BAB 3 - Kunjungan Penjara

Di rumah Sakit,

Miko tak hentinya memikirkan tentang mendiang suami Anabella. Kenapa selama sesi konsultasi Anabella tidak pernah menyebut nama Warlen sekalipun.

‘Besok aku akan memastikan semua’ gumam Miko di batinnya.

Seorang wanita agak gemuk menyembulkan kepalanya di pintu memandang ke ruangan Miko.

“Dokter cantik, boleh masuk?” senyum wanita itu melebar di bibir pintu.

Miko tersenyum cerah. “Mell, masuklah!”

“Ada kabar apa?” tanya Miko sembari membereskan lembaran kertas di mejanya.

“Dokter Aldist memintamu menemaninya untuk kunjungan ke Rumah Sakit Jiwa di Lastrend dan Penjara di daerah situ juga, besok pagi. Kau bisa kan?”

Miko menepuk keningnya. “Kenapa aku bisa lupa jadwal itu. Dokter itu sudah memintaku sepekan yang lalu. Dia menyuruhmu menyampaikan padaku, Mell?” tanya Miko.

“Ya. Tadi aku sekalian ke ruangannya”

“Sebenarnya aku ada sesi konsultasi dengan pasienku besok. Tapi akan kuhubungi pasienku dan menunda waktunya”

 

Di sebuah kota yang agak padat. Lebih bising dari tempat tinggal Miko. Kota Lastrend, tepatnya di Rumah Sakit Jiwa Lastrend.

Miko dan Dokter bagian Forensik, Dokter Aldist. Mengadakan kunjungan rutin untuk observasi.

Seorang wanita dengan rambut berantakan mendadak menarik pakaian Miko. Dua orang penjaga berusaha melepaskan cengkraman wanita itu.

Miko yang sudah terbiasa berhadapan dengan orang yang memiliki gangguan mental, dengan tenang menyingkirkan tangan yang menjulur dari balik jeruji pembatas.

“Kau wanita itu! Akan ku buat kau menderita!” pekik wanita yang sudah diamankan oleh petugas.

“Kau tidak apa-apa?” tanya Aldist, pria dengan perawakan kurus tinggi mengenakan kaca mata tanpa frame.

“Tidak apa-apa, Dok” jawab Miko.

Mereka melanjutkan observasinya di Rumah Sakit Jiwa hingga selesai, dan mereka keluar dari sana.

Kemudian kunjungan beralih ke Penjara Gilbosten, masih di kota yang sama.

Disana, Miko hanya sebagai pelengkap saja. Karena yang banyak menggali adalah Dokter Aldist yang bertugas sebagai Dokter spesialis jiwa di bidang Forensik, yang ada hubungannya dengan kondisi kejiwaan para narapidana. Ia menganalisa para narapidana yang ada kemungkinan terkena gangguan kejiwaan setelah beberapa lama menjalani hukuman di penjara.

Miko menghela nafas panjang. Sepertinya kunjungan kedua lebih mengerikan di banding yang pertama. Mereka harus menghadapi para kriminal yang bertampang sangar.

Mereka mulai memasuki koridor sel dengan para tahanan pria. Tiga orang sipir penjara dan satu kepala penjara menemani perjalanan menyeramkan bagi Miko.

Suara ricuh tiba-tiba menggaung. Para tahanan mulai mengeluarkan kata-kata untuk menggoda Miko. Tongkat sipir yang dipukulkan ke besi sel penjara agar para tahanan diam tak juga berpengaruh.

Suara gaduh masih saja terdengar menggema di lorong penjara tersebut.

Akhirnya mereka sampai di sebuah ruangan agak kecil yang di huni satu orang. Pintu penjaranya pun berbeda, ia tidak berupa jeruji besi, tapi seperti besi yang tertutup dan hanya ada celah kecil di tengah pintu. Kemungkinan celah itu untuk memberi tahanan itu makanan.

Miko mengerutkan alisnya. ‘Kenapa diruangan ini hanya ada satu orang?’ batinnya penasaran.

“Ini ruang sel pria itu, Dokter” ujar kepala sipir pada Aldist.

“Tolong dibuka” pinta Aldist.

Sipir penjara membuka gembok yang mengunci pintu tersebut. Suara berdecit ketika pintu terbuka membuat telinga sedikit memekak.

Miko yang penasaran untuk apa Aldist menemui pria tahanan itu dan siapa dia, masih berupa pertanyaan yang menggelayut di benak Miko. Ia tidak punya waktu untuk bertanya.

“Jericho! Ada yang ingin bertemu denganmu!” ucap kepala sipir pada pria tahanan di ruangan tersebut.

Miko memiringkan sedikit kepalanya karena terhalang tubuh kepala sipir. Ia penasaran dengan tahanan yang sepertinya di bedakan dari tahanan yang lainnya. Seperti apa wujudnya.

Pria itu tengah melakukan pull-up di tiang yang berada di dalam sana. Dia menghadap belakang, membelakangi mereka yang berada di bibir pintu. Otot-ototnya membentuk kokoh. Pria itu bertelanjang dada sehingga terlihat tato di atas punggungnya yang kekar. Tato dilehernya yang bergambar naga juga tak kalah mengerikan.

Seketika itu ia menghentikan aktifitasnya. Kemudian berbalik badan dan menghadap Aldist, kepala sipir dan sipir penjaga.

Mata Miko membuat, pandangannya tak lepas dari wajah pria itu. Pria yang tadi di panggil Jericho itu walau tampak seperti berandalan, namun ia lumayan tampan untuk ukuran narapidana.

Jericho, rambutnya seperti Marinir, hanya tumbuh dua atau tiga senti di kepalanya. Tubuhnya tinggi dan tegap.

Tubuhnya yang berotot padat dan kekar, membuat Miko gugup dan menelan sesuatu di tenggorokannya. Ia berusaha menyembunyikan kegugupannya sekaligus kengeriannya dengan mengalihkan pandangan.

Miko mencuri pandang lagi ketika pria itu mengenakan pakaian penjara dan keluar ruangan tersebut. Sipir penjara memborgol kedua tangannya.

Dua sipir membawa Jericho, dan mereka melewati Miko. Miko yang masih memandang Jericho tersentak ketika tiba-tiba tatapan pria itu menuju tepat kearah kedua matanya. Tatapan yang begitu misterius. Wajahnya tanpa senyum sedikitpun.

Miko terdiam sejenak mengatur nafasnya.

“Miko?, hey! Dokter Miko?! Kau baik-baik saja?” tanya Aldist melihat wajah Miko yang berubah tegang.

“A, yah Dokter. Aku baik-baik saja” seolah baru tersadar, miko kemudian menghela nafas panjang.

“Kau tunggu di luar ruangan saja. Aku akan bicara padanya” perintah Aldist pada wanita itu.

 

Di dalam mobil, Aldist dan Miko duduk di kursi depan, bersebelahan. Miko diam dalam lamunannya sendiri.

“Hukumannya masih lima belas tahunan lagi. Dia adalah seorang Mafia papan atas. Di jebloskan ke penjara karena beberapa kasus pembunuhan yang dilakukannya dan terakhir ia membunuh seorang Kepala polisi” tiba-tiba Aldist membuka pembicaraan.

“Jericho maksudmu?” tanya Miko menoleh kearah pria di depan kemudi.

“Ya. Bukankah dia yang membuatmu melamun?” tanya Aldist dengan senyumnya tanpa menoleh kearah Miko.

“Jangan sok tahu, Dokter. Auranya sangat menakutkan dan suram” ujar Miko.

“Yah, siapapun tidak ingin berhadapan dengannya. Aku diminta keluarganya untuk melihat kondisi kejiwaannya. Tapi tadi itu serasa aku seperti sedang berhadapan dengan komandan pasukan musuh yang menangkapku dan menginterogasiku dengan siksaan”

Miko tertawa lepas. Aldist melirik Miko dengan wajah kecut.

“Ternyata kau juga takut, Dok” tawa Miko seolah puas melihat ketakutan di wajah pria disampingnya.

“Yang tidak takut padanya hanya orang yang serupa dengannya” tukas Aldist terlihat sedikit kesal.

“Apa benar begitu?” Miko masih menyisakan tertawanya.

Miko yang dari awal sudah meminta tolong pada Aldist untuk mampir sebentar kerumah kakak perempuan Anabella yang kebetulan berada di kota yang mereka lalui saat itu.

Mereka berhasil menemukan rumah yang berada di alamat yang dimiliki Miko.

“Aku tunggu disini saja. Mungkin aku tidur sebentar di mobil” ucap Aldist.

“Baiklah, maaf merepotkan, Dok”

Sesampainya di depan rumah kakak Anabella. Seorang pria keluar menemui Miko yang belum sempat mengetuk pintunya.

“Maaf Tuan, apa benar disini rumah Nyonya Anie?” tanya Miko pada pria tersebut.

“Ya, benar. Kau siapa?” tanya pria itu ketus.

“Aku Psikiater Nyonya Anabella, adik Nyonya Anie. Boleh aku bertemu dengan Nyonya Anie?”

“Boleh. Tapi percuma! Dia tidak akan bicara pada siapapun” ujar pria itu.

Terpopuler

Comments

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

ikut berasa takut waktu miko masuk ketemu sama jerico.... kaya aku ada disana 🤭🤭🤭

2024-12-13

0

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

novelnya enak dibaca, tulisanya juga rapi 👍

2024-12-13

0

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

sudah mampir y

2024-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Istri Pengacara
2 BAB 2 - VISUAL
3 BAB 3 - Kunjungan Penjara
4 BAB 4 - Pertemuan dengan Morino
5 BAB 5 - Yang sebenarnya
6 BAB 6 - Psikopat itu ternyata...
7 BAB 7 - Dia menyukaimu
8 BAB 8 - Pertemuan dengan sang Psikopat
9 BAB 9 - Ledakan mobil
10 BAB 10 - Rencana pindah
11 BAB 11 - Pindah rumah
12 BAB 12 - Helena
13 BAB 13 - Perampok
14 BAB 14 - Tertangkap
15 BAB 15 - Dirumah Morino
16 BAB 16 - Pernikahan
17 BAB 17 - Bulan madu
18 BAB 18 - VISUAL
19 BAB 19 - Miko terusir
20 BAB 20 - Kesadisan Morino
21 BAB 21 - Masa kecil
22 BAB 22 - Kepahitan masa lalu
23 BAB 23 - Belum siap
24 BAB 24 - Ruang di belakang garasi
25 BAB 25 - Ketakutan
26 BAB 26 - Osborn
27 BAB 27 - Anak Duta besar yang kurang ajar
28 BAB 28 - Kelakuan Key
29 BAB 29 - Morino ditangkap
30 BAB 30 - Mencari kebenaran
31 BAB 31 - Curiga
32 BAB 32 - Ketakutan sang Detektif
33 BAB 33 - Menemui Cylia
34 BAB 34 - Menghubungi Kakek Morino
35 BAB 35 - Surat dari Anie
36 BAB 36 - Terungkapnya pengkhianatan
37 BAB 37 - VISUAL
38 BAB 38 - Kediaman Morgan
39 BAB 39 - Pasien
40 BAB 40 - Morino bebas dari tuduhan
41 BAB 41 - Rekaman
42 BAB 42 - VISUAL
43 BAB 43 - Penggoda
44 BAB 44 - Godaan Becky
45 BAB 45 - Penyakit Miko
46 BAB 46 - Masuk rumah
47 BAB 47 - Tragedi Lemari
48 BAB 48 - Menyimpan berita
49 BAB 49 - Miko menenangkan Eve
50 BAB 50 - Tenggelam
51 BAB 51 - Penjelasan Jericho
52 BAB 52 - Kamar hotel
53 BAB 53 - Jebakan
54 BAB 54 - Membuktikan
55 BAB 55 - Tugas untuk Miko
56 BAB 56 - Tidak membunuh lagi
57 BAB 57 - Kepercayaan
58 BAB 58 - Kediaman Josen
59 BAB 59 - di penginapan
60 BAB 60 - Perjalanan mencari 3 anak Josen
61 BAB 61 - Perasaan terpendam Jericho
62 BAB 62 - Rasa yang tersiksa
63 BAB 63 - Jericho Tertembak
64 BAB 64 - Tidak berharga
65 BAB 65 - Berkumpul anak Josen
66 BAB 66 - Sebuah kesalahan
67 BAB 67 - Suasana canggung
68 BAB 68 - Kembali kerumah
69 BAB 69 - Pertemuan Jericho dengan Julia
70 BAB 70 - Anderson
71 BAB 71 - Kepingan puzzle
72 BAB 72 - Pria misterius
73 BAB 73 - Kesalahan
74 BAB 74 - VISUAL
75 BAB 75 - Insting Leo
76 BAB 76 - Miko menghilang?
77 BAB 77 - Miko di tempat Black Joe
78 BAB 78 - Bertemu Black Joe
79 BAB 79 - Lukisan
80 BAB 80 - Tertangkapnya Black Joe
81 BAB 81 - Pria di dekat Julia
82 Bab 82
83 BAB 83 - Kegagalan
84 BAB 84 - Pembalasan dari Morino
85 BAB 85 - Seperti semua akan berakhir
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1 - Istri Pengacara
2
BAB 2 - VISUAL
3
BAB 3 - Kunjungan Penjara
4
BAB 4 - Pertemuan dengan Morino
5
BAB 5 - Yang sebenarnya
6
BAB 6 - Psikopat itu ternyata...
7
BAB 7 - Dia menyukaimu
8
BAB 8 - Pertemuan dengan sang Psikopat
9
BAB 9 - Ledakan mobil
10
BAB 10 - Rencana pindah
11
BAB 11 - Pindah rumah
12
BAB 12 - Helena
13
BAB 13 - Perampok
14
BAB 14 - Tertangkap
15
BAB 15 - Dirumah Morino
16
BAB 16 - Pernikahan
17
BAB 17 - Bulan madu
18
BAB 18 - VISUAL
19
BAB 19 - Miko terusir
20
BAB 20 - Kesadisan Morino
21
BAB 21 - Masa kecil
22
BAB 22 - Kepahitan masa lalu
23
BAB 23 - Belum siap
24
BAB 24 - Ruang di belakang garasi
25
BAB 25 - Ketakutan
26
BAB 26 - Osborn
27
BAB 27 - Anak Duta besar yang kurang ajar
28
BAB 28 - Kelakuan Key
29
BAB 29 - Morino ditangkap
30
BAB 30 - Mencari kebenaran
31
BAB 31 - Curiga
32
BAB 32 - Ketakutan sang Detektif
33
BAB 33 - Menemui Cylia
34
BAB 34 - Menghubungi Kakek Morino
35
BAB 35 - Surat dari Anie
36
BAB 36 - Terungkapnya pengkhianatan
37
BAB 37 - VISUAL
38
BAB 38 - Kediaman Morgan
39
BAB 39 - Pasien
40
BAB 40 - Morino bebas dari tuduhan
41
BAB 41 - Rekaman
42
BAB 42 - VISUAL
43
BAB 43 - Penggoda
44
BAB 44 - Godaan Becky
45
BAB 45 - Penyakit Miko
46
BAB 46 - Masuk rumah
47
BAB 47 - Tragedi Lemari
48
BAB 48 - Menyimpan berita
49
BAB 49 - Miko menenangkan Eve
50
BAB 50 - Tenggelam
51
BAB 51 - Penjelasan Jericho
52
BAB 52 - Kamar hotel
53
BAB 53 - Jebakan
54
BAB 54 - Membuktikan
55
BAB 55 - Tugas untuk Miko
56
BAB 56 - Tidak membunuh lagi
57
BAB 57 - Kepercayaan
58
BAB 58 - Kediaman Josen
59
BAB 59 - di penginapan
60
BAB 60 - Perjalanan mencari 3 anak Josen
61
BAB 61 - Perasaan terpendam Jericho
62
BAB 62 - Rasa yang tersiksa
63
BAB 63 - Jericho Tertembak
64
BAB 64 - Tidak berharga
65
BAB 65 - Berkumpul anak Josen
66
BAB 66 - Sebuah kesalahan
67
BAB 67 - Suasana canggung
68
BAB 68 - Kembali kerumah
69
BAB 69 - Pertemuan Jericho dengan Julia
70
BAB 70 - Anderson
71
BAB 71 - Kepingan puzzle
72
BAB 72 - Pria misterius
73
BAB 73 - Kesalahan
74
BAB 74 - VISUAL
75
BAB 75 - Insting Leo
76
BAB 76 - Miko menghilang?
77
BAB 77 - Miko di tempat Black Joe
78
BAB 78 - Bertemu Black Joe
79
BAB 79 - Lukisan
80
BAB 80 - Tertangkapnya Black Joe
81
BAB 81 - Pria di dekat Julia
82
Bab 82
83
BAB 83 - Kegagalan
84
BAB 84 - Pembalasan dari Morino
85
BAB 85 - Seperti semua akan berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!