah laki-laki yang menyenangkan dan tentunya baik, Raina senyum-senyum sendiri melihat pesona Alex dan yang tanpa dia sadari Alex melihatnya dari depan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Ciihh modus,kan bisa ketemu di sekolah pak..😂😂
2024-10-28
0
Koma Riyah
woww saya dulu pacaran dengan guru smp sampe sekarang saya lulus masih menjalin hubungan ternyata enak pacaran dengan gury
2021-11-26
0
گسنيتي
mulai puber lagi pak alex hehe. semnagt thor. bru nemu karya thor yg ini..👍
2021-11-23
1