Episode 8

Menemui Christ adalah yang terpenting saat ini meski harus menunggu beberapa waktu karena Christ sedang menemani David meeting.

Setelah menunggu beberapa waktu Christ keluar mengantar tamu sampai ke lobi dan berniat kembali ke ruangan David,namun Kaila menahan dengan tangannya.

"Ada yang bisa saya bantu Nona Muda?"tanya Christ

Kaila tidak bicara dia hanya menyerahkan ponselnya kepada Christ dan dia terkejut melihatnya.

Christ hanya menoleh kekiri dan kanan memastikan tidak ada David sekitarnya,dan berjalan menjauh dari pintu ruangan David.

"Apa yang ingin anda ketahui?"tanya Christ

"Dimana dia sekarang?"tanya Kai tersenyum

Christ hanya menghembuskan nafas dengan berat,melihat Kaila yang sangat menyukai Nara namun tidak begitu dengan David.Akhirnya Christ menceritakan semua dari awal sampai saat ini.

Mendengar ceritanya Kai sampai berlinang air mata meski tidak ada isak tangis,hatinya sedih tapi juga sangat bahagia karena ternyata dia memiliki keponakan yang selama ini ditunggu.

"Terimakasih banyak Pak,setidaknya anda sudah melindungi dan menyayanginya."kata Kai

"Itu sudah menjadi tugas saya Nona."jawab Christ

"Apa yang Nara dan Junio sukai?"tanya Nara

"Mereka sama-sama suka Ice Cream."jawab Christ

David keluar dari ruangan mencari keberadaan Christ,dia melihat Christ sedang terlibat obrolan dengan adiknya maka dia mendekat dan melihat Kaila menghapus air mata dengan jarinya.

Melihatnya menangis David merasa sangat ingin bertanya namun wajahnya sangat bahagia dan senyumnya mengembang disudut bibirnya.

"Kaila,kamu menangis tapi juga tersenyum?"tanya David

Kaila menoleh kearah David dan segera minta ijin kepada Christ,tanpa menjawab pertanyaan David dia berjalan melewatinya namun berhenti dan mundur setelah beberapa langkah.

"Apa hidupmu bahagia?"tanya Kai

"Apa?"tanya David balik

"Mendengar jawaban dan melihat raut wajahmu saat ini hidupmu sedang tidak baik-baik saja."jawab Kaila

"Maksud kamu apa?"tanya David

"Tidak ada,semoga kamu bisa menemukan kembali kebahagiaan bersama istrimu."jawab Kaila

Kaila berlalu begitu saja tanpa menoleh kembali,David melihat adiknya sampai dia menghilang dibalik tembok dan baru menoleh kearah Christ yang tetap mamasang wajah datar.

David kembali masuk kedalam ruangannya,banyak hal yang ingin dia tanyakan kepada Christ namum dia yakin Christ tidak akan mudah diajak bicara kecuali pekerjaan.

****

Junio bermain pasir ditemani Mindi dan neneknya karena hari ini air sedang surut,angin juga tidak begitu kencang dan matahari lebih senang berada dibalik awan putih.

"Nenek,aku haus."kata Junio

"Baiklah,ini minummu."

"Makasih Nek."

"Sama-sama."

Nara mendekati ibu dengan membawa minuman dan cemilan ringan,saat duduk bersama Ibunya terlihat dari jauh mobil menuju kearah rumahnya,Ibu sangat tahu siapa pemilik mobil itu dan memandang kearah Nara.

Nara hanya menarik nafas dalam dan menghembuskan pelan,hatinya mulai tidak karuan saat ini antara takut,sedih tapi juga bahagia.

"Ibu,apapun yang terjadi nanti apa Ibu akan tetap menemaniku?"tanya Nara

"Tentu saja."jawab Ibu

Nara dan Ibu merasa lega karena sebenarnya yang turun dari mobil itu adalah Kaila,dia melihat kesegala arah dan memandang lautan sebelum akhirnya menemukan Nara.

Nara dan Ibu mendekat dan menyambutnya,Kaila tersenyum melihat Nara saat ini tampil cantik dan anggun meski sedang berada dirumah.

"Nara,kamu apa kabar?"tanya Kai

"Aku baik Kai."jawab Nara

"Ini untuk kalian,aku dengar dari Pak Christ kalian sangat suka ice cream."kata Nara

"Iya,terimakasih banyak."

"Ini untuk keponakanku."Kai memberikan mainan edukasi untuk Junio

"Ibu buatkan kalian minum ya."kata Ibu meninggalkan Nara dan Kaila

Kaila melihat anak kecil berusia lima tahun sedang bermain pasir dipantai,dia mendekatinya dan menatap wajah anak tersebut,air matanya mengalir karena anak tersebut sangat mirip dengan Kakaknya saat kecil.Waktu itu David sangat melindungi Kaila dan selalu mengucapakan sayang.

Nara berdiri didekat Kaila dan memberikan sapu tangannya.

"Jangan bersedih lagi."kata Nara

"Wajahnya sangat mengingatkanku dengan David saat kecil,waktu itu dia selalu bilang aku menyayangimu."

"Saat ini dia juga masih menyayangimu."

Nara memanggil Junio dan Mindi karena sudah terlalu lama bermain air,Junio mendekat dan memberi salam kepada Tantenya.

Ice Cream yang Tante bawa sangat disukainya,bahkan Nara juga menyukainya.

****

Kaila pulang kerumah keesokan paginya karena menginap dirumah Nara semalam,dia berpapasan dengan Renata saat berjalan masuk,Renata sengaja pergi pagi untuk menghindari dari keluarga David.

Tidak ada kata-kata dari mulut Renata saat ini,biasanya dia akan menyapanya lebih dulu meski Kaila selalu ketus kepadanya.

Kaila berbalik arah melihat punggung Renata yang sudah menghilang ditelan keramaian lalu lintas pagi.

"Ada apa dengannya?"tanya dalam hati

Kai hanya menampik pandangannya dengan tangannya,dia masuk kedalam rumah dan langsung menemui ayahnya yang sudah berada dimeja makan.

"Pagi ayah."sapa Kaila

"Pagi Nak,kamu darimana semalam tidak pulang?"tanya Rian

"Semalam aku menginap dirumah cucu Ayah."jawab Kaila pelan karena melihat David turun

"Benarkah?seperti apa wajahnya?"tanya Ayah

"Sangat mirip dengan Papanya saat masih kecil."jawab Kaila

Keduanya terdiam saat David bergabung dimeja makan,bahkan Kim juga menuruni tangga.Wajah ayah sangat berseri mendengar berita dari anak perempuannya,senyumnya terus mengembang saat melihat Kaila mengirimkan sebuah foto di ponselnya.

"Ayah sehat-sehat,nanti aku ajak kesana."bisik Kaila

Rian hanya mengangguk dan memulai sarapan tanpa banyak permintaan kepada para pelayan dirumahnya.

David merasa hari ini ayah lebih diam dan banyak tersenyum,dia terus memperhatikan ayahnya yang sesekali mengelus-elus ponselnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!