BAB 15 - Dirumah Morino

“Kau tidak perlu berterimakasih padaku. Karena aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu” ucapnya perlahan.

Miko tercekat sejenak. Bingung dengan yang diucapkan dan dilakukan pria itu.

Kemudian Morino beranjak lalu melangkah menuju pintu kamar.

Tapi, tangan dan kaki Miko masih terikat lakban.

“Hey! Setidaknya bukakan ikatanku!” teriakan Miko tidak digubris oleh pria itu.

Setelah pintu kamar ditutup. Miko dengan kesendiriannya hanya bisa duduk pasrah di ranjang. ‘Berati dia yang kemarin menembak kedua pria itu’ pikirnya.

Miko mencari cara untuk membuka lakban di tangannya. Ia menggerakkan tubuhnya seperti ulat. Ia melihat ke meja kerja Morino, barangkali ada benda tajam untuk membuka lakban ikatannya.

Tapi ia tidak menemukan apapun. Akhirnya ia hanya bisa pasrah menunggu pria itu kembali.

Sore meninggi, melukiskan warna jingga di langit dari jendela kamar Morino.

Tanpa sengaja Miko tertidur dengan kondisi terikat. Ia belum memakan apapun hingga sore.

Tiba-tiba mata wanita itu membuka dan menangkap wajah Morino di depannya.

“Bangunlah! Kau belum makan dari tadi pagi” sapa pria itu.

Miko terkejut bukan main. Ia bangkit dan duduk dengan lemah. Rambut wanita itu sedikit berantakan. Wajahnya agak pucat menahan lapar. Tapi ia hanya diam kesal dengan pria di depannya.

Morino duduk di pinggir ranjang. Ia membawakan sekotak Cheese cake dan sebotol minuman rasa Sarsaparilla, kesukaan Miko.

Miko terdiam sejenak. Dia tak menyangka pria itu akan perhatian padanya. Miko hanya mengerutkan alisnya melihat makanan dan minuman yang dibawa Morino.

“Kenapa? Kau tidak suka? Baiklah kalau tidak suka aku akan membuangnya” Morino beranjak berdiri dari duduknya.

“Aku suka! Aku su-ka” entah sadar atau tidak, suara Miko agak keras menahan makanan itu agar tetap disana. Apa pria itu tidak sadar jika Miko sudah menelan sesuatu di tenggorokannya sejak kue itu di perlihatkan padanya.

Morino tersenyum dengan sudut bibirnya. Kemudian ia kembali duduk di sebelah Miko.

“Bagaimana aku akan makan?” tanya Miko mengisyaratkan kedua tangannya yang terikat.

“Buka mulutmu!” ucap Morino sambil menyendok kue di kotak itu. Belum lagi sampai ke mulut Miko, ia sudah bisa membayangkan betapa lembutnya Cheese cake itu.

“Apa kau serius akan menyuapiku?” tanya Miko.

“Buka saja mulutmu! Berisik!”

Miko terpaksa membuka mulutnya, kemudian Morino menyuapinya. Mata Miko sedikit membulat. Alisnya menaik. ‘Dia, dia benar-benar menyuapiku? Ada apa dengan pria ini?’

Seketika kue itu lumer di mulut Miko. Tanpa sadar ekspresi Miko menunjukan ia sangat menyukai kue itu.

‘Ah, benar-benar lembut. Fix, Kue ini adalah kue terenak yang pernah kumakan sepanjang hidupku’ gumam Miko di batinnya.

“Kau suka?”

Miko mengangguk pasti, dengan pipi yang gembung dengan kue di dalamnya.

Pria itu memandang wajah Miko. Kemudian tiba-tiba mendekatkan jemarinya ke kening Miko. Miko memundurkan kepalanya agak takut.

Tetapi benar-benar diluar dugaan. Morino justru menyingkirkan rambut yang sedikit berantakan dan berhamburan menghalangi wajah Miko. Pria itu menyelipkannya ke belakang telinga wanita itu.

‘Kenapa pria ini jadi romantis. Bukankah dia psikopat?’ batin Miko dengan keheranan.

“Hey, biarlah aku memakannya sendiri. Tolong buka saja ikatan tanganku” katanya pada pria yang masih memegang sekotak kue.

“Sudah diam saja!” tukas Morino sambil terus menyuapi Miko kue keju nan lembut itu.

Setiap suapan yang pria itu berikan pada Miko. Matanya tak lepas memandangi wajah wanita itu.

Sesaat, ia mencandai Miko. Ia sudah akan menyuapkan sesendok kue, namun ketika Miko membuka mulut siap akan melahap kue itu, Morino memundurkan sendoknya. Membuat Miko malu dan mendelik menatap pria itu.

Morino tersenyum kecil dengan sudut bibirnya.

“Wajahmu jelek bila seperti itu” ucap Morino.

“Tolong jangan mengerjaiku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa dengan tangan seperti ini”

“Sudah cepat habiskan kue ini” ujar Morino.

Sampai kue itu habis, Morino juga memberi minuman pada Miko lewat sedotan yang mengalir ke botol minuman segar di depannya.

Morino mengelap mulut Miko dengan tisu.

‘Apa-apaan pria ini. Kenapa dia sangat lembut dan perhatian?’ Miko semakin heran.

“Sudah. Tidurlah lagi. Besok pagi kau ikut denganku”

“Hey, aku baru bangun. Aku tidak akan bisa tidur lagi!” tolak Miko.

“Yasudah, berdiamlah diatas ranjangku sampai pagi!” Morino yang akan melangkah keluar kamar harus membalik badannya karena teriakan Miko.

“Morino! Tolonglah! Aku akan menuruti keinginanmu! Aku tidak akan kabur lagi. Tapi jangan kau ikat aku seperti ini!” pinta Miko memelas diatas ranjang.

“Benarkah kau akan menuruti semua keinginanku? Aku memang sudah memiliki rencana untukmu”

Tetapi Morino hanya mengatakan sedikit kalimat, kemudian kembali membalik badan, tetap melangkah keluar kamar dan menutup pintunya tanpa menuruti keinginan Miko.

“Ck! Sial!” decak Miko.

Paginya, Miko yang kembali membuka matanya agak kaget dengan keadaannya. Tangan dan kakinya sudah tidak terikat lagi. Ia bangkit dari rebahnya. Dilihatnya di samping ranjang, sudah ada food trolley (meja dorong) yang diatasnya sudah tersedia sarapan ala restoran bintang lima.

“Apa ini?” tanya Miko pada dirinya sendiri. “Apa ini semua untukku?”

Tiba-tiba ponsel di sebelahnya berdenyit. Ia tahu pasti pesan masuk dari Morino.

-Makanlah sarapanmu. Setelah itu mandilah. Pakai pakaian yang kusediakan di kotak putih, kemudian aku tunggu di bawah. Kita akan pergi ke sebuah tempat-

Miko mengerjakan semua yang diperintah Morino.

Namun matanya sedikit membulat ketika melihat sebuah gaun panjang indah berwarna putih keemasan di dalam kotak berwarna putih. Dengan alis mengerut, Miko merentangkan gaun panjang itu.

‘Apa ini? Seperti gaun pengantin?’ gumamnya heran. “Apa aku memakai ini?”

Tapi Miko mencoba melakukan apa yang disuruh Morino. Ia sedikit menyimpan rasa takut pada pria itu.

Setelah Miko mengenakan gaun mewah itu. Ia membuka pintu kamar. Kemudian turun ke lantai bawah.

Di rumah yang mewah itu ia tidak melihat Morino dimanapun. Tetapi seorang yang berpakaian pelayan menghampirinya dan menyapanya. Ia memberitahu jika Morino menunggunya di depan teras.

“Anda persis seperti Cinderella, Nona” ucap pelayan yang berada disana.

Miko hanya tersenyum mendengar pujian itu.

Miko segera bergegas ke teras. Ia mendapati Morino yang sudah duduk di kursi belakang di dalam mobilnya. Penampilan Morino juga sangat elegan. Miko mendekati mobil yang pintunya sudah dibuka, seakan-akan memang menunggu dirinya.

Di belakang mobil mewah Morino beberapa mobil sedan hitam juga sedang memasuki halaman. Seolah akan berangkat beriringan. Beberapa pria berjas hitam rapih memasuki mobil. Mereka semua bawahan Morino.

“Masuk!” perintah Morino pada Miko.

Miko masuk dan duduk di kursi belakang di sebelah pria itu. “Kita akan kemana? Apa kita akan ke pesta? Kenapa gaunku seperti pengantin begini?” tanya Miko sambil menutup pintu mobil.

“Ya. Pesta pernikahan” jawab Morino singkat tanpa memandang wajah Miko.

“Pernikahan siapa?” selidik Miko lagi.

Morino menoleh kearah Miko,

“Pernikahan kita”

HA?!

Terpopuler

Comments

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

astaga... kasihan bgt miko, nikah paksa namanya

2024-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - Istri Pengacara
2 BAB 2 - VISUAL
3 BAB 3 - Kunjungan Penjara
4 BAB 4 - Pertemuan dengan Morino
5 BAB 5 - Yang sebenarnya
6 BAB 6 - Psikopat itu ternyata...
7 BAB 7 - Dia menyukaimu
8 BAB 8 - Pertemuan dengan sang Psikopat
9 BAB 9 - Ledakan mobil
10 BAB 10 - Rencana pindah
11 BAB 11 - Pindah rumah
12 BAB 12 - Helena
13 BAB 13 - Perampok
14 BAB 14 - Tertangkap
15 BAB 15 - Dirumah Morino
16 BAB 16 - Pernikahan
17 BAB 17 - Bulan madu
18 BAB 18 - VISUAL
19 BAB 19 - Miko terusir
20 BAB 20 - Kesadisan Morino
21 BAB 21 - Masa kecil
22 BAB 22 - Kepahitan masa lalu
23 BAB 23 - Belum siap
24 BAB 24 - Ruang di belakang garasi
25 BAB 25 - Ketakutan
26 BAB 26 - Osborn
27 BAB 27 - Anak Duta besar yang kurang ajar
28 BAB 28 - Kelakuan Key
29 BAB 29 - Morino ditangkap
30 BAB 30 - Mencari kebenaran
31 BAB 31 - Curiga
32 BAB 32 - Ketakutan sang Detektif
33 BAB 33 - Menemui Cylia
34 BAB 34 - Menghubungi Kakek Morino
35 BAB 35 - Surat dari Anie
36 BAB 36 - Terungkapnya pengkhianatan
37 BAB 37 - VISUAL
38 BAB 38 - Kediaman Morgan
39 BAB 39 - Pasien
40 BAB 40 - Morino bebas dari tuduhan
41 BAB 41 - Rekaman
42 BAB 42 - VISUAL
43 BAB 43 - Penggoda
44 BAB 44 - Godaan Becky
45 BAB 45 - Penyakit Miko
46 BAB 46 - Masuk rumah
47 BAB 47 - Tragedi Lemari
48 BAB 48 - Menyimpan berita
49 BAB 49 - Miko menenangkan Eve
50 BAB 50 - Tenggelam
51 BAB 51 - Penjelasan Jericho
52 BAB 52 - Kamar hotel
53 BAB 53 - Jebakan
54 BAB 54 - Membuktikan
55 BAB 55 - Tugas untuk Miko
56 BAB 56 - Tidak membunuh lagi
57 BAB 57 - Kepercayaan
58 BAB 58 - Kediaman Josen
59 BAB 59 - di penginapan
60 BAB 60 - Perjalanan mencari 3 anak Josen
61 BAB 61 - Perasaan terpendam Jericho
62 BAB 62 - Rasa yang tersiksa
63 BAB 63 - Jericho Tertembak
64 BAB 64 - Tidak berharga
65 BAB 65 - Berkumpul anak Josen
66 BAB 66 - Sebuah kesalahan
67 BAB 67 - Suasana canggung
68 BAB 68 - Kembali kerumah
69 BAB 69 - Pertemuan Jericho dengan Julia
70 BAB 70 - Anderson
71 BAB 71 - Kepingan puzzle
72 BAB 72 - Pria misterius
73 BAB 73 - Kesalahan
74 BAB 74 - VISUAL
75 BAB 75 - Insting Leo
76 BAB 76 - Miko menghilang?
77 BAB 77 - Miko di tempat Black Joe
78 BAB 78 - Bertemu Black Joe
79 BAB 79 - Lukisan
80 BAB 80 - Tertangkapnya Black Joe
81 BAB 81 - Pria di dekat Julia
82 Bab 82
83 BAB 83 - Kegagalan
84 BAB 84 - Pembalasan dari Morino
85 BAB 85 - Seperti semua akan berakhir
Episodes

Updated 85 Episodes

1
BAB 1 - Istri Pengacara
2
BAB 2 - VISUAL
3
BAB 3 - Kunjungan Penjara
4
BAB 4 - Pertemuan dengan Morino
5
BAB 5 - Yang sebenarnya
6
BAB 6 - Psikopat itu ternyata...
7
BAB 7 - Dia menyukaimu
8
BAB 8 - Pertemuan dengan sang Psikopat
9
BAB 9 - Ledakan mobil
10
BAB 10 - Rencana pindah
11
BAB 11 - Pindah rumah
12
BAB 12 - Helena
13
BAB 13 - Perampok
14
BAB 14 - Tertangkap
15
BAB 15 - Dirumah Morino
16
BAB 16 - Pernikahan
17
BAB 17 - Bulan madu
18
BAB 18 - VISUAL
19
BAB 19 - Miko terusir
20
BAB 20 - Kesadisan Morino
21
BAB 21 - Masa kecil
22
BAB 22 - Kepahitan masa lalu
23
BAB 23 - Belum siap
24
BAB 24 - Ruang di belakang garasi
25
BAB 25 - Ketakutan
26
BAB 26 - Osborn
27
BAB 27 - Anak Duta besar yang kurang ajar
28
BAB 28 - Kelakuan Key
29
BAB 29 - Morino ditangkap
30
BAB 30 - Mencari kebenaran
31
BAB 31 - Curiga
32
BAB 32 - Ketakutan sang Detektif
33
BAB 33 - Menemui Cylia
34
BAB 34 - Menghubungi Kakek Morino
35
BAB 35 - Surat dari Anie
36
BAB 36 - Terungkapnya pengkhianatan
37
BAB 37 - VISUAL
38
BAB 38 - Kediaman Morgan
39
BAB 39 - Pasien
40
BAB 40 - Morino bebas dari tuduhan
41
BAB 41 - Rekaman
42
BAB 42 - VISUAL
43
BAB 43 - Penggoda
44
BAB 44 - Godaan Becky
45
BAB 45 - Penyakit Miko
46
BAB 46 - Masuk rumah
47
BAB 47 - Tragedi Lemari
48
BAB 48 - Menyimpan berita
49
BAB 49 - Miko menenangkan Eve
50
BAB 50 - Tenggelam
51
BAB 51 - Penjelasan Jericho
52
BAB 52 - Kamar hotel
53
BAB 53 - Jebakan
54
BAB 54 - Membuktikan
55
BAB 55 - Tugas untuk Miko
56
BAB 56 - Tidak membunuh lagi
57
BAB 57 - Kepercayaan
58
BAB 58 - Kediaman Josen
59
BAB 59 - di penginapan
60
BAB 60 - Perjalanan mencari 3 anak Josen
61
BAB 61 - Perasaan terpendam Jericho
62
BAB 62 - Rasa yang tersiksa
63
BAB 63 - Jericho Tertembak
64
BAB 64 - Tidak berharga
65
BAB 65 - Berkumpul anak Josen
66
BAB 66 - Sebuah kesalahan
67
BAB 67 - Suasana canggung
68
BAB 68 - Kembali kerumah
69
BAB 69 - Pertemuan Jericho dengan Julia
70
BAB 70 - Anderson
71
BAB 71 - Kepingan puzzle
72
BAB 72 - Pria misterius
73
BAB 73 - Kesalahan
74
BAB 74 - VISUAL
75
BAB 75 - Insting Leo
76
BAB 76 - Miko menghilang?
77
BAB 77 - Miko di tempat Black Joe
78
BAB 78 - Bertemu Black Joe
79
BAB 79 - Lukisan
80
BAB 80 - Tertangkapnya Black Joe
81
BAB 81 - Pria di dekat Julia
82
Bab 82
83
BAB 83 - Kegagalan
84
BAB 84 - Pembalasan dari Morino
85
BAB 85 - Seperti semua akan berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!