BAB 13 - Perampok

Malamnya, Morino sudah berada di lantai atas rumah kosong yang gelap. Ia dengan teropong jarak jauhnya siap memantau wanita kesukaannya.

Dengan rokok di sela bibirnya, ia terus melihat aktifitas Miko yang kerap kali membuka jendel kamarnya.

Morino melihat Miko tengah berdiri kemudian melangkah kecil di kamarnya sambil membaca buku dengan serius, sebelah tangannya memegang segelas minuman hangat. Miko yang saat itu memakai sweeter panjang sampai batas paha dengan celana pendek hampir tidak terlihat. Rambutnya yang berwarna coklat disanggul acak hingga tampak rambut-rambut kecil di sekitaran kening dan lehernya.

Semua pergerakan Miko sangat membuat Morino terpesona.

‘Kau benar-benar menggoda Miko’ gumam Morino sambil memegang teropongnya.

Morino mengalihkan pandangannya ke pintu masuk rumah Miko.

Ia melihat anak buahnya meletakkan sesuatu di depan rumah Miko di atas keset. Kemudan anak buah Morino memencet bel lalu mengacungkan ibu jarinya kearah rumah tua. Ia buru-buru menghilang dari depan rumah Miko. sedangkan Morino tersenyum dengan sudut bibirnya.

Dilihatnya dari kejauhan, Miko membuka pintu kemudian wanita itu melihat paket di depan rumahnya. Ia mengambil kotak agak besar itu, kemudian melihat ke kanan dan kekiri. Tampak kebingungan di wajahnya.

Miko membawa masuk kotak tersebut. Di bawahnya Marble mengikuti sambil melingkar di kakinya.

Kotak tersebut di bawanya ke kamar, kemudian diatas ranjang Miko membukanya. Miko terkejut ketika melihat isinya. Sebuah gaun cantik merek Vc, merek ternama dan hanya kalangan atas yang mampu membelinya. Ada juga sepatu, tas, makanan ringan dan isi yang seolah tak ada habisnya. Bahkan ada makanan untuk Marble si kucing.

Miko terlihat sangat senang. Ia langsung memberi Marble makan.

Miko masih terlihat bingung siapa yang mengirimnya malam-malam begini. Wanita itu terlihat di jendela, melongok keluar barangkali ada seseorang disana yang mungkin mengirim hadiah itu. Tapi tak seorangpun berada disana.

Morino tersenyum puas melihat wanitanya senang sekaligus kebingungan.

Di tempat yang berbeda,

Pagi-pagi sekali, Helena mendatangi rumah Morino. Pelayan memberitahu bahwa Morino masih tidur di kamarnya. Karena pria itu pulang dini hari tadi.

Helena langsung bergegas ke kamar pria itu. Dibukanya pintu kamar yang tidak terkunci.

“Sayang, bangunlah. Ini sudah pagi” bisik Helena yang sudah berada sangat dekat degan Morino.

Morino tersentak kaget. Ia langsung membuka matanya dan melihat waja Helena yang sangat dekat dengannya.

“Lena?! Apa yang kau lakukan di kamarku!” bentaknya.

“Membangunkanmu, sayang” ujar Helena seolah tidak perduli dengan kekesalan Morino.

“Ck! Aku berangkat ke kantor siang nanti! Untuk apa kau membangunkanku! Dasar pengganggu!” Morino menutup kepalanya dengan bantal.

Helena mengambil bantal yang menutupi kepala pria itu.

“Baiklah, aku akan menemanimu disini” ujar wanita itu yang kini rebahan dekat dengan Morino.

“Tidak! Keluar. Aku masih mau tidur!” pekiknya semakin geram.

Bukannya keluar, Helena justru memeluk Morino.

“REON! JEMMY! USIR WAINITA INI DARI KAMARKU!” Morino memanggil dua ajudannya yang berada di lantai bawah.

“Morino! Tidak perlu teriak-teriak seperti itu! Baik aku akan keluar!” akhirnya Helena menyerah, dan ia keluar kamar dengan membanting pintu kamar dengan keras.

“Dasar bodoh!” umpat Morino yang kemudian kembali tidur.

 * * *

Siangnya, Morino yang berada di kursi belakang sedan mewahnya duduk dengan kai menyilang sambil mengamati layar ponselnya. Di sana terlihat Miko yang tengah menyiapkan makan siangnya.

Seseorang mengetuk pintu rumahnya. Miko bergegas kepintu. Morino memperhatikan dengan serius layaknya sedang menonton sebuah film drama.

Ketika pintu di buka, terlihat Jack bersama seorang wanita setengah tua. Mereka masuk kedalam dan berbincang di ruang tamu.

Morino mengerutkan alisnya. ‘Ada apa si Jack itu dirumah Miko. Apa itu Ibunya?’ batin Morino bertanya-tanya.

Malam harinya, Morino baru mengetahui bahwa wanita setengah tua yang bersama Jack adalah bibinya. Dan mereka mengajak Miko menghadiri pesta tahunan kecil-kecilan bersama keluarga besar Jack.

Miko yang sudah berada di aera pesta kebun, di sambut oleh keluarga Jack. Pesta kebun malam hari yang di adakan tidak jauh dari jalan, membuat Morino mudah memantau Miko dari dalam mobilnya dari kejauhan.

Awalnya semua terlihat biasa saja. Sampai ketika saat Miko tengah duduk di kursi kayu panjang sedang berbincang dengan gadis yang lebih muda darinya, tiba-tiba Jack menghampiri mereka, dan mengisyaratkan gadis muda itu untuk menyingkir. Kini Jack duduk bersebelahan dengan Miko.

Morino mulai memandangnya agak geram. Aura cemburu mulai memanas di dadanya.

Jack yang awalnya hanya berbincang dengan Miko tetapi tiba-tiba mendekatkan wajahnya kearah Miko. Pria itu hendak mencium Miko.

Miko yang spontan menghindar dan akan beranjak dari kursi tapi tiba-tiba di tarik oleh Jack. Hingga Miko berontak dengan segala penolakannya.

Jack menghentikan aksinya ketika bibi pria itu menghampiri mereka. Dengan buru-buru Miko berlalu pergi dari sana dan kembali pulang kerumahnya.

Mata Morino memandang tajam kearah Jack yang seolah kesal dengan kejadian itu.

Pukul dua belas lewat sepuluh, Jack mengirim pesan singkat ke Miko.

-Miko, maafkan kelakuanku tadi. Aku sedikit kelewatan, karena tidak bisa menahan rasa suka-ku padamu. Aku harap kau tidak marah dan memaafkanku-

Miko menghela nafas panjang. Kemudian membalas pesan Jack.

-Ya, kali ini aku memaafkanmu, Jack. Tapi tidak ada lain kali. Kau terlalu berani untuk orang yang baru mengenalku-

Kemudian Miko mematikan lampu, lalu tidur.

Paginya, pukul tujuh tiga puluh. Miko mendapat telepon dari Jack.

“Miko, bukankah aku sudah meminta maaf padamu? Kenapa kau masih mengutus orang untuk menghajarku?!”

Miko mengerutkan alisnya heran.

“Apa maksudmu, Jack? Siapa yang mengutus orang untuk menghajarmu?”

“Sekarang aku sedang berada di Rumah sakit. Semalam di jalan sepi dekat tepi danau, beberapa orang menghentikan motorku, lalu menghajarku dengan brutal. Mereka bilang padaku, aku tidak boleh menemuimu lagi. Dan ini adalah balasan untuk kelakuanku kemarin padamu”

“Apa! Aku tidak pernah menyuruh siapapun melakukan itu padamu, Jack! Aku bahkan tidak tahu siapa yang berbuat itu padamu! Oke, sekarang di Rumah sakit mana kau dirawat? Aku akan kesana” suara Miko agak khawatir.

“Jangan! Tolong jangan temui aku dulu. Aku tidak ingin ada masalah lagi Miko”

Sambungan telepon terputus. Miko tercekat dengan keheranannya sendiri.

‘Jangan-jangan, Morino …’

* * *

Beberapa hari kemudian,

Morino berada di depan sebuah bandara. Ia menunggu sahabatnya keluar dari pintu bandara. Tak lama setelah itu, sahabatnya, Dexton keluar dengan menggunakan jas hitam panjang juga cerutu di sela bibirnya.

Ketika bertemu, kedua pria itu berpelukan.

“Terimakasih menjemputku. Kau memang yang paling bisa kuandalkan” ucap Dexton.

“Aku rasa kita sudah impas” balas Morino. Senyum lebar tergambar di wajah keduanya.

“Hey, bagaimana jika kita rayakan kedatanganmu. Kita minum di tempat langgananku?” tanya Morino di dalam mobil.

“Dengan senang hati” Dexton menyetujuinya.

Mereka berdua minum di sebuah cafe di dalam Hotel bintang lima, yang menyediakan minuman keras paling mahal di kota itu.

Morino dan Dexton berbincang melepas kerinduannya setelah terpisah beberapa tahun lalu.

Morino memantau ponselnya sesaat. Alisnya mengerut sedikit menandakan keheranan. Pria itu melihat rumah Miko yang kosong. ‘Kemana perginya dia?’ tanya Morino membatin.

“Hey. Ada apa? Apa ada yang tidak beres?” tanya Dexton pada sahabatnya, Morino.

“Ah, tidak. Jadi, bagaimana? Apa kau akan membangun bisnis lagi, Dex?” tanya Morino sambil menyimpan ponselnya ke saku.

Beberapa malam berlalu.

Seperti biasanya, di malam hari. Morino suda berada di atas jendela rumah tua sebrang rumah Miko.

Namun pemantauan malam ini ia melihat sesuatu yang aneh.

Pukul sebelas malam. Dua orang pria mengendap-endap memasuki rumah Miko.

Morino memasang matanya tajam melihat dari teropong, dua pria sudah berhasil membobol pintu depan rumah Miko. Morino langsung bergegas turun ke bawah.

“Brengsek! Mereka cari mati!”

Terpopuler

Comments

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

miko udah tau kl morino selalu mengawasi dia... harusnya langsung pergi lagi

2024-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Istri Pengacara
2 BAB 2 - VISUAL
3 BAB 3 - Kunjungan Penjara
4 BAB 4 - Pertemuan dengan Morino
5 BAB 5 - Yang sebenarnya
6 BAB 6 - Psikopat itu ternyata...
7 BAB 7 - Dia menyukaimu
8 BAB 8 - Pertemuan dengan sang Psikopat
9 BAB 9 - Ledakan mobil
10 BAB 10 - Rencana pindah
11 BAB 11 - Pindah rumah
12 BAB 12 - Helena
13 BAB 13 - Perampok
14 BAB 14 - Tertangkap
15 BAB 15 - Dirumah Morino
16 BAB 16 - Pernikahan
17 BAB 17 - Bulan madu
18 BAB 18 - VISUAL
19 BAB 19 - Miko terusir
20 BAB 20 - Kesadisan Morino
21 BAB 21 - Masa kecil
22 BAB 22 - Kepahitan masa lalu
23 BAB 23 - Belum siap
24 BAB 24 - Ruang di belakang garasi
25 BAB 25 - Ketakutan
26 BAB 26 - Osborn
27 BAB 27 - Anak Duta besar yang kurang ajar
28 BAB 28 - Kelakuan Key
29 BAB 29 - Morino ditangkap
30 BAB 30 - Mencari kebenaran
31 BAB 31 - Curiga
32 BAB 32 - Ketakutan sang Detektif
33 BAB 33 - Menemui Cylia
34 BAB 34 - Menghubungi Kakek Morino
35 BAB 35 - Surat dari Anie
36 BAB 36 - Terungkapnya pengkhianatan
37 BAB 37 - VISUAL
38 BAB 38 - Kediaman Morgan
39 BAB 39 - Pasien
40 BAB 40 - Morino bebas dari tuduhan
41 BAB 41 - Rekaman
42 BAB 42 - VISUAL
43 BAB 43 - Penggoda
44 BAB 44 - Godaan Becky
45 BAB 45 - Penyakit Miko
46 BAB 46 - Masuk rumah
47 BAB 47 - Tragedi Lemari
48 BAB 48 - Menyimpan berita
49 BAB 49 - Miko menenangkan Eve
50 BAB 50 - Tenggelam
51 BAB 51 - Penjelasan Jericho
52 BAB 52 - Kamar hotel
53 BAB 53 - Jebakan
54 BAB 54 - Membuktikan
55 BAB 55 - Tugas untuk Miko
56 BAB 56 - Tidak membunuh lagi
57 BAB 57 - Kepercayaan
58 BAB 58 - Kediaman Josen
59 BAB 59 - di penginapan
60 BAB 60 - Perjalanan mencari 3 anak Josen
61 BAB 61 - Perasaan terpendam Jericho
62 BAB 62 - Rasa yang tersiksa
63 BAB 63 - Jericho Tertembak
64 BAB 64 - Tidak berharga
65 BAB 65 - Berkumpul anak Josen
66 BAB 66 - Sebuah kesalahan
67 BAB 67 - Suasana canggung
68 BAB 68 - Kembali kerumah
69 BAB 69 - Pertemuan Jericho dengan Julia
70 BAB 70 - Anderson
71 BAB 71 - Kepingan puzzle
72 BAB 72 - Pria misterius
73 BAB 73 - Kesalahan
74 BAB 74 - VISUAL
75 BAB 75 - Insting Leo
76 BAB 76 - Miko menghilang?
77 BAB 77 - Miko di tempat Black Joe
78 BAB 78 - Bertemu Black Joe
79 BAB 79 - Lukisan
80 BAB 80 - Tertangkapnya Black Joe
81 BAB 81 - Pria di dekat Julia
82 Bab 82
83 BAB 83 - Kegagalan
84 BAB 84 - Pembalasan dari Morino
85 BAB 85 - Seperti semua akan berakhir
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1 - Istri Pengacara
2
BAB 2 - VISUAL
3
BAB 3 - Kunjungan Penjara
4
BAB 4 - Pertemuan dengan Morino
5
BAB 5 - Yang sebenarnya
6
BAB 6 - Psikopat itu ternyata...
7
BAB 7 - Dia menyukaimu
8
BAB 8 - Pertemuan dengan sang Psikopat
9
BAB 9 - Ledakan mobil
10
BAB 10 - Rencana pindah
11
BAB 11 - Pindah rumah
12
BAB 12 - Helena
13
BAB 13 - Perampok
14
BAB 14 - Tertangkap
15
BAB 15 - Dirumah Morino
16
BAB 16 - Pernikahan
17
BAB 17 - Bulan madu
18
BAB 18 - VISUAL
19
BAB 19 - Miko terusir
20
BAB 20 - Kesadisan Morino
21
BAB 21 - Masa kecil
22
BAB 22 - Kepahitan masa lalu
23
BAB 23 - Belum siap
24
BAB 24 - Ruang di belakang garasi
25
BAB 25 - Ketakutan
26
BAB 26 - Osborn
27
BAB 27 - Anak Duta besar yang kurang ajar
28
BAB 28 - Kelakuan Key
29
BAB 29 - Morino ditangkap
30
BAB 30 - Mencari kebenaran
31
BAB 31 - Curiga
32
BAB 32 - Ketakutan sang Detektif
33
BAB 33 - Menemui Cylia
34
BAB 34 - Menghubungi Kakek Morino
35
BAB 35 - Surat dari Anie
36
BAB 36 - Terungkapnya pengkhianatan
37
BAB 37 - VISUAL
38
BAB 38 - Kediaman Morgan
39
BAB 39 - Pasien
40
BAB 40 - Morino bebas dari tuduhan
41
BAB 41 - Rekaman
42
BAB 42 - VISUAL
43
BAB 43 - Penggoda
44
BAB 44 - Godaan Becky
45
BAB 45 - Penyakit Miko
46
BAB 46 - Masuk rumah
47
BAB 47 - Tragedi Lemari
48
BAB 48 - Menyimpan berita
49
BAB 49 - Miko menenangkan Eve
50
BAB 50 - Tenggelam
51
BAB 51 - Penjelasan Jericho
52
BAB 52 - Kamar hotel
53
BAB 53 - Jebakan
54
BAB 54 - Membuktikan
55
BAB 55 - Tugas untuk Miko
56
BAB 56 - Tidak membunuh lagi
57
BAB 57 - Kepercayaan
58
BAB 58 - Kediaman Josen
59
BAB 59 - di penginapan
60
BAB 60 - Perjalanan mencari 3 anak Josen
61
BAB 61 - Perasaan terpendam Jericho
62
BAB 62 - Rasa yang tersiksa
63
BAB 63 - Jericho Tertembak
64
BAB 64 - Tidak berharga
65
BAB 65 - Berkumpul anak Josen
66
BAB 66 - Sebuah kesalahan
67
BAB 67 - Suasana canggung
68
BAB 68 - Kembali kerumah
69
BAB 69 - Pertemuan Jericho dengan Julia
70
BAB 70 - Anderson
71
BAB 71 - Kepingan puzzle
72
BAB 72 - Pria misterius
73
BAB 73 - Kesalahan
74
BAB 74 - VISUAL
75
BAB 75 - Insting Leo
76
BAB 76 - Miko menghilang?
77
BAB 77 - Miko di tempat Black Joe
78
BAB 78 - Bertemu Black Joe
79
BAB 79 - Lukisan
80
BAB 80 - Tertangkapnya Black Joe
81
BAB 81 - Pria di dekat Julia
82
Bab 82
83
BAB 83 - Kegagalan
84
BAB 84 - Pembalasan dari Morino
85
BAB 85 - Seperti semua akan berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!