Setelah acara foto selesai Raina dan Alex pun langsung melihat hasil jepretan fotonya, mereka senyum-senyum sendiri melihat hasilnya, Alex dengan semangat langsung mengganti wallpaper ponselnya dengan foto mereka berdua, dia senang dengan perjuangan Raina mencari cara untuk berfoto bersama.
Di sisi lain Raina ingin sekali mengganti wallpaper ponselnya dengan fotonya bersama Alex, namun dia khawatir kalau nanti teman-temannya tahu tentang hubungannya dengan Alex, karena bisa saja secara tidak sengaja layar ponselnya terbuka saat Raina sedang bersama teman-temannya, akhirnya dia mengurungkan niatnya dan menyimpan ponselnya kembali di saku bajunya.
Setelah sesi foto selesai mereka melanjutkan mengikuti kegiatan di candi bersejarah tersebut, mereka berada di candi sekitar satu jam.
Waktu istirahat pun tiba dan sekarang saatnya mereka makan siang, kalau tadi saat berfoto Raina yang ditantang oleh Alex untuk mencari cara agar bisa berfoto bersama, sekarang sebaliknya, Raina yang menantang Alex untuk melakukan sesuatu yang Raina inginkan, saat Raina mau mengetik pesan, Raina melihat Alex sedang sendiri mengecek absen setelah menyisir anggota study tour di candi, Raina langsung menghampirinya dan dia berkata.
"Tadi aku sudah menerima tantangan Kakak, sekarang buktikan oleh Kakak bagaimana caranya supaya saat kita makan nanti kita bisa makan bersama dan kita duduknya di meja yang sama, jangan mencoba menghindar, aku tunggu ya." Raina tertawa penuh kemenangan.
Tanpa menunggu jawaban dari Alex, Raina pun langsung pergi menuju ruang makan, sedangkan Alex hanya melihat Raina pergi tanpa bisa menolak tantangannya, dia senyum-senyum sendiri karena tidak butuh waktu yang lama Alex sudah punya ide dan langsung akan menyelesaikan tantangan Raina.
Tak lama Alex pun menyusul Raina ke ruang makan, saat itu Raina pun sedang antre untuk mengambil makan siangnya, Alex berada hampir di belakang Raina kalau saja tidak ada dua siswanya yang juga sedang ikut antre.
Raina sudah membawa makannya dia langsung duduk di meja yang ada teman-temannya, dan hanya tersisa kursi untuk Raina saja artinya meja yang di duduki oleh Raina sudah penuh dan tidak mungkin menambah orang lagi.
Alex yang melihat keadaan itu dia berpikir tidak mau kalah oleh tantangan yang diberi oleh Raina, akhirnya saat sudah mengambil makanan Alex melihat ada meja yang masih kosong dekat meja Raina, dengan pura-pura tidak ada teman, Alex menggeser meja kosong itu dan direkatkan dengan meja Raina sambil berkata:
"Anak-anak Bapak izin gabung ya, soalnya Bapak tidak ada teman, jadi biar makannya enak Bapak ikut gabung dengan kalian."
Teman-teman Raina pun mempersilakan Alex untuk bergabung dengan senang hati, setelah menggabungkan meja Alex sengaja mengambil kursi dan duduk persis di samping Raina.
Sebelum mereka makan, mereka tidak lupa berfoto terlebih dahulu, Alex pun mengikuti jejak murid-muridnya, dia mengeluarkan ponsel dan mengajak mereka untuk berfoto, sudah jelaslah Alex berada di paling depan kemudian ada Raina dan teman-temannya di belakang, setelah itu mereka menyantap makanan mereka masing-masing.
Satu persatu teman-teman Raina selesai makannya, mereka pamit pada Alex untuk melakukan kegiatan bebas mereka, tinggal yang tersisa hanya Alex, Raina dan Ayu.
Setelah Ayu selesai makan dia mengajak Raina untuk berkeliling, namun Raina menolak dengan alasan dia masih mau makan, dan akhirnya Ayu pun pergi menyusul teman-temannya yang lain.
Alex yang sudah mengerti dengan penolakan Raina pada Ayu, dia menggunakan kesempatan ini untuk ngobrol berduaan dengan Raina, sambil makan pun mereka berbicara.
"Teman-teman kamu pengertian ya."
"Pengertian apanya?" Raina berbicara pelan-pelan.
"Memberi waktu untuk kita berdua." Alex berbisik.
"Jangan ge er, ini cuma kebetulan." Raina hampir berbicara keras.
"Kakak harap akan banyak kebetulan yang seperti ini." Ucap Alex sambil terus memakan makanannya.
"Hahaha ... Sorry ketawa aku terlalu kencang." Raina menutup mulutnya.
"Kita impas ya satu satu, tantangan kamu sudah Kakak taklukkan." Alex tersenyum menang.
"Kayak lagi adu kekuatan aja, pake ditaklukkan segala." Raina menahan tawanya.
"Kakak salut sama ide cemerlang kamu tadi saat kita berfoto, aktingnya keren Kakak acungin jempol deh, kamu memang hebat honey." Alex memuji Raina.
"Kakak juga." Raina mengacungkan jempolnya.
"Apa?" Alex menggoda Raina.
Raina yang dengan spontan mendorong Alex tanpa sengaja justru malah membuatnya hampir terjengkang, untunglah Alex dengan sigap menahannya, alhasil mereka hampir berpelukan lagi dan kejadian ini dilihat oleh semua orang yang ada di ruangan tersebut.
Raina tidak bisa menghindari perasaan itu, jantungnya berdetak lebih kencang saat Alex memperlakukannya seperti itu, ditambah malu dilihat oleh orang lain sehingga membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.
Alex yang mencoba menetralkan keadaan dia berpura-pura menyuruh Raina mengganti kursinya, karena dia beralasan kursinya yang membuat Raina hampir terjengkang sehingga orang-orang di sekitarnya bisa percaya bahwa kejadian tadi tidak di sengaja.
Raina pun mengikuti permainan Alex, dia mengganti kursinya dan melanjutkan berbincang-bincang dengan Alex.
"Kayaknya bakalan ada gosip baru." Raina menepuk jidatnya.
"Biarkan saja, jangan terlalu diambil pusing." Alex membuatnya tenang.
"Kalau ketahuan bagaimana?" Raina berpikir sambil menyimpan telunjuknya di pipi.
" Ya gak apa-apa, biar kita bebas Rai, tidak seperti sekarang kucing-kucingan." Alex menanggapinya santai.
"Memang Kakak siap?" Raina menatap Alex.
"Dengan senang hati, siap sekali." Alex tersenyum.
"Tapi aku takut." Raina murung.
"Takut kenapa?" Alex menatap mata Raina.
"Takut di bully oleh fansnya Kakak, hahaha ... Raina tertawa keras.
"Kamu ya, sukanya membuat Kakak makin gemes aja sama kamu." Alex mencubit hidung Raina.
"Masa sih?" Raina menunjukkan wajah manjanya.
"Rasanya Kakak pingin cepat-cepat ngehalalin kamu honey." Alex tersenyum dengan wajah serius.
Raina langsung tersedak saat mendengar kalimat terakhir dari Alex, Raina berpikir Alex sengaja menggodanya karena dia juga sama tadi menggoda Alex.
Perbincangan Alex dan Raina pun berhenti saat ada teman-temannya Raina datang dan duduk kembali di meja tadi.
Teman-teman Raina mengajak Raina untuk berbelanja di sekitar candi, tak lupa mereka juga mengajak Alex, mendengar dirinya disebut, Alex langsung menyetujuinya dan ikut berbelanja dengan teman-temannya Raina.
Mereka pun pergi melihat-lihat barang yang akan mereka beli, saat mereka berjalan Alex dan Raina ada di posisi paling terakhir, dan tanpa sepengetahuan teman-temannya Alex memberikan kartu kreditnya pada Raina, Raina menolak namun Alex bersikeras agar Raina menerimanya, dan seperti biasa Alex tidak menerima penolakan akhirnya Raina menerimanya dan Alex berbisik
"Jangan ragu untuk menggunakannya, Kakak akan senang kalau kamu menggunakannya honey".
Raina hanya tersenyum dan kemudian dia pun mengikuti teman-temannya melihat semua barang yang ada di sana.
Raina menggunakan kartu kredit Alex dengan sangat bijaksana, dia hanya membeli barang yang dirasa perlu saja, dan setiap barang yang dia beli semuanya sesuai dengan pendapat Alex, karena Raina secara sembunyi-sembunyi dan secara tidak langsung Raina mencuri-curi mencari kesempatan untuk meminta pendapat Alex tentang barang yang dibelinya.
Hari ini begitu mengasyikkan bagi kedua sejoli ini, mereka bisa ngobrol berdua dengan tertawa bareng, jalan-jalan bareng, makan bareng, berfoto bahkan belanja bareng tanpa ada satu orang pun yang curiga dengan hubungan mereka. mereka menikmati setiap momen yang mereka lalui bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
گسنيتي
visualya thor
2021-11-24
6
Tutun Imam
baper baper
2021-11-22
1
Ariana Salsabila
aktingnya bagus beut. so sweet beut. ya ampun gemes gue
2021-01-07
0