Berkat tugas pelajaran ekonomi, sekarang Alex dan Raina sering bertukar pesan, bahkan hampir tiap malam Alex mengirim pesan hanya sekedar mengingatkan Raina untuk belajar.
Setelah pulang sekolah Raina mengikuti kegiatan ekstra kulikuler bola voly, Raina main bersama teman satu timnya termasuk Ayu. Saat sedang pemanasan Raina tanpa sengaja melihat Alex sedang duduk dengan bu Rika, bu Rika adalah guru kesenian Raina.
"Lihat deh pak Alex sama bu Rika, mereka terlihat serasi ya." Ucap salah satu teman Raina.
"Emang kalian belum tahu, pak Alex kan pacaran sama Bu Rika." Sahut seorang teman yang lainnya.
Apa? mereka pacaran ... kenapa hati aku nyesek ya mendengar mereka pacaran? huh ... berpikir positif Raina ... gak usah ikut campur urusan orang. Gerutu Raina dalam hatinya.
Entah kenapa Raina yang mendengar kabar itu, jadi tidak bersemangat setelah tahu Pak Alex berpacaran, Raina pun jadi murung dan konsentrasinya terganggu saat latihan voly karena Raina yang merasa tidak nyaman melihat Alex dan Rika, akhirnya dia izin pulang lebih cepat.
"Pak saya ijin pulang duluan ya ... saya lupa ada sesuatu yang harus saya selesaikan." Ijin Raina pada guru olah raganya.
Perasaan aku kenapa ya, kenapa jadi begini ... ayo fokus Raina jangan melamun. Batin Raina
"Ya ... silakan, minggu depan jangan sampai ijin lagi ya." Tegas guru olah raga.
"Baik Pak." Jawab Raina singkat.
Kemudian Raina langsung pulang, namun di saat sedang menunggu angkot tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di depan Raina.
"Kamu mau pulang? bareng sama saya saja yuk?" Ajak Alex. Ternyata Alex yang mengemudikan mobil.
"Terima kasih pak, saya naik angkot saja." Raina menolak ajakan Alex dan langsung menyetop angkot.
Ketika di dalam angkot Raina pun bingung dengan perasaannya, kenapa dia bersikap judes sama pak Alex padahal pak Alex sudah membantunya, karena merasa tidak enak hati Raina mencoba mengirim pesan ke pak Alex.
Raina : Maaf pak saya buru-buru.
Namun setelah pesan terkirim bukan balasan pesan yang di dapat, tapi Alex langsung menelponnya.
Raina : Hallo Pak ...
Pak Alex : Kamu dimana?
Raina : Maaf tadi gak sempat pamit, saya sedang buru-buru Pak.
Pak Alex : Bukannya naik angkot itu malah lebih lama ya untuk sampai ketempat tujuannya? Kamu turun sekarang saya akan mengantar kamu biar cepat sampai.
Raina : Baik Pak.
Karena Raina merasa tidak enak akhirnya Raina turun dan menunggu Alex di jalan, tak lama Alex pun tiba dan menyuruh Raina untuk masuk kedalam mobil.
Raina yang tidak enak hati sama Alex dia memilih diam tidak bicara apapun, Alex pun demikian dan tak terasa mereka pun sampai di depan rumah Raina,
"Terima kasih Pak sudah mengantarkan saya pulang." Raina mencium punggung tangan Alex dan keluar dari mobil sedangkan Alex hanya membalas dengan anggukan saja.
Seperti biasa malam hari Alex mengirim pesan pendek sama Raina namun setelah menunggu lama Alex tidak mendapat jawaban dari pesannya, hampir tiap malam Alex dan Raina saling bertukar pesan, namun setelah Raina mendengar Alex dan Rika menjalin hubungan Raina lebih memilih tidak membalas pesan dari Alex karena takut Rika salah paham.
Raina kenapa tidak membalas chat dari aku ya? apa mungkin dia udah tidur? tapi biasanya juga jam segini dia belum tidur atau mungkin dia sedang belajar? aku tunggu saja mungkin dia tanggung untuk membalas chat nya. Batin Alex
"Ngapain sih pake nge chat aku segala, kalau bu Rika curiga gimana? kalau ketahuan nanti bisa salah paham, aku gak mau punya masalah dengan guru yang lainnya cuma gara-gara salah paham." Raina bermonolog sendiri.
Satu minggu telah berlalu, tiba lagi di kelas pelajaran bahasa inggris, saat Alex sedang menjelaskan materi dia melihat Raina tidak memperhatikannya, Raina malah melamun dan akhirnya Alex langsung menegur Raina.
"Raina ... Saya perhatikan kamu hanya melamun dan tidak memperhatikan materi yang saya paparkan?" Cerca Alex.
" Maaf Pak." Jawab Raina singkat dan langsung menunduk.
"Saya ingatkan buat semuanya, kalian harus selalu fokus ketika menerima semua materi dari guru kalian, jangan melamun." Tegas Alex .
"Sekarang saatnya kalian mengerjakan latihan soal yang ada pada buku paket kalian, jika sudah beres silakan dikumpulkan di depan.” Perintah Alex.
Raina pun langsung mengerjakan semua soal dan setelah beres dia langsung memberikan buku tugasnya kepada Pak Alex untuk diperiksa.
Saat istirahat seperti biasa Raina dan teman-temannya langsung berburu kekantin, berbagai macam makanan mereka pesan. Di saat Raina dan teman-temannya menyantap makanan tiba-tiba Raina melihat Pak Alex dan Bu Rika berjalan menuju kantin dengan tanpa sadar Raina menyenggol minumannya sendiri dan tumpah ke seragamnya, sehingga membuat seragamnya basah.
"Guys ... Aku ke toilet dulu ya." Ijin Raina pada teman-temannya.
Raina langsung pergi ke toilet untuk membersihkan seragamnya, Raina berjalan melewati meja yang di duduki oleh Pak Alex yang kebetulan saat itu Pak Alex satu meja dengan Bu Rika dan Pak Arman, Karena Raina terburu-buru dia tidak menghiraukan Pak Alex juga Bu Rika yang bertanya pada dirinya.
"Raina ... kamu kenapa?" Tanya Alex dan Rika berbarengan namun tidak di jawab oleh Raina.
Sesampainya di toilet, Raina langsung membersihkan seragamnya, namun seragamnya terlalu basah jika Raina tidak menggantinya dan dia pun bergegas ke ruang piket untuk minta izin pulang ke rumah untuk mengganti seragamnya dulu.
"Pak ... saya boleh minta ijin untuk pulang dulu ke rumah?" Pinta Raina.
"Kamu mau apa?" Tanya salah satu petugas piket.
"Saya mau mengganti seragam saya Pak, seragam saya basah terkena tumpahan minuman." Jelas Raina.
"Kamu boleh pulang asalkan keluarga kamu ada yang jemput ke sini." Ucap petugas piket.
"Di rumah gak ada siapa-siapa." Lirih Raina.
"Kalau gitu kamu tidak bisa pulang dulu, maaf ya karena ini sudah menjadi peraturan sekolah." Tegas petugas piket.
Di saat Raina memohon pengertiannya pada petugas piket, ada Alex yang memperhatikan Raina di ruang piket, Alex pun langsung menghampiri Raina di ruang piket.
"Ini ada apa ya? Tanya Alex pada salah satu petugas piket.
"Ini pak Raina minta ijin pulang, tapi pihak keluarganya tidak ada, jadi kami tidak bisa mengijinkan dia pulang dulu." Jelas petugas piket
"Kalau gitu biar saya saja yang akan mengantar Raina ke rumahnya, kebetulan saya sedang tidak ada jam ke kelas." Ucap Alex memberi solusi.
"Tapi Pak..." Ucapan petugas piket langsung dipotong oleh Alex.
"Kalau tidak ada keluarga yang bisa menjemputnya, berarti pihak sekolah harus mengantarkannya, karena nanti kan akan kembali lagi ke sekolah." Tambah Alex.
"Baiklah pak, ini kunci mobil sekolahnya." Petugas piket akhirnya mengijinkan Raina.
Raina tidak bisa menolak, karena dia berada pada posisi yang tidak menguntungkan, yaitu jika menolak artinya dia harus menggunakan seragam yang basah, dan Raina pun bersedia diantar oleh Alex menggunkan mobil sekolah karena nanti mereka akan kembali lagi ke sekolah.
Saat masuk kedalam mobil Raina langsung mengucapkan terima kasih kepada Alex.
“Terima kasih Pak sudah mau mengantarkan saya, dan maaf mengganggu waktu senggang Bapak.”
“Tak perlu berterima kasih, ini sudah menjadi kewajiban saya sebagai guru kepada muridnya.” Alex sambil mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang.
Setelah mendengar jawaban dari Alex, perasaan Raina begitu kecewa dia menggaris bawahi kalimat Alex yaitu “guru kepada muridnya.” Raina tidak mengerti dengan perasaannya kenapa dia kecewa mendengar kalimat itu, lalu Alex pun mengajukan pertanyaan lain.
“Kenapa minumannya bisa sampai tumpah ke seragam? lain kali kamu jangan ceroboh, saya perhatikan beberapa hari ini kamu sering melamun dan tidak fokus, apa ada masalah?”
"Gak ada pak, dan soal minuman tadi saya bukan ceroboh tapi, tidak sengaja." Raina sengaja memberi penekanan di kata ceroboh pada Alex karena dia merasa kesal dengan kata-kata dari Alex.
Alex hanya tersenyum mendengar jawaban dari Raina, meskipun Raina menjawabnya dengan ketus tapi, Alex merasa senang karena bisa ngobrol lagi dengan Raina.
Lima belas menit kemudian mereka pun sampai di rumah Raina.
"Mari masuk Pak, silahkan duduk." Raina mengajak Alex untuk masuk dulu ke rumahnya, Alex pun mengikuti langkah Raina untuk masuk ke dalam rumah.
Setelah itu Raina meminta asisten rumah tangganya untuk membuat minuman untuk Alex.
Raina langsung masuk ke kamarnya dan buru-buru mengganti seragamnya. Alex yang untuk pertama kalinya masuk ke rumah Raina, dia senyum-senyum sendiri melihat foto-foto Raina, namun itu tidak berlangsung lama, karena asisten rumah tangga Raina datang memberikan minuman untuk Alex.
"Silakan diminum Pak." Bi Asih menyimpan gelas di atas meja.
"Terima kasih." Alex langsung menyesap minumannya.
Tak lama Raina pun keluar dari kamarnya dan mengajak Alex untuk kembali ke sekolah lagi tapi sebelum mereka pergi Raina menyuruh Alex untuk meminum dulu minuman yang sudah disajikan.
Di perjalanan lagi menuju sekolah, Alex mulai memecah keheningan di antara mereka berdua dengan mengajukan pertanyaan pada Raina
"Rai ... Kenapa sikap kamu jadi berubah? Tanya Alex.
"Saya gak apa-apa kok, sikap saya biasa saja gak berubah." Raina enggan menjawab yang sebenarnya.
Setelah menjawab pertanyaan Alex, Raina hanya memilih untuk diam dan Alex pun demikian, dan akhirnya mereka sampai lagi di sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Bisa ya pulang ke rumah saat waktu sekolah,Kan baju biasanya ada jual di koperasi juga,Ngapain harus pulang..
2024-10-28
0
Qaisaa Nazarudin
Cewek plin plan, Dengan alesan gak enak hati,Kan dia yg ngotot nolongin kamu,bukan kamu yg maksa..
2024-10-28
0
Qaisaa Nazarudin
Aku suka karakter yg si ceweknya jual mahal,Tegas dan Jutek,Kalo suka juga gak harus di tunjukkan,keliatan banget ngejar2 cowok,Dengan sikap seperti itu kita akan di permainkan oleh mereka..Jadi biasa2 aja..
2024-10-28
0