Setelah berkeliling, Alex mengajak Raina untuk menikmati jajanan yang ada, dengan sangat antusias Raina berjalan ke sana kemari sambil melihat-lihat semua jenis jajanan yang ada, Raina sangat senang ketika menemukan ada penjual surabi, benar Raina sangat menyukai makanan yang terbuat dari tepung beras ini, kemudian Raina langsung memesannya.
"Bapak mau gak?" Raina menunjuk ke tukang surabi.
"Siapa?" Alex menggoda Raina
"Ya Bapak lah, yang sama aku sekarang hanya ada Bapak, masa aku nawarin orang lain." Raina memonyongkan bibirnya.
"Kamu lupa dengan sebutan mu sendiri?" Alex berbisik di telinga Raina.
Raina langsung sadar dan meralat ucapannya kembali.
"Kakak mau gak surabinya?" Raina berbicara manja.
Sambil tertawa Alex mengacak rambut Raina dan menganggukkan kepala sebagai tanda bahwa dia juga mau surabi.
Tak lama pesanan pun tiba, kemudian mereka langsung menyantap surabi tersebut.
" Kak pulang yuk, udah sore. Aku takut ibu khawatir karena terlambat pulang" Ajak Raina karena waktu sudah menunjukkan terlalu sore.
Dalam perjalanan pulang mereka saling bertukar cerita.
"Rai kamu ikut study tour gak?" Alex melirik ke arah Raina
"Pastinya ikut dong." Raina menjawab dengan semangat.
"Kayaknya perjalanannya akan jadi seru, karena ada kamu, jadi kita bisa sekalian kencan di kota XX" Alex kembali tersenyum.
"Oh, kakak juga ikut?" Raina mulai membayangkan perjalanannya nanti.
"Kakak jadi salah satu panitia study tour-nya." Alex menjelaskan.
Raina hanya tersenyum dan dia mulai membayangkan serunya perjalanan nanti bersama kekasihnya.
Saat sampai di rumah Raina, Alex melihat ada ibunya Raina sedang menunggu di luar karena dia merasa tidak enak telah membawa Raina pulang sore akhirnya dia memutuskan untuk turun dari mobil dan menemui ibu Raina, namun Raina terkejut saat langkahnya dia diikuti oleh Alex, Raina langsung membalikkan badan dan bertanya pada Alex dengan isyarat.
"Kakak cuma mau menyapa calon mertua." Alex sambil berlalu mendahului Raina, Raina pun langsung berlari menghampiri Alex dan ibunya.
Setelah mereka bertiga bertemu, Raina memperkenalkan Alex pada ibunya.
"Ini Pak Alex guru aku di sekolah Bu." Raina memperkenalkan dan Alex pun bersalaman dengan mencium punggung tangan Maria.
"Maaf tante, Raina sudah pulang sore." Ucap Alex pada Maria.
"Tidak apa-apa, maaf ya Raina jadi ngerepotin." Jawab Maria dengan Ramah.
Alex pun langsung izin untuk pulang, karena waktu sudah hampir mau adzan magrib, Raina mengantarkan Alex sampai ke depan pagar, dan masuk setelah mobil yang dikendarai Alex mulai melaju.
Sampai di dalam rumah Maria mulai menggoda Raina.
"Kayaknya ada yang hutang penjelasan." Maria menggoda Raina.
"Penjelasan apa Bu? kan tadi udah aku kenalin ... dia guru bahasa Inggris aku di sekolah." Raina mencoba bersikap biasa.
"Kenapa bisa pulang bareng?" Maria menyenggol Raina.
" E ...e...e... itu tadi aku ngerjain tugas di sekolah, karena sudah sore dia nawarin aku tumpangan." Raina gugup.
"Kenapa kamu gugup?" Maria menatap Raina.
"Aku gak gugup Bu ... Ibu kenapa sih ? udah ah aku mau mandi dulu." Raina meninggalkan ibunya.
Raina berlari masuk ke kamarnya, dan dia menggerutu di dalam hatinya sendiri
K**enapa sih dia malah turun, jadinya ibu kepo, dasar ya tukang bikin orang deg degan ... tadi juga ngapain bilang mau nemuin calon mertua, malah tambah bikin aku deg degan saja.
Raina pun langsung mandi, setelah beres mandi dia melihat ponselnya, dan benar sudah ada pesan masuk dari Alex.
Pak Alex : Tadi kenapa wajahnya cemberut pas kakak pulang? masih kangen ya?
Raina : Stop deh jangan bikin aku tambah kesel.
Pak Alex : Siapa yang udah bikin kamu kesel?
Raina : Kakakkkkkkkkk ....
Pak Alex : Kamu kesal kenapa?
Raina : Tadi tuh ngapain kakak nemuin ibu, jadinya aku di kepoin sama ibu.
Pak Alex : Kakak tuh gak mau jadi orang yang tidak bertanggungjawab, masa anak gadisnya udah di culik, kakak langsung pergi, nanti ibumu akan khawatir dengan siapa kamu pulang, ibumu marah gak?
Raina : Marah si enggak, tapi keponya itu bikin aku gugup.
Pak Alex : Syukurlah kalau ibu tidak marah, tapi kenapa tadi kamu tidak memperkenalkan kakak sebagai pacar?
Raina : Aku belum siap, lagian baru juga kita jadiannya beberapa jam, masa harus langsung pamer segala.
Pak Alex : Ya kakak ngerti, jangan lupa belajar ya, kakak mau keluar dulu, sampai jumpa besok my honey.
Raina : Oke.
Raina pun langsung menjatuhkan dirinya ke kasur, setelah belajar dia pun langsung terlelap tidur.
Pagi yang begitu cerah, sama halnya dengan perasaan Raina yang amat teramat cerah, dia sangat semangat ke sekolah karena di sana dia akan bertemu dengan pujaan hatinya.
Raina turun kebawah untuk sarapan, di meja makan sudah ada ayah dan ibunya yang menunggu, Raina langsung memeluk ayah juga ibunya.
"Selamat pagi ..." Raina memeluk ayah dan ibunya.
"Pagi sayang ..." Ucap Hasan dan Maria bersamaan
"Yah sekolah aku ngadain program study tour, aku boleh ikut gak? Tanya Raina di sela-sela sarapan.
"Pergilah ... itu kan udah menjadi agenda rutin dari sekolah mu." Jawab Hasan.
"Makasih ya ..." Raina senang.
"Jaga diri baik-baik, jangan terpisah dengan rombongan." Tegas Maria.
"Iya bu." Raina tersenyum.
Raina sangat senang karena mendapatkan izin, ditambah dia semakin senang karena akan jalan-jalan bersama Alex yang sudah jadi kekasihnya.
Raina pun pamit untuk berangkat sekolah, seperti biasa dia naik angkot untuk pergi ke sekolah, setelah sampai di sekolah dia bertemu dengan Alex di koridor jalan menuju kelasnya, karena banyak murid Raina hanya memilih tersenyum sebagai cara untuk menyapa Alex, dan Alex pun demikian.
Karena suasana hati Raina sedang berbunga-bunga, tanpa dia sadari dia senyum-senyum sendiri saat sedang belajar, kemudian guru yang sedang menjelaskan materi pun menegur Raina.
"Raina kenapa kamu senyum senyum sendiri? apa ada yang lucu?" Gurunya berbicara dengan nada tinggi.
Sontak semua murid melihat ke arah Raina, dan dengan gugup dia menjawab.
"Saya sangat senang dengan materi ini, jadi karena terlalu semangat saya jadinya senyum sendiri." Raina mencari alasan.
Untunglah gurunya percaya pada Raina, karena memang Raina termasuk salah satu murid yang cerdas, Raina pun bisa bernapas lega karena alasannya bisa diterima oleh gurunya.
Istirahat pun tiba, Raina dan teman-temannya seperti biasa langsung menuju kantin, setelah masuk ke kantin ternyata mereka kehabisan tempat duduk, Alex yang melihat Raina dan teman-temannya langsung mengajak mereka untuk bergabung dengannya, teman-teman Raina langsung ikut bergabung di meja Alex, sehingga mau tidak mau Raina pun harus ikut duduk dengan mereka, di sana Alex bersama Arman, bu Rika dan juga pak Agus, Raina duduk di sebelah kanan Alex, karena kursi itu yang tersisa.
Saat mereka sedang menyantap makanan, tiba-tiba di bawah meja Alex menggenggam tangan kiri Raina, Raina yang saat itu terkejut dia langsung tersedak oleh makanan yang sedang di makannya.
uhuk....uhukk...uhukkk...
Alex langsung menepuk pundak Raina sambil memberinya minum.
"Terima kasih Pak." Raina meminum air sambil memasang wajah seolah-olah meminta penjelasan dari Alex.
"Kamu kenapa Rai?" Ayu berbicara sambil mengunyah makanan.
"Aku gak apa-apa, kayaknya ada tikus deh yang lewat di kaki aku." Raina asal bicara.
"Masa Rai, perasaan kantin ini sudah steril dari binatang." Arman ikut bicara.
Semua yang duduk di meja itu pun langsung spontan melihat ke bawah meja kecuali Alex dan Raina.
Alex tersenyum penuh kemenangan pada Raina yang dibalas melotot oleh Raina. Setelah itu mereka melanjutkan kembali acara makannya, dan mereka bubar ketika bel tanda masuk kelas berbunyi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
mama een
jadi inget dulu pernah pacaran sma guru SMK ku, tpi sayang nya kita GX berjodoh, dan kabar terakhir yg aku denger dia sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu alfatihah untuk mantan ku sekaligus guruku.
2021-11-23
1
Tutun Imam
jd kaya anak abegeh nih baca
2021-11-22
1
sri wahyuni
jd ingat ama tmn smk ku.yg berjodoh dgn guru bhs inggris
2021-11-20
1