BAB 18 - VISUAL

Akhirnya mereka akan kembali pulang. Di dalam mobil di kursi belakang, Morino menyandarkan kepalanya ke kursi Mobil, wajahnya sedikit kelelahan walaupun ia tidak bisa menyembunyikan perasaan, ia sangat bahagia di hari itu.

Morino mengangkat kepalanya lalu menoleh kearah Miko.

“Miko, maaf jika perjalanan bulan madu kita hanya sehari. Besok aku harus kembali mengurus pekerjaanku”

“Tidak masalah. Justru aku lebih suka perjalanan seharian seperti ini dan tidak menghabiskan waktu berhari-hari hanya untuk berbulan madu”

“Aku belum pernah merasakan hal seperti ini pada wanita manapun, termasuk Anabella” ujar Morino kembali menyandarkan kepalanya.

Miko menoleh memandang Morino.

“Maaf, kalau boleh ku tahu, kenapa kau membenci Anabella? Bukankah dia wanita yang baik?” tanya Miko tiba-tiba.

“Dia bukan wanita baik” jawab Morino ”Dia tidak pernah mengerti tentang penyakitku. Dia tidak pernah membahagiakanku dan dia … mengkhiana- ck, sudahlah!”

“Lalu kenapa kau menikahinya?”

“Untuk melampiaskan amarahku”

Miko menggeleng “Kau sangat kacau”

“Aku sama sekali tidak pernah mencintainya. Aku hanya tiga kali menyentuhnya di ranjang. Pertama, waktu sepekan kami menikah. Aku hanya kasihan padanya karena dia sangat menginginkan berdekatan denganku, sampai ia beberapa kali melepaskan pakaian di hari yang sama. Kedua, ketika aku mabuk, dan ketiga ketika penyakitku sedang kambuh, maka ku salurkan padanya”

Miko memegang keningnya, tak tahu lagi harus berkata apa.

Morino memandang Miko.

“Apa kau tahu kenapa aku mengantar Anabella untuk terapi padamu?”

“Untuk kesembuhannya, mungkin”

“Bukan. Aku tahu dia tidak memiliki kelainan jiwa awalnya. Aku hanya ingin lebih sering bertemu denganmu. Aku sudah sering mencari artikel tentangmu di situs Rumah sakit tempat kau bekerja”

“Kau apa?” Miko tampak terkejut.

“Ya. Aku sudah menyukaimu sejak pertama kali melihatmu di Rumah sakit”

“Kau pernah ke Rumah sakit tempatku bekerja? Kapan kita pernah bertemu?” Miko memandang Morino serius.

“Ya, pernah sekali ketika Klien-ku mengalami penusukan oleh seseorang, dan terpaksa aku harus melakukan wawancara di Rumah sakit. Saat itu aku pertama kali melihatmu”

* * *

Ruang pasien kamar 130. Morino mencari kamar tersebut. Di rumah sakit, Morino harus menemui seorang klien yang mengalami penyerangan orang tak dikenal.

Dalam langkahnya menuju bangsal rumah sakit, tanpa sengaja Morino mendengar sedikit keributan di dekatnya. Ia melihat beberapa perawat yang panik dan seorang wanita cantik yang tengah menenangkan pasien yang sedikit kacau. Pasien itu dipegang beberapa orang perawat karena mengamuk.

Morino tidak fokus pada si pasien yang memang mengundang perhatian beberapa orang disekitaran sana. Morino justru fokus pada wanita yang berpakaian dokter di samping pasien itu. Ia sempat memandanginya beberapa saat.

Tapi tugasnya sebagai Pengacara mengharuskannya menyudahi kekagumannya saat itu. Ia kembali mencari kamar kliennya dan menuju lantai atas.

Dari saat itu, Morino terus mengingat Miko, sang dokter yang membuatnya merasakan sesuatu di dadanya. Belum pernah ia merasakan hal semacam ini pada wanita manapun. Pria itu mulai mencari identitas Miko.

* * *

“Aku tidak pernah sadar” ucap Miko.

“Kau memang tidak melihatku saat itu. Kau sibuk dengan pasienmu yang mengamuk”

Miko menggeleng sambil tersenyum heran.

Miko tampak sedikit lelah. Tapi ia menyukai perjalanan hari itu. Ia melihat Morino yang berbeda. Miko lega jika kehadirannya di hari itu bisa sedikit melupakan sejenak penyakit kejiwaan yang di derita Morino.

“Kau lelah?” tanya Morino.

“Ah, tidak juga” senyum Miko mengembang. Padahal -ya-, ia agak lelah saat itu.

“Kau sempurna hari ini” puji Morino lagi.

“Sempurna apanya?” Miko memandang Morino heran.

Morino tersenyum. “Semuanya. Semua yang ada pada dirimu, sempurna bagiku. Atau karena kau yang memang sangat menggoda” ia mulai mendekati Miko.

Morino menyentuh dagu Miko agar memandang kearahnya. Miko yang masih diam termanggu, tiba-tiba mendapat sentuhan di bibirnya.

Pria itu menyatukan bibirnya di bibir Miko.

Morino sejenak menikmati hasratnya pada wanita itu. Karena selama ini belum ada wanita yang bisa membuka gairahnya sebagaimana Miko.

Sampai pria itu menyusuri leher putih Miko, menikmatinya sambil memejamkan matanya.

“M-Morino. Sudah, hentikan” Miko yang terus menatap kedepan seolah malu dengan supir yang berada di kursi depan.

“Apa kau malu dengan Bors? Dia adalah kunciku. Dia tidak akan mengatakan apapun pada siapapun” ucap Morino yang masih di dekat Miko.

“Ya, tapi aku tidak- tolong jangan disini” tolak Miko akhirnya.

Morino akhirnya menjauh dari Miko. Ia membuka kancing atas kemejanya dan bersandar.

“Bors, cepat sedikit. Aku ingin cepat-cepat sampai rumah” perintah Morino.

“Baik Tuan”

“Eh, apa maksudnya?” Miko menatap wajah Morino.

Tapi Morino membalas tatapan Miko dengan alisnya yang mengangkat dan menurun dengan cepat, juga senyum bengal penuh arti.

Miko menutup setengah wajahnya dengan telapak tangan. ‘Ya ampun pria ini. Benar-benar mesum’

“Malam ini kau tidur di rumahku” ucap pria itu.

Sesampainya di halaman rumah. Morino yang sudah bersemangat, menggenggam lengan Miko dan hampir menyeretnya cepat.

“Kenapa buru-buru?” tanya Miko.

“Kau bilang tadi jangan di mobil. Berati kita bisa melanjutkan di kamar, kan?”

“Eh?” tiba-tiba Miko menjadi takut dengan kelakuan pria itu. “Ta-tapi-” tanya Miko dengan ketakutannya sendiri.

Tetapi baru sampai mereka di pintu utama. Seorang wanita sudah berada di sofa ruang tamu.

“Helena? Apa yang kau lakukan disini?!” tanya Morino mendadak wajahnya berubah. Genggaman tangan Morino mengendor di lengan Miko.

“Aku menunggumu, Morino. Sekarang aku yang bertanya. Siapa wanita itu?” Helena akhirnya berdiri sambil melipat tangannya di dada.

“Bukan urusanmu!” jawab Morino ketus.

“Kau naiklah keatas” perintah Morino pada Miko.

Miko yang tidak mengerti situasinya, hanya menuruti perintah pria itu.

Tetapi langkah Miko tercekat ketika Helena tiba-tiba menarik lengannya kuat.

“Hey! Wanita penghibur! bukan disini tempatmu?!” bentak Helena pada Miko.

Sontak Miko melotot geram. Ia melepaskan genggaman tangan Helena dengan kasar.

“Jangan sembarangan kalau bicara! Aku adalah Psikiater dan bukan wanita penghibur! Dan aku adalah is-”

“Miko! naik cepat!” Morino sedikit berteriak, membuat kedua wanita itu agak kaget.

Morino langsung maju melerai kedua wanita itu.

Miko yang geram memandang tajam kearah Helena, tapi belum sempat meneruskan kalimatnya ia sudah harus melangkah ke lantai atas.

“Dan kau! Aku peringatkan, jangan pernah mengusik yang bukan urusanmu!” Morino mengacungkan telunjuknya di depan hidung Helena.

“Morino! Kau adalah tunanganku! Jika ada wanita lain, itu berati juga urusanku!”

“Jangan lagi bicarakan tentang tunangan! Ini sudah berakhir! Carilah pria lain yang bisa kau cumbui sepuasmu!”

Tiba-tiba dari luar pintu berdiri Dexton dengan jas panjang berwarna abu-abu.

“Ekhm!” deheman pria itu memecah suasana tegang mereka.

“Ck, kau, Dex?” Morino tak menduga sahabatnya akan datang malam itu.

“Maaf tak memberi kabar. Boleh aku masuk?” ujar Dexton.

“Ya, masuklah” Morino menurunkan pundaknya sambil memegang keningnya.

Morino sudah sedikit lebih tenang. Helena langsung menuju pintu dan melewati Dexton yang masih berdiri. Ia sempat bersitatap dengan Dexton beberapa saat yang sempat melirik kearah Helena. Kemudian Helena pergi tanpa pamit pada Morino.

DEXTON

HELENA

Morino

Terpopuler

Comments

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

visualnya keren... nah si helena sama dexton aja deh tuh 😁

2024-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Istri Pengacara
2 BAB 2 - VISUAL
3 BAB 3 - Kunjungan Penjara
4 BAB 4 - Pertemuan dengan Morino
5 BAB 5 - Yang sebenarnya
6 BAB 6 - Psikopat itu ternyata...
7 BAB 7 - Dia menyukaimu
8 BAB 8 - Pertemuan dengan sang Psikopat
9 BAB 9 - Ledakan mobil
10 BAB 10 - Rencana pindah
11 BAB 11 - Pindah rumah
12 BAB 12 - Helena
13 BAB 13 - Perampok
14 BAB 14 - Tertangkap
15 BAB 15 - Dirumah Morino
16 BAB 16 - Pernikahan
17 BAB 17 - Bulan madu
18 BAB 18 - VISUAL
19 BAB 19 - Miko terusir
20 BAB 20 - Kesadisan Morino
21 BAB 21 - Masa kecil
22 BAB 22 - Kepahitan masa lalu
23 BAB 23 - Belum siap
24 BAB 24 - Ruang di belakang garasi
25 BAB 25 - Ketakutan
26 BAB 26 - Osborn
27 BAB 27 - Anak Duta besar yang kurang ajar
28 BAB 28 - Kelakuan Key
29 BAB 29 - Morino ditangkap
30 BAB 30 - Mencari kebenaran
31 BAB 31 - Curiga
32 BAB 32 - Ketakutan sang Detektif
33 BAB 33 - Menemui Cylia
34 BAB 34 - Menghubungi Kakek Morino
35 BAB 35 - Surat dari Anie
36 BAB 36 - Terungkapnya pengkhianatan
37 BAB 37 - VISUAL
38 BAB 38 - Kediaman Morgan
39 BAB 39 - Pasien
40 BAB 40 - Morino bebas dari tuduhan
41 BAB 41 - Rekaman
42 BAB 42 - VISUAL
43 BAB 43 - Penggoda
44 BAB 44 - Godaan Becky
45 BAB 45 - Penyakit Miko
46 BAB 46 - Masuk rumah
47 BAB 47 - Tragedi Lemari
48 BAB 48 - Menyimpan berita
49 BAB 49 - Miko menenangkan Eve
50 BAB 50 - Tenggelam
51 BAB 51 - Penjelasan Jericho
52 BAB 52 - Kamar hotel
53 BAB 53 - Jebakan
54 BAB 54 - Membuktikan
55 BAB 55 - Tugas untuk Miko
56 BAB 56 - Tidak membunuh lagi
57 BAB 57 - Kepercayaan
58 BAB 58 - Kediaman Josen
59 BAB 59 - di penginapan
60 BAB 60 - Perjalanan mencari 3 anak Josen
61 BAB 61 - Perasaan terpendam Jericho
62 BAB 62 - Rasa yang tersiksa
63 BAB 63 - Jericho Tertembak
64 BAB 64 - Tidak berharga
65 BAB 65 - Berkumpul anak Josen
66 BAB 66 - Sebuah kesalahan
67 BAB 67 - Suasana canggung
68 BAB 68 - Kembali kerumah
69 BAB 69 - Pertemuan Jericho dengan Julia
70 BAB 70 - Anderson
71 BAB 71 - Kepingan puzzle
72 BAB 72 - Pria misterius
73 BAB 73 - Kesalahan
74 BAB 74 - VISUAL
75 BAB 75 - Insting Leo
76 BAB 76 - Miko menghilang?
77 BAB 77 - Miko di tempat Black Joe
78 BAB 78 - Bertemu Black Joe
79 BAB 79 - Lukisan
80 BAB 80 - Tertangkapnya Black Joe
81 BAB 81 - Pria di dekat Julia
82 Bab 82
83 BAB 83 - Kegagalan
84 BAB 84 - Pembalasan dari Morino
85 BAB 85 - Seperti semua akan berakhir
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1 - Istri Pengacara
2
BAB 2 - VISUAL
3
BAB 3 - Kunjungan Penjara
4
BAB 4 - Pertemuan dengan Morino
5
BAB 5 - Yang sebenarnya
6
BAB 6 - Psikopat itu ternyata...
7
BAB 7 - Dia menyukaimu
8
BAB 8 - Pertemuan dengan sang Psikopat
9
BAB 9 - Ledakan mobil
10
BAB 10 - Rencana pindah
11
BAB 11 - Pindah rumah
12
BAB 12 - Helena
13
BAB 13 - Perampok
14
BAB 14 - Tertangkap
15
BAB 15 - Dirumah Morino
16
BAB 16 - Pernikahan
17
BAB 17 - Bulan madu
18
BAB 18 - VISUAL
19
BAB 19 - Miko terusir
20
BAB 20 - Kesadisan Morino
21
BAB 21 - Masa kecil
22
BAB 22 - Kepahitan masa lalu
23
BAB 23 - Belum siap
24
BAB 24 - Ruang di belakang garasi
25
BAB 25 - Ketakutan
26
BAB 26 - Osborn
27
BAB 27 - Anak Duta besar yang kurang ajar
28
BAB 28 - Kelakuan Key
29
BAB 29 - Morino ditangkap
30
BAB 30 - Mencari kebenaran
31
BAB 31 - Curiga
32
BAB 32 - Ketakutan sang Detektif
33
BAB 33 - Menemui Cylia
34
BAB 34 - Menghubungi Kakek Morino
35
BAB 35 - Surat dari Anie
36
BAB 36 - Terungkapnya pengkhianatan
37
BAB 37 - VISUAL
38
BAB 38 - Kediaman Morgan
39
BAB 39 - Pasien
40
BAB 40 - Morino bebas dari tuduhan
41
BAB 41 - Rekaman
42
BAB 42 - VISUAL
43
BAB 43 - Penggoda
44
BAB 44 - Godaan Becky
45
BAB 45 - Penyakit Miko
46
BAB 46 - Masuk rumah
47
BAB 47 - Tragedi Lemari
48
BAB 48 - Menyimpan berita
49
BAB 49 - Miko menenangkan Eve
50
BAB 50 - Tenggelam
51
BAB 51 - Penjelasan Jericho
52
BAB 52 - Kamar hotel
53
BAB 53 - Jebakan
54
BAB 54 - Membuktikan
55
BAB 55 - Tugas untuk Miko
56
BAB 56 - Tidak membunuh lagi
57
BAB 57 - Kepercayaan
58
BAB 58 - Kediaman Josen
59
BAB 59 - di penginapan
60
BAB 60 - Perjalanan mencari 3 anak Josen
61
BAB 61 - Perasaan terpendam Jericho
62
BAB 62 - Rasa yang tersiksa
63
BAB 63 - Jericho Tertembak
64
BAB 64 - Tidak berharga
65
BAB 65 - Berkumpul anak Josen
66
BAB 66 - Sebuah kesalahan
67
BAB 67 - Suasana canggung
68
BAB 68 - Kembali kerumah
69
BAB 69 - Pertemuan Jericho dengan Julia
70
BAB 70 - Anderson
71
BAB 71 - Kepingan puzzle
72
BAB 72 - Pria misterius
73
BAB 73 - Kesalahan
74
BAB 74 - VISUAL
75
BAB 75 - Insting Leo
76
BAB 76 - Miko menghilang?
77
BAB 77 - Miko di tempat Black Joe
78
BAB 78 - Bertemu Black Joe
79
BAB 79 - Lukisan
80
BAB 80 - Tertangkapnya Black Joe
81
BAB 81 - Pria di dekat Julia
82
Bab 82
83
BAB 83 - Kegagalan
84
BAB 84 - Pembalasan dari Morino
85
BAB 85 - Seperti semua akan berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!